Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERAWATAN LUKA MODRENT

DISUSUN OLEH :

NAMA : Fahmi Anshari Harahap

NIM : 190201089

DOSEN PENGAMPU : Ns. Yeni Yarnita, S.Kep., M.Kep

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN

KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU

2022
Gambar Luka diabetik

Lalukanlah pengkajian pada luka tersebut?

LAPISAN KULIT

1. Epidermis

2. Dermis

3. Subkutis / Hipodermis

Warna Dasar luka merah tua atau terang tampak lembab Merupakan luka bersih bergranulasi,
vaskularisasi baik dan mudah berdarah. Warna dasar luka merah muda/ pucat merupakan lapisan
epitelisasi EPITELISASI merupakan fase akhir proses penyembuhan.

TIME MANAGEMENT

T= Dasar luka merah tua

I = kegiatan mengatasi perkembangan jumlah kuman pada luka. Inflamasi merupakan respon normal
tubuh ketika terjadi cedera pada jaringan tubuh. respon ini bertujuan untuk melindungi atau meperbaiki
kerusakan.
M = meningkatkan keseimbangan kelembapan yang bertujuan untuk mendorong penyembuhan dengan
prinsip penyembuhan luka kelembapan

E=Perkembangan tepi luka dalam pengertian keratinosit dan kontraksi luka adalah satu dari indicator
utama penyembuhan luka. Secara sederhana keratinosit tidak mampu berproliferasi dan mengangkat
seluruh jaringan nekrotik, biofilm, hipergranulasi, slough, munculnya kalus. Untuk menghilangkan
lingkungan yang merugikan dalam proses penyembuhan luka, maka perlu dilakukan debridement.
Pengendalian infeksi serta peradangan yang berlebihan harus dicapai untuk mengurangi tingkat
prostease ke level normal sehingga dengan kondisi tersebut replica sel epitel dapat terjadi.

IMPLEMENTASI PERAWATAN LUKA 3M SAAT INI MANAGEMENT PERAWATAN luka AKUT DAN luka
KRONIK dikenal dengan sebutan : ( 3 M )

1. Mencuci Luka

 MENINGKATKAN, MEMPERBAIKI DAN MEMPERCEPAT PROSES PENYEMBUHAN


LUKA
 MENGHINDARI TERJADINYA INFEKSI
 MEMBUANG JARINGAN NEKROSIS, CAIRAN LUKA DAN SISA BALUTAN

2. Membuang Jaringan Nekrotik, ATAU BENDA ASING pada Luka

 Necrosis: Kematian sel yang disebabkan oleh penurunan proses enzymatic tubuh
 Debridement / Debridemang : Membuang jaringan nekrosis dari permukaan luka

3. Memilih topikal therapy tepat guna

 Perawatan luka modern Bukti berdasarkan manajemen luka Perawatan luka lama

Luka kaki merupakan kejadian yang sering terjadi pada pasien DM, akibat Neuropati yang
menyebabkan hilangnya sensasi, bullae atau kallus, diikuti oleh penurunan sirkulasi darah dan
penurunan system imunitas tubuh.
Ganggren atau pemakan luka didefinisikan sebagai jaringan nekrotik atau jaringan mati yang
disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga supplay
darah terhenti, dapat terjadi sebagai akibat proses implamasi yang memanjang, perlukaan
( digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar), proses degenerative ( arteiosklerosisi) atau
gangguan metabolik seperti DM.

Pengkajian Dari luka terbesebut, dilakukan secara holistiK, komprehensif meliputi bio – psiko –
sosial dan spiritual dengan metode inspeksi, palpasi. Tahapan pengkajian luka ganggren lihat
tabel berikut :
Pengkajian luka, lanjutan……

A. Lokasi & letak luka


B. Status infeksi
C. Stadium luka
D. Luka ganggren diabetik
E. Status neurologi
F. Bentuk & ukuran luka
G. Status vaskuler

A. Pengkajian lokasi & letak luka penting sebagai indikator terhadap kemungkinan
penyebab tejadinya luka dan memudahkan educasi pada pasien, sehingga kejadian luka
dapat diminimalkan khususnya luka ganggren diabetik. pasien datang ke RS Yang di
Pekanabru Tersebut dengan letak luka pada mata kaki. kemungkinan penyebabnya
adalah pemakaian sepatu yang terlalu sempit ( ketat) terjadi penekanan oleh sepatu.
diabetik sangat beragam, tergantung letak saraf yang mengalami gangguan. Pada
banyak kasus, gejala berkembang secara perlahan dan bertahap, sehingga penderita baru
menyadarinya ketika sudah terjadi kerusakan saraf. Pada awalnya, penderita neuropati
diabetik akan merasakan kesemutan, kram, atau nyeri di tungkai dan kaki. Lama
kelamaan bagian tersebut akan mati rasa, baik terhadap nyeri maupun suhu.

Kondisi mati rasa ini yang sering kali menyebabkan penderita diabetes tidak menyadari
adanya luka. Luka di kaki yang tidak ditangani dengan baik akan semakin meluas,
hingga menimbulkan infeksi dan kematian jaringan.

Selain masalah pada kaki dan tungkai, penderita neuropati diabetik juga dapat
mengalami gejala berupa:

Gangguan keseimbangan.

 Sulit menelan.
 Keringat yang berlebih atau malah berkurang.
 Disfungsi ereksi atau impotensi.
 Vagina kering.
 Penurunan libido.
 Sembelit atau diare, atau keduanya bergantian.
 Gangguan berkemih, seperti mengompol atau sulit buang air kecil.
 Penglihatan buram atau penglihatan ganda.
 Lumpuh pada salah satu sisi wajah (Bell’s palsy).
 Jantung berdebar.

B. stadium I, II,III, dan stadium IV


b. Stadium Luka :

Secara umum stadium luka dibedakan sbb:

1) Berdasarkan anatomi kulit (Pressure ulcers panel, 1990)

stadium I, II,III, dan stadium IV

2) Berdasarkan warna dasar luka ( Netherlands wounncare consultant society,1984) :

Red ,Yellow, Black

3) Stadium wagner ( khusus luka ganggren diabetic) :

Jadi. Luka yang saya kaji secara teliti. Bahwa luka tersebut merupakan luka yang disebabkan DM
dan luka tersebut tergolong stadium 3

a). Superficial ulcers: terdapat lesi, kulit dalam keadaan tidak baik , tetapi dengan bentuk
tulang kaki yang menonjol / charcot arthropathies. Stadium I: Hilangnya lapisan kulit hingga
dermis & terlihat tolang kaki menonjol.
Stadium :0
Stadium :I

b). Deep Ulcers : Lesi terbuka dengan penetrasi ke tulang atau tendo disertai goa.
Stadium II

alat ukur tepat, hindari infeksi nosokomial.

C) . Bentuk & Ukuran Luka


Bentuk & ukuran luka dilakukan dengan pengukuran 3 dimensi atau dengan photographer
kemajuan proses penyembuhan luka.alat ukur tepat, hindari infeksi nosokomial.
Jika mengukur kedalam luka / goa pada luka, gunakan alat ukur steril( kapas lidi / pinset
steril) .
Pengukuran Luka dengan Tiga Demensi: Pengukuran ini mempergunakan arah jarum jam.
Ukur panjang, lebar, kedalamam luka, menilai ada/ tidaknya goa ( sinus track atau
undermining) ciri khas luka ganggren diabetik. Ukur kedalaman luka dengan mempergunakan
lidi kapas / pinset steril dengan hati-hati dengan arah pengukuran searah jarum jam. 12 b) c)
a) 2CM Di Jam 6
Keterangan :
a). 2 cm : lokasi goa yang terdapat di jam 6 dengan kedalaman luka 2 cm
b). 3.5 x 2 cm : adalah panjang 3.5cm x lebar luka 2 cm
c). 2 cm : adalah kedalaman luka.

Proses Penyembuhan Luka Diabetes

a). Lakukan pemeriksaan terhadap anggota tubuh yang memiliki kemungkinan lebih rentan
luka seperti tangan dan kaki secara berkala.

Hal ini penting, sebab mengetahui luka sejak awal menjadi kunci terhindar dari berbagai
kemungkinan infeksi dan komplikasi penyakit lainnya.

Pastikan untuk melakukan pemeriksaan diri setiap hari dan secara aktif mencari luka baru,
terutama pada bagian yang tidak mudah untuk terdeteksi seperti pada bagian bawah serta sela-
sela jari kaki.

b). Nekrosis atau sel mati serta jaringan berlebih kerap ditemui pada luka diabetes. Jika tak
sering dibersihkan, kondisi ini dapat menjadi sarana berkembangnya bakteri dan racun yang
berportensi memperburuk luka infeksi.

Jika memang dibutuhkan, bantuan pelayanan medis seperti dokter dan fisioterapi atau orang
yang kompeten dalam melakukan perawatan luka diabetes secara profesional dapat membantu
proses pengangkatan jaringan sel mati secara optimal, higienis dan dilakukan dengan prosedur
yang benar.

c). Ganti pembalut luka secara berkala agar luka selalu dalam keadaan bersih. Penggantian
pembalut secara teratur dapat mempertahankan tingkat kelembaban yang sesuai sehingga
dapat menekan perkembangan bakteri yang dapat memperburuk kondisi luka.

Konsultasi dengan dokter terkait untuk rekomendasi pembalut yang baik untuk mendapatkan
penanganan luka diabetes dan cara penyembuhannya.

d). Minimalisir tekanan pada bagian yang luka. Tekanan dapat mengakibatkan kulit bergesek
sehingga bisa menjadi penyebab terjadi kerusakan pada sel kulit dan dikhawatirkan dapat
memunculkan luka yang lebih serius.

Anda mungkin juga menyukai