Oleh
Kristina
Puji Syukur kehadirat Tuhan yg Maha Esa, Karena atas segala Rahmat dan
Karunia Nya saya bisa menyelesaikan penyususnan makalah ini.Makalah kami ini
berjudul Perawatan Luka Gangren yang merupakan salah satu persyaratan bagi
kami dalam menyelasaikan tugas-tugas sebagai seorang mahasiswa SI
keperawatan.
Akhir kata, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senag hati.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
2.1 hgyhry................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang
mati. Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) yang paling berbahaya adalah
komplikasi pada pembuluh darah. Pembuluh darah besar maupun kecil ataupun
kapiler penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah
(angiopati diabetik)
1. Neuropati perifer
2. Insufisiensi Vaskuler Perifer (Iskemik)
3. Infeksi
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
ISI
2.1 ISI
Rangkaian yang khas dalam proses timbulnya gangren diabetik pada kaki
dimulai dari cedera pada jaringan lunak kaki, pembentukan fisura antara jari-jari
kaki atau di daerah kulit kering, atau pembentukan sebuah kalus. Jaringan yang
terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin bila disentuh. Kemudian,
jaringan yang mati, menghitam dan berbau busuk.
Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaannya sudah menghilang dan
bisa berupa cedera termal, cedera kimia atau cedera traumatik. Pengeluaran nanah,
pembengkakan, kemerahan (akibat selulitis) atau akibat gangren biasanya
merupakan tanda pertama masalah kaki yang menjadi perhatian penderita.
Penyembuhan luka selalu terjadi melalui tahapan yang berurutan mulai dari
proses inflamasi, proliferasi, pematangan dan penutupan luka. Pada gangren,
tindakan debridement yang baik sangat penting untuk mendapatkan hasil
pengelolaan yang memadai. Prinsip dasar pengelolaan gangren diabetik, adalah :
1. Letakkan cucing (dua buah), kapas, kassa, pinset anatomis, gunting di atas
duk steril.
2. Isi cucing dengan kapas dan larutan NaCl
3. Cuci luka dengan cairan NS (NaCl 0,9%) sambil digosok secara lembut
dengan tangan yang terbungkus sarung tangan
4. Jika luka berongga gunakan tube (NSV bayi atau folley kateter anak) &
spuit 50 cc
5. Keringkan luka dengan kassa secara lembut (ditutul), jangan digosok.
6. Bersihkan kulit utuh sekeliling luka dengan alkohol 70% (radius 3-5cm
dari tepi luka)
7. Taburi dasar luka dengan metronidazole powder (500 mg) secara merata
untuk mengurangi bau pada luka.
8. Isi rongga luka/dasar luka dengan Duoderm Hydroactive gel sampai 1/2
kedalaman rongga luka
9. Campurkan Duoderm Hydroactive gel dengan metronidazole powder
(500mg) dalam cucing steril.
10. Isikan ke dalam luka sampai terisi ½ kedalaman luka
11. Tutup luka dengan absorbent dressing:
a) Kaltostat
b) Aquacel
12. Masukkan Kaltostat rope / Aquacel (absorbent as primary dressing) ke
dalam rongga luka (fill dead space) & di atas luka untuk mengabsorbsi
exudate yg berlebihan.
13. Sisakan 1 cm absorbent dari tepi rongga luka.
14. Tutup dengan pembalut: Duoderm CGF Extrathin secara tepat untuk
memberikan moist environment. Jangan menarik pembalut.
15. Berikan penekanan ringan secara merata pada pembalut selama 30 detik
agar melekat rata dipermukaan kulit
16. Jika warna dasar luka merah (granulasi) namun masih cekung beri
Duoderm Paste secara merata diatas permukaan luka.
17. Tutup absorbent jika perlu.
18. Tutup dengan Duoderm CGF secara tepat
19. Ganti pembalut jika telah jenuh oleh exudates
20. Jadwal penggantian balutan dapat ditentukan setiap 3 - 7 hari sekali,
tergantung warna dasar luka dan jumlah exudates
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyembuhan luka selalu terjadi melalui tahapan yang berurutan mulai dari
proses inflamasi, proliferasi, pematangan dan penutupan luka. Pada gangren,
tindakan debridement yang baik sangat penting untuk mendapatkan hasil
pengelolaan yang memadai.
3.2 Saran