NIM : 10542062015
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Makassar.
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
A. DEFINISI...............................................................................................2
B. EPIDEMIOLOGI ….........……………………………………………..2
C. ETIOLOGI.............................................................................................3
D. PATOGENESIS ....................................................................................4
I. PENATALAKSANAAN ......................................................................10
J. PENCEGAHAN ....................................................................................18
L. KOMPLIKASI ......................................................................................20
iii
M. PROGNOSIS .........................................................................................21
LAMPIRAN
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kuku merupakan unit kompleks yang terdiri dari lima bagian yang
menyokokng struktur kutaneus meliputi matriks kuku, lemepng kuku (nail plate),
kutikula (eponikium), dasar kuku (nail bed), dan lipatan kuku (nail fold).1
Kutikula merupakan lanjutan dari proksimal lipatan dan terletak antara kulit jari
dan lempeng kuku, secara bersamaan membentuk struktur kutikula. Struktur ini
menyebabkan bagian ini tahan air dan menghalangi masuknya alergen, patogen,
kuku jari. Paronikia dapat disebabkan oleh jamur (kandida) dan bakteri (S. aureus,
anaerob lainnya.2,8 Dapat bersifat akut atau kronis dan paling umum disebabkan
oleh infeksi dengan bakteri atau jamur. Paronikia terjadi saat bakteri atau jamur
sering kontak pelarut kimia atau air (contoh: pramusaji, juru pembersih, dokter
gigi, bartender, penata rambut, dan perawat), kebiasaan menggigit kuku, dan
kemerahan dan bengkak pada kulit di sekitar kuku, formasi nanah di dekat kuku,
nyeri dan rasa tidak nyaman pada sentuhan, perubahan warna dan kuku.
1
Adapun Prevalensi Kejadian Paronika dalam hal ini penyebab jamur
kandida menurut penelitian memiliki angka kejadian 6 kasus atau 3,75 %, Untuk
diagnosis infeksi kandidiasis pada kuku terbanyak adalah candidiasis of skin and
nail, sehingga tidak spesifik menyebutkan jenis infeksi kukunya. Hal tersebut
dikarenakan di rekam medis elektronik tidak ada data ICD tentang kandida onikia
di buku catatan pasien yang terdapat di Poli Mikologi URJ Kesehatan Kulit dan
formasi nanah di dekat kuku, nyeri dan rasa tidak nyaman pada sentuhan,
perubahan warna dan kuku meruncing (ridging), dan tidak adanya kutikula.7
Diagnosis paronikia tergantung pada fitur klinis, dan kultur mikroba dari nanah
Gejala bisa mereda seiring pengobatan. Namun, kadang kala didapatkan adanya
penting saat melakukan pemeriksaan fisik, karena pemeriksaan teliti pada kuku
jari tangan dan kaki dapat memberikan informasi mengenai penyebab yang
2
BAB II
LAPORAN KASUS
A. RESUME
Kelamin dan Kosmetika dengan keluhan nyeri dan sakit pada jari-jari
bekerja sebagai seorang mekanik. Pasien tidak pernah mengalami hal ini
B. PEMERIKSAAN KLINIS
Kesadaran : (composmentis/uncomposmentis)
C. STATUS DERMATOLOGIS
3
1a 1b
Gambar 1 a dan 1b: Tampak kulit eritema, edema, terdapat abses pada sekitar
D. DIAGNOSA BANDING
Onikomikosis
Pionikia
E. DIAGNOSA KERJA
F. PENATALAKSANAAN
a. Non Bedah
a. Oral
4
- Cetrizine 10mg tab 1x1
b. Topikal
2. Bedah
- Ekstraksi Kuku
G. Prognosis
5
BAB III
PEMBAHASAN
umum, prevalensi lakilaki dan perempuan sama, diduga banyak terjadi di daerah
tropis dengan kelembaban udara yang tinggi.2 Penelitian yang dilakukan oleh
kandida di China menempati urutan ketiga (14%) dari infeksi jamur pada kulit,
Singapura melaporkan tahun 2003 bahwa kasus infeksi candida pada kulit dan
proksimal terhadap iritasi dan alergen. Kelainan ini bisa jadi akibat dari berbagai
kondisi, seperti mencuci piring, mengisap jari, secara agresif memangkas kutikula
(trimming), dan sering berkontak dengan bahan kimia (misal alkali ringan, asam).
Paronikia kronis dapat terjadi sebagai komplikasi dari paronikia akut pada pasien
yang tidak mendapat pengobatan yang tepat. Paronikia kronis sering terjadi pada
orang dengan diabetes.1Gambaran klini berupa penebalan dan eritema pada lipatan
kuku proksimal (boilstering) dan hilangnya kutikula. Hal ini sering berhubungan
6
memungkinkan masuknya bahan-bahan iritan seperti deterjen ke daerah dibawah
Kondisi ini cukup berbeda dengan paronikia bakterial akut, yang timbul
cepat , rasa sakit yang hebat dan timbuh banyak nanah hijau.Penekanan pada
lipatan kuku yang bengkak pada paronikia kronik bisa mengeluarkan butiran-
butiran kecil nanah yang berbentuk krim susu dari bawah lipatan kuku, tetapi
Paronikia kronis akibat kerja sering terjadi pada penjamah makanan. Paronikia
kronis ditandai secara klinis oleh peradangan lipatan kuku proksimal dengan
eritema, edema, dan tidak adanya lipatan kuku kutikula. Satu atau beberapa kuku
terpengaruh, khususnya ibu jari dan jari-jari kedua atau ketiga dari tangan
7
mekanik, dan mengaku sering terkena trauma berualang pada jari tangannya
didapatkan bahwa pasien pada awalnya mengalami nyeri pada digit ketiga jari
tangan ketika disentuh. Lama kelamaan timbul edema ermatosa disekitar lipatan
kuku tersebut.Hal ini sesuai dengan teori bahwa paronikia biasanya disebabkan
oleh trauma maserasi pada jari, yang kemudian dibiarkan lembab kemudian
antara lipatan kuku proksimal dan lempeng kuku yang rentan terhadap infeksi
biasanya disebabkan oleh trauma karena maserasi pada tangan yang sering kena
air. Celah yang lembab itu kemudian terkontaminasi oleh kokus piogenik atau
jamur. Jamur yang tersering adalah Candida Albicans, sedangkan bakteri adalah
staphylococcus.4 Infeksi dimulai dari pangkal kuku, yaitu yang menempel pada
sampai hitam, permukaan menjadi tidak rata dan menjadi keras dan tebal.5
disatu atau lebih lipatan kuku. Kultur dan pewarnaan gram terhadap cairan abses
pemeriksaan fisik lipatan kuku dan riwayat kontak terus-menerus dengan air,
8
kontak dengan sabun, deterjen, atau bahan kimia lainnya; atau penggunaan obat
paronikia akut: eritema, nyeri, dan bengkak, dengan terangkatnya lipatan kuku
proksimal dan tidak adanya kutikula yang berdekatan. Nanah bias terbentuk di
bawah lipat kuku. Satu atau beberapa kuku biasanya terkena, biasanya ibu jari dan
kedua atau ketiga jari tangan dominan. Lempeng kuku menjadi tebal dan
Pada infeksi yang menetap, rendaman air hangat sebagai tambahan obat
antistafilokok dan bidai pelindung pada bagian yang sakit. Anak yang menghisap
jari dan pasien yang menggigit jari diobati untuk melawan bakteri anaerob dengan
terapi antibiotik. Penisilin dan ampisilin obat paling efektif. Bagaimana pun,
merekomendasikan kultur bakteri aerob dan anaerob pada paronikia berat sebelum
permukaan lipatan kuku yang tampak edema eritem disertai sedikit krusta bekas
cairan pus yang keluar sewaktu waktu, untuk meredakan atau mematikan jamur
yang terdapat pada lesi diberikan anti fungi seperti ketokonazole 2% atau
9
miconazole 2%, jika perlu kalau kita melihat ada tanda-tanda infeksi bisa
diberikan antibiotik oral. Jika pada akhirnya lesi , edema dan abses tidak
kunjung sembuh maka bisa kita lakukan insisi pada kuku jari yang mengalami
lesi.Hal ini sesuai dengan teori penatalksanaan Paronikia Kronik bahwa ketika
terdapat abses atau fluktuasi dilakukan usaha drainase dengan intervensi bedah.
spontan, atau drainase dengan intervensi bedah jika paronikia didiamkan, pus
mungkin menyebar kebawah sulkus kuku pada daerah yang berlawanan sehingga
kuku dan mengangkat lempeng kuku. Jika sudah terjadi kasus ini maka kuku
dengan zat iritasi dan manajemen yang tepat terhadap penyebab dasar inflamasi
dan infeksi, cegah adanya trauma dan jaga agar kulit tetap kering, misal jika
mencuci gunakan sarung tangan. Agen broadspectrum anti jamur topikal dapat
Diagnosis Banding :
1. Onikomikosis
2. Pionikia
10
onikomikosis Pionikia
Disebabkan oleh jamur Disebabkan oleh bakteri
Etiologi kandida yakni paling terbanyak staphylococcus aureus atau
candida sp diikuti T streptococcus B Hemolyticus
mentaghropites.
Penatalaksanaan
11
Keberadaan Candida sp tampaknya tidak terkait dengan efektivitas
dengan antijamur sistemik, steroid topikal harus menjadi pengobatan lini pertama
steroid dan agen antijamur juga dapat digunakan pada pasien dengan paronikia
terhadap penggunaan steroid saja kurang, pengobatan anti jamur yang digunakan
dapat berupa terapi sistemik seperti amfoterisin B 0,5-1 mg/kgBB intravena, tablet
nistatin 3x100.000 IU selama 1-4 minggu, ketokonazol 400 mg/hari selama 5 hari
untuk pengobatan peradangan dan rasa sakit pada jangka waktu terbatas pada
pasien dengan paronikia berat melibatkan beberapa kuku. Jika pasien dengan
paronikia kronis tidak merespon terhadap terapi topikal dan menghindari kontak
dengan air dan iritasi, penggunaan antijamur sistemik dapat berguna sebelum
Pada pasien dengan paronikia kronis sulit diobati, eksisi en block pada
lipatan kuku proksimal efektif. Pengangkatan lempeng kuku (total atau parsial,
dilakukan. Teknik ini melibatkan eksisi bagian proksimal bagian kulit setengah
lingkaran pada lipatan kuku dan sejajar dengan eponychium, memperluas ke tepi
12
lipatan kuku di kedua sisi. Paronikia disebabkan oleh cetuximab penghambat
a. Topikal
dari hasil pemeriksaan fisik tampak Adanya infeksi jamur sehingga diberikan
b. Oral
mengalami keluhan gatal disekitar lipatan kuku. Diberikan juga antibiotik oral
berupa amoxilin atau clavulanate 500 mg/ 125 mg 3 x sehari selama 7 hari.
2. Terapi Bedah
Ketika Pengobatan Non bedah sudah dilakukan, namun jika akhirnya lesi, edema
dan abses tidak kunjung sembuh maka kita lakukan insisi pada kuku jari yang
mengalami lesi. Hal ini sesuai dengan teori penatalaksanaan Paronikia Kronik
bahwa ketika terdapat abses atau fluktuasi dilakukan usaha drainase dengan
intervensi bedah.
Prognosis
13
Paronikia kronis berespon perlahan terhadap pengobatan. Resolusi
biasanya
memakan waktu beberapa minggu atau bulan, tetapi tingkat perbaikan lambat
seharusnya tidak membuat putus asa dokter dan pasien. Dalam kasus ringan
dapat
pasien (misalnya, memiliki penghalang air di lipatan kuku). Jika pasien tidak
diobati, episode inflamasi akut, sporadic diduga sebagai hasil dari penetrasi terus
Edukasi
Cegah adanya trauma dan jaga agar kulit yang dikenai tetap kering. Jika akan
14
BAB IV
KESIMPULAN
pada perionikiuim (lipat kuku) tangan, jarang pada kaki. Paronikia terjadi jika
adanya kerusakan pada daerah kulit lipat kuku yang berbatasan dengan lempeng
kuku sehingga kuman dapat masuk. Paronikia akut kerupakan keluhan yang
sering terjadi dan biasanya disebabkan disebabkan oleh trauma langsung ataupun
lipatan kuku proximal terhadap iritan dan alergen. Paronikia akut Biasanya terjadi
dua sampai lima hari serelah trauma. Paronikia kronis umumnya terdapat selama
setidaknya enam minggu pada saat diagnosis. Pengobatan paronikia akut dan
15
DAFTAR PUSTAKA
dan Kuku. Surabaya. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol 28
39-40
16
8. Wolf K, at all. Fitcpatrcik’s Color Atlas and Synopsis Of Clinical
LAMPIRAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : HS
Umur : 45 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
B. ANAMNESIS
Kelamin dan Kosmetika dengan keluhan nyeri dan sakit pada jari-jari
bekerja sebagai seorang mekanik. Pasien tidak pernah mengalami hal ini
17
keluarga dengan gejala yang sama disangkal. Pasien mengaku tidak
PEMERIKSAAN KLINIS
Kesadaran : (composmentis/uncomposmentis)
C. STATUS DERMATOLOGIS
18