Anda di halaman 1dari 36

1.

Seorang wanita usia 30 tahun dibawa ke IGD RS karena tangan dan kaki kiri
tidak dapat digerakkan sejak 2 hari yang lalu. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 160/90, kekuatan otot ekstremitas kiri adalah
ekstremitas atas 1 dan ekstremitas bawah 2, spastik pada ekstremitas kiri,
parese N. VII XII sinistra tipe sentral. Dari data diatas, diagnosis yang
mungkin pada pasien tersebut adalah..
a. Spinal cord injury
b. Bell’s Palsy
c. Stroke
d. Poliomyelitis

Pembahasan:
Arms (lengan). Orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat
salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya
lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami
kelemahan.
2. Penyakit berikut yang tidak termasuk penyakit degenerative basal ganglia dan
batang otak adalah …
a. Penyakit Parkinson
b. Alzheimer
c. Hutington
d. Parkinsonis

Pembahasan:

Penyakit ini dapat merusak dan menghancurkan sel otak secara perlahan. Pada
penyakit Alzheimer, sel otak yang menyimpan dan memproses informasi mulai
melemah dan mati. Selain itu, protein abnormal dihasilkan, yang menciptakan
plak dan penumpukan di sekitar dan di dalam sel sehingga dapat mengganggu
komunikasi.
3. Anak laki-laki 10 tahun, ke praktik dokter umum dengan keluhan kejang
menyentak nyentak pada seluruh tubuh sejak 10 menit yang lalu selama 10
menit. Pasien tidak sadar, keluar busa dari mulut. Ini merupakan serangan ke-3
dalam satu tahun terakhir. Orang tua menyangkal trauma kepala, demam
sebelum serangan, dan nyeri kepala pada saat ini. Pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan. Di manakah lokasi yang paling sering terjadi pada
keadaan ini?
a. Lobus frontal
b. Lobus temporalis
c. Lobus parietalis
d. Semua lobus

Pembahasan:

Anak pada skenario mengalami kejang seluruh tubuh yang terjadi berulang
tiga kali dalam1 tahun, kejang terjadi menyentak-nyentak teljadi pada seluruh
tubuh dan disertai penurunan kesadaran. Dari informasi tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa anak pada skenario mengalami epilepsi. Diagnosis
epilepsi dapat ditegakkan berdasarkan deskripsi bangkitan berulang dengan
selang waktu > 24 jam yang timbul tanpa provokasi (PERDOSI, 2011). Tipe
epilepsi bangkitan umum disebabkan oleh gangguan neuron yang terjadi
secara difus pada area luas dalam otak dan memengaruhi kesadaran
penderitanya. Sebaliknya bangkitan fokal (parsial) disebabkan oleh penyakit
dari jaringan saraf pada lokasi spesifik di suatu bagian otak tertentu tanpa
disertai gangguan kesadaran penderitanya.
4. Seorang laki laki 21 tahun melakukan latihan renang bersama teman-temannya
sesame anggota klub renang. Pada saat menyelam dia mampu bertahan lama
dalam air dibandingkan teman-temannya. Area (sistem syaraf) apakah yang
berperan pada kejadian di atas?
a. Pons
b. Hipotalamus
c. Korteks serebri
d. System limbic

Pembahasan :
Pengaturan napas oleh pusat pernapasan terjadi melalui dua mekanisme, yaitu
involuntary (automatic) control dan voluntary control.
Involuntary control mengatur laju dan kedalaman napas secara langsung
melalui 1. Pusat inspirasi (Terletak di medulla oblongata)
2. Pusat ekspirasi (Terletak di medulla oblongata)
3. Pusat pneumotaksik (Terletak di area pons)
4. Pusat apneustik (Terletak di area pons)
Voluntary control diatur oleh pusat yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri
yang dapat mengambil alih pusat pemapasan pada suatu aktivitas terkendali
seperti menahan napas saat berenang atau bermain alat musik tiup.

5. Seorang pasien wanita berusia 22 tahun, mengalami nyeri kepala bagian kanan
kemudian matanya seperti mendapat kilatan cahaya dengan bintik hitam
ditengah dialami sejak usia 19 tahun. Apakah kemungkinan diagnosis pasien
tersebut?

a. Nyeri kepala tegang


b. Nyeri kepala klaster
c. Nyeri kepala sekunder
d. Migrain dengan aura

Pembahasan :
Aura. Tahap ini bisa terjadi sebelum atau selama migrain. Contohnya adalah
gangguan penglihatan, seperti melihat kilatan cahaya dan pandangan kabur.
Selain gangguan penglihatan, penderita juga dapat mengalami gangguan
verbal, sensorik, dan motorik. Tiap gejala umumnya bermula secara perlahan,
dan dapat berkembang atau bertahan selama 20-60 menit.

6. Seorang wanita usia 18 tahun mengeluhkan rasa tebal-tebal pada mukanya.


Pasien mengaku tidak bisa menutup mata kirinya dan tidak bisa menahan air
dalam mulut. Dari pemeriksaan didapatkan sudut bibir kiri tertarik ke kanan
dan didapatkan legoftalmus pada mata kiri. Apa pengobatan yang Anda
berikan?
a. Dexametason
b. Citikolin
c. Piridoksin
d. Pirimetamin

Pembahasan :
Prognosis Bell’s palsy sangat baik dan pemulihan umumnya texjadi secara
spontan. Tujuan tata laksana farmakologis pada Bell’s palsy adalah
memperbaiki fungsi saraf dan mengurangj cedera neuron. Waktu menjadi
elemen penting dalam penatalaksanaan Bell’s palsy, pasien yang
mendapatkan pengobatan dalam waktu 1- 4 hari sejak onset paralisi memiliki
outcome yang lebih baik. Obat yang direkomendasikan adalah golongan
Kortikosteroid karena memiliki efektivitas tinggi dan meningkatkan
pemulihan fungsi saraf pada Bell’s palsy. Selain itu terdapat pilihan modalitas
terapi non farmakologis seperti fisioterapi untuk melatih kembali otot-otot
wajah yang mengalami parese dan mencegah terjadinya kontraktur permanen.

7. Seorang perempuan usia 26 tahun mengeluh sulit berbicara pada saat


presentasi. Pemahaman baik. Apa diagnosis pada pasien ini?
a. Aphasia wernick
b. Aphasia broca
c. Global aphasia
d. Amnesia aphasia

Pembahasan:
Aphasia broca: lesi daerah bahasa motorik/ekspyesif (AreaBrodman 44 & 45,
Girus frontalis inferior posterior), mengakibatkan gangguan kemampuan
Berbicara. Walaupun demikian penderita tetap mempunyai kemampuan
untuk memikirkan kata-kata yang ingin disampaikan, dapat menuliskannya,
dan dapat mengerti ketika Mendengar ucapan atau membaca tulisan.

8. Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke UGD RS diantar keluarga dengan


keluhan Demam sejak 4 hari. Keluhan juga disertai dengan nyeri kepala,
intensitas berat, dirasakan berdenyut di seluruh kepala. Pasien tampak bingung
kadang disertai Mengamuk. Tidak ada riwayat trauma kepala sebelumnya.
Tanda vital didapatkan T:150/90 mmH; N: 112x/menit; temperatur axilla 390
C; pernafasan 32x/menit. Pada Pemeriksaan fisik ditemukan tanda rangsang
meningeal. Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut ?
a. Nyeri kepala tension
b. Tumor serebri dengan herniasi serebri
c. Meningitis
d. Abses serebri serebelum

Pembahasan :
Tanda dan gejala meningitis adalah:
Demam dan menggigil, terutama pada bayi baru lahir dan anak-anak
Perubahan kondisi mental seperti kebingungan, linglung
Mual dan muntah
Sensitif terhadap cahaya silau (photophobia)
Sakit kepala parah
Leher kaku (kaku kuduk)
Sering pingsan
9. Pasien laki laki 45 tahun datang dibawa keluarga dengan keluhan bicara
ngelantur. Pasien juga dikeluhkan demam dan nyeri kepala. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran sopor, kaku kuduk +, motorik lateralisasi ke kanan. Klinis
apa yang paling khas untuk menentukan diagnosis ?
a. Nyeri kepala, meningeal sign +, demam
b. Nyeri kepala, meningeal sign +, penurunan kesadaran
c. Nyeri kepala, meningeal sign +, bicara ngelantur
d. Meningeal sign +, demam, bicara ngelantur
e. Meningeal sign +, demam, kesadaran menurun

10. Seorang pasien datang kepada Anda untuk berkonsultasi mengenai vaksin
yang harus diberikan sebelum berangkat haji karena endemis meningitis di
sana, vaksin berisi polisakarida kapsul bakteri. Untuk bakteri apa vaksin
tersebut?
a. Streptococcus grup G
b. N . meningitides
c. H. Influenza
d. S. Pneumonia

Pembahasan :
Karena kepadatan pada musim haji dan tingginya carier Nisseria meningitidis
di antara para jamaah haji perah mengakibatkan outbreak pada tahun 2000-
2001. Kementerian kesehatan Saudi mewajibkan jamaah haji dan umrah yang
akan datang untuk mendapatkan vaksin meningokokal quadrivalent
(serogroups A,C, Y and W135) dalam waktu 2 10 had. dan S 3 tahun dari
kedatangan di Saudi, sebagai salah satu syarat dikeluarkannya visa.

11. Seorang laki-laki 68 tahun datang ke IGD dengan keluhan kaki kanannya lemah
dan bicara sulit. Pasien mengaku mempunyai riwayat hipertensi. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 175/110 mmHg. Dalam waktu 12
jam keluhan pasien menghilang. Apakah diagnose pada kasus di atas?
a. Stroke iskemik
b. Stroke hemoragic
c. Serangan iskemik transien
d. Reversible Ischemic Neurologic Defisit (RIND)

Pembahasan:
Pasien pada kasus mengalami gejala-gejala stroke, yakni kelemahan pada kaki
kanan dan berbicara sulit disertai faktor risiko hipertensi, gejala tesebut
menghilang setelah 12 jam. Dengan demikian diagnosis pada pasien adalah
Serangan iskemik transien (Transient Ischemic Attack).
Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda
klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global),
dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler.
12. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan
mulut sulit dibuka dan kejang, setelah kejang pasien sadar. Dari anamnesis
diketahui 1 minggu sebelumnya kaki sang anak tertusuk duri saat bermain. Pada
pemeriksaan fisik diperoleh kesadaran baik, suhu 37,3 °C, BB: 35 kg, HR
80x/menit, RR 26x/menit, dan ditemukan spasmus pada otot-otot muka. Apakah
uji yang dapat digunakan sebagai bed side diagnostic test untuk kasus ini?
a. Tes spatula
b. Tes reflex
c. Tes muscular
d. Tes neuromotorik
Pembahasan:
Pada pasien dengan dugaan mengalami tetanus, dapat dilakukan konfirmasi
dengan melakukan tesspatula, pemeriksaan ini dilakukan dengan
menyentuhkan spatula (atau benda tumpul steril lain) pada dinding posterior
pharing penderita. Hasil tes positif bila terjadi kontraksi involunter otot rahang
sehingga menyebabkan spatula tergigit. Hasil negatif bila yang terjadi adalah
refek muntah fisiologis akibat provokasi spatula. Studi menyatakan bahwa tes
spatula memiliki spesifitas dan sensitifitas tinggi (94%).

13. Seorang Seorang laki-laki usia 70 tahun mengalami penurunan kesadaran


dan kelemahan anggota gerak kiri dibawa keluarganya ke UGD. Riwayat
hipertensi (+), saat diukur TD 190/100 mmHg. Penanganan paling awal yang
harus dilakukan?
a. Turunkan tensi
b. Pasang oksigen
c. Elevasi kepala
d. Pasang iv line

Pembahasan:
Penanganan umum awal pada kasus stroke/terduga stroke yang pertama kali
dilakukan adalah evaluasi dan managemen A-B-C, memberikan suplai
oksigen kepada pasien dapat dilakukan secepat mungkin dan oleh siapa
saja, tidak seperti memasang infus yang prosedumya lebih rumit dan harus
dilakukan oleh tenaga terlatih. Dalam algorithma management stroke AHA
2010 administrasi oksigen bahkan diberikan dalam fase transportasi
sebelum pasien mencapai UGD
14. Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang dengan keluhan batuk dan sesak 1
minggu yang lalu. Pasien mendapat kemoterapi atas indikasi ca kolorektal 2
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan foto thoraks didapatkan infiltrat interstitial
difus bilateral. Tes Sputum (-) dan pasien tidak respon terhadap antibiotika.
Pada biopsi paru didapatkan tanda pneumonisitis interstitial akut dan kronik
disertai sel yang besar mengandung inklusi nuklear berwarna biru gelap. Apa
kemungkinan penyebabnya?

a. CMV
b. EBV
c. Herpes simplex virus
d. Mycoplasma

Pembahasan:
Cytomegalovirus (CMV) umumnya menyebabkan infeksi asimtomatik bersifat
laten, atau mengalami reaktivasi dalam keadaan tertentu seperti imunosupresi.
Infeksi CMV diartikan sebagai ditemukannya (isolasi) virus, protein virus, atau
inti virus pada jaringan atau cairan tubuh. Sehingga spektrum klinis infeksi
CMV sangat bervariasi tergantung pada organ yang terjangkit oleh virus
tersebut, dapat bermanifes sebagai pneumonia, hepatitis, encephalitis, myelitis,
neuropathy, retinitis, dan demam yang tidak jelas penyebabnya.

15. Seorang pasien laki-laki umur 26 tahun mengeluh mata kanan tidak bisa
ditutup sejak tadi pagi. Pasien bekerja sebagai sopir bus. Pada pemeriksaan
fisik vital sign dalam batas normal, pemeriksaaan neurologis terdapat
kelemahan pada otot wajah tanpa disertai kelainan pada extremitas.
Kemungkinan saraf kranialis yang terkena adalah

a. N. VI
b. N. VII
c. N. VIII
d. N. IX

Pembahasan:
Bell’s palsy merupakan paralisis idiopatik akut otot-otot wajah (99%
unilateral) sebagai akibat dari parese Nervus cranialis V11 (Nervus
fascialis) perifer, menyebabkan asimetri wajah dan gangguan fungsi seperti
menutup kelopak mata, mengatupkan bibir,dan makan.
16. Seorang laki-laki 18 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua tungkai sulit
digerakkan setelah ditabrak motor dari samping. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD:110/70, nadi 88x/mnt, frekuensi nafas: 20x/mnt. GCS 14. Luka
(-), anestesi (+) setinggi umbilikus ke bawah, kedua tungkai sulit digerakkan.
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat adalah…
a. Pemeriksaan elektrolit lengkap
b. EMG ekstremitas inferior
c. Rontgen vertebra lumbosakral AP lateral
d. MRI vertebra lumbosacral

Pembahasan:
Pasien mengalami kesulitan menggerakkan dan merasakan kedua tungkai
setelah trauma yang dialaminya. Vital sign dan kesadaran baik,sedangkan
umbilikus ke bawah mengalami gangguan sensorik dan motorik, keadaan ini
mengarah kepada terjadinya lesi anatomik medula spinalis lumbosakral.
Pemeriksaan dengan MRI memungkinkan untuk melihat dengan jelas adanya
pergeseran/destruksi corpus vertebra dengan atau tanpa penekanan dural sac
dan medula spinalis, serta perdarahan dalam kanalis vertebralis.
17. Seorang bayi dibawa ke RS dengan keluhan berupa benjolan pada bagian
lumbal. Pada pemeriksaan didapatkan defek pada penutupan neural tube di
daerah lumbaosakral. Apakah penyebab kelainan ini?
a. Kekurangan pemberian Fe waktu hamil
b. Kekurangan pemberian asam folat waktu hamil
c. Kelebihan konsumsi alcohol waktu hamil
d. Infeksi toxoplasma waktu kehamilan

Pembahasan :
Pada masa kehamilan lebih difokuskan pada pentingnya vitamin folat pada
embryogenesis dari neural tube defects. Asupan antagonis folate pada saat ibu
masih mengandung seperti aminopterin telah diketahui sejak lama dapat
menyebabkan neural tube defects. Sebenarnya bukan asam folat secara
langsung yang menyebabkan terjadinya neural tube defects melainkan karena
defisiensi folat maka proses metabolik akan menjadi terganggu. Folat ini sangat
penting dalam metabolisme methionine dan homocystein.

18. Seorang mahasiswa datang dengan keluhan tidak dapat melihat setelah
bepergian jauh dan pipi kiri terasa tebal, tidak pernah mengalami kecelakaan
sebelumnya, tidak demam
dan pendengaran cukup baik. Pada pemeriksaan uji ketajaman penglihatan
menurun sampai pada kebutaan. Periksa lapang pandang: hemianopsia, ada
papiledema. Keadaan manakah yang paling tepat pada paparan dibawah ini?
a. Parese Nn. II
b. Parese Nn. III
c. Parase Nn. IV dan VI
d. Parese Nn. V

Pembahasan :
Saraf II (Nervus Optikus)
Saraf ini bekerja membawa impuls (rangsangan)dari sel kerucut dan slel batang
di retina mata untuk dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optic di
bola mata. Lalu, setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan
masuk ke rongga kranial melalui foramen optic. Nervus Optikus adalah jenis
saraf sensoris. Fungsinya adalah untuk menerima rangsang dari mata lalu
menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual (penglihatan)

19. Seorang anak usia 11 bulan datang dengan riwayat kejang 1 jam sebelumnya.
Keluhan disertai dengan demam sejak 3 hari yang lalu. Anak menangis saat
kejang dan tertidur beberapa saat setelah kejang. Pemeriksaan fisik dilakukan
didapati anak lemah dan temperature 39oC. Tiba-tiba anak kejang lagi sesaat
setelah infus terpasang. Obat apakah yang dokter berikan?
a. Diazepam 5 mg rectal
b. Diazepam 10 mg rectal
c. Diazepam 5 mg bolus
d. Diazepam 10 mg bolus

Pembahasan :
Dalam tata laksana kejang (termasuk kejang demam) anak penanganan yang
cepat Dan tepat sangat penting untuk mencegah hipoksia jaringan terutama
otak, sehingga Pemberian diazepam yang memiliki onset kerja cepat harus
dilakukan sesegera mungkin. Rute pemberian obat melalui akses intravena
merupakan pilihan pertama, namun jika Infus belu terpasang obat dapat
dilakukan melalui jalur rektal. Ketika informasi mengenai Berat badan anak
belum diketahui, pemberian obat antikonvulsan dapat diberikan Berdasarkan
umur anak
20. Pasien perempuan 70 tahun merasa badan berputar, telinga berdengung dan
gangguan Pendengaran. Pemeriksaan otoskop membran timpani intak dan
refleks cahaya positif. Diagnosis yang mendekati pasien ini?
a. Vertigo
b. Tinitus
c. Meniere disease
d. Trauma akustik

Pembahasan :
Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang dapat
Menyebabkan pusing (vertigo) dan gangguan pendengaran. Dalam kebanyakan
kasus, penyakit Meniere hanya mempengaruhi satu telinga. Tanda dan gejala
penyakit Meniere Meliputi:
1. Episode vertigo berulang.
2. Gangguan pendengaran.
3. Dering di telinga (tinnitus).
4. Perasaan penuh di telinga. Orang dengan penyakit Meniere sering
merasakan tekanan

21. Pasien laki-laki usia 40 tahun, mengeluh sering terbangun saat tidur dan sulit
untuk tidur Lagi. Kehilangan nafsu makan dan minat untuk bekerja sejak
dipindah tugaskan
keluar Kota. Pasien sudah pernah merasa seperti ini 20 tahun yang lalu saat
ibunya meninggal. Apa pengobatan yg tepat utk pasien?
a. Haloperidol
b. Amitriptilin
c. Diazepam
d. Fenitoin

Pembahasan :
Tablet oral Diazepam digunakan untuk mengobati kondisi berikut:
Kegelisahan
Gejala yang disebabkan oleh penghentian alkohol, seperti agitasi atau
tremor
Perawatan tambahan untuk kejang otot rangka
Perawatan tambahan untuk jenis kejang tertentu Obat ini dapat digunakan
sebagai bagian dari terapi kombinasi. Itu artinya Anda Harus meminumnya
dengan obat lain
22. Bayi, usia 3 hari, demam 1 hari SMRS. Bayi rewel dan tidak mau menyusui.
Riwayat persalinan: prematur, BBL 1500 g, riwayat keputihan yang sangat gatal
pada ibu. Pemeriksaan fisik: HR 150 RR 52 t 38, kaku kuduk +. Kemungkinan
diagnosis pada pasien ini adalah?

a. Meningitis viral
b. Meningitis fungal
c. Meningitis TB
d. Sepsis neonatorum
e. Tetanus neonatorum

Pembahasan :
Meningitis fungal
 Cryptococal (Amphotericin B, flucytosine, fluconazole)
 Coccidiodes immitis (fluconazole, amphotericin B, itraconazole)
 Histoplasma capsulatum (liposomal amphotericin B, itraconazole)
 Candida (amphotericin plus 5- flucytosine

23. Sel schwan merupakan sel penyokong yang membentuk selubung mielin pada
serat saraf perifer. Sel manakah yang membentuk selubung mielin pada serat
saraf di otak..

a. Oligodendroglia
b. Sel Satelit
c. Microglia
d. Astrosit

Pembahasan :
∙ Oligodendroglia : sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin
dalam susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi
lemak mengelilingi penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga
terbentuk selubung mielin.
∙ Sel Satelit : sel penyokong pada sel saraf tepi
∙ Microglia : memiliki sifat seperti fagosit yang menyingkirkan debris-debris
yang dapat berasal dari sel-sel otak yang mati, bakteri dan lain-lain, yang
gunanya untuk melawan infeksi.
∙ Astrosit : berfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron yang halus,
bentuknya seperti bintang dengan banyak tonjolan.
∙ Sel Ependim : berperan dalam produksi Cerebro Spinal Fluid. Ependima ini
adalah neuroglia yang membatasi system ventrikel SSP. Sel-sel inilah
yang merupakan epithel dari Plexus Coroideus ventrikel otak.

24. Pasien laki-laki usia 48 tahun diantar keluarganya dengan keluhan penurunan
kesadaran disertai kejang dan demam sejak 2 minggu. Pasien juga mengeluh
nyeri kepala hebat dan muntah menyemprot. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS
345 TD 150/100, N 55x/menit, RR 28x/menit irreguler, suhu 37.8, kaku kuduk
(-). Pasien saat ini sedang pengobatan penyakit TB. Hal yang mungkin
ditemukan pada pemeriksaan cairan serebrospinal adalah

a. Glukosa cairan serebrospinal lebih tinggi daripada glukosa darah


b. Kadar protein dan jumlah sel cairan serebrospinal tidak sejalan
c. Kadar natrium/kalium cairan serebrospinal tidak seimbang
d. Ditemukan kesan bloody cerebrospinal fluid
e. Pungsi cairan serebrospinal adalah kontraindikasi dalam keadaan in
Pembahsan :
Kontra indikasi lumbal punksi:
• Papil edema
• Penurunan keasadaran yang dalam dan progressif
• Kecurigaan lesi desak ruang
• Deficit neurologis fokal
Kontraindikasi relative:
• Infeksi pada daerah tusukan
• Syok
• Koagulopathy
• Trombosit < 50.000 g/dL
Pada kasus tersebut perlu dilakukan pemeriksaan imaging sebelum
dilakukan lumbal punksi
25. Seorang laki-laki 32 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan penumnan
kesadaran sejak 2 Jam yang lalu. Satu minggu sebelumnya mengeluh demam
disertai sakit kepala dan mual. Riwayat penggunaan narkoba suntik sejak 2 tahun
yang lalu, 3 bulan terakhir berat badan Menurun. Pada pemeriksaan fisik tampak
keluar cairan dari telinga kiri. GCS 253, kaku
Kuduk (+). Analisis cairan serebrospinal warna jernih, jumlah sel 150/µL
dominan Limfosit, glukosa 40 mg/dL, protein meningkat, India ink (+).
Apakah diagnosis pada Pasien?
a. Meningitis TB
b. Meningitis bakterial
c. Meningitis kriptokokus
d. Ensefalitis toksoplasma
Pembahasan:
Meningitis adalah peradangan selaput otak (meningen) yang dapat terjadi
sebagai Proses akut ataupun kronik, dan timbul sebagai akibat dari infeksi
berbagai Mikroorganisme. Trias meningitis yaitu kaku kuduk, demam, dan
perubahan status mental, dan hanya separuh Penderita meningitis
menunjukkan keseluruhan tanda tersebut. Pemeriksaan penunjang lumbal
pungsi penting untuk menegakkan diagnosis Serta menentukan
mikroorganisme penyebab meningitis. Pasien pada kasus menunjukkan Gejala
dan tanda khas meningitis, dari analisis cairan serebrospinal didapat tes tinta
india (+) yang khas dijumpai pada meningitis kriptokokus. Riwayat
penggunaan narkoba Suntik dan penurunan berat badan mendukung kepada
kesimpulan tersebut karena penderita HIV/AIDS merupakan kelompok yang
rentan terhadap infeksi Cryptococcus Neoformans, jamur penyebab utama
infeksi oportunistik sistem saraf pusat pada penderita AIDS.

26. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa orang tuanya ke UGD RS
karena tiba-tiba Tidak bisa berjalan sejak 3 hari yang lalu. Dari anamnesis
diketahui 1 minggu yang lalu Pasien demam, disertai batuk, mual, muntah,
dan sakit kepala. Riwayat trauma (-). Setelah tidak demam lagi, pasien tidak
bisa ‘berjalan. Pada pemeriksaan neurologis Didapatkan kekuatan kaki kanan
5 dan kaki kiri 3. Sensibilitas kedua tungkai normal. Refleks fisiologis kaki
kanan normal dan kaki kiri menurun. Diagnosis pada pasien Adalah
a. Syndrom Guillain Barre
b. Mielitis transversa
c. Miastenia gravis
d. Poliomyelitis
Pembahasan:
∙ Anak tersebut dicurigai terkena Poliomyelits Tipe paralitik, yang ditandai
dengan kelumpuhan akut setelah demam yang disertai nyeri Kepala mual,
muntah, nyeri tenggorokan, anoreksia, nialaise, dan gejala infeksi saluran
Napas. Kelemahan pada poliomyelitis bersifat unilateral dengan perjalanan
penyakit Descending yang berarti bagian proximal akan lebih dahulu
terkena disusul bagian Distalnya. Karena virus polio menyerang bagian
anterior cornu anterior medula spinalis, sehingga fungsi sensorik tidak
terganggu apabila sesibilitasnya diperiksa.
∙ Mielitis Trasnversa: merupakan proses inflamasi corda spinalis yang
mengakibatkan demyelinisasi Axonal yang mengenai seluruh ketebalan
medula spinalis pada ketinggian tertentu. Gejala Yang muncul berupa
kelemahan dan kebas pada anggota gerak, kadang disertai gangguan
Spinchter. Nyeri hebat pada punggung dapat muncul sebagai gejala awal
penyakit ini. Defisit neurologis akan sangat tergantung letak dan luas area
yang terlibat.
∙ Miastenia Gravis: penyakit yang menyebabkan gangguan pada
neuromuscdlur junction khususnya Bagian reseptor asetilkolin postsinaps
yang mengakibatkan efek eksitatori Neurotransmiter menjadi terhambat.
Gejala MG bersifat fluktuatif, muncul saat otot Beraktivitas dan akan
membaik setelah istirahat (biasanya dirasakan memberat pada sore Hari)-
fatigability merupakan ciri khas penyakit ini. Karena merupakan suatu
proses Sistemik gejala dapat muncul pada seluruh bagian tubuh, namun
keluhan awal umumnya Dirasakan pada otot-otot kecil sekitar wajah yang
mengganggu kegiatan mengunyah, berbicara, menelan/ ekspresi wajah, dan
kelopak mata (ptosis).

27. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa polisi ke UGD RS dalam kondisi
tidak sadar Setelah sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu-lintas. Pada
pemeriksaan fisik Dijumpai memar di kepala dan pupil konstriksi.
Pemeriksaan tanda-tanda Vital dijumpai Kesadaran sopor, TD sistol 90
mmHg, denyut nadi sangat halus hampir tidak teraba, RR 2Ox/menit dengan
suara stridor. Untuk mengurangi edema serebri dokter memberikan Obat
diuretic. Apakah pilihan obat diuretic yang paling tepat bagi kasus ini?

a. Manitol
b. Furosemid
c. Bumetamid
d. Klortalidom
Pembahasan:
Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) sebagai akibat dari edema serebri
dapat Dikurangi dengan obat diuretic, sesuai dengan hukum monro-kellie.
Manitol merupakan diuretik Pilihan dalam manajemen edema serebri, bekerja
dengan menarik cairan dari Jaringan otak yang mengalami edema ke dalam
pembuluh darah sehingga selain Menurunkan TIK juga berfungsi sebagai
plasma expander untuk memperbaiki hipotensi, meningkatkan preload
jantung, dan pada akhirnya memperbaiki perfusi jaringan termasuk Perfusi
serebral, dan memperbiki metabolisme otak. Manitol juga bekerja sebagai free
Radical scavenger yang bermanfaat pada jaringan otak yang mengalami
iskemik.

28. Laki-laki usia 55 tahun dengan keluhan lemah kedua tungkai yang dialami
sejak 5 bulan yang lalu, secara perlahan-lahan. Baal dirasakan mulai dari
pinggang ke kedua tungkai sebatas perut, Pasien tidak dapat menahan BAK
dan BAB. Riwayat jatuh dan kecelakan disangkal, pemeriksaan fisik terdapat
benjolan di vertebrae thorakal 8 dan nyeri pengetukan. Riwayat batuk lama
dan penurunan BB (+). Penatalaksanaan pasien tersebut adalah

a. Fisioterapi dan medikamentosa


b. Operatif dan medikamentosa
c. Fisioterapi dan hidroterapi
d. Traksi vertebra
e. Hidroterapi dan fisioterapi
Pembahasan :
Prinsip Pengobatan Pott’s Disease
1. Pemberian obat antituberkulosis
2. Dekompresi medulla spinalis
3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi
4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft)

29. Seorang pria datang ke poli saraf disuruh dari TS kulit dan kelamin dengan
keluhan nyeri wajah disekitar mata kanan, intensitas berat, NPS 8, rasanya seperti
panas terbakar. Didapatkan riwayat pengobatan Herpez Zoster dari TS Kulit dan
Kelamin. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan bekas luka yang mengering di daerah sekitar
mata kanan. Apakah diagnosis yang tepat bagi pasien?
a. Neuralgia Trigeminal idiopatik
b. Neuralgia Trigeminal asimptomatik
c. Neuralgia herpetik
d. Neuralgia post herpetik

Pembahasan :
Tanda dan gejala neuralgia postherpetik umumnya terbatas pada daerah kulit,
di mana herpes zoster pertama terjadi. Hal tersebut, biasanya hanya terjadi
pada satu sisi tubuh (unilateral). Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada
neuralgia postherpetik, antara lain: ∙ Nyeri. Rasa sakit yang terkait dengan
neuralgia post herpetic biasanya digambarkan sebagai rasa terbakar, tajam
dan menusuk, atau sakit yang mendalam.
∙ Sensitivitas terhadap sentuhan ringan. Orang yang memiliki neuralgia post
herpetic sering tidak tahan terhadap sentuhan ringan, bahkan sentuhan
pakaian pada kulit yang terkena.
∙ Gatal dan mati rasa.

30. Hasil laboratorium bagaimana yang terjadi pada meningitis viral?


a. jumlah leukosit menurun
b. hitung jenis leukosit ditemukan neutrofil
c. kadar protein total meningkat
d. kadar glukosa meningkat
Pembahasan :
Spinal tap (lumbar puncture). Dalam tes ini, cairan serebrospinal digunakan
sebagai sampel untuk mendiagnosis meningitis. Penderita meningitis
umumnya memiliki kandungan gula yang rendah serta terjadi pengingkatan
pada jumlah sel darah putih dan protein dalam cairan serebrospinalnya.
31. Tanda-tanda anak mengalami Cerebral Palsy adalah…
a. Motorik lambat
b. Tonus otot abnormal
c. Problem makan
d. Anak iritabel

. Pembahasan :
Tanda dan gejala cerebral palsy dapat sangat bervariasi.
Variasi dalam tonus otot, seperti terlalu kaku atau terlalu lemas
Otot-otot yang kaku dan refleks yang berlebihan (kelenturan)
Otot-otot kaku dengan refleks normal (kekakuan)
Kurangnya koordinasi otot (ataksia)
Tremor atau gerakan tak sadar
Gerakan yang lambat dan menggeliat (athetosis)
Keterlambatan dalam mencapai tonggak keterampilan motorik, seperti
mendorong Lengan, duduk sendirian atau merangkak
Memihak satu sisi tubuh, seperti meraih hanya dengan satu tangan atau
menyeret kaki Sambil merangkak Kesulitan berjalan, seperti berjalan dengan
jari kaki, gaya berjalan berjongkok, gaya berjalan seperti gunting dengan
persilangan lutut, gaya berjalan lebar, atau gaya Berjalan asimetris
 Air liur berlebihan atau masalah dengan menelan
 Kesulitan mengisap atau makan
 Keterlambatan perkembangan bicara atau kesulitan berbicara
 Kesulitan dengan gerakan yang tepat, seperti mengambil krayon
atau sendok Kejang

Kecacatan yang terkait dengan cerebral palsy mungkin terbatas terutama pada
Satu anggota badan atau satu sisi tubuh, atau mungkin memengaruhi seluruh
tubuh. Gangguan otak yang menyebabkan cerebral palsy tidak berubah seiring
waktu, sehingga Gejalanya biasanya tidak memburuk dengan bertambahnya
usia. Namun, pemendekan Otot dan kekakuan otot dapat memburuk jika tidak
ditangani secara agresif. Kelainan otak yang berhubungan dengan cerebral
palsy juga dapat berkontribusi Pada masalah neurologis lainnya. Orang
dengan cerebral palsy juga mungkin memiliki:
o Kesulitan dengan penglihatan dan pendengaran
o Kecacatan intelektual
o Kejang
o Sentuhan abnormal atau persepsi nyeri
o Penyakit mulut
o Kondisi kesehatan mental (psikiatris)
o Inkontinensia urine

32. Seorang perempuan berumur 22 tahun masuk UGD RS karena mengalami


kejang, demam yang sudah dialami selama 5 hari. Penurunan kesadaran (+) dan
riwayat batuk pilek. Sebelum tidak sadarkan diri, keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien sering mengeluhkan nyeri kepala hebat ketika demam. Untuk
menegakkan diagnosis keadaan ini, pemeriksaan yang diperlukan adalah
a. Trombosit
b. Gas darah
c. Cairan otak
d. Elektrolit
e. Kultur darah

33. Laki-laki berusia 30 tahun dibawa keluarganya ke UGD karena sulit


dibangunkan sejak 1 jam yll. Menurut keluarganya pasien nampak sangat
mengantuk selama 3 hari terakhir. Dari pemeriksaan fisik pasien suhu 39 C,
kesadaran sopor, ketika leher difleksikan secara pasif lutut ikut fleksi.
Mikroorganisme apa yang paling sering menyebabkan keadaan diatas ?
a. Neisseria meningitides
b. Streptococcus Group B
c. Streptoccocus pneumoniae
d. Haemophilus influenzae
e. Listeria monocytogenes

34. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
kejang yang berawal dari ibu jari, kemudian menjalar ke lengan sampai dengan
muka sebelah kiri. Setiap serangan lamanya 1-2 menit. Keluhan sudah dialami
beberapa kali sejak 6 bulan yang lalu. Pada saat pemeriksaah ditemukan pasien
kejang tipe klonik. Saat kejang pasien dalam keadaan sadar dan terdapat
hemiparese sinistra yang ringan. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
pasien ini?
a.Epilepsi simpel partial motorik
b.Epilepsi simpel partial sensorik
c.Epilepsi partial kompleks
d.Epilepsi tipe myoklonik

Pembahasan :
Pasien mengalami kejang berulang yang terjadi pada ibu jari, lengan, dan wajah
bagian kiri saja, serta tidak mengalami penurunan kesadaran pada saat bangkitan
merupakan suatu bentuk Epllepsi simpel partial motorik. Fenomena seperti ini
disebut Jacksoian seizure di mana terjadi aktifias listrik abnormal pada area
korteks motorik primer. Kejang berawal dari bagian distal anggota gerak seperti
ujung-ujung jari terasa kesemutan dan kemudian menjalar ke baglan proximal
tubuh ipsilateral diikuti kontraksi otot yang tidak terkendali. Karena hanya
mengenai sebagian wilayah otak saja maka kesadaran tetap terpelihara, kecuali
jika terjadi serangan umum sekunder.
KLASIFIKASI ILAE 1981 untuk tipe serangan kejang/bangkitan ep

35. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri
kepala hebat yang dirasakan hanya pada kepala sebelah kanan, intensitas nyeri
kepala sedang-berat, dengan visual analog scale (VAS) 6. Keluhan nyeri kepala
seperti ini telah dirasakan sejak 1 tahun dan semain memberat akhir-akhir ini,
keluhan terutama dirasakan saat pagi dini hari, terkadang sampai menyebabkan
pasien terbangun dari tidur. Keluhan dirasakan memberat terutama saat mengedan
dan batuk. Pada pemfis ditemukan kelemahan separuh tubuh sisi kiri derajat 4.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut ?
a. Nyeri kepala tegang
b. Nyeri kepala klaster
c. SOL (spae occupying lesion) intrakranial
d. Migraen dengan aura
Pembahasan :
Perubahan Tanda Vital (Lombardo,2006, Thamburaj, 2008,
Eccher,2004 ) : 1) Denyut nadi
Bradikardi merupakan mekanisme kompensasi yang mungkin
terjadi untuk mensuplai darah ke otak dan mekanisme ini
dikontrol oleh tekanan pada mekanisme reflex vagal yang terdapat
di medulla.
2) Pernapasan Pada saat kesadaran menurun, korteks serebri akan lebih
tertekan daripada batang otak
3) sakit kepala kronik

36. Seorang wanita 20 tahun dating dengan keluhan kelemahan kiri, 3 jam yang
lalu mengalami kecelakaan motor. TD 90/50, nadi 110x/menit, respirasi
24x/menit. Pemeriksaan didapati reflex fisiologi (+), babinsky (+) . masalahnya
menyerang bagian mana?
a. medulla spinalis
b. otak
c. neuromuscular junction
d. system perifer
Pembahasan :
Saraf ini membentuk sistem saraf otonom, dan menghubungkan organ-organ
internal dan kelenjar ke SSP. Mereka memantau kegiatan seperti pencernaan dan
sekresi hormon, dan dikendalikan oleh sistem umpan balik diatur secara ketat.
Sistem saraf perifer juga dapat mengendalikan peradangan dan mempersiapkan
tubuh untuk keadaan darurat. Untuk menekan peradangan, sinyal dikirim melalui
saraf yang menekan bahan kimia yang meningkatkan respon inflamasi. Kadang-
kadang, sinyal ini benar-benar dapat mengendalikan peradangan, tetapi dalam
kasus-kasus yang mereka dapat tidak, itu tidak berarti ada sesuatu yang salah
dengan saraf, hanya saja mereka membutuhkan bantuan. Untuk mempersiapkan
tubuh untuk keadaan darurat, PNS memicu klasik refleks “melawan atau lari”,
yang meningkatkan adrenalin dalam
darah dan meningkatkan denyut jantung. Fungsi sistem saraf perifer yang
beragam, namun masing-masing membantu tubuh dalam situasinya

37. Seorang pria usia 54 tahun dikeluhkan oleh keluarganya Gangguan bahasa.
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak rutin
control. Saat dating diUGD, GCS 4x6 tensi 170/110 mmHg nadi 88x/menit
regular RR 20 x/menit Tax 37◦C. Pemeriksaan Neurologis ditemukan Hemiparese
Sinistra, parese nervus cranialis vii dan xii dextra. Ketika pasien ditanya, pasien
dapat menjawab pertanyaan pemeriksa namun tidak dapat nyambung Area yang
terganggu adalah?
a. Area 18
b. Area 15
c. Area 22
d. Area 44
Pembahasan :
Pasien mengalami Gangguan bahasa Ketika pasien ditanya, pasien dapat
menjawab pertanyaan pemeriksa namun tidak dapat nyambung.
Area 22 wernicke’s speech understanding

Dapat menjawab
pertanyaan → lancar
bicara : Output (+)
Tidak nyambung : Input
(-)
AFASIA WERNICKE

38. Seorang laki – laki berusia 45 tahun dating dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri
hilang timbul muncul berkala beberapa bulan dalam setahun. Keluhan muncul 1-2
kali perhari. Nyeri dirasakan disisi kanan khususnya belakang bola mata hingga
menimbulkan mata kemerahan, berair dan hidung tersumbat. Sebelumnya pasien
tidak mengeluh batuk atau pilek. Pernyataan yang benar dibawahini adalah...
a. Diagnosis pada pasien ini adalah cluster headache
b. Terapi abortif pada pasien ini adalah oksigen 10l pm
c. Terapi profilaksis pada pasien ini adalah verapamil
d. A dan C benar

Pembahasan :

Cluster Headache
Kriteria Diagnosis
∙ Sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan yang memenuhi kriteria:
Nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal yang
berlangsung antara 15-180 menit jika tidak ditangani.
∙ Nyeri kepala disertai setidaknya satu gejala berikut:
- injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi pada mata ipsilateral,
- kongesti nasal dan/atau rhinorrhea ipsilateral
- edema palpebra ipsilateral
- berkeringat pada daerah dahi dan wajah ipsilateral
- miosis dan/atau ptosis ipsilateral
- gelisah atau agitasi
- frekuensi serangan 1-8 kali/hari
∙ Tidak berhubungan dengan kelainan lain
39. Tn. Mungkin, 35 tahun, datang dengan keluhan kelemahan gerak pada kedua
tungkai sejak 5 jam yang lalu setelah jatuh dari pohon. Pasien juga mengeluh tidak
terasa dengan rangsangan nyeri dan suhu dari ujung kaki sampai setinggi
umbilicus. TTV stabil. Pemeriksaan neurologi : hipoestesi dari umbilicus hingga
ujung kaki. Kekuatan motorik tungkai bawah 2222/2222. Tonus otot meningkat,
Refleks fisiologis meningkat, Refleks patologis +/+. Jenis kelainan dari kasus
diatas adalah...
a. Posterior Cord Syndrome
b. Brown Sequard Syndrome
c. Central Cord Syndrome
d. Anterior Cord Syndrome
pembahasan
Keluhan kelemahan gerak pada kedua tungkai sejak 5 jam yang lalu setelah jatuh
dari pohon. Pasien juga mengeluh tidak terasa dengan rangsangan nyeri dan suhu
dari ujung kaki sampai setinggi umbilicus. TTV stabil. Pemeriksaan neurologi :
hipoestesi dari umbilicus hingga ujung kaki. Kekuatan motorik tungkai bawah
2222/2222. Tonus otot meningkat, Refleks fisiologis meningkat, Refleks patologis
+/+
40. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan tidak
bicara sejak 3 jam yang lalu. Pasien tidak bisa bicara dan tidak mengerti apa yang
diperintahkan, serta pasien tidak dapat mengulangi kata-kata. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 36,5 C, RR
20x/menit. Dari pemeriksaan
neurologis diketahui hemiparese dextra dan refleks babinski (+/-). Diagnosis pada
pasien adalah...
a. Afasia motorik
b. Afasia sensori
c. Afasia anomik
d. Afasia global

Pembahasan:
Keyword:
∙ Perempuan, 50 tahun, tidak bicara sejak 3 jam yang lalu.
∙ Pasien tidak bisa bicara dan tidak mengerti apa yang diperintahkan, serta
pasien tidak dapat mengulangi katakata.
∙ PF: tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 36,5 C, RR
20x/menit. ∙ Pemeriksaan neurologis: hemiparese dextra dan refleks
babinski (+/-). Diagnosis pada pasien adalah...
Pasien mengalami Afasia Global (Afasia: tidak dapat berbicara)
Jawaban lainnya…
A. Afasia motorik → tidak dapat bicara dengan lancar
dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti
B. Afasia sensori → dapat bicara dengan lancar tetapi
tidak dapat mengerti dan tidak dapat mengulang
pembicaraan
C. Afasia anomik → dapat bicara dengan lancar,
mengerti, dan dapat mengulang pembicaraan,
namun tidak tahu nama-nama benda

41. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kejang
berulang sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya lengan dan tungkai kaki kiri kelojotan,
kemudian menyebar ke lengan dan tungkai kanan. Setelah kejang pasien bengong
dan tertidur. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dan akhir- akhir ini penurunan
berat badan, pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal. Diagnosis
pasien ini adalah…
a. Kejang tonik klonik
b. Kejang parsial sederhana
c. Kejang parsial komplek
d. Kejang umum sekunder

Pembahasan:
Keyword:
∙ Laki-laki berusia 25 tahun, keluhan kejang berulang sejak 1 bulan yang
lalu. ∙ Awalnya lengan dan tungkai kaki kiri kelojotan, kemudian menyebar
ke lengan dan tungkai kanan. Setelah kejang pasien bengong dan tertidur.
∙ Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dan akhir-akhir ini penurunan
berat badan, pemeriksaan fisik dan neurologis dalam batas normal.
42. Seorang perempuan usia 38 tahun masuk UGD RS diantar oleh keluarganya
karena tampak tidak sadarkan diri sejak kurang lebih 2 hari lalu. Demam (+),
riwayat nyeri kepala (+) dan pernah kejang sebanyak 2 kali. Pasien saat ini sedang
menjalani rehabiltasi akibat pemakaian narkoba suntik. Pasien memiliki BB sangat
kurus dan terdapat bercak keputihan yang memenuhi rongga mulut. Pemeriksaan
fisik didapatkan 120/70 T : 39C GCS E2M2V2, pemeriksaan neurologis kaku
kuduk (-). Setelah dilakukan CT Scan, didapatkan hasil multiple ring enhancement
lesion. Apakah terapi yang tepat untuk keluhan pasien diatas?
a. Metronidazole
b. Spiramisin
c. Sulfadiazine
d. Sulfadiazine + pirimetamin
e. Pirimetamine

43. Laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan sulit berjalan. Pasien tampak
berjalan dengan kaki kiri yang diseret dan telapak kaki kiri yang tidak menapak
sempurna ke lantai. I minggu yang lalu pasien berlatih karate dan kaki kirinya
tertendang keras oleh lawannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan paresthesi
pada dorsum pedis. Pemeriksaan radiologi tampak fraktur os fibula sinistra.
Nervus apakah yang terganggu
A. Nervus ischiadicus
B. Nervus femoralis
C. Nervus tibialis posterior
D. Nervus peroneus
Pembahasan :
Kata kunci : pasien memiliki keluhan sulit berjalan. Pasien tampak berjalan
dengan kaki kiri yang diseret dan telapak kaki kiri yang tidak menapak
sempurna ke lantai. Pada pemeriksaan fisik didapatkan paresthesi pada dorsum
pedis. Pemeriksaan radiologi tampak fraktur os fibula sinistra.
44. Perempuan, 10 tahun dibawa ke RS karena kakinya tertusuk paku saat bermain
dengan temannya di halaman rumah. Anak tampak histeris dan kesakitan. Dari
pemeriksaan didapatkan paku masih menancap di telapak kaki kanan si anak.
Setelah dilepas paku didapati berkarat, dan kedalaman luka ± 2 cm, sekitar luka
kotor terdapat tanah. Dari anamnesa didapatkan anak tidak pernah mendapatkan
vaksin. Perawat melakukan rawat luka pada pasien. Apa instruksi anda
selanjutnya?
A. Observasi saja
B. Diberikan TD saja
C. Diberikan TD dan HTIG
D. Diberikan HTIG saja

Pembahasan : Kata kunci : pasien dibawa ke RS karena kakinya tertusuk paku saat
bermain. Dari pemeriksaan didapatkan paku masih menancap di telapak kaki
kanan si anak. Setelah dilepas paku didapati berkarat, dan kedalaman luka ± 2 cm,
sekitar luka kotor terdapat tanah. Dari anamnesa didapatkan anak tidak pernah
mendapatkan vaksin.
45. Perempuan, 27 tahun, datang dengan keluhan pada saat tersenyum bibir tertarik
ke kiri, wajah asimetris, mata kanan memerah dan dahi kanan tidak terdapat
kerutan pada waktu diangkat. Pada pemeriksaan tanda vital TD : 120/80 mmHg,
RR 18x/menit, suhu 36,5 C, Nadi 84x/menit, keempat ekstremitas normal. Pasien
memiliki riwayat berpergian malam menggunakan sepeda motor untuk bekerja.
Terapi yang tepat adalah…
A. Prednison 30 mg/kgBB/hari
B. Prednison 40 mg/kgBB/hari
C. Prednison 60 mg/kgBB/hari
D. Prednison 60 mg/hari

. Pembahasan :

Kata kunci : pasien mengeluh pada saat tersenyum bibir tertarik ke kiri, wajah asimetris, mata
kanan memerah dan dahi kanan tidak terdapat kerutan pada waktu diangkat. Pasien memiliki
riwayat berpergian malam menggunakan sepeda motor untuk bekerja.

46. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang diantar oleh keluarganya dengan
penurunan kesadaran. Riwayat keluar cairan dari telinga sejak 3 bulan yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 38 C, nadi
110x/menit, napas 22x/ menit. Dari pemeriksaan CT-scan didapatkan gambaran
ring enhancement. Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah...

A. Eritromisin
B. Ceftriaxone
C. Tetrasiklin
D. Doksisiklin

Pembahasan:
Keyword:
• Perempuan berusia 25 tahun, penurunan kesadaran.
• Riwayat keluar cairan dari telinga sejak 3 bulan yang lalu.
• PF: tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 38 C, nadi 110x/menit,
napas 22x/ menit.
• CT-scan: didapatkan gambaran ring enhancement.
Diagnosis: abses otak

Tatalaksana
• Terapi kausal:
➢Terapi empirik:
- Sefalosporin generasi III intravena (Ceftriaxone 2 g/12 jam iv atau Cefotaxime
2 g/8 jam iv)
- Metronidazole 500 mg/8 jam IV
➢Terapi empirik diberikan hingga didapatkan antibiotik yang sesuai dengan
hasil tes sensitivitas kuman yang diisolasi dari abses atau dari sumber infeksi.
Jika hasil isolasi tidak ditemukan kuman penyebab, maka terapi empirik dapat
dilanjutkan hingga 6-8 minggu.
• Antiedema: dexamethason/manitol sesuai indikasi
• Operasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter > 2,5cm
Jawaban lainnya:
a. Eritromisin → golongan aminoglikosida
b. Tetrasiklin → untuk infeksi bakteri pada kulit, usus,
saluran pernafasan, saluran kemih
d. Doksisiklin → golongan tetrasiklin

47. Seorang perempuan berusia 24 tahun dibawa keluarganya karena kejang 1 jam
lalu. Kejang berlangsung selama 3 menit, bersifat ritmik, badan kaku, lidah
tergigit, dan celana pasien basah akibat BAK. Pasien mengalami hal yang sama
sudah dua kali dalam setahun. Setelah kejang, pasien merasa sangat kelelahan.
Diagnosis yang tepat untuk kasus ini adalah…
A. Epilepsi tipe atonik
B. Epilepsi tipe mioklonik
C. Epilepsi tipe klonik
D. Epilepsi tipe tonik klonik
. Pembahasan:
Keyword:
• Seorang perempuan berusia 24 tahun dibawa keluarganya karena kejang 1
jam lalu. • Kejang berlangsung selama 3 menit, bersifat ritmik, badan kaku,
lidah tergigit, dan celana pasien basah akibat BAK.
• Pasien mengalami hal yang sama sudah dua kali dalam setahun.
• Setelah kejang, pasien merasa sangat kelelahan.
Jawaban lainnya:
A. Epilepsi tipe atonik → tonus otot hilang, tiba-tiba jatuh
B. Epilepsi tipe mioklonik → gerakan motorik singkat,
jerking, < 1 detik
C. Epilepsi tipe klonik → pergerakan motorik - ritmik

48. Perempuan usia 32 tahun datang ke praktek dokter mengeluh mata sulit dibuka
dan mudah lelah sejak 3 bulan. Keluhan ini biasanya muncul saat sore hari dan
membaik pagi hari. Dari pemeriksaan nervus cranialis didapatkan ptosis bilateral,
diplopia. Apabila berbicara, suara semakin lama semakin hilang, makanan sering
kali keluar kembali setelah makan. Patofisiologi penyakit diatas adalah
a. Antibodi terhadap reseptor asetilkolin di pre-sinaps
b. Antibodi terhadap reseptor asetilkolin di post-sinaps
c. Penghambatan asetilkolin di post sinaps
d. Penghambatan enzim antikolinesterase
e. Antibodi terhadap neurotransmitter asetilkolin di post-sinaps

49. Perempuan berusia 25 tahun dibawa ke Poliklinik dengan keluhan tangan


sering bergerak-gerak tidak beraturan serta pasien suka berjalan-jalan tanpa tujuan
sejak 1 minggu terakhir. Pasien rutin minum obat neuroleptika sejak 7 tahun yang
lalu. Diagnosis pada pasien tersebut adalah
a. Akhatisia
b. Dystonia
c. Parkinsonisme
d. Tardive dyskinesia
e. Neuroleptika malignant syndrome
50. Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke UGD diantar keluarganya karena
sering lupa menaruh barang-barangnya dan lupa jalan pulang. Dari
heteroanamnesis keluarga mengatakan bahwa memori pasien untuk mengingat
semakin memburuk. Pasien tidak mau bekerja lagi dan menarik diri dari
lingkungan social, namun pasien masih mampu merawat diri sendiri. Diagnosis
pasien yang tepat adalah
a. Mild Demensia
b. Demensia vascular
c. Alzhaimer disease
d. Mild Cognitive Impairment
e. Pick’s disease

Anda mungkin juga menyukai