(a) insulin pump mulai 0,5-1 unit/jam dan koreksi asidosis metabolik
dengan infus natrium bikarbonat
(b) infus Na Cl 0,9% 15-20 cc/kg BB/ jam dan insulin pump mulai 0,5-1
unit/jam
(c) infus Na Cl 0,9% 15-20 cc/kg BB/ jam dan koreksi hipokalemia
dengan K Cl 50 mEq/ 24 jam
(d) insulin pump mulai 0,5- 1 unit/jam dan segera dilakukan drainage
abses submandibula
(e) insulin pump mulai 0,5- 1 unit/jam dan segera berikan injeksi
antibiotik
(a) Vesicolithiasis
(b) Pyelonefritis
(c) Glomerulonefritis
(d) Kolik renal
(e) Apendiksitis akut
Salah satu komplikasi yang mengancam nyawa pada kasus di atas adalah
(a) Syok
(b) Edema paru
(c) Emboli paru
(d) Nekrosis tungkai
(e) Perdarahan
(a) Sepsis
(b) Lakto asidosis diabetik
(c) Ketoasidosis diabetik
(d) Pneumonia
(e) Kardiomiopati diabetik
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ke UGD oleh ibunya dengan
keluhan panas tinggi 3 hari, batuk, dan sesak nafas. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan penderita tampak lemah, frekuensi nadi 164 x/menit,
laju pernafasan 45 x/menit, suhu 39oC, terdapat pernafasan cuping
hidung, retraksi subcostal, pada auskultasi terdengar ronki basah halus
paru kiri. Pada pemeriksaan foto rontgen thorax didapatkan konsolidasi
lobus kiri superior dan air bronchogram
Seorang wanita berusia 20 tahun dibawa ke UGD karena sesak. Satu jam
sebelumnya penderita minum obat anti nyeri karena sakit gigi. Awalnya
bibir dan kelopak mata membengkak kemudian berangsur-angsur penderita
mengeluh sesak nafas. Dari pemeriksaan fisik TD 90/50 , nadi 110x/menit,
RR 30x/ menit, t : 36oC. Tidak terdengar suara stridor. Dari pemeriksaan
auskultasi dada didapatkan suara wheezing pada kedua paru
(a) Evaluasi terlebih dahulu untuk mencari riwayat asma bronkiale pada
penderita dan keluarga
(b) Infus 2 jalur, berikan cairan kristaloid tetesan cepat
(c) Injeksi epinefrin 1:1000, 0.3 cc intra muscular deltoid
(d) Resusitasi cairan, injeksi difenhidramin iv
(e) Nebulisasi dengan ventolin, dan dapat diulang tiap 15 menit jika
masih sesak
Seorang wanita berusia 20 tahun dibawa ke UGD karena sesak. Satu jam
sebelumnya penderita minum obat anti nyeri karena sakit gigi. Awalnya
bibir dan kelopak mata membengkak kemudian berangsur-angsur penderita
mengeluh sesak nafas. Dari pemeriksaan fisik TD 90/50 , nadi 110x/menit,
RR 30x/ menit, t : 36oC. Tidak terdengar suara stridor. Dari pemeriksaan
auskultasi dada didapatkan suara wheezing pada kedua paru
(a) Evaluasi terlebih dahulu untuk mencari riwayat asma bronkiale pada
penderita dan keluarga
(b) Infus 2 jalur, berikan cairan kristaloid tetesan cepat
(c) Injeksi epinefrin 1:1000, 0.3 cc intra muscular deltoid
(d) Resusitasi cairan, injeksi difenhidramin iv
(e) Nebulisasi dengan ventolin, dan dapat diulang tiap 15 menit jika
masih sesak
Pasien laki-laki 35 tahun datang ke Poli Gigi untuk cabut gigi. Pasien
mengaku kalau orang tuanya mempunyai riwayat kencing manis. Dokter gigi
menyarankan periksa gula darah acak. Dari hasil pemeriksaan gula darah
acak = 178 mg/dl. Pasien dikonsulkan ke dokter penyakit dalam, dan
disarankan tes toleransi glukosa. Dari hasil tes toleransi glukosa,
kadar gula darah = 156 mg/dl.
(a) Normal
(b) Pre diabetes
(c) Diabetes Tipe 1
(d) Diabetes Tipe 2
(e) Diabetes tipe lain
(a) infus D40% sampai target GDA > 100 mg/dL dan penderita sadar,
kemudian penderita dapat rawat jalan hari itu juga
(b) infus D10% 1000cc/24 jam sampai target GDA > 100 mg/dL, penderita
diobservasi di rawat inap
(c) infus D40% sampai target GDA > 100 mg/dL dilanjutkan D5%,
penderita diobservasi di rawat inap dan setelah keluar rumah sakit,
penderita boleh diberikan glibenklamid kembali
(d) infus D40% sampai target GDA > 100 mg/dL dilanjutkan D5%,
penderita diobservasi di rawat inap
(e) infus D40% sampai target GDA > 100 mg/dL dan penderita sadar,
kemudian penderita dilakukan pemeriksaan CT scan untuk menyingkirkan
penyebab penurunan kesadaran yang lain