Anda di halaman 1dari 81

‫بسم هللا الرمحن الرحمي‬

SOAL UJIAN BLOK NEUROLOGI FORNIX


Kamis, 21 Desember 2017

1. Seorang pasien usia 70 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan tangan sebelah
kiri buyutan kurang lebih 2 tahun. Keluarga mengatakan bahwa jalan makin lama makin
pelan dan langkah langkah kecil. Penatalaksanaan yang tepat pada kasus di atas adalah?
A. Pemberian antioksidan
B. Pemberian antikolinergik
C. Pemberian levodopa
D. Pemberian pramipexole
E. Pemberian vitamin E

PEMBAHASAN

Buyutan merupakan istilah umum untuk tremor. Soal diatas mengarahkan kepada kasus Movement
Disorder, spesifiknya Parkinsonisme. Usia 70 merupakan onset berbagai penyakit neurodegenerative,
seperti Parkinson Disease.

Buyutan / Tremor merupakan keluhan utama pasien, sementara langkah-langkah kecil (Festinasi)
merupakan keluhan tambahan. Tremor (Parkinsonism) termasuk dalam Hiperkinesia. Pada sirkuit basal
ganglia, terjadi degenerasi substansia nigra pars compacta. Dopamine mengalami penurunan produksi,
sehingga Ach berlebihan. Sebenarnya antikolinergik juga bisa diguanakan sebagai Tx, namun
pemakaiannya adalah pada <60 tahun, dan antara antikolinergik dan dopaminergic, Tx parkinsonisme
efektif menggunakan dopaminergic, misal Levodopa.

Sumber: Kuliah Movement Disorders, dr Yetti Hambarsari, M.Kes, Sp.S; Katzung, B.G. ed., 2016. Basic
& clinical pharmacology. McGraw-Hill Medical.

1 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


2. Laki-laki 7 tahun tangan kirinya buyutan sudah lebih dari 2 tahun. Jalannya makin lama
pelan dan kecil-kecil. Bagaimana patofisiologi kasus di atas?

PEMBAHSAN:

Parkinson dapat terjadi karena faktor genetic (misfolding α-synuclein) umumnya terjadi <50tahun; dan
karena faktor2 lingkungan yang menyebabkan kematian/degenerasi sel SNc, usia >50 tahun. Pembahas
soal kurang yakin mengenai usia pasien yang masih 7 tahun, kalau 7 tahun berarti misfolding protein;
atau mungkin 70 tahun(?). Semisal >50 tahun, pembahasan akan diuraikan sebagai berikut:

Patofisiologi Parkinson terjadi akibat: (1) Gambar kiri: Ketidakseimbangan antara jalur langsung dan
tidak langsung, (2) Gambar kanan: Ketidakseimbangan antara jalur saraf dopaminergic (D) dan saraf
kholinergik (Ach).

(Kurang lengkap dokumentasi soal). Jadi berdasarkan 2 poin penting patofisiologi diatas dan skema
dibawah, teman-teman bisa memperkiarakan jawaban yang benar apabila disediakan opsi.

Sumber: Kuliah Movement Disorders, dr Yetti Hambarsari, M.Kes, Sp.S; Katzung, B.G. ed., 2016. Basic
& clinical pharmacology. McGraw-Hill Medical.

2 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


3. Pada gejala gangguan sistem ekstrapiramidalis, ganggyan supresi gerak ditandai dengan

A. Akinesia, stereotipi, diskinesia


B. Bradikinesia, distonia, tremor
C. Freezing, athetose, tremor
D. Tics, penurunan respon postural, diskinesia
E. Athetose, mioklonus, akathisia

PEMBAHASAN

Gangguan system ekstrapiramidal akan bermanifestasi pada movement disorder. Jika system pyramidal
mengatur gerakan kasar dan kekuatan otot (strength), yang apabila terjadi gangguan maka disebut motor
disorder. Sistem extrapyramidal berfungsi terutama dalam memperhalus gerakan dan
mensupresi/menekan terjadinya gerakan yang tidak diperlukan. Sehingga jika kita sedang beristirahat
setelah menulis BRK skill lab neuro dengan posisi jari-jari kita menggenggam pulpen, maka tidak akan
terjadi tremor at rest (unnecessary movement, hence it is called as movement disorders).

Movement disroders bermanifestasi menjadi 2 yaitu (1) Hyperkinetic disorder, yang dicirikan dengan
abnormal and involuntary movements; (2) Hypokinetic disorders dicirikan dengan sedikitnya gerakan
(movement poverty).

Gangguan supresi gerak maka akan menimbulkan Hyperkinetic. Dari opsi mari kita kelompokan jenis
gangguannya:

Akinesia, Bradikinesia, Freezing, Penurunan Respon postural  Hypokinesia.

Akathisia adalah perasaan dan gerakan gelisah akibat penggunaan antipsikotik sehingga tampak
dorongan untuk terus bergerak  Hyperkinesia

Sumber: Kuliah Movement Disorders, dr Yetti Hambarsari, M.Kes, Sp.S

3 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


4. Pemeriksaan CT scan lebih unggul untuk pemeriksaan…

A. Tulang pembuluh darah


B. Jaringan lunak pembuluh darah
C. Tulang jarigan lunak
D. Usus
E. Tulang pembuluh darah jaringan lunak

PEMBAHASAN:

MRI lebih diunggulkan dalam pencitraan jaringan lunak (soft tissue). CT-scan baik untuk melihat
kelainan pada tulang.
Untuk kelainan vascular terutama menggunakan CT-scan, namun untuk beberapa kasus MRI lebih
diunggulkan, misal AVM.

Sumber: Kuliah neuroradiology dr. Rachmi F, Sp.Rad; Gunderman, R.B., 2006. Essential radiology.
Clinical presentation, pathophysiology, imaging.

4 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


5. Pasien laki-laki umur 16 tahun datang ke RS dr. Moewardi dengan kejang dan
penurunan kesadaran. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk (+) dan
reflex patologis (+). Dari bagian radiologi pemeriksaan apa yang dapat menunjang
penegakan diagnosis pasien tersebut?
A. USG
B. Radiografi Konvensional
C. CT Scan Kepala Tanpa Kontras
D. MRI Kepala dengan Kontras
E. DSA

PEMBAHASAN:
Terdapat kelainan pada meninges dan UMN. Untuk neuroradiology terutama menggunakan CT dan
MRI. Indikasi CT scan kepalan tanpa kontras bisa dilihat sebagai berikut.

Sehingga apabila ada infeksi pada meninges dan menggunakan CT, maka harus ada kontrasnya.
Untuk MRI dengan kontras bisa digunakan pada neuroimaging kasus infeksi seperti meningitis.
Pembahasan bisa dilihat dibawah, selengkapnya bisa dilihat pada textbook sumber

Sumber: Kuliah neuroradiology dr. Rachmi F, Sp.Rad; Gunderman, R.B., 2006. Essential radiology.
Clinical presentation, pathophysiology, imaging.

5 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


6. Seorang wanita 40 tahun sudah 2 tahun mengalami kepala cekot-cekot yang
dirasakan makin memberat. Dua hari yang lalu kejang. Tensi dan suhu tubuh normal.
Respirasi 24 x/menit. Apa diagnosis kasus di atas?
A. Epilepsi
B. Meningoencephalitis
C. Massa cerebral
D. Hematom subdural
E. Syncope (maaf tulisannya gajelas)
PEMBAHASAN
Sebenarnya, soal ini ada di slide 2 terakhir ppt kuliah tumor cerebral. Dan di akhir kuliah juga
sempat dibahas oleh dosen sebagai berikut:

Sumber: Kuliah Tumor Cerebral dr Risono, Sp.S(K)

6 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


7. Seorang wanita umur 70 tahun datang ke UGD dengan keluhan tidak sadar, kejang-
kejang, tensi 170/100, frekuensi nadi 50x/menit, cheyne stoke, myosis. Kegawatan apa
yg terjadi pada wanita tersebut?
A. TIK meninggi dengan pendesakan medula oblongata
B. TIK meninggi dengan pendesakan pons
C. TIK meninggi dengan pendesakan mesencephalon
D. TIK meninggi dengan pendesakan uncal
E. TIK meninggi dengan pendesakan diencephalon

PEMBAHASAN:
Pada gangguan kesadaran terdapat beberapa gejala khas yang dapat menentukan letak lesi.
Pada soal kejang-kejang, tensi 170/100, frekuensi nadi 50x/menit, cheyne stoke, myosis. Maka
patofisiologi gangguan kesadaran tersebut adalah (1) Struktural / terjadi karena pendesakan;
(2) Lesi terdapat di Diencephalon.

Sumber: Kuliah Gangguan Kesadaran dr. Suratno Sp.S(K)

7 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


8. Seorang penderita datang di poli syaraf dengan keluhan sejak 2 tahun yang lalu marah-
marah, nyeri kepala, sejak 3 hari yang lalu kejang-kejang, muntah, pandangan kabur.
Apakah diagnosis klinis, topik, dan etiologi penderita tersebut?
A. TIK meninggi, lobus frontalis, meningitis
B. Gangguan perilaku, lobus parietalis, massa cerebral
C. TIK meninggi, lobus frontalis, massa cerebral
D. Gangguan perilaku, lobus temporalis, encephalitis
E. TIK meninggi, lobus parietalis, massa cerebral

PEMBAHASAN:
Sebenarnya, soal ini ada di slide2 terakhir ppt kuliah tumor cerebral. Dan di akhir kuliah juga
sempat dibahas oleh dosen sebagai berikut:

Penyebab keluhan pasien disebabkan oleh massa di otak, sehingga opsi A, D kita exclude. Sebenarnya
gangguan perilaku adalah akibat pendesakan suatu lobus di otak, sehingga opsi B jangan dipilih. Seperti
yang kita tahu, lesi atau gangguan pada lobus frontalis (tepatnya area PFC) akan menyebabkan
gangguan kepribadian.

Sumber: Kuliah Tumor Cerebral dr Risono, Sp.S(K)

8 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


9. Seorang wanita umur 17 datang dengan keluhan nyeri kepala, ..... tidak demam, tidak
ada trauma kepala. Lesi tersebut terletak pada?
A. Meningioma lobus frontalis
B. Glioma lobus temporalis
C. Glioblastoma lobus parietalis
D. .... lobus occipitalis
E. Medulo.... cerebellum

PEMBAHASAN
Pembahas tidak bisa memastikan letak lesi karena informasi pada soal yang kurang. Namun,
Alhamdulillah soal tersebut mengenai tumor otak lagi dan pada slide kuliah dr. Risono
Sp.S(K), terdapat kemiripan opsi dengan soal latihan pada ppt beliau:

Nyeri kepala merupakan gejala umum pada tumor otak, pada soal “berjalan sempoyongan”
menandakan adanya lesi pada cerebellum. Jadi pada dokumentasi soal, mungkin belum
menuliskan berjalan sempoyongan.

Sumber: Kuliah Tumor Cerebral dr Risono, Sp.S(K)

9 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


10. Seorang laki-laki datang di poli saraf dengan keluhan kejang, nyeri kepala,
penglihatan dobel, hemianopsia, dan tinitus. CT Scan menunjukkan adanya Tumor
Cerebral. Apakah tanda klinis pada kasus tersebut yang sesuai dengan letak
tumornya?
A. Kejang dan Nyeri kepala
B. Tinitus dan Penglihatan dobel
C. Nyeri kepala dan Hemianopsia
D. Tinitus dan Hemianopsia
E. Hemianopsia dan Penglihatan dobel

PEMBAHASAN:
Alhamdulillah, mengenai tumor otak soalnya dan ada di slide ppt kuliah beliau.

Namun, disini terdapat 2 opsi yang ternyata benar. Tanda klinis yang sesuai tumor adalah pada lobus Frontalis
dan lobus Temporalis. Namun, ada 1 gelaja yaitu pengeliatan dobel (diplopia). Sehingga perlu diketahui dimana
letak lesi apabila ada diplopia. Pada jurnal dikatakan bahwa diplopia terjadi apabila ada lesi pada batang otak atau
visual pathway-nya. Sehingga, letak lesi lebih mendekati kepada lobus temporalis.

Sumber: Kuliah Tumor Cerebral dr Risono, Sp.S(K); Moodley, A., 2016. Understanding vision and the
brain. Community eye health, 29(96), p.61.

10 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


11. Seorang laki-laki umur 50 tahun periksa ke poli saraf dengan keluhan lemah kedua
tungkai, reflek Barbinski postitif kanan dan kiri. Anggota gerak di dalam batas normal.
Di mana letak lesinya?
A. Cervical
B. Thoracal
C. Lumbal
D. Sakral
E. Cauda equina

PEMBAHASAN
Kelemahan kedua tungkai menunjukan lesi pada medspin bawah (Lumbal/Sacral). Refleks Babinski (+)
menunjukan lesi UMN, sehingga dugaan lesi pada medspin (saraf pusat) bisa dibenarkan. Sehingga
disini kita perlu mengetahui ciri-ciri lesi tiap level medspin. Seperti yang kita tau dari kuliah dr. Hanis,
Sp.BS dan dr. Rivan, M.Kes Sp.S: “Semakin tinggi segmen medspin yang mengalami lesi, semakin
luas kelemahan ekstrimitas”.

Dari gambar disamping (kelemahan kedua tungkai) ada 2 kemungkinan


yaitu segmen Lumbal atau Sacral (?). Lebih lanjut mari kita tinjau saraf2
yang keluar dari salah satu segmen. Bismillah yaa. Lihat gambar
dibawah:

Dari tinjauan kita lebih lanjut, menunjukan saraf2 yang keluar dari segmen Lumbal merupakan saraf
yang menginervasi otot2 besar pada tungkai (misal N. femoralis). Sehingga, letak lesi sesuai kasus diatas
adalah segmen Lumbal.

Sumber: Kuliah medulla spinalis dr. Rivan Danuaji, M.Kes Sp.S; Bryce, T.N., 2009. Spinal cord injury.
Springer Publishing Company.

11 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


12. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri punggung bawah
semakin memberat sejak 1 minggu yg lalu. Kedua tungkai lemah, refleks patologi (-),
dan klonus (-). Di manakah lesi dan bagaimana etiologinya?
A. Topik torakal etiologi astrocytoma
B. Topik torakal etiologi meningioma
C. Topik torakal etiologi tumor metastasis
D. Topik lumbal etiologi tumor metastasis
E. Topik lumbal etiologi astrocytoma

PEMBAHASAN
Dari soal 2 data sudah cukup menjawab pertanyaan (1) Nyeri punggung bawah (low back pain),
tentu setinggi segmen lumbal; (2) Refleks patologis (-) menunjukan bukan lesi UMN, sehingga
dugaan tumor intrameduler bisa disingkirkan. Sehingga jawaban yang benar adalah D.

Ingat 2 pertimbangan ini:


- Astrocytoma, adalah tumor primer “system saraf pusat” yang berasal dari sel Neuroglia,
astrocyte. Dan termasuk tumor intrameduler
- Tumor medspin yang primer sangat jarang kasusnya, kebanyakan adalah akibat sekunder /
metastasis.

Sumber: Kuliah Tumor Medulla Spinalis dr. Risono, Sp.S(K); Mechtler, L.L. and Nandigam, K., 2013.
Spinal cord tumors: new views and future directions. Neurologic clinics, 31(1), pp.241-268.

12 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


13. Seorang wanita usia 45 tahun ke poli saraf dengan keluhan 6 bulan lalu mengalami sulit
kencing 1 bulan lalu kelemahan kedua tungkai. Reflek patologis positif. Di manakah
letak lesi?
A. Intrameduler daerah thorakal
B. Ekstrameduler daerah thorakal
C. Ekstrameduler intraduler daerah thorakal
D. Intrameduler daerah lumbal
E. Ekstrameduler daerah lumbal

PEMBAHASAN
Refleks patologis (+) menunjukan bahwa terdapat lesi UMN, sehingga ekstrameduller bisa kita
singkirkan. Tumor intrameduler yang menyebabkan kelemahan tungkai umumnya terjadi pada
segmen Lumbal. Sehingga jawaban yang sesuai adalah D.
Sementara informasi sulit kencing, terjadi karena kompresi pada system saraf otonom setinggi
daerah lumbal.

Sumber: Kuliah Tumor Medulla Spinalis dr. Risono, Sp.S(K); Brust, J., 2011. Current diagnosis &
treatment neurology. McGraw Hill Professional.

13 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


14. Seorang perempuan umur 45 tahun periksa ke poli saraf dengan keluhan tungkai kanan
lemah, sikap dan gerak terganggu. Tungkai kiri terasa nyeri. Di mana letak lesinya?
A. Medulla spinalis bagian depan
B. Medulla spinalis bagian belakang
C. Medulla spinalis bagian lateral
D. Medulla spinalis bagian tengah
E. Medulla spinalis bagian cauda equina

PEMBAHASAN
Perlu diperhatikan jaras afferent dan jaras efferent yang melalui medspin, baik jaras tersebut ipsilateral ataupun
kontralateral (menyilang) setinggi segmen.

Tungkai kanan lemah. Seperti yang kita tahu tractus pyramidalis lateral menyilang di medulla oblongata, sehingga
apabila sampai di medspin jaras tersebut adalah ipsilateral, sehingga lesi jaras efferent terletak di sebelah kanan
(ipsilateral) & setinggi segmen lumbal (kelemahan tungkai) (Gambar yang kiri).

Setelah kita tahu bawasannya sebelah kanan yang mengalami lesi, sekarang kita tinjau lebih dalam, apakah di sisi
kanan tersebut terletak di anterior / lateral / posterior. Letak ini bisa kita ketahui dari jaras afferentnya (lihat
keluhan nyeri). Tractus spinotalamikus dengan modalitas sensorik nyeri terletak di daerah lateral, tepatnya
tractus spinotalamikus lateral. Lalu kenapa nyerinya sebelah kiri. Kita ingat bahwa modalitas nyeri, menyilang
kontralateral setinggi segmen. Sehingga terasa nyeri disebelah kiri, namun medspin yang mengalami lesi
disebelah kanan lateal. (Gambar yang kanan)

Sumber: Sure, D.R. and Culicchia, F., 2013. Duus’ Topical Diagnosis in
Neurology: Anatomy, Physiology, Signs, Symptoms.

14 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


15. Seorang laki laki umur 60th datang di UGD mengeluhkan pusing berputar, nyeri kepala,
pemeriksaan didapatkan ataksia. Di mana letak lesinya?
A. Lobus Frontalis
B. Lobus Centralis
C. Lobus Parietalis
D. Cerebellum
E. Medulla Spinalis Cervicales

PEMBAHASAN:
Pusing berputar dan ataxia merupakan gejala system neurologis terutama akibat lesi pada
cerebellum. Sementara, nyeri kepala bisa terjadi akibat kompresi cerebellum terhadap batang
otak.

Sumber: Brust, J., 2011. Current diagnosis & treatment neurology. McGraw Hill Professional.

15 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


16. Patofisiologi gangguan kesadaran adalah…
A. Gangguan nonstruktural korteks cerebri metabolik
B. Gangguan fungsi batang otak
C. Herniasi intrakranial sehingga ada pergeseran otak dr tentorium
D. Gangguan jaras retikularis batang otak hingga ARAS
E. Gangguan indra somatosensorik, visual, motorik

PEMBAHASAN:
Dalam kuliah dr. Suratno, Sp.S (K) dan tutorial blok neuro sken 1, kita ingat bahwa gangguan
kesadaran terjadi (structural) akibat adanya gangguan pada Formatio Reticularis dan
Ascending Reticular Activating System (ARAS).

Sumber: Kuliah Gangguan Kesadaram dr. Suratno, Sp.S(K); Tortora, G.J. and Derrickson, B., 2013.
Essentials of anatomy and physiology. Wiley.

16 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


17. Seorang laki-laki umur 60 tahun datang ke poli saraf dengan kesadaran menurun,
terdapat nafas chayne stoke, struktur badan fleksi, anisokor (-). Apa diagnosisnya?
A. Hernia sentral transtentorial
B. Hernia lateral transtentorial tahap lanjutan
C. Koma lesi struktural
D. Koma setinggi lesi .......

PEMBAHASAN
Kesadaran menurun dengan suara napas cheynestoke dan struktur badan fleksi (hemiparesis
decorticate) merupakan gangguan kesadaran dengan lesi setinggi Diencephalon bawah. Dan
penurunan kesadaran dalam tingkat koma.
Dokumentasi opsi kurang lengkap, sehingga bisa diperkirakan jawaban Dx: Koma dengan lesi
structural setinggi diencephalon bawah

Sumber: Kuliah Gangguan Kesadaram dr. Suratno, Sp.S(K)

17 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


18. Wanita 25 tahun 2 minggu lalu mengalami kecelakaan lalu lintas, terbentur di kepala.
Dia datang ke poli saraf dengan kesadaran menurun, hemiparesis, dan midriasis sisi
kanan. Diagnosisnya?
A. Herniasi sentral transtentorial
B. Herniasi lateral transtentorial
C. Herniasi uncal
D. Herniasi medula oblongata
E. Herniasi cerebellum ke kranial

PEMBAHASAN

Pasien mengalami gangguan kesdaran akibat trauma (brain injury). Dari seluruh informasi soal jawaban
dx bisa kita ketahui dari “midriasis sisi kanan” menandakan bahwa pupil terlihat anisokor. Midriasis
anisokor menandakan terjadi herniasi uncal. Ketidaksamaan bentuk pupil akibat terkompresinya N.III
terutama komponen GVE.

Sumber: Kuliah Gangguan Kesadaram dr. Suratno, Sp.S(K); Giacino, J.T., Fins, J.J., Laureys, S. and
Schiff, N.D., 2014. Disorders of consciousness after acquired brain injury: the state of the science. Nature
Reviews Neurology, 10(2), pp.99-114.

18 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


19. Wanita usia 40 tahun dengan riwayat TBC Paru datang ke poli dengan kesadaran
menurun disertai panas. Pada pemeriksaan ditemukan kaku kuduk (+), pandangan mata
ke bawah, pupil kecil reaktif. Diagnosis yang tepat bagi kasus di atas?
A. Meningoensefalitis
B. Herniasi Lateral Transtentorial
C. Herniasi Sentral Transtentorial
D. Herniasi Medulla Oblongata
E. Hidrocephalus

PEMBAHASAN
Masih seperi soal sebelumnya, ini membahas gangguan kesadaran. Posisi mata kebawah (ke
hidung medial) menandakan perdarahan pada thalamus. Pupil kecil reaktif menandakan lesi
pada diencephalon. Namun informasi mengenai posisi mata dan pupil tdk mendukung opsi
soal. Sehingga jawaban yang sesuai adalah opsi A. Disamping itu, herniasi umumnya tidak
diikuti oleh demam.

Sumber: Daroff, R.B. and Aminoff, M.J., 2014. Encyclopedia


of the neurological sciences. Academic press.

19 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


20. Laki-laki usia 60 tahun memiliki riwayat Ca. paru 2 tahun yang lalu. Sebulan ini
mengalami sesak napas, mengeluh pandangan dobel & kabur, sering bicara kacau.
Pemfis : kaku kuduk +, N.VI kiri ringan. diagnosis?
A. Depresi
B. Hipoksia eksternal
C. Enselofati
D. TIK meninggi akibat metastase
E. Sepsis

PEMBAHASAN
Ca paru memiliki potensi metastasis yang tinggi dan tumor otak akibat metastase terutama
akibat ca paru. Sehingga jawaban yang sesuai adalah TIK meninggi akibat metastase.

Sumber: Kuliah Tumor Cerebral dr. Risono, Sp.S(K)

20 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


21. Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan kejang, mulut tidak
bisa dibuka. Riwayat terkena cangkul di sawah menyebabkan luka bernanah.
Penatalaksanaan untuk pasien pada jam-jam pertama setelah didiagnosa?
A. Pemberian phenitoin 15-20 kg/BB kecepatan 50 cc/jam
B. Pemeriksaan foto thorax
C. Menghindari tindakan yang bersifat merangsang
D. Pemberian nutrisi 3000-4000 kalori dengan protein 100-150 g
E. Diazepam IV 10 mg perlahan-lahan bisa diulang jika diperlukan

PEMBAHASAN
Penatalaksanaan jam-jam pertama berarti penatalaksanaan tetanus fase akut. Berdasarkan slide
kuliah dr. Yetti Hambarsari M.Kes Sp.S, Tx fase akut tetanus sbb:

Opsi A dan B tidak ditemukan penjelasan di slide beliau, opsi C lebih bersifat tindakan
preventif. Opsi D adalah Tx suportif tetanus. Sehingga jawaban yang sesuai adalah opsi E

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari M.Kes, Sp.S

21 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


22. Seorang petani ada riwayat terkena cangkul sehingga terluka bernanah, lalu saat ke
dokter ada kejang, apa yang harus dilakukan pada 24 jam pertama penanganan?
A. Diberi metronidazol
B. Pencarian port d’entry
C. Diberi terapi O2
D. ?
E. ?

PEMBAHASAN:
Mirip seperti nomor 21. Namun disini terdapat 2 opsi Tx fase akut yaitu Eradikasi kuman
penyebab dan terapi O2. Menurut pembahas apabila terjadi kejang tetanus, sangat mungkin
otot2 pernapasan juga mengalami tonus, sehingga pasien mengalami depresi pernapasan dan
hypoxia. Sedangkan eradikasi kuman penyebab tidak sepenuhnya salah namun kurang sesuai
apabila dibanding terapi O2 pada penanganan 24 jam pertama. Sehingga, jawaban yang sesuai
adalah opsi C.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari


M.Kes, Sp.S; Fasunla, A.J., 2010. Challenges
of tracheostomy in patients managed for
severe tetanus in a developing country.
International journal of preventive medicine,
1(3), p.176.

22 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


23. Seorang laki-laki usia 54 tahun dilarikan ke UGD karena kejang dan mulut tidak bisa
dibuka. Riwayat terkena cangkul di sawah dan bernanah. Terapi netralisasi antitoksin
yang sesuai dengan kasus tersbeut adalah
A. Metronidazole
B. Penicillin
C. Diazepam
D. HTIG
E. Cefriaxon

PEMBAHASAN
Diazepam adalah antispasme. Metronidazole, penicillin, dan cefriaxon adalah antibiotic.
Terapi netralisasi toksin yang belum terikat adalah dengan antitoksi, diantaranya HTIG atau
ATS.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari M.Kes, Sp.S

23 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


24. Seorang perempuan usia 43 tahun datang ke IGD dengan keluhan spasme menyeluruh
dengan riwayat terdapat luka ditangannya yang bernanah. Pada pemeriksaan didapatkan
trismus berat, spastisitas menyeluruh, didapatkan reflek spasme, sesak nafas, disfagia
berat, dan bradikardi. Menurut klasifikasi Ablett's termasuk dalam grade ...
A. Grade I
B. Grade II
C. Grade III
D. Grade IV
E. Grade V

PEMBAHASAN
Karena soal ini bersifat hafalan. Jawaban yang tepat adalah Grade IV.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari M.Kes, Sp.S

24 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


25. Seorang wanita usia 34 tahun datang ke IGD dengan keluhan spasme menyeluruh
dengan riwayat luka di tangannya yang bernanah. Penanganan untuk kekakuan otot
tersebut adalah…
A. Pemberian MgSO4
B. Pemberian KCl
C. Pemberian Atropin
D. Pemberian beta adrenergic blocker
E. Pemberian Ca channel blocker

PEMBAHASAN
Jawaban yang sesuai adalah opsi A. Spasme otot ditangani dengan pemberian Diazepam,
Backlofen, dan MgSO4
KCl diberika apabila adalah disfungsi renal dan elektrolit, atrofin diberikan apabila terjadi
bradiaritmia, pemberian β-adrenergic dan Ca channel blocker tidak terdapat dalam bahasan
kuliah tetanus.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari M.Kes, Sp.S

25 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


26. Patogenesis penyebaran toksin tetanus adalah…
A. Toksin tetanus bekerja dengan merangsang pelepasan neurotoksin glutamat
B. Toksin tetanus bekerja dengan menghambat pelepasan neurotransmitter inhibitor
C. Tidak ada penyebaran ke sisi limfatik
D. Toksin yg berikatan dengan jaringan bersifat reversibel
E. Toksin yg berada di darah tidak bisa di netralisasi

PEMBAHASAN
Terdapat 2 eksotoksin yang berperan dalam manifestasi klinis penyakit tetanus yaitu tetanolisin
dan tetanospasmin. Untuk kejang otot tetanus disebabkan oleh tetanospasmin, toksin tersebut
(spesifiknya tetanospasmin rantai-L) TIDAK merangsang/mengeksitasi neurotransmitter,
melainkan menghambat neurotransmitter yang bersifat inhibirotik, yaitu γ-amino butyric acid
(GABA) dan Glycin.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari M.Kes, Sp.S

26 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


27. Toksin dalam tetanus terdapat dua tipe toksin. Toksin tetanospasmin mempunyai
tugas…
A. Sebagai tempat pertumbuhan kuman yang baik
B. Suatu protein yang bersifat toksik pada saraf
C. Toksin yang membantu menghambat neurotransmitter
D. Toksin yang terbentuk dalam luka/toksin yang disuntikkan subkutan
E. Toksin yang bersifat reversibel

PEMBAHASAN
Seperti no.26, Tetanospasmin berperan dalam menghambat neurotransmitter, namun
pernyataan opsi kurang lengkap, yaitu neurotransmitter inhibitor.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari


M.Kes, Sp.S

27 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


28. Penatalaksaan eradikasi bakteri kausatif pada kasus tetanus yang tepat adalah...
A. Pemberian Cefriaxon 2 gr/12 jam
B. Pemberian Metronidazole 500 mg/6 jam selama 7-14 hari
C. Pemberian ATS 10.000 IU
D. Pemberian HTIG 3.000-6.000 unit i.m
E. Pemberian TT 0,5 ml

PEMBAHASAN
Tx eradikasi bakteri kausatif tentu menggunakan antibiotic. Untuk ceftriaxone tidak terdapat
dalam pembahasan terapi tetanus dalam slide kuliah. Sehingga, jawaban yang sesuai adalah
opsi B.

Sumber: Kuliah Tetanus dr. Yetti Hambarsari M.Kes, Sp.S

28 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


29. Pernyataan di bawah ini yang paling benar untuk keseimbangan adalah?
A. Keseimbangan tubuh di perankan oleh sistem vestibuler
B. Keseimbangan tubuh mengatur orientasi tubuh terhadap lingkungan dan menjaga
badan dan kepala berdiri tegak melalui mekanisme stabilisasi pandangan dan sikap
badan
C. Nistagmus adalah gerakan bola mata yang sifatnya bolak balik involunter akibat
kegagalan stabilisasi pandangan mata
D. Mata berkunang-kunang/presinkap adalah gangguan keseimbangan vestibuler
E. Disequilibrium terjadi karena gangguan somatosensorik

PEMBAHASAN
Definisi keseimbangan secara detail dijelaskan dalam slide kuliah dr. Suratno Sp.S(K) (Lihat
screenshoot dibawah). Jika bingung, curigai opsi yang terlalu detail (3 baris sendiri) dan masih
bisa diterima oleh logika pernyataannya. Ya benar sekali, karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka jawaban yang sesuai adalah opsi B.

Sumber: Kuliah Vertigo dr. Suratno, Sp.S(K)

29 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


30. Wanita umur 40 tahun ke IGD keluhan pusing berputar dan muntah, memberat bila
membuka mata atau menggerakan kepala. Tidak demam, tidak ada gangguan
pendengaran, tidak melihat dobel. Diagnosis yang mungkin?
A. Stroke batang otak
B. Labirintitis
C. Vestibuler neuritis
D. Migrain vertebro basiler
E. Vestibulo pati

PEMBAHASAN
Dari keluhan utama didapatkan pasien menglamai vertigo, dan terdapat beberapa penyakit yang
berhubungan dengan vertigo, yang bisa ketahui dari keluhan tambahannya. Demam biasanya
terjadi pada Labyrintis, gangguan pendengaran terjadi pada penyakit Meniere. Vertigo berat
disertai mual muntah dan tidak ada gangguan pendengaran ditemukan pada Vestibuler neuritis.

Sumber: Kuliah Vertigo dr. Suratno, Sp.S(K)

30 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


31 Seorang laki-laki umur 65 tahun riwayat jatuh terbentur kepala, beberapa hari kemudian
saat bangun tidur mengeluh pusing berputar dalam beberapa menit disertai mual saat
bangun mau duduk, berkeringat (-), muntah (-), pendengaran (-), dan terjadi berulang
kali. Diagnosis untuk pasien ini adalah...
A. Spondilosis servikalis
B. Post kontusio serebri
C. Epilepsi
D. BPPV
E. TIA

PEMBAHASAN

Dari soal kita bisa mengetahui diagnosis terutama mual saat bangun mau duduk. Berkeringat
(-), mutah (-), gangguan pendengaran (-) menyingkirkan beberapa penyakit yang berhubungan
dengan vertigo. Jawaban yang sesuai adalah BPPV.

Sumber: Kuliah Vertigo dr. Suratno, Sp.S(K)

31 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


32. Seorang laki-laki 65 tahun dengan riwayat DM datang ke IGD dengan keluhan
mendadak pusing berputar. Memberat dengan gerakan kepala, duduk atau berdiri. .....
Diagnosis?
A. Meniere syndrome
B. BPPV
C. Neuritis vestibularis
D. Stroke vertebro basiler
E. Migrain

PEMBAHASAN
Vertigo dengan keluhan rotatory (pusing berputar) dan bisa timbul dengan provokasi posisi
yaitu berbaring kemudian duduk/berdiri khas ditemukan pada Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (BPPV).

Sumber: Kuliah Vertigo dr. Suratno, Sp.S(K)

32 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


33. Sistem saraf simpatis memiliki karakteristik sebagai berikut :
A. Selalu berupa neuron excitatory
B. Menginervasi jaringan yang hanya berperan dalam melindungi tubuh dari ancaman
lingkungan luar
C. Memiliki serabut saraf pre-ganglionik yang pendek dan serabut saraf post ganglionik
yang panjang
D. Merupakan bagian dari saraf afferent dari system saraf perifer
E. Merupakan bagian dari sistem saraf somatic

PEMBAHASAN
Mari kita bahas per opsi. (A) saraf simpatis bisa bersifat inhibitory, misal pada efektor di
lambung dan instestine, stimulasi simpatik menurunkan motilitas usus. (B) Jaringan yang
berperan melindungi tubuh dari bahaya lingkungan luar (Homeostatis) terutama diperankan
oleh system saraf somatic. (C) Opsi ini benar. (D) simpatik maupun simpatetik dari system
ANS merupakan komponen efferent. (E) Salah, simpatik merupkan bagian dari system saraf
otonom.

Sumber: Kuliah Neuroanatomy dr. Nanang Wiyono M.Kes

33 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


34. Urutan yang benar di bawah ini adalah:
1) Konsentrasi K yang tinggi terhadap ekstrasel dan Na yg tinggi di sitosol
2) Permeabilitas membran plasma terhadap Na tinggi karna ada kebocoran Na
3) Perbandingan konsentrasi dan gradien antara Na dan K
4) Adanya kegagalan sejumlah anion untuk difusi ke sitosol
5) Na-K pump yg atur distribusi
A. 1, 2, 5
B. 1, 2, 3
C. 2, 3, 4
D. 3, 4, 5
E. 1, 2, 3, 4, 5

PEMBAHASAN
Dokumentasi pernyataan soal yang kurang jelas dan urutan opsi yang tidak lengkap, membuat soal ini
sulit dibahas. Namun, proses terjadinya potensial aksi pada axon melalui tahap sbb:
(1) Terjadi stimulasi yang melebihi threshold stimulasi (all or nothing theory) pada axon hillock,
yaitu >70 mV
(2) Channel Na+ terbuka, Na+ masuk ke dalam sel, sel menjadi posotif (depolarisasi)
(3) Channel K+ terbuka, K+ keluar dari sel
(4) Channel Na+ menjadi refraktori, ion Na+ tidak ada yang masuk ke dalam sel lagi
(5) Ion K+ terus meninggalkan sel, sehingga sel menjadi lebih negative (repolarisasi)
(6) Resting membrane potential tercapai

Sumber: Kuliah Fisiologi Sistem Saraf dr.


Muchtar Hanafi, M.Sc

34 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


35. Urutan transmisi neurotransmiter yang benar :
1) Release neurotransmiter ke sinaptic cleft
2) Impuls masuk neuron presinaps
3) Terjadi depolarisasi atau hiperpolarisasi pada post sinaps
4) Ca2+ masuk
5) Eksositosis vesicle melalui membran pre sinaps
6) Terbukanya voltage gate channel membran post sinaps
7) Terikatnya neurotransmiter ke reseptor post sinaps

PEMBAHASAN
Transmisi neurotransmitter pada synaptic cleft prosesnya adalah sbb:
2–4–5–1–7–6–3

Sumber: Holz, R.W. and Fisher, S.K., 2012. Synaptic transmission and cellular signaling: an overview. In
Basic Neurochemistry (Eighth Edition) (pp. 235-257).

35 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


36. Manakah diantara pernyataan berikut yang benar?
1) Jika pengaruh eksitasi lebih baik dari efek inhibisi, namun masih lebih rendah
dari nilai stimulasi threshold, maka akan dihasilkan sub-threshold EPSP.
2) Jika pengaruh eksitasi lebih baik dari efek inhibisi, dan mencapai nilai stimulasi
threshold, maka akan dihasilkan suprathreshold EPSP atau timbul sebuah
impuls neuron.
3) Jika efek inhibisi lebih besar dari efek eksitasi, terjadi dihiperpolarisasi
menghasilkan impuls neuron post-sinaptik sehingga tidak terjadi hantaran
impuls.
4) Semakin besar sumasi akibat hiperpolarisasi, makin besar potensi impuls yang
dihasilkan..
A. 1 dan 4
B. 2 dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 4
E. 1, 2, dan 3

PEMBAHASAN
Mari kita bahas tiap pernyataan:
(1) Lebih rendah dari nilai stimulasi threshold, maka impuls tidak akan terjadi (All or None Law)
begitu pula excitatory postsynaptic potential (EPSP)
(2) Pernyataan ini benar, apabila melebihi threshold stimulasi, impuls maupun EPSP dapat timbul
(3) Benar, neurotransmitter yang menyebabkan terjadinya hyperpolarisasi pada membrane neuron
postsinaps bersifat inhibitorik, sehingga tidak terjadi impuls
(4) Benar, bisa dianalogikan dengan materi fisiologi blok musculoskeletal
Sehingga, jawaban soal adalah opsi D.
Sumber: Pareti, G., 2007. The" all-or-none"
law in skeletal muscle and nerve fibres.
Archives italiennes de biologie, 145(1), pp.39-
54.

36 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


37. Neurotransmitter dikeluarkan melalui:
1) Neuroaksonal
2) Difusi keluar membran
3) Dipecah oleh enzim
4) Transport keluar oleh neuronal
5) Diambil kembali oleh presinaptik

PEMBAHASAN

Neurotransmitter yang terikat pada reseptor membrane post synaptic setelah tidak terpakai akan
dikeluarkan melalui 3 cara: yaitu (2) Difusi keluar membrane, (3) Dipecah oleh enzim, (5)
Diambil kembali oleh presinaptik. Sehingga jawaban soal ini adalah: opsi 2,3,5.

Sumber: Purves, D., Augustine, G.J. and Fitzpatrick, D., 2001. et al., editors. Neuroscience:
Neurotransmitter release and removal. Sunderland (MA).

37 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


38. Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke klinik dengan kelumpuhan lengan dan kaki
kanan, sejak 4 jam yang lalu tidak bisa bicara. Dari pemeriksaan CT-Scan ada
perdarahan pada otak. Area pada otak yang berperan untuk berbicara yaitu....
A. 3, 1, 2
B. 6
C. 22
D. 4
E. 44 dan 45

PEMBAHASAN

Seperti yang kita pahami bersama 44 dan 45 adalah Broca’s Speech Area.
Area 3, 1, 2 adalah area somatosensorik primer
Area 6 adalah area motoric asosiasi/sekunder
Area 22 adalah area Wernicke (Speech comprehension)
Area 4 adalah area motoric primer

Sumber: Kuliah Neuroanatomy dr. Nanang Wiyono M.Kes

38 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


39. Seorang remaja datang ke IGD dengan trauma pada lengan kanannya. Dokter
mencurigai adanya kerusakan pada nervus ulnaris. Apa nama kelainan karena
kelumpuhan nervus tersebut ?
A. Claw hand
B. Wrist drop
C. Winging scapula
D. Erb - Duchene Palsy
E. Bels palsy

PEMBAHASAN

Kerusakan pada N.Ulnaris menyebabkan claw hand.

Sumber: Woo, A., Bakri, K. and Moran, S.L., 2015. Management of ulnar nerve injuries. The Journal of
hand surgery, 40(1), pp.173-181.

39 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


40. Seorang wanita 30 tahun datang periksa ke IGD dengan keluhan tidak bisa membau.
Dia mengalami kecelakaan yang mengenai tulang wajahnya sekitar 2 minggu yang lalu,
sudah di rawat di RS dan diperbolehkan pulang. Dokter mencurigai adanya kerusakan
saraf yang berhubungan dengan pembauan. Apakah saraf tersebut?
A. N. Olfactoris
B. N. Opticus
C. N. Occulomotoris
D. N. Trochlearis
E. N. Trigeminus

PEMBAHASN

Saraf yang berhubungan dengan pembauan adalah N. Olfactorius (N.I)

Sumber: Netter, F.H., 2014. Atlas of Human Anatomy. Elsevier Health Sciences.

40 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


41 Saat mau ujian mahasiswa merasa tegang, ketika itu terjadi aktivitas saraf simpatis.
Pernyataan yang benar tentang saraf simpatis adalah

A. Neuron postganglioner lebih pendek dari parasimpatis


B. Badan sel preganglioner terdapat pads cranial sacral
C. Neuron postganglioner memiliki badan sel di ganglion terminale
D. Badan sel preganglioner terdapat di cornu lateral medula spinalis daerah thorakal
lumbal
E. Neurotransmiter postganglionernya adalah serotonin

PEMBAHASAN

Mari kita bahas per opsi

(A) Salah, secara umum ini merupakan ciri-ciri saraf parasimpatis

(B) Salah, badan sel preganglioner (SBN1) simpatis ada di thoracolumbal

(C) Badan sel saraf postganglion simpatik secara umum terletak di Sympathtic trunk ganglia, sementara
terminal ganglia adalah untuk letak badan sel saraf postganglion parasimpatik

(D) Benar, ini adalah salah satu soal responsi anatomi tahun 2017. Masih ingat kan? Kornu lateral
medulla spinalis segmen thoracolumbal merupakan SBN 1 bagi system saraf simpatik

(E) Salah, neurotransmitter postganglioner untuk saraf simpatik adalah norepinefrin (NE) (secara
umum) dan asetilkolin (Ach) (untuk sel kelenjar keringat)

Sumber: Kuliah Neuroanatomy dr. Nanang Wiyono, M.Kes

41 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


42. Apakah derivat dari Rhombencephalon?

A. Thalamus
B. Hipothalamus
C. Pons
D. Cortex cerebri
E. Epithalamus

PEMBAHASAN

Secara embriologis Rhombencephalon pada minggu ke-5 embrio akan menjadi:


(metencephalon) Pons dan cerebellum; (myelencephalon) medulla oblongata.

Sumber: Kuliah Neuroanatomy dr. Nanang Wiyono M.Kes

42 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


43. Yang membatasi lobus parietalis dengan lobus temporalis adalah…

A. Fissura longitudinalis cerebri


B. Sulcus centralis Rolando
C. Sulcus lateralis Sylvii
D. Sulcus parietooccipitalis
E. Fissura calcarina

PEMBAHASAN

Kedua lobus tersbeut dibatasi oleh Sulcus Latealis Sylvii.

Sumber: Netter, F.H., 2014. Atlas of Human Anatomy. Elsevier Health Sciences.

43 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


44. Serabut berikut yang termasuk serabut commisura

A. Corona radiata
B. Fornix
C. Traktus corticospinalis
D. Corpus callosum
E. Traktus sponothalamicus

PEMBAHASAN

Pada SSP, terdapat 3 jenis serabut yaitu serabut proyeksi, serabut commissure, dan serabut
asosiasi. Corpus callosum termasuk serabut commisura di cerebrum.

Sumber: Netter, F.H., 2014. Atlas of Human Anatomy. Elsevier Health Sciences.

44 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


45. Pada preparat korteks cerebellum tampak suatu sel berbentuk stelat berukuran besar.
Akson sel saraf tersebut membentuk suatu anyaman mengelilingi sel berbentuk botol
di lapisan bawahnya. Sel apakah tersebut?

A. Stelat
B. Korf
C. Purkinje
D. Golgi
E. Granula

PEMBAHASAN

Preparat yang dimaksud berada pada Stratum Molekulare Cerebelii dan dari soal terdapat ciri
khas yaitu “sel saraf tersebut membentuk suatu anyaman mengelilingi sel berbentuk botol” di
lapisan bawahnya. Sel saraf yang dimaksud adalah Sel Korf / sel keranjang / sel basket.

Sumber: Kuliah Histologi Sistem Saraf dr. Tri Agusti S. M.Sc.

45 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


46. Pada suatu preparat korteks cerebrum tampak suatu lapisan yang mengandung berbagai
bentuk sel. Pada lapisan di sebelah luar dijumpai sel martinotti, sel piramid kecil, dan
sel stelat. Sedangkan pada lapisan bagian dalam terdapat sel fusiformis. Lapisan apakah
tersebut?

A. Stratum molekulare
B. Stratum granulosum externum.*
C. Stratum piramidale externum
D. Stratum multiformis (?).**
E. Stratum ganglionare

PEMBAHASAN

Petunjuk atau clue soal ini agak ambigu. *) Semisal “Pada lapisan di sebelah luar dijumpai sel
martinotti, sel piramid kecil, dan sel stelat” (lapisan ke-6)  lapisan yang dimaksud: Stratum
lapisan ke-7 (?). **) Apabila menggunakan clue kedua: “Sedangkan pada lapisan bagian dalam
terdapat sel fusiformis” (lapisan ke-5)  lapisan yang dimaksud: (lapisan ke-4) Stratum
ganglionare internum (tidak ada di opsi jawaban). Pembahas memohon maaf, bahwa soal ini
tidak bisa dijawab dengan pasti. Wallahu a’lam.

Sumber: Kuliah Histologi Sistem Saraf dr. Tri Agusti S. M.Sc.

46 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


47. Seorang ibu membawa bayinya ke dokter dengan keluhan karena kepalanya terus
membesar. Dokter menduga hal tersebut dikarenakan adanya gangguan absorpsi cairan
pada sistem syaraf pusat sedangkan produksinya terus
berlanjut. Cairan tersebut diproduksi oleh suatu suatu jaringan yang terdapat pada
ventrikel cerebrum. Jaringan tersebut dilapisi oleh suatu sel glia. Sel apakah tersebut?

A. Oligodendrosit
B. Neurolemmosit
C. Mikroglia
D. Ependim
E. Astrosit

PEMBAHASAN

Seperti yang kita tahu, neuroglia SPP yang berfungsi melapisi system ventrikel maupun canalis
centralis medspin adalah Sel Ependymal.

Sumber: Kuliah Histologi Sistem Saraf dr. Tri Agusti S. M.Sc.

47 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


48. Satu fasikulus serabut syaraf dibungkus oleh jaringan pengikat yang disusun oleh
lapisan sel berbentuk pipih. Disebut apakah jaringan pengikat tersebut?

A. Endoneurium
B. Perineurium
C. Epineurium
D. Durameter
E. Arachnoid

PEMBAHASAN

Satu fasikulus dibungkus oleh perineurium.

Sumber: Kuliah Histologi Sistem Saraf dr. Tri Agusti S. M.Sc.

48 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


49. Laki-laki 65 tahun, 3 hari lemah anggota gerak kanan, bicara pelo, tidak bisa jalan tanpa
bantuan, tangan berat bisa digerakan, positioning? telentang dan miring bergantian,
dengan posisi tangan dan bantal seperti pada gambar dibawah

PEMBAHASAN

Rehabilitasi medik pasien strok ini masuk kedalam fase akut (<2 minggu). Posturing dan
posititioning merupkan Tx utama. Posisinya adalah sebagai berikut (lihat gambar). Oleh
karenanya, sesuaikan dengan opsi yang disediakan (Afwan, dokumentasi kurang lengkap)

Sumber: Kuliah Rehab Medik Stroke Dr. dr. Noer Rachmah, Sp.RM

49 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


50. Seorang laki-laki 55 tahun dirawat di rumah sakit karena mengeluh kelemahan
pada anggota gerak kanan tiba-tiba setelah bangun tidur. pada pemeriksaan tangan
dan kaki bisa bergerak tapi tidak kuat mengangkat. Terapi latihan apakah yang
diberikan?
A. Latihan luas gerak sendi pasif
B. Latihan luas gerak sendi aktif pasif
C. Latihan luas gerak sendi aktif
D. Latihan peregangan
E. Latihan penguatan

PEMBAHASAN

Tatalaksana terapi latihan rehab medik pasien stroke fase akut ialah terapi latihan luas gerakan
sendi dan terapi latihan peregangan. Karena pada px tangan dan kaki bisa bergerak namun tidak
kuat angkat, maka latihan gerak sendi aktif dan pasif

Sumber: Kuliah Rehab Medik Stroke Dr. dr. Noer Rachmah, Sp.RM

50 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


51. Seotang wanita 75 tahun dirawat dengan kelemahan separuh badan dan kesulitan bicara.
Posisi berbaring yang disarankan untuk mencegah ulkus dekubitus:

A. Posisi terlentang dan miring bergantian tiap dua jam


B. Posisi setengah duduk 60 derajat
C. Posisi miring terus-menerud untuk mencegah penekanan
D. Posisi tubuh diganjal guling atau busa untuk mencegah penekanan
E. Posisi terlentang terus-menerus

PEMBAHASAN

Penempatan posisi yang benar penting untuk mencegah kontraktur dan ulkus decubitus. Prinsip
penempatan posisi penderita stroke sebagai berikut: a) Posisi berbaring terlentang b) Posisi
berbaring miring ke sisi yang sehat c) Posisi berbaring miring ke sisi yang sakit d) Posisi duduk
di kursi atau kursi roda.

Sumber: Kuliah Rehab Medik Stroke Dr. dr. Noer Rachmah, Sp.RM; Duncan, P.W., Zorowitz, R., Bates,
B., Choi, J.Y., Glasberg, J.J., Graham, G.D., Katz, R.C., Lamberty, K. and Reker, D., 2005. Management
of adult stroke rehabilitation care. Stroke, 36(9), pp.e100-e143.

51 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


52. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik rehabilitasi medik dengan keluhan
kesulitan berjalan. dari hasil pemeriksaan didapatkan kekuatan motorik kaki kiri 3,
kekuatan motorik tangan kiri 2, berjalan dibantu dengan berpegangan orang lain. Pasien
mempunyai riwayat stroke 1 bulan lalu. Alat bantu berjalan yang sesuai untuk pasien
di atas adalah

A. Kruk
B. Tongkat
C. Tripod cane
D. Walker

PEMBAHASAN

Berdasarkan pemeriksaan kekuatan motoric, maka alat bantu yang sesuai dengan pasien adalah
Walker. Pada kuliah rehab medik pasien stroke alat bantu jalan tidak dibahas. Soal ini dijawab
oleh Mas Hananto Calvaria, kata masnya soal ini levelnya koas, jadi wajar kalo preklinik
kesulitan. Sabar ya gaes. :’)

Sumber: Mas Hananto Wildan Calvaria

52 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


53. Seorang wanita usia 65 tahun pindahan dari instalasi gawat darurat. Pasien datang
dengan keluhan sulit bicara, kesemutan, dan kelemahan pada tubuh bagian kanan. Pada
fase ini tujuan program rehabilitasi adalah...

A. Mengajarkan kemampuan aktivitas sehari-hari


B. Melatih kembali mobilisasi jalan
C. Mencegah komplikasi imobilisasi lama
D. Membantu pasien kembali berintegrasi dengan lingkungan
E. Meningkatkan kemandirian pasien

PEMBAHASAN

Belum diketahui ini masuk fase akut atau subakut, namun pindahan dari IGD kemungkinan
besar masih fase akut (<2minggu). Pada slide kuliah Dr. dr. Noer Rachmah, Sp.RM. tujuan
rehab medik stroke fase akut salah satunya mencegah komplikasi stroke dan tirah baring.

Sumber: Kuliah Rehab Medik Stroke Dr. dr. Noer Rachmah, Sp.RM.

53 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


54. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa ke IGD setalah jatuh dari rumah lantai 2.
Pasien diperiksa kedua tungkai tidak bisa bergerak sama sekali. Pemeriksaan fisik
didapatkan refleks patella meningkat di kedua tungkai, clonus di kedua tungkai,
sensibilitas terganggu, didapatkan retensio urin dan .... Kedua lengan dan nervus
cranialis dalam batas normal. Medulla spinalis mengalami lesi..

A. Complete Transection di MS Cervical bawah


B. Complete Transection di MS Thoracal bawah
C. Complete Transection di MS Lumbal bawah
D. Brownsequard Syndrome Thoracal bawah
E. Brownsequard Syndrome Lumbal bawah

PEMBAHASAN

Kedua lengan dan Nervii cranialis dalam batas normal menandakan diatas segmen thorac tidak
mengalami lesi. Karena kedua tungkai tidak bisa bergerak maka kedua sisi medspin mengalami
lesi (complete transection), karena inervasi motoric ekstrimitas bawah banyak yang keluar dari
columna vertebra setinggi segmen lumbal, maka yang bermasalah lumbal kebawah. Sehingga
medspin pasien mengalami Complete Transection di MS Lumbal bawah.

Sumber: Kuliah medulla spinalis dr Rivan Danuaji M.Kes, Sp.S; Sure, D.R. and Culicchia, F., 2013. Duus’
Topical Diagnosis in Neurology: Anatomy, Physiology, Signs, Symptoms.

54 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


55. Laki-laki 65 tahun penderita DM lebih dari 10 tahun dengan kadar gula darah terkontrol
dengan insulin dan sering mengalami kebas pada ke 2 tungkainya, bahkan kadang-
kadang tidak bisa merasakan apa-apa di telapak kakinya. Pasien mendadak menderita
Stroke Infark di hemisfer cerebri dextra. Maka hasil pemeriksaan fisik yang paling
mungkin adalah

A. Hemiparesis sinistra tipe LMN


B. Hemiparesis sinistra tipe UMN
C. Monoparesis inferior sinistra tipe UMN
D. Monoparesis inferior sinistra tipe LMN
E. Paraparesis inferior tipe UMN

PEMBAHASAN

Pada kasus diatas pasien jelas akan menglami motoric disorder, karena tractus kortikospinalisnya akan tergantung
akibat stroke di hemisfer dextra. Motoric disorder berdasarkan letaknya dibedakan menjadi 2 yaitu lesi UMN dan
LMN. Karena hemisfer cerebri (SSP) maka jenis motoric disordersnya adalah lesi tipe UMN.

Karena hanya 1 sisi hemisfer cerebri yang terkena (dextra), maka defek motoric juga hanya 1 sisi (hemiparesis)
namun kontralateral (sinistra). Seperti yang kita tau kelemahan/paresis terjadi akbiat adanya gangguan pada
tractus pyramidalis (terutama yang lateral), dan kelemahannya adalah kontralateral karena kita tau tractus tsb
menyilang dibawah medulla oblongata, Decussatio Pyramidalis. Maka temuan px fisik yang paling tepat adalah
Hemiparesis sinistra tipe lesi UMN.

Sumber: Sure, D.R. and Culicchia, F., 2013. Duus’ Topical


Diagnosis in Neurology: Anatomy, Physiology, Signs, Symptoms.

55 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


56. Di bawah ini salah satu yang paling tepat untuk sistem saraf adalah ...

A. Fasikulus Gracilis: berfungsi untuk diskriminasi, posisi sendi, nyeri, dan sensasi
getaran
B. Fasikulis Cunaetus: berfungsi untuk diskriminasi, posisi sendi, temperatur, dan
sensasi getaran
C. Fasikulus Gracilis: berfungsi untuk diskriminasi, posisi sendi, temperatur dan
sensasi getaran
D. Fasikulus Cunaetus: berfungsi untuk diskriminasi, posisi sendi, nyeri dan sensasi
getaran
E. Fasikulus Gracilis: berfungsi untuk diskriminasi, posisi sendi, dan sensasi getaran

PEMBAHASAN

Pernyataan yang tepat adalah opsi E. Modalitas sensorik nyeri dan temperature sepenuhnya
adalah fungsi tractus spinotalamikus lateralis, sehingga opsi A, B, C, D langsung bisa teman-
teman eksklusi.

Sumber: Jenkins, G. and Tortora, G.J., 2011. Anatomy and physiology. Wiley-Blackwell.

56 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


57. Seorang wanita umur 25 tahun datang dengan keluhan tiba-tiba anggota gerak kanan
lemah saat olahraga. Pemeriksaan pasien sadar, tensi 110/80mmHg, nadi 82 tidak
teratur. Riwayat hipertiroid dan aritmia. Penyebab yang paling mungkin adalah...

A. Stroke kardio emboli


B. Stroke perdarahan intraserebral
C. Stroke global iskemik hipotensi
D. Stroke infark trombosis
E. Stroke perdarahan subarachnoid

PEMBAHASAN

Stroke pada usia yang relative muda sering ditemukan pada pasien dengan riwayat
hyperthyroidism. Dimana jenis strokenya adalah stroke iskemik. Lalu riwayat aritmia,
berdasarkan penelitian Leary dan Caplan (2008) merupakan salah satu etiologi Cardioemboli
stroke.

Sumber: Squizzato, A., Gerdes, V.E.A., Brandjes, D.P.M., Büller, H.R. and Stam, J., 2005. Thyroid
diseases and cerebrovascular disease. Stroke, 36(10), pp.2302-2310.; Leary, M.C. and Caplan, L.R.,
2008. Cardioembolic stroke: An update on etiology, diagnosis and management. Annals of Indian
Academy of Neurology, 11(5), p.52.

57 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


58. Wanita berusia 35 tahun dibawa ke IRD oleh keluarganya karena mengeluh jalan
sempoyongan sejak pagi. Pasien juga kesulitan memegang benda disekitarnya. Pasien
diperiksa dan dilakukan CT Scan kepala ditemukan infark di serebelum. Arteri yang
terlibat pada kasus tersebut adalah

A. Arteri vertebrobasiler
B. Arteri karotis interna
C. Arteri khoroidalis anterior
D. Arteri cerebri anterior
E. Arteri cerebri media

PEMBAHASAN

Cerebellum terutama memperoleh vaskularisasi melalui AICA, PICA, dan Arteri Cerebellar
Superior. Sumbatan pada A. vertebrobasiler (system sirkulasi posterior) dapat menyababkan
infark cerebellum. Untuk A.karotis interna akan bercabang menjadi A.cerebri anterior et media
sebagai system sirkulasi anterior di cerebrum.

Sumber: Kuliah neurovascular dr. Subandi Sp.S FINS; Netter, F.H., 2014. Atlas of Human Anatomy.
Elsevier Health Sciences.

58 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


59. Laki-laki 65 tahun dibawa ke puskesmas mengalami kelemahan mendadak pada
anggota gerak sebelah kanan dan bicara pelo. Riwayat hipertensi dan DM. Pernyataan
yang terkait dengan DD stroke adalah...

A. Kelemahan gerak
B. Adanya hipertensi dan DM
C. Adanya proses mendadak defisit neurologis
D. Usia lansia
E. Bicara pelo pada pasien

PEMBAHASAN
Pernyataan yang terkait DD stroke, bisa diketahui dengan melihat definisi stroke itu sendiri.
Pada slide kuliah neurovascular dr Subandi Sp.S FINS, definisi stroke (lihat gambar dibawah).
Maka jawaban yang sesuai kasus diatas adalah opsi C.

Sumber: Kuliah Neurovascular dr. Subandi Sp.S FINS.

59 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


60. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang dengan berjalan bergoyang, sulit memegang
benda-benda di sekitarnya, bicara terbata-bata. Kemungkinan lesi di?
A. Lobus kortekpre-frontal
B. Lobus parietal
C. Lobus temporal
D. Lobus oksipital
E. Serebelum

PEMBAHASAN

Berjalan bergoyang menandakan pasien mengalai gangguan keseimbangan atau koordinasi


otot.

Sumber: Sure, D.R. and Culicchia, F., 2013. Duus’ Topical Diagnosis in Neurology: Anatomy, Physiology,
Signs, Symptoms.

60 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


61. Seorang laki-laki umur 60 tahun dibawa ke IRD karena tiba-tiba sulit menggerakkan
tungkai dan lengan kiri setelah bangun tidur. Bicara pelo (cedal) dan pusing. Riwayat
hipertensi 3 tahun terakhir dan perokok. Pasien didiagnosis stroke oleh dokter jaga
karena. Penyebab stroke kasus tersebut adalah...

A. Atherosklerosis
B. Cidera kepala
C. Infeksi syaraf pusat
D. Diseksi pembuluh darah otak
E. Tumor otak

PEMBAHASAN
Merokok dan hypertensi merupakan salah dua penyebab terjadinya stroke iskemik, dimana
hyperntension merupakan penyebab utamanya. Sehingga, jenis stroke pada kasus diatas adalah
stroke iskemia.
Seperti yang kita tau stroke iskemik secara etiologi memiliki beberapa subtype yaitu (1)
Cardioembolic stroke, (2) Atherosclerotic stroke, (3) Lacunar Stroke, (4) Cryptogenic Stroke,
(5) Other Causes. Sehingga jawaban yang sesuai adalah opsi A.

Sumber: Musuka, T.D., Wilton, S.B., Traboulsi, M. and Hill, M.D., 2015. Diagnosis and management of
acute ischemic stroke: speed is critical. Canadian Medical Association Journal, 187(12), pp.887-893.

61 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


62. Seorang datang ke dokter dengan keluhan sakit di kepala bagian kiri, disertai mual.
Tidak ada aura.
A. Primary stabbing headache
B. Tension type headache
C. Common migrain
D. Classical migrain
E. Cluster headache

PEMBAHASAN
Sakit kepala primer (headache) satu sisi (unilateral) maka kita bisa menduga Migraine atau
Trigeminal autonomic cephalalgias (TACs). Namun untuk TACs umumnya kualitas nyeri
sangat berat (severe attack) didaerah orbital.
Migraine dibagi menjadi 6 subtipe (Berdasarkan ICHD, Subtipe migraine adalah kode 1.1 –
1.6). Nyeri unilateral tanpa aura merupakan kode 1.1. Migraine without aura (Common
migraine, hemicranias simplex). Sehingga jawaban yang tepat adalah opsi C.

Sumber: Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS, 2013. The
international classification of headache disorders, (beta version). Cephalalgia.

62 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


63. Laki-laki usia 38 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala berdenyut
sejak 2 hari lalu. Keluhan tersebut dirasakan pada kepala sisi kiri disertai mual, sesaat
sebelum nyeri kepala, pasien mengeluh melihat kilatan cahaya namun menghilang
setelah 5 menit kemudian. Pemfis didapat TD 120/80, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit, suhu 36,5 skala visual analogue scale B (?) dan tidak
didapatkan defisit neurologis fokal. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
A. Primary stabbing headache
B. Tension type headache
C. Common migrain
D. Classical migrain
E. Cluster headache

PEMBAHASAN
Nyeri kepala (headache) dengan kualitas berdenyut (pulsating) dan unilateral adalah ciri-ciri
nyeri kepala primer Migraine. Terdapat aura visual (kilatan cahaya) sebelum nyeri kepala. Ini
termasuk kode 1.2. Migraine with aura (Classic or classical migraine, ophthalmic,
hemiparaesthic migraine).

Sumber: Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS, 2013. The
international classification of headache disorders, (beta version). Cephalalgia.

63 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


64. Seorang wanita berusia 21 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri
kepala berdenyut sejak 5 hari yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan pada kepala sisi
kiri, disertai mual dan penglihatan ganda. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi pernapasan 20x/menit, suhu
36,5`C, skala Visual Analogue Scale (VAS) 6, dan paresis N. VI kiri. Apakah red flag
nyeri kepala yang didapatkan pada kasus tersebut?
A. Usia muda
B. Onset 5 hari
C. Skala VAS 6
D. Paresis N. VI
E. Nyeri Unilateral
PEMBAHASAN
Pada bahasan headache, dikenal isitilah red-flag, meliputi onset sakit kepala yang mendadak,
timbulnya sakit kepala setelah usia 50 tahun, peningkatan frekuensi atau tingkat keparahan
sakit kepala, onset sakit kepala baru-baru ini dengan kondisi medis yang mendasarinya, sakit
kepala disertai penyakit sistemik bersamaan, tanda atau gejala neurologis fokal, papilledema
dan sakit kepala setelah trauma kepala. Secara singkat red-flag biasa disingkat sebagai
SSNOOP. Maka red-flag diatas adalah tingkat keparahan / severity nyeri yang dinilai dengan
VAS.

Sumber: Silberstein, S.D., Lipton, R.B. and Dalessio, D.J. eds., 2001. Wolff's headache and other head
pain. Oxford University Press.

64 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


65. Seorang wanita berusia 38 tahun diantar keluarganya berobat ke IGD Puskesmas karena
mengalami nyeri kepala hebat sejak 30 menit yang lalu. Nyeri tersebut dirasakan pada
pelipis disertai wajah sisi kiri berkeringat, kelopak mata kiri bengkak dan keluar ciran
dari hidung. Saat sampai di IGD pasien tampak gelisah. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 88 kali/menit, frekuensi pernapasan 26
kali/menit, suhu 36,5 C, skala visual analog scale 8, miosis dan ptosis pada kelopak
mata oedema palpebra mata. Apakah penatalaksanaan yg paling tepat diberikan
pertama kali?
A. OAINS
B. Steroid
C. Triptan oral
D. Oksigen 100%
E. Triptan nasal spray

PEMBAHASAN
Dari gejala yang disebutkan pada soal, pasien kemungkinan mengalami TACs dengan kode
ICHD3 yaitu 3.1. Cluster Headache (Cilliary neuralgia). Obat yang paling sesuai untuk
mengobati orang dengan nyeri kepala hebat (VAS 8) adalah golongan triptan yang bekerja
secara cepat. Yaitu golongan spray.

Sumber: Tfelt-Hansen, P.C. and Jensen, R.H., 2012. Management of cluster headache. CNS drugs,
26(7), pp.571-580.

65 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


66. Seorang perempuan 16 tahun mengalami kejang saat di sekolah. Kejang kelojotan
seluruh tubuh, keluar buih di mulut. Saat kejang pasien tidak sadar dan setelah kejang
terlihat bingung. Kejang terjadi selama 5 menit dan sudah terjadi 3 kali dalam sebulan.
Neurotransmitter apakah yang terganggu dalam kasus ini?
A. GABA
B. Dopamin
C. Epinefrin
D. Serotonin
E. Asetilkolin

PEMBAHASAN
Fungsi SSP normal apabila terdapat keseimbangan anatara neurotransmitter eksitatorik dan
inhibitorik, pada pathogenesis epilepsy terjadi ketidakseimbangan dimana neurotransmitter
inhibitorik mengalami penurunan sehingga neurotransmitter eksitatorik tidak ada yang
menghambat, sehingga neurotransmitter eksitatorik menjadi berlebih. Kondisi ini disebut
sebagai Hyperexcitability.
Neurotransmitter inhibitorik diantaranya GABA, sementara yang eksitatorik seperti Glutamate
dan Aspartate.

Sumber: Kuliah Epilepsy dr. Diah Kurnia Mirawati Sp.S(K)

66 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


67. Seorang anak usia 8 tahun dibawa ke poli saraf karena ada kejadian aneh. Anak
bengong, tak ada respon, selama beberapa saat. Pada EEG, ada spike 3Hz. Obat yg
tidak boleh dikasih apa ya?
A. Fenitoin
B. Diazepam
C. Fenobarbital
D. Asiklovir
E. Karbamezepin

PEMBAHASAN
Pada kasus kejang penting untuk diketahui tipe kejang dan hasil px EEG. Dari hasil px EEG didapatkan
adanya spike 3 Hz yang menunjukan ini termasuk bangkitan umum lena (absence). Sehingga
anticonvulsant pada kasus ini harus bisa digunakan dengan indikasi pemakaian bangkitan umum. Dari
semua opsi, indikasi Karbamazepin hanya untuk bangkitan partial dan bangkitan partial yang menjadi
umum sekunder. Sehingga jawaban yang sesuai adalah opsi E.

EEG pasien dengan bangkitan lena, menunjukan brust general aktivitas gelombang spike 3 Hz
(perekaman tengah  kotak hijau) yang simetrik bilateral dan bisinkronus.

Sumber: Bromfield, E.B., Cavazos, J.E. and Sirven, J.I., 2006. An introduction to epilepsy; Katzung, B.G.
ed., 2016. Basic & clinical pharmacology. McGraw-Hill Medical. FKUI, D.F., 2012; Farmakologi dan
Terapi edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

67 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


68. Seorang anak laki laki usia 7 tahun datang dengan keluhan kejang, 2x dalam 6 bulan
terakhir, dan selalu disaat tidur. Kejang berupa gerakan-gerakan di wajah dan bahu
kurang dari 3 menit. Pemeriksaan EEG ternyata ada gelombang spike di daerah sentral
temporal. Kejangnya adalah termasuk…
A. Rolando epilepsi
B. Epilepsi Grandma
C. Epilepsi Lobus Temporal
D. Juvenile myoclanic epilepsi
E. Childhood absence epilepsi
PEMBAHASAN
Gambaran khas EEG pada kasus epilepsy meliputi spikes abnormal, discharge polyspikes, dan
kompleks gelombang spikes. Gelombang spikes di daerah sentral temporal menunjukan tipe
kejang fokal (Focal Seizures).
Menurut International League Against Epilepsy (ILAE), Epilepsi lobus temporal (TLE) adalah
gangguan kronis pada sistem saraf yang ditandai dengan unprovoked focal seizured berulang
yang berasal dari lobus temporal otak dan berlangsung sekitar satu atau dua menit. TLE adalah
bentuk epilepsi yang paling umum dengan kejang fokal.

Pada gambar disamping Interiktal


EEG pada pasien dengan TLE. Lihat
bahwa gelombang pada kanal 13-15
dan 20-22 sekitar 9 detik. Ini
merupakan tipikal dari discharge
epileptikform temporal, dan sangat
sugestif terhadap lesi pada lobus
temporalis kanan tengah (Amygdala
dan Hippocampus).

Sumber: Bromfield, E.B., Cavazos, J.E. and Sirven, J.I., 2006. An introduction to epilepsy; Dengler, R.
and Tacik, P., 2012. Current diagnosis and treatment: neurology.

68 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


69. Seorang laki laki 21 tahun ke IGD mengalami kejang berupa kelonjotan seluruh tubuh,
diawali dengan tangan kanan. Kejang sudah terjadi 3x dalam 2 bulan terakhir. Sampai
IGD kejang berhenti namun pasien bingung. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
baik, kelemahan pada lengan dan tungkai kanan. Apa diagnosisnya?
A. Hemiparesis Dekstra
B. Todd Paralysis
C. Quadriparesis
D. Tetraparesis
E. Paraparesis

PEMBAHASAN
Pada kejang parsial atau fokal terutama bangkitan parsial yang menjadi umum sekunder
(secondary generalization) di keadaan posiktal, deficit neurologis fokal seperti hemiparesis
(soal diatas: kelemahan lengan dan tungkai KANAN, hemiparesis) dapat berlangsung selama
30 menit – 36 jam, yang mengindikasikan lesi otak focal. Defisit neurologis pada keadaan
tersebut disebut Todd Paralysis.

Sumber: Bromfield, E.B., Cavazos, J.E. and Sirven, J.I., 2006. An introduction to epilepsy; Dengler, R.
and Tacik, P., 2012. Current diagnosis and treatment: neurology.

69 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


70. Laki-laki, 18 tahun masuk ICU, penurunan kesadaran, 4 hari yang lalu trauma kepala,
kejang di seluruh tubuh, kelonjotan, keluar buih dari mulut, < 5 menit, sehari yang lalu
juga kejang yang sama. Apakah pasien sudah bisa didiagnosis epilepsy?

A. Ya, karena 2 kali bangkitan, dengan selang waktu >24 jam


B. Ya, kejang memenuhi kriteria bangkitan epilepsy
C. Tidak, kejang yg terjadi termasuk epilepsi terprovokasi
D. Tidak, karena baru terjadi 2 kali bangkitan
E. Tidak dapat ditentukan, info kurang

PEMBAHASAN
Kejang memiliki banyak etiologi, salah satunya trauma kepala. Untuk diagnosis epilepsy bisa
dilihat pada handout materi epilepsy dr. Diah Kurnia Sp.S(K). Sehingga kasus diatas tidak
memenuhi kriteria diagnosis Epilepsy, karena kejang pada kasus tersebut adalah kejang dengan
provokasi.

Sumber: Kuliah Epilepsy dr. Diah Kurnia Mirawati, Sp.S(K); Shinnar, S., 2010. T Scheffer, I.E., Berkovic,
S., Capovilla, G., Connolly, M.B., French, J., Guilhoto, L., Hirsch, E., Jain, S., Mathern, G.W., Moshé,
S.L. and Nordli, D.R., 2017. ILAE classification of the epilepsies: Position paper of the ILAE Commission
for Classification and Terminology. Epilepsia, 58(4), pp.512-521.

70 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


71. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan tangan tidak bisa
diangkat. Sebelumnya pasien ada riwayat kecelakaan sehingga terjadi trauma pada
lengan atas. Nervus apakah yang mengalami gangguan pada kasus diatas?
A. Medianus
B. Muskulokutaneus
C. Radialis
D. Ulanris
E. Axillaris
PEMBAHASAN
Mari kita tinjau tiap nervus. Nervus Radialis, nervus
Ulnaris, et nervus Medianus terutama menginervasi
musculi antebrachium, sehingga opsi A, C, D kita
exclude.

Muskulokutaneus "kurang tepat" karena inervasi


pada m. biceps brachii (otot-otot ventral brachium)
hanya menyebabkan fleksi antebrachium. Sehingga
apabila lesi n. muskulokutaneus pasien akan lumpuh
pada lengan bawah saja (tidak bisa fleksi lengan)

Dari corda posterior plexus brachialis akan


bercabang menjadi 2, yaitu n. Axillaris dan n.
Radialis. N. Radialis berlanjut hingga ke
antebrachium, sementara n. Axillaris hanya sampai
brachium dan menginervasi m. Deltoideus.

Untuk kelumpuhan tangan (berarti keseluruhannya)


berarti kita lebih memilih n. Axillaris karena
inervasinya ke m. Deltoid.

Sumber: Jenkins, G. and Tortora, G.J., 2011. Anatomy and


physiology. Wiley-Blackwell.

71 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


72. Seorang laki-laki berusia 61 tahun datang ke poli saraf karena merasakan kesemutan di
kedua kakinya. Keluhan dirasakan sejak bulan yang lalu, kadang juga merasa seperti
terbakar pada kedua kaki. Pada pemfis didapatkan penurunan sensibilitas pada kedua
kaki sampai sebatas tumit. Apakah penyakit yang paling banyak menjadi etiologi pada
kasus tersebut?

A. Uremia
B. Hipertensi
C. Dislipidemia
D. Intoksikasi obat
E. Diabetes melitus

PEMBAHASAN

Dari keluhan pasien kita bisa mengklasifikasikan tipe nyeri. Kuliah Prof. Dr. dr. Suroto
Sp.S(K) disebutkan bahwa, kulitas nyeri neuropatik adalah ‘shooting’, ‘electric shock-like’,
‘burning’ – sering disertai dg rasa gatal atau tebal. Dalam klinis, kasus kejadian nyeri
neuropatik tungkai bawah pada usia dewasa – lanjut banyak ditemukan pada pasien DM.

Sumber: Kuliah Nyeri Prof. Dr. dr. Suroto Sp.S(K); Bansal, D., Gudala, K., Muthyala, H., Esam, H.P.,
Nayakallu, R. and Bhansali, A., 2014. Prevalence and risk factors of development of peripheral diabetic
neuropathy in type 2 diabetes mellitus in a tertiary care setting. Journal of diabetes investigation, 5(6),
pp.714-721.

72 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


73. Seorang laki-laki usia 19 tahun dibawa ke IGD rumah sakit karena mengalami
kelemahan pada kedua lengan dan tungkai. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu,
awalnya hanya pada kedua tungkai, dan sejak kemarin kedua lengan juga mengalami
kelemahan. Pasien mengatakan kalau mengalami diare sekitar 2 minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tetraparesis, flasid, hiporefleks, tidak ada gangguan
sensibilitas. Apakah kegawatdaruratan pada kasus tersebut?

A. Terjadi syok septik


B. Terjadi herniasi otak
C. Terjadi pneumonia aspirasi
D. Terjadi gagal nafas karena kelemahan otot diafragma
E. Terjadi gagal nafas karena kelemahan otot intercostal

PEMBAHASAN

Pasien tersebut kemungkinan besar mengalami Guillain Barre Syndrome (GBS). Merupakan
penyakit neuroimmunologi, ditandai dengan kelemahan kaki menjalar ke proksimal.
Kegawatdaruratan pada pasien GBS adalah apabila terjadi respiratory arrest, akibat
kelumpuhan otot2 pernapasan utama, yaitu diafragma.

Sumber: Kuliah Sistem Saraf Tepi dr. Diah Kurnia Mirawati, Sp.S(K); Brust, J., 2011. Current diagnosis
& treatment neurology. McGraw Hill Professional.

73 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


74. Seorang anak usua 8 tahun dibawa keluarganya di poli syaraf karena mengalami
kesulitan berjalan. Keluhan dirasakab sejak usia 6 tahun, diawali dengan kesulitan
apabila naik tangga. Setelah dirunut ternyata paman anak tersebut mengalami gangguan
serupa dan meninggal saat usia 30 tahun. Tanda apakah yang khas?

A. Tinel
B. Gower
C. Romberg
D. Brudzinski
E. Wartenberg

PEMBAHASAN

Soal ini sangat erat kaitannya dengan tutorial blok 3 Biologi Molekuler skenario 2 (Kedokteran
2016, Fornix), yaitu Duchenne Muscular Dystrophy, jauh sudah memang itu blok 3 tapi
beginilah kehidupan kita. Sabar. :’)

Seperti yang kita ingat penyakit ini merupakan X-linked disease, sehingga tidak heran pada
soal menyebutkan riwayat keluarga terutama laki-laki. Tanda khas pada pasien Duchenne
Muscular Dystrophy (terutama ditemui pada usia >5th) adalah Gower Sign.

Sumber: Brust, J., 2011. Current diagnosis & treatment neurology. McGraw Hill Professional.

74 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


75. Manakah yang termasuk gejala positif pada nyeri neuropatik?

A. Hipoalgesia
B. Hipestesia
C. Anestesia
D. Alodinia
E. Analgesia

PEMBAHASAN
Jawaban bisa ketahui dari slide kuliah Prof Suroto, sbb:

Sumber: Kuliah Nyeri Prof. Dr. dr. Suroto Sp.S(K).

75 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


76. Tes paling penting untuk dugaan jebakan pada ischiadicus adalah..

A. Lhermitte
B. Bragard
C. Romberg
D. Chaddock
E. Phalen

PEMBAHASAN

Lhermitte merupakan tes HNP segmen servical, Romberg


merupakan tes gangguan keseimbangan, Chaddock
merupakan tes reflex patologis (UMN), Phalen merupakan
tes CTS pada nervus medianus. Bragard merupakan tes
provokasi nyeri pada segmen lumbal, dan N.Ischiadicus
merupakan nervus yang keluar setinggi segmen sacral.

Sumber: Jenkins, G. and Tortora, G.J., 2011. Anatomy and


physiology. Wiley-Blackwell.

76 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


77. Wanita 55 tahun ke RS, keluhan kelemahan pada kedua tungkai dan lengan, terasa
btebal, nyeri dan panas, selama setengah tahun. Obat analgesia biasa tidak menolong.
Pemeriksaan tambahan yang paling penting dilakukan adalah

A. CT scan kepala
B. MRI
C. Kadar gula darah
D. Tes romberg
E. EEG
PEMBAHASAN
Kualitas nyeri tebal, panas (burning sensation), selama setengah tahun (kronis), dan analgesic
tidak menolong merupakan ciri khas nyeri Neuropatik. Sesuai dengan keluhan yang sering
ditemui di klinis, maka px tambahan yang penting adalah kadar gula darah (blood glucose
level), baik GDP maupun GDS.

Sumber: Ang, L., Jaiswal, M., Martin, C. and Pop-Busui, R., 2014. Glucose control and diabetic
neuropathy: lessons from recent large clinical trials. Current diabetes reports, 14(9), p.528.

77 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


78. Seorang wanita usia 68 tahun 3 bulan yang lalu menderita kelumpuhan mendadak pada
anggota gerak kanan, sering mengeluh pelupa, sering tersasar, salah arah, sulit untuk
mengambil keputusan, sulit berpakaian. Diagnosis untuk penderita ini?
A. Demensia fronto temporal
B. Demensia alzheimer
C. Demensia vaskuler
D. Demensia Lewy bodies
E. Pseudodemensia

PEMBAHASAN
Demensi merupakan neurodegenerative disease yang banyak jenisnya. Kasus diatas merupakan
ciri khas Demensia Alzheimer. Lalu kenapa baru 3 bulan? Jika kita tinjau secara pathogenesis
deposisi plak senile (Amyloid β-protein) dan neurofibrilarry tangle (Tau-protein) akan
menyebabkan early manifestations AD. Yang ditandai impairment atau penurunan
(degenerasi) fungsi eksekusi, kognitif, maupun motoric (oleh karenanya disebut
neurodegenerative disease) seperti soal diatas. Jika pada onset masih dalam bulan, maka lebih
mendekati ke MCI (beberapa menyebutkan fase awal Alzheimer disease).

Sumber: Zhu, X.C., Tan, L., Wang, H.F., Jiang, T., Cao, L.,
Wang, C., Wang, J., Tan, C.C., Meng, X.F. and Yu, J.T., 2015.
Rate of early onset Alzheimer’s disease: a systematic review
and meta-analysis. Annals of translational medicine, 3(3).

78 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


79. Pria usia 50 tahun datang dengan gejala tingkah laku, marah- marah, banyak makan,
buang air kecil sembarangan serta kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan,
memori masih baik. Apa kemungkinan penyakit dari gejala tersebut?
A. Demensia fronto temporal
B. Demensia Alzheimer
C. Demensia vaskuler
D. Demensia lewy bodies
E. Pseudodemensia

PEMBAHASAN
Dari slide kuliah Neurobehaviour, manifestasi klinis pasien diatas khas ditemukan pada pasien
Dementia Frontotemporal (FTD).

Sumber: Kuliah Neurobehaviour F.X. Soetedjo


Widjojo, dr., Sp.S(K); Frank H. Netter, MD. Netter
Images: The Premier Library of Medical Ilustration.
Elseiver Health Sciences.

79 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


80. Seorang wanita 40 tahun dengan triad klinis meningitis, demam, kaku kuduk, gangguan
mental. Penderita mengeluh arthritis. Keadaan ini disebabkan?
A. Neisseria meningitidis
B. Haemophilus Influenza
C. Staphylococcus aureus
D. Meningococcus
E. Straptococcus pneumonia

PEMBAHASAN
Meningitis adalah penyakit infeksi bakteri pada system saraf. Jenis bakteri penyebab meningitis ada
banyak. Dan apabila dibarengi keluhan arthritis, kemungkinan besar penyebabnya adalah S. aureus.

Sumber: Brust, J., 2011.


Current diagnosis &
treatment neurology.
McGraw Hill Professional;
Corrado, A., Donato, P.,
Maccari, S., Cecchi, R.,
Spadafina, T., Arcidiacono,
L., Tavarini, S., Sammicheli,
C., Laera, D., Manetti, A.G.O.
and Ruggiero, P., 2016.
Staphylococcus aureus-
dependent septic arthritis in
murine knee joints: local
immune response and
beneficial effects of
vaccination. Scientific
reports, 6, p.38043.

80 | For You, For Me, For Us, FORNIX !


Tingkat kesulitan soal ujian blok FORNIX dalam skala 0 – 10.

1. Neoplasma : menurut 124 respon : 7,14516129


2. Muskuloskeletal : menurut 125 respon : 6,792
3. Respirasi : menurut 123 respon : 7,040650407
4. Neurologi : menurut 116 respon : 8,724137931

Bukan beratnya ujian yang membuat kita lemah, tapi ringannya


hubungan kita dengan-Nya yang menyebabkan kita seakan
lemah menanggung ringannya ujian.

81 | For You, For Me, For Us, FORNIX !

Anda mungkin juga menyukai