Anda di halaman 1dari 32

PERAN DAN FUNGSI KKP DALAM

PENGAWASAN LINTAS BATAS WILAYAH


NEGARA

Pembimbing :
dr. Wienta Diarsvitri, M.Sc, PhD
 
Oleh:
DM UHT 42-O
DEFINISI KKP
 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah unit pelaksana
teknis di lingkungan kementrian kesehatan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
KLASIFIKASI KKP
Berdasarkan Permenkes No. 2348/MENKES/PER/XI/2011, KKP
diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasarkan beban kerja di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara yaitu:
 KKP Kelas I yang terdiri dari 7 KKP
 KKP Kelas II yang terdiri dari 21 KKP
 KKP Kelas III yang terdiri dari 20 KKP
 KKP Kelas IV yang terdiri dari 1 KKP (Yogyakarta)
FUNGSI KKP
 Pelaksanaan :  Pemberian sertifikat kesehatan OMKABA
 Kekarantinaan
 Pelayanan kesehatan  Pengawasan kesehatan alat angkut dan
 Pengendalian resiko lingkungan muatan
 Jejaring IT, kerja, & kemitraan di bidang
 Pengamatan penyakit
kesehatan
 Pengamanan radiasi
 Kajian kekarantinaan, pengendalian resiko
 Surveilans epidemiologi
lingkungan
 Kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB  Pelatihan teknis
 Kesehatan kerja  Ketatausahaan & kerumahtanggaan
JENIS PELAYANAN KKP
 Penerbitan :
 Free Pratique, Porth Health Quarantine Clearance, BKK, Ship Sanitation Control
Exemption Certificate/SSCC
 Sailing Permit
 Sertifikat : pemeriksaan air, layak jasa boga, desinfeksi, ICV, etc
 Surat keterangan sehat
 Surat izin : pengangkutan jenazah, pengangkutan orang sakit
 Vaksinasi
PENERBITAN
PHQC
TUGAS POKOK KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
A. Bidang pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi
 S. Pengendalian karantina  membatasi/memisahkan seseorang dari sumber penyakit/seseorang
yang terkena penyakit atau bagasi, kontainer, alat angkut, komoditi yang mempunyai risiko
menimbulkan penyakit pada manusia.
 cacar, demam kuning, cholera, pes, tipus bercak wahabi (International Sanitary Regulation (ISR)
tahun 1951 dan UU no.1 th. 1962 dan UU.no 2 tahun 1962).

 S. Surveilans epidemiologi  melakukan pengamatan secara sistematis & terus menerus terhadap
penyakit/masalah kesehatan serta faktor risiko agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif & efisien melalui pengumpulan & pengolahan data, analisis & interpretasi &
penyebaran informasi epidemiologi kepada pihak yang membutuhkan.
B. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
 Pengawasan air bersih, serta pengamanan makanan minuman; Hygiene & Sanitasi lingkungan
gedung/bangunan; Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah.

C. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah


1. Seksi pencegahan dan pelayanan kesehatan
2. Seksi kesehatan matra dan lintas wilayah.

3. Seksi pencegahan dan pelayanan kesehatan


A. Pengujian kesehatan nahkoda dan anak buah kapal
 Sertifikat kesehatan yang berlaku selama 6 bulan.

 Anamnesa, fx, EKG, lab: DL, UL, HIV, dan pem.lain bila diperlukan

.
B. Pengujian kesehatan dan penjamahan makanan
 Secara berkala (tiap 6 bulan)

 Bagi penjamah makanan yang bekerja di rumah makan/restoran di lingkungan pelabuhan dan
bandara u/mencegah terjadinya food borne disease.
  Anamnesa dan fx, lab: rectal swab, dan pem. penunjang lain bila diperlukan.
 Vaksin Typhoi  belum pernah divaksin/masa berlakunya habis.

C. Pengawasan persediaan obat/P3K di kapal/pesawat udara/alat transportasi lainnya

D. Kesehatan kerja
Promosi kesehatan, pencegahan & pengobatan peny. akibat kerja, pem. kesehatan tenaga kerja,
pertolongan pertama pada kecelakaan, pembinaan & pengawasan APD.
2. SEKSI KESEHATAN MATRA DAN LINTAS WILAYAH
A. Vaksinasi dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional (IVC)

 Yellow Fever : Stamaril


 Meningitis : Menveo
 Typhoid : Typhimvi dan Typherix
 Influenza : Vaxigrip, Fluarix, Aggripal, Flubio
B. PENGAWASAN PENGANGKUTAN ORANG SAKIT
DAN JENAZAH
a. Pemberangkatan Orang Sakit
Syarat teknis:
 Tidak menderita penyakit karantina atau penyakit menular tertentu

 Tidak ada kontraindikasi ikut dalam penerbangan atau pelayaran

 Pasien didampingi oleh keluarga /dokter / perawat

Syarat administratif:
 Surat keterangan dokter

 Surat keterangan Dinkes

 Identitas
B. PENGAWASAN PENGANGKUTAN ORANG SAKIT
DAN JENAZAH
b. Kedatangan Orang Sakit
Syarat teknis:
 Tidak menderita penyakit karantina atau penyakit menular tertentu

 Orang sakit dari daerah endemis atau new emerging diseases, bukan
menderita penyakit karantina / potensial wabah
Syarat administratif:
 Surveillance Clearance : TB & MMRV

 Surat keterangan dokter

 Dari daerah endemis, memiliki IVC

 Identitas
B. PENGAWASAN PENGANGKUTAN ORANG SAKIT
DAN JENAZAH
c. Pemberangkatan Jenazah
Syarat teknis:
 Disuntik obat penahan busuk secukupnya

 Dimasukkan ke dalam peti

Syarat administratif:
 Keterangan polisi

 Surat keterangan dokter


B. PENGAWASAN PENGANGKUTAN ORANG SAKIT
DAN JENAZAH
d. Kedatangan Jenazah
Syarat teknis:
Jenazah telah dimasukkan ke dalam peti
Syarat administratif:
 Keterangan polisi

 Surat keterangan dokter


1. KESEHATAN MATRA

 Upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan


mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah secara
bermakna baik lingkungan darat, udara angkasa maupun air.
 Kesehatan penanggulangan korban bencana, kesehatan penanggulangan
situasi khusus, kesehatan penerbangan di dirgantara, kesehatan pelayaran,
penyelaman, dan perjalanan.
2. KESEHATAN HAJI

Dalam kesehatan haji, hal yang dilakukan adalah pemeriksaan kelengkapan


dokumen kesehatan, ICV, kartu kewaspadaan kesehatan jamaah haji (K3JH),
pelayanan rawat jalan dan rujukan, pemberian vaksinasi meningitis bagi calon
haji yang belum divaksinasi di daerah asal, melegalisir obat-obatan yang
dibawa calon haji, menerbitkan surat keterangan layak terbang bagi calon haji
yang sakit dan hamil.
3. PELAYANAN KESEHATAN TERBATAS
4. RUJUKAN GAWAT DARURAT MEDIK
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan
2. Bandara
3. Lintas Darat Negara
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan
a. Kegiatan Identifikasi
 Alat angkut
 Penumpang
 Barang
 Lingkungan pelabuhan

b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan
• Pelabuhan singgah terakhir, dengan tujuan untuk
a. Kegiatan Identifikasi
memastikan adanya wabah / KLB penyakit
 Alat angkut menular di wilayah tersebut (affected area)
 Penumpang • Asal kapal, dengan tujuan untuk menentukan
 Barang riwayat perjalanan yang pernah dilakukan
 Lingkungan pelabuhan

b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan • Ada tidaknya penumpang kapal yang sedang sakit
a. Kegiatan Identifikasi • Ada tidaknya penumpang kapal yang menderita penyakit
menular
 Alat angkut
• Jumlah penumpang kapal yang sedang sakit menular
 Penumpang • Jenis penyakit menular yang menyerang penumpang kapal
 Barang • Ada tidaknya penumpang yang berasal dari wilayah
 Lingkungan pelabuhan terjangkit suatu penyakit menular

b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan • Ada tidaknya bahan berbahaya yang terbawa oleh
a. Kegiatan Identifikasi penumpang di kabin maupun bagasi.
• Ada tidaknya bahan makanan / minuman mudah
 Alat angkut
busuk yang terbawa penumpang di kabin maupun
 Penumpang bagasi.
 Barang • Ada tidaknya binatang tumbuhan yang terbawa
penumpang di kabin maupun bagasi
 Lingkungan pelabuhan

b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan • Ada Vektor di Lingkungan pelabuhan yang
a. Kegiatan Identifikasi menjadi perantara penular penyakit.
 Alat angkut • Ada tidaknya pencemaran udara menimbulkan
 Penumpang masalah kesehatan masyarakat.
• Hygiene dan sanitasi makanan minuman yang
 Barang dapat menimbulkan air dan tanah yang dapat
 Lingkungan pelabuhan masalah kesehatan

b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan
a. Kegiatan Identifikasi
b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
 Ruang Lingkup
 Kegiatan Pengawasan Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan
a. Kegiatan Identifikasi
b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
 Ruang Lingkup
 Pemeriksaan alat angkut
 Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal
 Kegiatan Pengawasan Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal
PERAN KKP DALAM UPAYA PENGAWASAN
1. Pelabuhan
a. Kegiatan Identifikasi
b. Pengawasan dan Pemeriksaan Kekarantinaan Alat Angkut dan Dokumen Kesehatan Alat
Angkut
 Ruang Lingkup
 Kegiatan Pengawasan Pemeriksaan Kekarantinaan Kapal
 Tahap persiapan
 Tahap pemeriksaan/pengawasan
 Tahap tindak lanjut
BANDARA
TAHAP PERSIAPAN

PEMERIKSAAN PENANGANAN DARI


KARANTINA NEGARA SEHAT

PENANGANAN DARI
NEGARA
PELAKSANAAN
TERJANGKIT
KEGIATAN

PETUGAS YANG MEMILIKI


JABATAN FUNGSIONAL PETUGAS YANG MEMILIKI
ENTOMOLOGI, SERTIFIKAT PELATIHAN
EPIDEMIOLOGI, DAN KARANTINA
SANITERAN
Pengawasan di Pos Lintas
Batas Negara
• Kendaraan darat diduga terjangkit berada dalam status karantina harus dilakukan tindakan kekarantinaan
Pasal 35 kesehatan

• Setiap kedatangan Kendaraan darat, pengemudi wajib memberikan Dokumen Deklarasi Kesehatan
Pasal 36 Perlintasan Darat

• Setiap keberangkatan Kendaraan , pengemudi wajib melengkapi dokumen karantina kesehatan. Jika tidak
Pasal 37 ada FR diberikan persetujuan Karantina Kesehatan

• Awak, personel, penumpang yg terjangkit dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh pejabat KK diatas alat
Pasal 38 angkut, tindakan karantina. Jika tdk, diberi kartu kewaspadaan kesehatan

• Setiap orang yg datang dari wilayah Kedaruratan Kesehatan, pejabat berhak melakukan : 1. Penapisan, 2.
Pasal 39 Pemberian kartu kewaspadaan kes, 3. Edukasi, 4. Pengambilan spesimen

• Jika orang yg (+) terjangkit tidak bersedia dilakukan tindakan kekarantinaan, pejabat KK memberikan
Pasal 40 rekomendasi pada pejabat imigrasi untuk deportasi
PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM PENGAWASAN OMKABA
OMKABA SEBAGAI FAKTOR RISIKO KESEHATAN
KEMENKES RI, 2013

Mengandung bahan berbahaya


Kadaluarsa Kadaluarsa
Tidak terdaftar
Tidak terdaftar Terkontaminasi
Palsu
Palsu Salah penyimpanan Kadaluarsa
(bahaya keracunan -> mati) (bahaya keracunan + food borne disease) (bahaya penyakit kulit karsinogenik)

Menimbulkan ketagihan
Tidak terdaftar menimbulkan keracunan
Palsu
masalah kesehatan
(ketidaknyamanan + masalah
kesehatan) ->karsinogenik
OMKABA OMKABA
EKSPOR IMPOR
PEMOHON OMKABA tidak memenuhi syarat
PEMOHON
apabila :

Dokumen tidak lengkap KKP


KKP
Barang terlarang
Barang hasil kejahatan
Pengambilan sampel +
Barang rusak/kadaluarsa
Pengambilan sampel + cek dokumen +
cek dokumen + Barang palsu, tidak terdafar, ditarik memeriksa barang
memeriksa barang dari peredaran
Dilarang menurut peraturan
perundang-undangan
Memenuhi syarat Tidak memenuhi
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
syarat
Diberi
sertifikat Melengkapi
Melengkapi dokumen
Diberi
sertifikat dokumen
Direkomendasikan untuk
Direkomendasikan ke reeksport atau
instansi lain dimusnahkan

Tidak diberi Tidak diberi


sertifikat sertifikat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai