2. Agar kapal tetap bersih sewaktu mau berangkat maupun sedang berlayar.
penumpang.
pintu keluar masuk suatu negara melalui pelabuhan maupun lintas batas. Untuk
itu Sertifikat Sanitasi kapal (SSCC dan SSCEC) diperlukan sebagai alat bantu
suatu negara dalam mengurangi faktor risiko penyebaran penyakit akibat dari
Menurut IHR tahun 2005, kapal yang sudah dinyatakan layak sanitasinya
akan diberikan sertifikat sanitasi sesuai dengan IHR tahun 2005, sertifikat Ship
melakukan koordinasi yang terpadu dan terarah baik dari awak kapal maupun
pemilik kapal itu sendiri. Adapun standar dalam pemeriksaan sanitasi kapal laut
berdasarkan Ditjen PPM dan PLP Depkes RI (1989) adalah sebagai berikut:
Dek: Tiap hari dek dibersihakn sedikitnya satu kali, bila basah dikeringkan, kotoran
dengan rapi. Dek yang bersih dan rapi selain mencegah penyakit kecelakaan juga
memberikan kesan awal yang baik bagi setiap pengunjung serta membuat orang
Kamar ABK dan Penumpang: Ventilasi dan penerangan yang cukup serta
penerangan di dalam kapal tidak boleh menggunakan lilin atau lampu minyak.
mengeluarkan udara yang kotor. Bila kamar tidak mempunyai sistem ventilasi
Kamar Mandi dan Kakus sebaiknya setiap waktu dalam keadaan bersih. Di
dalam kamar mandi juga sebaiknya tersedia pembersih lantai atau kreolin 5%
dalam larutan air dan selalu tersedia air bersih yang cukup serta memenuhi syarat
penyaluran air kamar mandi dan kakus tidak diperkenankan sebagai tempat
penyimpanan. Di samping itu, kran harus berfungsi dengan baik, lantai tidak boleh
licin dan tidak diperkenankan para penumpang untuk mencuci alat makan dalam
(alat makan / minum, dan sebagainya). Makanan dan minuman yang disediakan,
sebagainya.
ruangan 100C.
makanan.
mencuci tangan bila kotor, menutup hidung dan mulut sewaktu batuk / bersin dan
tidak merokok sewaktu bertugas; Personal hygienis harus diperhatikan yaitu: tidak
menderita penyakit menular, berpakain bersih, badan, rambut tangan dan kuku
bersih; Bila ada pengelola makanan yang terdapat dibebaskan sementara dari
food handling, maka pengelola tersebut tidak dapat mengelola makanan sampai
Persediaan air bersih: Air bersih sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan di
kapal untuk kegiatan memasak air minum dan makanan, mencuci, keperluan
penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum
(termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air
2. Kegiatan Magang
2.1 Pemeriksaan sanitasi kapal
1) Tabulasi data
Tabel 3.2.1 Pemeriksaan Sanitasi Kapal TB. ABDILLAH
Tidak
No Jenis Pemeriksaan Ada Ket
Ada
1 Faktor risiko V
Kelengkapan dokumen
a) sertifikat P3K Kapal V
b) Buku Kesehatan V
2
c) Daftar Vaksinasi V
d) Catatan Perjalanan V
e) Data Umum Kapal V
Fasilitas Medik
a) Ruang Pemeriksaan V
3
b) Tenaga Kesehatan V
c) Obat-obatan V
Dilakukkan tindakan
4 V
penyehatan
Jenis tindakan penyehatan
5 yang dilakukan
a) Hapus tikus V
b) Hapus serangga V
c) Hapus Kuman V
d) Hapus Kontaminasi V
Bahan Berbahaya
2) Analisa data
Pada Tabel 3.2.1 Pemeriksaan Sanitasi Kapal dilakukan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Talang Duku yang dilaksanakan pada tanggal
1-2 November 2017 , pukul 10.21 WIB. Dari tabel berikut dapat disimpulkan
bahwa Sanitasi Kapal TB.ABDILLAH dan Kapal MV. SRIWIJAYA 8 memenuhi
syarat.
3) Pelaksanaan kegiatan
Pelaksaan praktek magang di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi
Wilayah Kerja Talang duku dilakukan selama 2 hari tepatnya padai tanggal 01
November 2017. Berikut waktu pelaksanaan praktek :
Inspeksi Sanitasi Sanitasi Kapal TB.ABDILLAH :
Hari/tanggal : Rabu, 1 November 2017
Jam : 10.21 WIB s/d selesai
Inspeksi Sanitasi Kapal MV. SRIWIJAYA 8:
Hari/tanggal : Kamis, 2 November 2017
Jam : 14.56 WIB s/d selesai