Anda di halaman 1dari 6

Epidemiologi Pelabuhan

1. berikut yang bukan termasuk isi UU no 1 tahun 1962, Pasal 20,….

a. Tiap kapal yang datang dari luar negeri berada dalam karantina

b. Tiap kapal yang datang dari suatu pelabuhan dan /atau daerah wilayah Indonesia yang
ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina berada dalam karantina.

c. Tiap kapal yang mengambil penumpang dan/atau muatan dari kapal yang disebut dalam ayat
(1) dan (2) berada dalam karantina.

d. Dalam hal-hal yang dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), nakhoda dilarang
menurunkan atau menaikkan orang, barang, hewan, tanaman dan lain-lain benda sebelum
mendapat izin karantina.

Berdasarkan UU no 1 tahun 1962, Pasal 20.

(1) Tiap kapal yang datang dari luar negeri berada dalam karantina.
(2) Tiap kapal yang datang dari suatu pelabuhan dan /atau daerah wilayah Indonesia yang
ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina berada dalam karantina.
(3) Tiap kapal yang mengambil penumpang dan/atau muatan dari kapal yang disebut dalam ayat
(1) dan (2) berada dalam karantina.
(4) Kapal yang disebut pada ayat (1), (2) dan (3) baru bebas dari karantina, bila telah mendapat
surat izin karantina.

2. Objek pengamatan surveilans epidemiologi di kantor kesehatan pelabuhan yaitu, kecuali….


a.Orang
b.Objek
c. Tempat pengamatan
d. waktu pengamatan
pembahasan:
OBJEK PENGAMATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN YAITU
a) Orang (Person)
v ABK/Crew dan “barang bawaannya” mobile
v Penumpang dan “barang bawaannya” mobile
v Masyarakat Pelabuhan/Bandara menetap & mobile
b) Tempat pengamatan (Place)
v Kapal atau Pesawat termasuk kontainer mobile
v Lingkungan dalam pelabuhan/bandara menetap
v Lingkungan sekitar pelabuhan/bandara menetap
c) Waktu pengamatan (Time)
A. Setiap hari
B. Mingguan
C. Bulanan
D. Tertentu (khusus)

3.Instrumen yang digunakan untuk surveilans epidemiologi yang dilakukan di pelabuhan,


kecuali
a.MDH
b.emergency call
c. Buku Kesehatan awak pesawat
d.WER
Pembahasan
Penyakit menular, Potensial KLB dan masalah kesehatan (PHEIC). Menggunakan instrumen
antara lain : MDH, list Port of Call, WER, emergency call, Kru list, vacc list, register pasien
pelayanan klinik kapal, register pasien pelayanan klinik KKP dan Klinik yang berada di wilayah
Pelabuhan, register ijin angkut orang sakit, jenasah dan abu serta kerangka jenazah, W1 & W2.
4. Apa yang perlu diperhatikan untuk mengendalikan kondisi kesehatan di daerah pelabuhan:…
(kecuali)

a) Jenis data untuk kepentingan surveliens

b) Vaksinasi

c) Objek pengamatan

d) Pelaporan dan diseminasi


Pembahasan:

   DEFINISI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PELABUHAN

Sistem surveilans epidemiologi di pelabuhan adalah kegiatan analisa secara sistematis


dan terus menerus terhadap penyakit karantina, penyakit menular tertentu yang potensial
menjadi wabah dan masalah kesehatan pelabuhan serta kondisi pelabuhan yang memperbesar
resiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah kesehatan tersebut agar
dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyeleggara
program kesehatan.

Surveilans di KKP mempunyai karakteristik yang khas jika dibandingkan dengan


surveilans yang ada di dinas kesehatan maupun pelayanan kesehatan lainnya.  Manajemen
Surveilans di KKP terbagi menjadi 2 yaitu:

1)    Manajemen berbasis Surveilans Faktor Risiko

2)    Manajemen berbasis Surveilans Penyakit

B.    OBJEK PENGAMATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KANTOR KESEHATAN


PELABUHAN YAITU

a)    Orang (Person)

v  ABK/Crew dan “barang bawaannya”    à mobile

v  Penumpang dan “barang bawaannya”  à mobile

v  Masyarakat Pelabuhan/Bandara           à menetap & mobile

b)    Tempat pengamatan (Place)

v  Kapal atau Pesawat termasuk kontainer          à mobile

v  Lingkungan dalam pelabuhan/bandara à menetap

v  Lingkungan sekitar pelabuhan/bandara            à menetap

c)    Waktu pengamatan (Time)

A.    Setiap hari

B.    Mingguan

C.   Bulanan
D.   Tertentu  (khusus)

C.   Jenis data untuk kepentingan surveilans

a.    Alat angkut (Kapal, Pesawat)

Pengawasan thdp alat angkut (kapal, pesawat) dilakukan sesaat


setelah kapal/pesawat sandar atau landing dengan memperhatikan hal-hal tersebut
di bawah ini antara lain:

1.    Pelabuhan/bandara  singgah  terakhir,  dengan  tujuan  untuk  memastikan ada atau


tidak wabah I KLB penyakit menular di wilayah tersebut (affected area).

2.    Asal  kapal/pesawat,  dengan  tujuan  untuk  menentukan  riwayat  perjalanan yang


pernah dilakukan.

3.    Dokumen kesehatan kapal (MDH, SSCEC/SSCC, Health Book, ICV, Medical


Certificate, Free Pratique, PHC, Sertifikat Air)

4.    Sanitasi kapal: Sanitasi seluruh ruang kapal, air minum, air bersih, sampah,
keberadaan vektor penyakit (tikus, kecoa, nyamuk, lalat, dll)

b.    Penumpang (ABK/Crew)

Penumpang merupakan faktor risiko yang paling rentan untuk terjadinya suatu penyakit
menular potensial wabah.  Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :  

1.    Ada tidaknya penumpang, ABK/crew kapal yang sedang sakit

2.    Ada tidaknya penumpang, ABK/crew kapal yang menderita penyakit


menular/PHEIC

3.    Jumlah penumpang, ABK/crew yang sedang sakit menular

4.    Jenis penyakit menular yang menyerang penumpang, ABK/crew

5.    Ada tidaknya penumpang, ABK/crew yang berasal dari wilayah terjangkit suatu


penyakit menular

c.    Barang Bawaan

Barang yang dibawa penumpang maupun awak kapal/pesawat (faktor risiko munculnya
penyakit menular potensial wabah) meliputi: Obat, Makanan, Kosmetik, Alat Kesehatan,
dan Bahan Aditif (OMKABA) Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah :  
1.    Ada tidaknya bahan berbahaya yang terbawa oleh penumpang di kabin maupun
bagasi.

2.    Ada tidaknya bahan makanan/minuman mudah busuk / kadaluarsa yang


terbawa penumpang di kabin maupun bagasi.

3.    Ada  tidaknya  binatang/tumbuhan  yang  terbawa  penumpang  di kabin maupun


bagasi.

4.    Jenazah/abu jenazah à penyakit menular/bukan

d.    Lingkungan pelabuhan

Adapun data yang bisa diidentifikasi  di lingkungan  yang   perlu  diperhatikan adalah:  

1.    Ada  vektor  yang   menjadi  perantara penular penyakit (lalat, kecoa, nyamuk, tikus,


dan vektor lain) à jumlah? Kepadatan?

2.    Ada   tidaknya   pencemaran   udara,  air   dan  tanah, kebisingan  yang  


dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.

3.    Hygiene dan sanitasi makanan minuman di restoran, catering, warung dllà dilakukan


pemeriksaan laboratorium rutin

4.    Higiene sanitasi gedung dan tempat-tempat umum

5.    Sanitasi Air (air bersih di reservoir) à dilakukan pemeriksaan fisik, kimia,


mikrobiologi setiap bulan

6.    Data penyakit (poliklinik KKP atau sarana kesehatan)

7.    Jemaah haji/umroh    dll

D.   Pelaporan dan Diseminasi

Pelaporan seluruh data di KKP melalui SIMKESPEL (Sistem Informasi Kesehatan


Pelabuhan), dimana alur pelaporan berjenjang sebagai berikut:

Hasil kegiatan yang dilakukan KKP tiap bulan dikirim ke KSOP sebagai otoritas
pelabuhan Untuk kegiatan-kegiatan tertentu dilaporkan kepada instansi yang yang berhubungan
dengan kegiatan tersebut à contoh surveilans pengawasan kualitas reservoar air hasilnya tiap
bulan dilaporkan kepada PELINDO sebagai instansi pemasok kebutuhan air kapal dan seluruh
wilayah pelabuhan. Diseminasi biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain yang
melibatkan lintas sektoral pelabuhan à contoh: Rakon jejaring kerja SE

5. Kepanjangan KKP adalah:…

a) Kantor Kesejahteraan Pelabuhan

b) Kantor Kesehatan Pelabuhan

c) Karantina Keamanan Pelabuhan

d) Konstitusi keamanan Pelabuhan

Pembahasan:

KKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan dan


perikanan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

FUNGSI:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut, pengelolaan


konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil,
pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, penguatan daya saing dan
sistem logistik produk kelautan dan perikanan, peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan
perikanan, serta pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut, pengelolaan konservasi dan
keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan pulaupulau kecil, pengelolaan perikanan
tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, penguatan daya saing dan sistem logistik produk
kelautan dan perikanan, peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta
pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan
ruang laut, pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan
pulau-pulau kecil, pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, penguatan
daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, peningkatan keberlanjutan usaha
kelautan dan perikanan, serta pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan;
5. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di
bidang kelautan dan perikanan;
6. Pelaksanaan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan
keamanan hayati ikan;
7. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi
dilingkungan KKP;
8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan KKP;
9. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab KKP; dan
10. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan KKP.

Anda mungkin juga menyukai