Anda di halaman 1dari 35

KAPASITAS INTI IHR 2005

DALAM KEKARANTINAAN KAPAL


Disampaikan :
Dalam Pelatihan Kekarantinaan Kapal
NAM CENTRE, 14 MARET 2012

TPU :
Peserta Latih Mampu
MenjelaskanPenerapan IHR

TPK :
Peserta Mampu Menjelaskan :
1. Penerapan IHR
2. Kapasitas Inti
3. Peran & Tanggung Jawab KKP

a. Penerapan IHR
1. Pengertian Karantina Kesehatan adalah :
semua kegiatan di pintu masuk terdiri :
- SE Faktor Risiko
- Intervensi Rutin
- Respon terhadap KLB
dalam rangka pencegahan penyebaran
penyakit yang berpotensi KLB, wabah yang
mengakibatkan kedaruratan kesehatan
masyarakat

Adalah :

Kejadian
Luar
Biasa
yang
merupakan
risiko
kesehatan
masyarakat
bagi
negara
lain
karena dapat menyebar lintas
negara
dan
berpotensi
memerlukan respons internasional
secara terkoordinasi

2. Inti PHEIC adalah :


Risiko Kesehatan Masyarakat
sampai lintas negara,
dapat menjadi ancaman kesehatan
bagi
negara lain
kemungkinan membutuhkan
koordinasi internasional dalam
penanggulangannya

Risiko Kesehatan masyarakat :


adalah kemungkinan timbulnya
pengaruh buruk dari suatu peristiwa
terhadap kesehatan masyarakat dengan
penekanan pada peristiwa / faktor risiko
yang dapat menyebar lintas negara
atau besar bahayanya.
Penekanan peristiwa :
- meningkatnya jumlah kasus
-sinyal epidemiologi (paling sensitif)

IHR 2005
International Health
Regulation
Peraturan Kesehatan
Internasional yang disetujui
oleh 194 negara anggota WHO
dalam sidang WHA(World
Health Assembly)
ke -58

MULAI BERLAKU SEJAK


15 JUNI 2007

Sebagai salah satu negara


anggota WHO yang ikut
menyetujui ketetapan
IHR 2005 tersebut,
Indonesia sudah
melaksanakan kewajiban
kewajiban yang harus
dipenuhi sejak awal
pemberlakuan IHR 2005.

PERTIMBANGAN REVISI
IHR 1969

Keterbatasan untuk
identifikasi/menanggul
angi KLB dan penyakit
yang berdimensi
international
Kontrol terhadap 3
penyakit karantina
kolera, pes & yellow
fever

IHR 2005

Mencegah, melindungi,
mengendalikan
penyebaran penyakit
dari sumber
Melaksanakan Public
Health Respon
Menghindarkan
hambatan yang tidak
perlu pada perjalanan &
perdagangan
international
Dapat menentukan
apakah suatu kejadian
merupakan PHEIC
Perluasan jangkauan
untuk antisipasi newemerging diseases & reemerging diseases

JENIS PENYAKIT YANG


MENYEBABKAN PHEIC
1. Pes
akut
2. Kolera
3. Meningitis meningokokus
4. Yellow fever
baru H1N1
5. Hanta virus
6. SARS
7. Avian influenza
8. Cacar
9. Ebola
10. JE

11. Poliomielitis
12. Antrax
13. Virus nipah
14. Influenza A

dll

IHR Memberikan perlindungan


Perlindungan utk: Negara sedang bekembang
Negara maju
Infratruktur transportasi dan industri
melalui:
surveillance and response
national & international
kegiatan penanggulangan rutin yang
relevan
dari:
Kedaruratan kesehatan masyarakat
Hambatan yang tidak perlu terhadap
perjalanan dan perdagangan

Maximum Protection with Minimum


Restriction

IHR 2005
(Terdiri dari IX Bagian dan 66
pasal)
Kapasitas inti
( Annex 1 ) dalam IHR 2005:

Kapasitas inti surveilans dan respons


(diwilayah / dinas kesehatan)
Kapasitas inti di pelabuhan, bandara
dan lintas batas darat
KKP

Bagian IV Pasal 22 (Sub Pasal 1 Point e)


Pihak KKP harus bertanggung jawab
atas pengawasan pembuangan air atau
makanan tercemar, kotoran manusia
atau hewan, air limbah dan setiap
benda lainnya yang terkontaminasi dari
suatu alat angkut secara aman;
Anex 1 B Point 1 d
Menjamin lingkungan yang aman bagi
pelaku perjalanan yang menggunakan
fasilitas yang ada di pintu masuk yang
mencakup air minum, tempat makan,
fasilitas katering, toilet umum, fasilitas
pembuangan limbah padat dan cair
yang memadai, dan area yang mungkin
membawa risiko bagi kesehatan
dengan melaksanakan pemeriksaan
secara berkala;

Bagian IV Pasal 22 (Sub Pasal 1


Point b)
Pihak KKP harus menjamin
sejauh mungkin fasilitas yang
digunakan
oleh
pelaku
perjalanan
pada
pintu
masuk/pelabuhan,
dipelihara
dalam kondisi yang bersih dan
bebas dari sumber penyakit
menular
atau
kontaminasi,
termasuk vektor dan reservoir;
Anex 5 Point 4
Dinyatakan
bahwa
negara
anggota harus menetapkan
program pengendalian vektor
yang dapat membawa bibit
penyakit dan menimbulkan
suatu
risiko
kesehatan
masyarakat
di
wilayah

pelabuhan.

b. Kapasitas Inti
Suatu negara harus mempunyai
kemampuan inti sistem kesehatan dalam
memenuhi persyaratan minimal, yang
mencakup : surveilens, pelaporan,
pemberitahuan, verifikasi, deteksi dan
kerjasama.
Kapasitas inti yang harus dimiliki baik
pada kawasan, kabupaten/propinsi,
tingkat nasional.
3 levels :
* National
* Intermediate

NATIONAL IHR CORE


CAPACITY REQUIRMENTS

8 Core Capacities
- Legislation and Policy
- Coordination
- Surveilance
- Response
- Preparedness
- Risk communication
- Human Resources
- Laboratory

POTENTIAL HAZARD

- Biological
- Infectious
- Zoonosis
- Food safety
Chemical
Radio nuclear
Events at Points of
Entry

N
o

Annex I A

Kantor Kesehatan Pelabuhan

System surveillence

System surveillence KKP


SSN, Regional, Internasional

Penilaian berlakunya IHR

Penilaian Local

Dukungan Negara & WHO

Penguatan sistem survaillance


Penguatan Sarana dan Prasarana

Kapasitas yang harus dimiliki

Pelaksanaan tanggap darurat,


Pendiagnosaan, Sarana Karantina,
Pelaksanaan tindakan desinfeksi, desinseksi
dekontaminasi, derating. Penerapan
pengawasan pada pelaku perjalana.
Penyediaan kenderaan khusus dan staf
terlatihdengan APD.

Kapasitas tindakan penanggulangan


kesehatan di tingkat Kab / Propinsi

Kapasitas pada tingkat nasional

16

No

Annex I B

Kantor Kesehatan Pelabuhan

RUTIN
1

Menyediakan pelayanan yang


memadai

-Klinik 24 jam
-Dokter & perawat, analis lab, apoteker
-Peralatan diagnostik : mobil rongent, USG, ECG,
lab dasar

Menyediakan sarana transport

Ambulans dan kelengkapannya

Menyediakan staf terlatih

-Staf yang sudah dilatih kekarantinaan


-Staf yang sudah dilatih pemeriksaan sanitasi
kapal/pswt
-Staf yang sudah dilatih surveillence
-Staf yang sudah dilatih dalam diagnosa,
penanganan dan pemeriksaan lab.(dr dan
perawat)

Menjamin lingkungan yang aman

-Pengawasan
-Pengawasan
-Pengawasan
-Pengawasan
-Pengawasan

Menyediakan staf utk pengendalian


vektor

Staf yg sudah mengikuti pelatihan :


-Entomologi
-Survey nyamuk
-Survey pinjal dan tikus
-Fumigasi kapal
-Desinfeksi barang dan alat angkut

kualitas air
kualitas udara
limbah
katering
sampah

17

No

Annex I B

Kantor Kesehatan Pelabuhan

RESPON
1

Melaksanakan tanggap darurat

-Rencana kontijensi KLB di pelabuhan/bandara


-Simulasi KLB/PHEIC di bandara/pelabuhan
-Tim Gerak Cepat, Tim PE, Tim Evakuasi,
- Systim komunikasi radio

Melakukan diagnosis & perawatan

-Pelayanan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis


-Pelayanan rujukan medis / laboratoris

Menyediakan ruangan yg memadai utk


wawancara orang yang terjangkit/tersangka

-Terminal Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak


- Terminal Bandara Juanda.

Menyediakan sarana diagnosis

-Thermal scanner
-Body cleaner
-USG, ECG
-Peralatan laboratorium
-Tenda Karantina

Menerapkan tindakan penyehatan

Mempunyai kemampuan :
-Fumigasi
-Disinseksi
-Desinfeksi
-Dekontaminasi

Pengawasan masuk dan keluarnya pelaku


perjalanan

-Surveillence penyakit thd pelaku perjalanan


-Surveillence faktor risiko lingkungan & alat angkut

Menyediakan kendaraan khusus dan staf


terlatih

05/12/16

-Ambulans & kelengkapannya


-Sopir ambulans terlatih
-Dokter yang terlatih ATLS, BCLS
-Perawat yang terlatih
-Kenderaan evakuasi kelengkapannya dan tim terampil
KKP Kelas I Surabaya
18

Kapasitas Inti di pintu masuk yang harus dimiliki KKP secara


Rutin
Menyediakan
pelayanan medis yg
layak, termasuk
fasilitas diagnostik yg
memungkinkan
assessment segera
thdp penumpang yg
sakit

a
e

b
Menyediakan
transport dan
personel

c
Menyediakan staf
untuk
pemberantasan
vektor setempat
dan di sekitarnya

Menyediakan
petugas utk
pemeriksaan
pesawat / kapal /
kendaraan

Menyediakan air yg aman


utk diminum,
fasilitas katering,
toilet, pembuangan
limbah yg memadai
19

Kapasitas inti di pintu masuk yang harus dimiliki KKP ketika terjadi
P.H.E.I.C
Melakukan diagnosis &

Melaksanakan
tanggap darurat kes,
penunjukan
koordinator & pejabat
berwenang di pintu
masuk & sarana
yankes lainnya

perawatan bagi pelaku


perjalanan atau hewan
yg terjangkit melalui
kerjasama dg fasilitas
medis & kes hewan
setempat dlm
pengisolasian,
pengobatan & layanan
pendukung lainnya

Menyediakan
ruangan yg
memadai &
terpisah dr pelaku
perjalanan lain,
utk
mewawancarai
org yg terjangkit
atau tersangka

Menyediakan
sarana diagnosis
& bila perlu
karantina thd
pelaku perjalanan
yg diduga
terjangkit,
sebaiknya di
sarkes
yg jauh dr
Menerapkan
tindakan
pintu msk
hapus serangga,

g
Menyediakan
kendaraan khusus &
staf terlatih dg alat
pelindung diri yg
memadai, dlm merujuk
pelaku perjalanan yg
membawa atau
terkontaminasi peny
menular

e
f
Menerapkan
pengawasan
masuk &
keluarnya pelaku
perjalanan

hapus tikus, hapus


hama, dekontaminasi
atau penanganan
bagasi, kargo, peti
kemas, alat angkut,
barang & paket pos di
lokasi khusus
20

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB


KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN

Kantor Kesehatan Pelabuhan


sebagai otoritas kesehatan
di Pelabuhan, Bandara dan Pos Lintas
Batas
1. Kawasan terbatas berupa
wilayah perairan dan daratan
(ring bewaking)
2. Berperan sebagai pintu masuk
suatu negara (show windows)
3. Tempat kontak pertama ( first
contact) bagi para pengunjung
ke wilayah/negara.
4. Tempat kegiatan ekonomi dan
industri

KEBIJAKAN UMUM DI PINTU MASUK NEGARA


Menjaga berlangsungnya kegiatan
pelayaran dan beroperasinya
pelabuhan (Keep ships sailing and
ports operating)
Menjaga kelangsungan penerbangan
dan kelancaran kegiatan bandara
(Keep aircraft flying and airport
running)
Menjaga kelangsungan transportasi
darat dan lintas batas (Keep ground
running
and crossing
Namun semuatransport
dijamin dalam
keadaan
aman, bersikap
dan berprilakuborders)
sehat, untuk menghindari penyebaran
penyakit secara internasional

Tugas KKP

Pengendalian
Epidemiologi

Kekarantinaan

dan

Surveilans

( SE penyakit menular dan potensial wabah, pengawasan alat angkut


dan muatannya serta pengawasan OMKABA)

Pengendalian Faktor Risiko Lingkungan


( Pengendalian vektor dan binatang penular penyakit serta
pembinaan meliputi pengendalian nyamuk, lalat, tikus, sanitasi dan
dampak risiko lingkungan pemeriksaan air bersih, makanan dan
minuman, pengawasan hygiene sanitasi bangunan, perusahaan )
Pelabuhan bebas sebagai media penular penyakit.

Pelaksanaan Upaya Kesehatan Lintas Wilayah


( Pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra,
kesehatan
haji,
penanggulangan
bencana
dan
vaksinasi
internasional)

Kegiatan KKP dalam rangka


kekarantinaan
Penumpan
g, Barang
& Alat
angkut

Pemeriksaa
n di Pintu
masuk

Q
I
C
P

Hasil
pemeriksaan/
pengawasan
IZIN
MASUK/
KELUAR
PELABUHAN

Peran pemerintah

Tindakan Kekarantinaan

FUNGSI & PERAN KKP


DALAM PELAKSANAAN IHR 2005

27

JEJARING KERJA KKP DALAM PELAKSANAAN


IHR (2005)

DEPARTEMEN &
LPND

MENKES RI

DIRJEN PP&PL
IHR NATIONAL
FOCAL POINT

TNI & POLRI

BADAN
INTERNATIONA
L
_____________
NEGARA
ANGGOTA
WHO
_____________
NEGARA
BUKAN
ANGGOTA
WHO

DG
WHO

WHO
IHR
CONTAC
POINT

BANDARA,PEL
NI,
SYAHBANDAR

KKP

DINKES
KAB/KOTA

BEA CUKAI
IMIGRASI
KARANTINA

RS,B/BTKL PPM
DISNAKER

KANDEPAG

DISHUB

ESSENSI TUGAS DAN


FUNGSI KKP
Adalah :

FAKTOR RISIKO
BIDANG KARANTINA-SE

ALAT ANGKUT, PENUMPANG, ABK , dan BARANG

FAKTOR RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN

AIR, VEKTOR (NYAMUK TIKUS LALAT) , BANGUNAN , MAKANAN -MINUMAN, SAMPAH


& UDARA

FAKTOR RISIKO
BIDANG UPAYA KESEHATAN LINTAS WILAYAH
Komunitas pelabuhan sebagai FR
Prioritas UTAMA PENUMPANG DARI LN !!!
Deteksi penyakit karantina, potensial wabah

Pekerja

Pengamatan, pengendalian, dan yankes

Adanya PHEIC ditetapkan oleh: Direktur Jenderal


berdasarkan informasi yang diterima dari suatu n
dengan mempertimbangkan :
Saran komite kesehatan
Algoritma utk kejadian yang mungkin
PHEIC
Bukti ilmiah
Penilaian Risiko

Implikasi dari PHEIC


Dampak negatif ekonomi yang hebat
terhadap turisme, perdagangan, dan
perjalanan
Implikasi sosial, penderitaan manusia
baik secara fisik maupun psikologis.
Gangguan terhadap kehidupan normal.
Ancaman terhadap kesehatan dan
sistim kesejahteraan masyarakat.

Terima

Anda mungkin juga menyukai