Anda di halaman 1dari 16

INTERNATIONAL HEALTH

REGULATIONS (IHR) 2005


SANITASI PELABUHAN
• Heny Sulistiyowati

• Ikhwan Taufiqqurahman

• Rudhistya Ariska Kurnianingsih

Kelompok 9
Latar Belakang

World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta untuk melakukan
tidakan terhadap bagasi, kargo, petikemas, alat angkut, barang-barang, paket pos atau jenazah
manusia untuk menghilangkan infeksi atau kontaminasi termasuk vektor dan reservoir, tanpa
pembatasan perjalanan dan perdagangan.

Pada 1969 WHO mwngubah International Sanitary Regulations(ISR) yang dihasilkan oleh
International Sanitary Conference menjadi International Health Regulations, dan dikenal sebagai
IHR 1969.

IHR(1969) ini digantikan dengan IHR(2005) yang diberlakukan pada 15 Juni 2007.
Pemberlakuan IHR(2005) ini akan diikuti dengan pedoman, petunjuk, dan prosedur untuk
melaksanakan pemeriksaan rutin pada pelabuhan, bandara, dan lintas batas darat.
DEFINISI IHR

IHR adalah kesepakatan negara-negara


anggota WHO untuk memiliki kemampuan
deteksi dini(detect), mencegah(prevent), dan
respon(respons) yang adekuat terhadap setiap
ancaman kesehatan masyarakat yang
berpotensi menyebar antar negara didasarkan
pada sistem surveilans nasional dan
peraturan perundangan yang telah ada di
masing-masing negara.
1.Detect : Mendeteksi kejadian serta masalah
kesehatan. Kegiatan rutin: Inspeksi, Surveilans,
Verifikasi Rumor, Pemeriksaan Sanitasi Kapal,
vektor kontrol

2.Prevent : Mencegah risiko kesehatan


masyarakat. Kegiatan rutin anatar lain vaksinasi,
kontrol rutin terkait kondisi sanitasi pada alat
angkut di PoE (Points of Entry).

3.Respons : Merespon terhadap kedaruratan


kesehatan masyarakat. Kegiatan rutin; Tindakan
Karantina, Isolasi, Tindakan Penyehatan Alat
Angkut.
Prinsip Dasar IHR
1. Kemampuan deteksi dini dan respons terhadap berbagai ancaman
kesehatan, khususnya yang menyebar lintas negara (tidak hanya penyakit,
tetapi semua masalah kesehatan dan faktor risikonya).

2. Dilaksanakan berdasarkan Sistem Surveilans Nasional yang


sudah ada.

3. Kemampuan melakukan penanggulangan pada sumbernya


dengan tindakan yang sesuai dan adekuat.

4. Dikomunikasikan kepada WHO melalui IHR National Focal


Point.
Tujuan dan Ruang Lingkup

RUANG LINGKUP
IHR bertujuan mencegah, melindungi
terhadap, mengendalikan penyebaran Penyakit yang dimaksud adalah penyakit
penyakit secara internasional sesuai menular yang sudah ada, baru dan yang
dengan dan terbatas pada faktor risiko muncul kembali serta penyakit tidak
yang dapat mengganggu kesehatan., menular (bahan radio-nuklir, bahan
dengan sesedikit mungkin menimbulkan kimia,dll) yang dapat menyebabkan
hambatan pada lalulintas dan PHEIC(public health emergency of
perdagangan internasional. international concern) a.k.a Kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan
TUJUAN dunia.

(contoh : KLB, kejadian yang dapat


merupakan ancaman bagi kesehatan
negara lain
International Health Regulations (IHR) mengamanatkan kepada setiap
negara-negara anggota untuk memiliki Kapasitas Inti (Core Capacity)
antara lain;

● Legislasi dan Kebijakan


● Koordinasi
● Surveilans
● Respons
● kesiapsiagaan
● Komunikasi Risiko
● sumber Daya Manusia
● Laboratorium
Ukuran Kesiapan Implementasi IHR

1. 2.
Negara mampu:

a. Mendeteksi risiko kedaruratan kesehatan masyarakat; Setiap tahun dilakukan oleh WHO
melalui penilaian sendiri.
b. Menilai, melaporkan dan melaporkan kejadian
kedaruratan kesehatan masyarakat;

c. Menginformasikan kepada masyarakat intenasional,


baik untuk kejadian di wilayah maupun pintu masuk
Negara
Kebijakan di Indonesia

a)Implementasi IHR (2005) sebagai bagian integral dalam pembangunan kesehatan.

b)Merupakan tanggung jawab bersama baik di pusat maupun di daerah.

c)Pendekatan multi sektoral dan jejaring.

d)Pemenuhan core capacities secara bertahap dan menjadi bagian dalam


penatalaksanaan ancaman kesehatan masyarakat internasional, (misalnya ancaman
importasi virus Polio, MERS-CoV dll).

e)Instrumen dalam komunikasi internasional (soft power) dalam kerjasama


internasional/regional (WHA, Global Health Security, ASEAN, Onehealth dll).
Penanggung Jawab Pelaksanaan IHR di
Indonesia
Di Indonesia Depkes bertanggung jawab pada pelaksanaan IHR(2005) dan
WHO akan mendukung pelaksanaannya. Ditjen PP & PL beserta Unit
Pelaksana Teknis Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Pengelola
transportasi, dan stakeholder lain juga ikut serta dalam
mengimplementasikan pemeriksaan yang direkomendasikan.
FUNGSI DAN PERAN KKP

Peran :
1.Melaksanakan pemantauan alat angkut, kontainer, dan isinya yang dating dan pergi
dari daerah terjangkit, serta menjamin bahwa barang-barang diperlakukan dengan
baik dan tidak terkontaminasi dari sumber infeksi, vector, dan reservoir.
2.Melaksanakan dekontaminasi serta pengendalian vector dan reservoar terhadap
alat pengangkut yang digunakan oleh orang yang bepergian.
3.Melakukan pengawasan deratisasi, disinfeksi, disinseksi dan dekontaminasi.
4.Menyampaikan saran/ rekomendasi kepada operator alat angkut guna melakukan
pemeriksaan lengkap terhadap alat angkut atau kendaraannya.
5.Melakukan pengawasan pembuangan sisa-sisa bahan yang terkontaminasi (seperti
makanan, dan sisa pembuangan manusia). Dll
Fungsi :

1.Pelaksanaan 3.Pelaksanaan
Kekarantinaan Pengendalian Risiko
Lingkungan

2.Pelaksanaan Upaya 4.Pelaksanaan Investigasi


kesehatan KLB dan Kasus-kasus
tertentu
Jejaring Kerja Pelaksanaan IHR(2005) - Kantor Kesehatan Pelabuhan

Jupiter is a gas giant and Saturn is a gas giant, Despite being red, Mars is
the biggest planet in the composed mostly of actually a cold place full
Solar System hydrogen and helium of iron oxide dust
Daftar Pustaka

-Buku Panduan Petugas Kesehatan Tentang International Health Regulations


(IHR) 2005/ Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit & Lingkungan/
Departemen Kesehatan RI/2008

-https://kkptanjungpinang.com/implementasi-international-health-regulations-
ihr-2005-di-indonesia/ )

-https://sinkarkes.kemkes.go.id/ihr/ihr_public

-http://scholar.unand.ac.id/12818/2/BAB%201.pdf
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai