Anda di halaman 1dari 15

DEKLARASI ALMA ATA

KELOMPOK 1 :
DHIA SALSABILA 1811211034
MUTHIA KHAIRUNNISA 1811212016
SILVIA WULANDARI 1811212020
NADYA PUTRI AMARA 1811213026
SISKA ANGGRIANI 1811213030
Kesehatan dan Hak Asazi Manusia

Pembangunan bangsa pada prinsipnya bertujuan untuk


memenuhi hak-hak azasi warga negaranya dalam mencapai
kesejahteraan, termasuk hak azasi kesehatan.

Deklarasi Hak Azasi Manusia PBB menyatakan: “Everyone has


right to standard of living adequate for health and well being of
himself and his family, including food, clothing, housing and
medical care”.
 Deklarasi tersebut jelas menyebutkan bahwa setiap orang
atau warga dari suatu bangsa mempunyai hak yang sama
dalam memproleh standar hidup yang layak untuk
kesehatannya, yakni sekurang-kurangnya makanan dan
minuman, pakaian, dan tempat tinggal atau “pangan”,
“sandang” dan “papan” dan pelayanan kesehatan.
 Lebih lanjut, deklarasi tersebut dipertegas dalam Konstitusi
WHO tahun 1946 tentang hak azasi kesehatan bagi setiap
Kesehatan dan orang atau warga bangsa, sebagai berikut:
a. Hak atas informasi kesehatan
Hak Asazi b. Hak atas privasi

Manusia c. Hak untuk menikmati teknologi kesehatan


d. Hak atas ketersediaan makanan dan gizi
e. Hak untuk mencapai jaminan standar hidup optimal
f. Hak atas jaminan sosial

 Hak azasi manusia terkait dengan pelayanan kesehatan ini


juga telah ditindak lanjuti dan dirumuskan dalam Deklarasi
Alma Ata tahun 1978, tentang Primary Health Care.
Deklarasi Alma Ata
Deklarasi Alma Ata 1978 merupakan bentuk kesepakatan bersama
antara 140 negara (termasuk Indonesia), adalah merupakan hasil
Konferensi Internasional Pelayanan Kesehatan Primer (Primary
Health Care) di kota Alma Ata, Kazakhstan yang diadakan pada 6-12
September 1978.

Isi pokok deklarasi ini, bahwa Pelayanan Kesehatan Primer (Dasar)


adalah merupakan strategi utama untuk pencapaian kesehatan
untuk semua (Health for all), sebagai bentuk perwujudan hak asazi
manusia.

Deklarasi Alma Ata ini selanjutnya terkenal dengan : “Kesehatan


semua untuk tahun 2000 atau 'Health for all by the year 2000".
1. Pendidikan
Kesehatan
2. Peningkatan
8. Penyediaan
penyediaan
obat esensial
makanan dan gizi

7. Pengobatan 8 3. Penyediaan air


penyakit-penyakit Pelayanan bersih dan
umum sanitasi dasar
Dasar

4. Pelayanan
6. Pencegahan kesehatan ibu
dan dan anak
pemberantasan termasuk
enyakit endemik keluarga
5. Imunisasi berencana
Kesehatan dan Tujuan Pembangunan Millenium

Latar belakang adanya MDGs

Pada Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Milineum PBB pada september 2000
menyepakati diadakan MDGs yang merupakan tekad nyata para pemimpin
dunia dalam menegakkan kedamaian, keamanan, pembangunan, hak azazi
manusia dan kemerdekaan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.
MDGs (Millenium
Development Goals)
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit
menular lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkungan
8. Membangun kemitraan global untuk
pembangunan
1. The Ottawa Conference
in Kanada
2. The Adelaide Conference
in Australia
Konferensi 3. The Sundsvall
Internasional Conference, Swedia
4. Konferensi Jakarta,
Promosi Indonesia
Kesehatan 5. Konferensi Mexico City
6. Konferensi Bangkok,
Thailand
7. Konferensi Nairobi,
Kenya
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan

THE OTTAWA CONFERENCE IN THE ADELAIDE CONFERENCE IN


KANADA (1986) AUSTRALIA (1988)
1. Mengembangkan kebijakan publik 1. Mendukung kesehatan wanita
yang berwawasan kesehatan 2. Makanan dan Gizi
2. Menciptakan lingkungan yang 3. Pengurangan tembakau dan alkohol
mendukung
4. Menciptakan lingkungan yang
3. Memperkuat gerakan masyarakat
mendukung
4. Mengembangkan kemampuan
perorangan
5. Reorientasi pelayanan kesehatan
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan

THE SUNDSVALL CONFERENCE, KONFERENSI JAKARTA, INDONESIA


SWEDIA (1991) (1997)
1. Memperkuat advokasi diseluruh 1. Meningkatkan tanggung jawab sosial
lapisan masyarakat dalam kesehatan
2. Memberdayakan masyarakat dan 2. Meningkatkan investasi untuk
indiividu agar mampu menjaga pembangunan kesehatan
kesehatan dan lingkungannya melalui
3. Meningkatkan kemitraan untuk
pendidikan dan pemberdayaan
kesehatan
3. Membangun aliansi menjadi
4. Kemampuan perorang dan
penengah diantara berbagai konflik
pemberdayaan masyarakat
kepentingan di tengah masyarakat.
5. Mengembangkan infra struktur
promosi kesehatan
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan

KONFERENSI MEXICO CITY KONFERENSI BANGKOK,


(2000) THAILAND (2005)
1. Kesepakatan menteri kesehatan 1. Menjadikan Promosi Kesehatan
sedunia untuk meningkatkan sebagai Pusat Agenda Pembangunan
kesehatan Global
2. Pengembangan kegiatan Promosi 2. Membuat Promosi Kesehatan sebagai
Kesehatan di masing-masing negara Tanggungjawab semua lini
di Dunia Pemerintah
3. Study kasus sebagai bukti 3. Menjadikan PromKes Untuk
keberhasilan kegiatan promosi Pemberdayaan Masyarakat
kesehatan didunia (Masyarakat sering mengambil
inisiatif memulai).
4. Membuat perencanaan promosi
kesehatan.
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan

KONFERENSI NAIROBI, KENYA


(2009)
1. Membangun Kapasitas Promosi Kesehatan
(Building Capacity for Heaalth Promotion)
2. Penguatan Sistem Kesehatan (Strengthening
Health Systems)
3. Kemitraan dan Kerjasama Lintas Sektor
(Partnership and Intersesectoral Action)
4. Pemberdayaan Masyarakat (Community
Empowerment)
5. Sadar Sehat dan Perilaku Sehat (Health Literacy
and Health Behavior).
Promkes di Jerman

 Pada 2013 sekitar 4,6 juta orang dijangkau oleh kegiatan promosi dan
pencegahan kesehatan yang dilaksanakan oleh dana asuransi kesehatan
Jerman. Berbagai pendekatan dilaporkan di bidang promosi dan pencegahan
kesehatan, yaitu tindakan individu, promosi kesehatan di tempat kerja dan
pendekatan pengaturan.
 Berdasarkan laporan pencegahan tahunan dari tahun 2013, yang diterbitkan
oleh Asosiasi Federal Pusat Dana Asuransi Kesehatan, 912.000 orang dijangkau
oleh promosi kesehatan individu dan langkah-langkah pencegahan, sekitar
satu juta orang dalam konteks promosi kesehatan di tempat kerja dan 2,6
juta orang melalui berbagai promosi kesehatan dan tindakan pencegahan
dilaksanakan di berbagai pengaturan seperti sekolah, taman kanak-kanak atau
wilayah.
 Secara total, 267 juta euro dihabiskan untuk kegiatan promosi kesehatan dan
pencegahan pada tahun 2013. Ini setara dengan 3,82 euro per orang yang
diasuransikan. Sebagian besar sumber daya keuangan dialokasikan untuk tindakan
individu (183 juta euro). Intervensi dalam pengaturan yang berbeda didukung
secara finansial dengan 30 juta euro dan kegiatan promosi kesehatan di tempat
kerja disubsidi dengan sekitar 54 juta euro.
 Sebagian besar inisiatif berkaitan dengan aktivitas fisik dan nutrisi yang ditujukan
kepada individu insurant, sementara kegiatan promosi kesehatan di tempat kerja
fokus pada tingkat struktural dan masalah kesehatan klasik yang terkait dengan
pekerjaan, seperti stres dan keluhan punggung. Secara umum tampaknya ada
kecenderungan aplikasi e-kesehatan di bidang makan sehat dan aktivitas fisik.
Inisiatif promosi dan pencegahan kesehatan di rangkaian terutama berfokus pada
sekolah dan taman kanak-kanak. Meskipun inisiatif yang inovatif dan menjanjikan
diwujudkan oleh dana asuransi kesehatan yang berbeda, beberapa kelompok yang
kurang beruntung tampaknya diabaikan. Lebih lanjut, sebagian besar proyek unik
dan durasinya terbatas, sehingga keberlanjutan tampaknya menantang. Dengan
demikian, sebagian besar inisiatif pengaturan sesuai dengan apa yang disebut
"proyek mercusuar".
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai