Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai
pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris.
Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali pertama, sejak zaman manusia itu
diciptakan (manusia itu ada). Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri
(tercermin pada seorang ibu). Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam hal ini
adalah menyusui anaknya sehingga pada harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah
perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian
bergeser ke zaman purba dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan
mistik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama
Animisme, dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa jahat akan menimbulkan kesakitan dan
jiwa sehat akan menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat sebagai
ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta
mengobatipenyakit dengan menghilangakan pengaruh jahat. Mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar
dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu
mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil
didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut
dengan bantuan priest physician. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan
adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu
pendeta dalam merawat orang sakit serta anggota kasih saying yang anggotanya menjauhkan diri
dari keramaian dunia dan hidupnya ditujukan pada perawatan orang yang sakit sehingga
akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan
ilmu keperawatan.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit
dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-
tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati
pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada
waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu
banyak terbentuk Diakones (deaconesses) yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk
mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti
Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit digunakan sebagai tempat perawatan orang sakit,
orang cacat, miskin, dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan benua Asia, khususnya di
Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama
Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam diikuti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan, dan obat-
obatan. Sebagaimana dalam Al-Qur’an dituliskan pentingnya menjaga kebersihan diri,makanan,
lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan
yang dikenal dengan nama Rufaidah.
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat
dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan :
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya
pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini
adalah Genevieve Bouquet.
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai
dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris
untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi
Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence
dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.
Zaman sebelum perang dunia kedua,pada masa perang dunia ke dua ini timbul prinsip rasa
cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Pada masa
sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari
adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence Nightingale
mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu disiapkan pendidikan
bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat, dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha
Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar dipendidikan perawat diantaranya mendirikan
sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang
harus dimiliki oleh calon perawat. Florence dalam merintis keperawatan diawali dengan
membantu para korban akibat perang krim (1854-1856) antara Roma dan Turki yang dirawat
disebuah barak rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan dengan
nama Nightingale Nursing School.
Selama masa perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi
akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat
mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat
perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin
pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relative tinggi
sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang
mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara
untuk member penyembuhan pada pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan
seperti pelayanan kuratif, preventif, dan promotif, dan juga terdapat kebijakan Negara tentang
peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan
yang semula bersifat individu bergeser kea rah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948,
perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian
penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas.
Pada masa itu perawat sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada
system pendidikan. Hal tersebut terbbukti di Negara Amerika sudah dimulai pendidikan
setingkat master dan doctoral. Dan penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan
dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai.
Pada masa ini, Negara Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari
Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang
sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di
Jakarta pada tahun 1799 yang bertugas untuk memelihara kesehatan staf dan tentara
Belanda,sehingga akhirnya pada masa Belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara ddan dinas
kesehatan rakyat. Mengingat tujuan pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda,
maka tidak diikuti perkembangan tentang keperawatan.
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah
diadakan saha dalam memelihara kesehatan diantaranya, usaha pengadaan pencacaran secara
umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperbaiki kesehatan
pada para tawanan.
4. Zaman Kemerdekaan
Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan
dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah
perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengan
diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat
dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama program studi Ilmu
Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya ilmu keperawatan, maka menjadi sebuah
Fakultas Ilmu keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan
keperawatan setingkat S1 di berbaagi universitas di Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, dan lain-lain.
Profesionalisasi merupakan suatu proses menuju kea rah professional. Dalam
keperawatan proses tersebut diawali dari presepsi pekerjaan yang sifatnya vokasional menuju ke
pekerjaan yang provisional, demikian juga pendidikan yang dulunya bersifat vokasional
kemudian bergeser kearah pendidikan professional melalui pendidikan tinggi keperawatan.
Setelah lokakarya pada tahun 1983, proses menjadikan diri profesionalsudah mulai
dirasakan dengan adanya proses pengakuan dari profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan
tersebut diperlukan langkah penting dalam penataan perawat menuju suatu profesi.
D. ZAMAN KEAGAMAAN
Kemajuan peradapan manusia dimulai ketika manusia mengenal agama.
Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia
sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Pada
permulaan Masehi, agama kristen mulai berkembang. Agama kristen cukup besar
mempengaruhi profesi keperawatan. Salah satu catatan di awal sejarah
digambarkan bahwa keperawatan merupakan bentuk perintah dari Diakonia,
suatu kelompok kerja seperti perawat kesehatan masyarakat atau yang
mengunjungi orang sakit. Dalam awal kehidupan gereja, Diakonia dijalankan oleh
perempuan yang ditunjuk oleh pimpinan gereja. Peran mereka adalah
mengunjungi orang yang sedang sakit. Penunjukan dilakukan pada wanita yang
memiliki status sosial yang tinggi. Pada masa ini, keperawatan mengalami
kemajuan yang berarti seiring dengan kepesatan perkembangan agama kristen.
Kemajuan terlihat jelas, pada masa pemerintahan Lord Constantine, ia
mendirikan xenodhoecim atau hospes dalam bahasa latin yaitu tempat
penampungan orang yang membutuhkan pertolongan, terutama bagi orang-orang
sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan. Kemajuan profesi
keperawatan pada masa ini juga terlihat jelas dengan berdirinya Rumah sakit
terkenal di Roma yang bernama Monastic Hospital. Rumah Sakit ini dilengkapi
dengan fasilitas perawatan berupa bangsal perawatan, bangsal untuk orang cacat,
miskin dan yatim piatu. Sejak abad pertengahan institusi yang bergerak dalam
bidang sosial (1100 M sampai 1200 M) mulai bergerak merawat lansia, orang sakit
dan orang miskin (Deloughery, 1995).
Seperti di Eropa, pada pertengahan abad VI masehi, keperawatan juga
berkembang di benua Asia. Tepatnya di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah
seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap
perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW
dalam menyebarkan agama Islam. Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas
telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada
jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya
atau miskin(Elly Nurahmah, 2001). Sementara sejarah perawat di Eropa dan
Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern,
Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat
muslim. Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal
diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya
di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur
Tengah (Miller Rosser, 2006)
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the
3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for
Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4
Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama
dimasa sejarah islam. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek
klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan
masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit.
Saat kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum
muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai . Dan
saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan
dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit
lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri
memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat
perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan
perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat
mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah
digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula.
Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga
perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang.
Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah
Keperawatan pertama di dunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat
dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan
penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan
(health education)
Memasuki abad VII Masehi, agama Islam tersebar ke berbagai pelosok
negara dari Afrika, Asia Tenggara sampai Asia Barat dan Eropa (Turki dan
Spanyol). Pada masa itu di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan
seperti ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene, dan obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar
perawatan kesehatan seperti menjaga kebersihan diri (personal hygiene),
kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang pesat. Masa Late to Middle
Ages (1000 – 1500 M), negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan
mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar
dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang,
yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita
merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki
(Donahue, 1985, Al Osimy, 2004).