Anda di halaman 1dari 24

1.

     Posisi Fowler
Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

Tujuan

1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.


2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga  meningkatnya ekspansi dada dan
ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

 Indikasi
1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi
 Alat dan bahan :
1). Tempat tidur khusus
2). Selimut
Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Dudukkan pasien
3. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr tempat tidur.
4. Untuk posisi semifowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).
5. Anjurkan pasien untuk tetam berbaring setengah duduk.

 
2.     Posisi semi fowler
Pengertian
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat
Tujuan
1.      Mobilisasi
2.      Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
3.      Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur
1.      Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat)
2.      Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien
lumpuh
3.      Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut dari
tempat tidur yang rendah menghindari adanya teknan di bawah jarak poplital ( di bawah lutut )

 4.      Posisi trendelenburg
Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Indikasi :
    1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
    2) Pasien shock
    3) Pasien hipotensi.
Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan
setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke
dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur

 
5.       Posisi dorsal recumbent
Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau direnggangkan)
diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta pada
proses persalinan.

Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.
Indikasi :

1. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia


2. Untuk persalinan

 Alat dan bahan :

1. Tempat tidur
2. Selimut

 Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantara kepala dan
ujung tempat tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat tidur khusus
dengan meninggikan bagian kaki pasien.

6.      Posisi Litotomi
Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat
kontrasepsi.

 Indikasi :

1. Untuk ibu hamil


2. Untuk persalinan
3. Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja:

1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan tarik ke
arah perut
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
4. Pasang selimut

 
Posisi Sim’s
Pengertian
posisi sims
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi   ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak pada tulang
illium, humerus dan klavikula.
Tujuan

1. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi


2. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
3. Memasukkan obat supositoria
4. Mencegah dekubitus

Indikasi

1. Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal


2. Pasien yang tidak sadarkan diri
3. Pasien paralisis
4. Pasien yang akan dienema
5. Untuk tidur pada wanita hamil.

Supinasi
Pengertian

suspinasi
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan
kesejajaran berdiri yang baik.
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien
pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
Indikasi

1. Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu


2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

Posisi pronasi
Pengertian
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal.

pronasi
Tujuan

1. Memberikan ekstensi  maksimal pada sendi lutut dan pinggang


2. Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.

Indikasi

1. Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan


2. Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.
Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

MACAM-MACAM POSISI KLIEN


SAAT BERBARING DITEMPAT TIDUR
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Ajar KJR 114
Kebutuhan dasar manusia

Disusun Oleh:
DEPARTEMEN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PRODI KEPERAWATAN

2003
PERSIAPAN ALAT

Peralatan Secara Umum Adalah:


   Tempat Tidur.
   Bantal.
   Selimut.
   Penyangga Punggung.

PENJELASAN
Variasi :
Ajarkan pada klien bagaimana duduk pada sisi tempat tidur sendiri.
Klien yang baru saja mengalami pembedahan pada abdoment atau yang lemah mungkin merasakan nyeri
perut yang lebih banyak atau sedikit tegang untuk duduk tegak lurus di tempat tidur. Orang ini bisa diajarkan tentang
gambaran posisi tanpa pertolongan

Suruh klien untuk:


   Berguling kesamping dan angkat lengan terjauh, taruh diatas lengan terdekat (gambar 34 – 29 .A).
   Tekan tepi matras dengan lengan bawah dorong dengan tangan atas mengepal di atas matras.
   Pertahankan posisi duduk dengan mendorong kedua tangan yang mengepal keatas matras, keduanya ada

disamping dan disisi bokong.

POSISI SUPINT
Pengertian:
Posisi dengan klien berbaring lurus, tulang punggung dan kedua kaki lurus, posisi lengan dengan telapak tangan
menghadap kebawah, untuk menjaga kaki tetap pada sisi yang tepat.
Tujuan                       :          
   Agar menjadi lebih rilek
   Mencegah kontroktur otot  abdomen
   Memudahkan pemeriksaan denyut nadi.

Indikasi                      :          
   Di lakukan pada ibu hamil muda
   Dilakukan pada waktu pre dan post operasi

Kontra indikasi         :          
   Pada klien dengan sesak nafas
   Pada klien dengan fraktur lumbal

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu pasien.  Menjelaskan tindakan pada klien

 Cuci tangan.  Menjaga kehigienisan

 Kepala dan punggung klien berada Memberikan kenyamanan dan


diatas tempat tidur dengan menghindari fleksi tulang belakang.
meletakkan bantal dibawah kepala.

 Kaki diluruskan diatas tempat tidur,


dengan meletakkan bantal dibawah Cukup jelas
kepala.
 Merapikan tempat tidur.

 Cuci tangan.  Cukup jelas

 Menghindari infeksi silang

POSISI DORSAL RECUMBENT


Pengertian :
Membaringkan pasien dengan sikap terlentang pada kaki dan tumit diatas tempat tidur, kedua kaki direnggangkan.
Tujuan                       :
   Agar klien merasa lebih nyaman.
   Untuk mengurangi gangguan nyeri hebat.

Indikasi                      :
   Dilakukan pada ibu hamil.
   Dilakukan pada waktu melakukan vulva hygine

Kontraindikasi          :
   Dilakukan pada klien yang artritis karena terbatas untuk menekuk lutut dan panggul.

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu klien.  Menjelaskan tindakan pada pasien.

 Mencuci tangan.  Menjaga kehigienitasan.

 Kepala datar pada permukaan tempat Untuk menjaga agar vertebral servical


tidur, dan meletakkan bantal dibawah tetap pada posisi lurus.
kepala serta bahu jika memaksa untuk
meluruskan.

 Menekuk lutut dan tumit diletakkan


diatas tempat tidur.
 Agar klien dengan gangguan nyeri hebat
 Merapikan tempat tidur. dapat nyaman.

 Cuci tangan.  Cukup jelas

 Cukup jelas
POSISI LATERAL
Pengertian :
Agak mirip dengan posisi SIM, hanya berbeda pada posisi tangan yang sembarang sesuai dengan kenyamanan
klien.
Tujuan                       :
   Untuk memperlancar peredaran darah ke otak.
   Memudahkan jalannya pembedahan pada posisi perut.
   Untuk kenyamanan pada waktu istirahat atau tidur.
   Untuk mengurangi tekanan kulit, kepala belakang, skapula, socrum, tumit.

Indikasi                      :
   Pada klien yang mengalami shock.
   Pada klien yang mengalami pembedahan daerah perut.
   Dilakukan pada klien yang sedang dilakukan pemeriksaan rectum dan pemberian obat-obatan melalui anus.
   Mendengarkan nada tinggi dari murmur (BJ III) atau bunyi tambahan yaiti dengan posisi lateral kiri.

Kontraindikasi          :
   Pada klien yang mengalami gangguan pernapasan.

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu klien.  Menjelaskan tindakan pada klien.

 Mencuci tangan.  Menjaga higienitas.

 Tubuh dihadapkan kesamping dengan Menjaga posisi vertebral servikal agar


meletakkan bantal pada bawah kepala. tetap lurus.

 Lengan bawah dan atas menutub ke Untuk menjaga kenyamanan pasien.


fleksi tempat tidur dan posisi jauh dari
tempat tidur serta letakkan bantal
dibawah lengan atas.

 Paha dan kaki bagian yang atas


difleksikan dengan disandarkan pada
bantal (meletakkan bantal dibawah
kaki), bahu dan pinggang harus Untuk menjaga agar pinggang lurus dan
diluruskan. nyaman.

 Merapikan tempat tidur.

 Cuci tangan.
 Cukup jelas

 Cukup jelas

POSISI FOWLER
Pengertian :
Posisi duduk, dimana pasien istirahat diatas tempat tidur dengan tubuh agak dinaikan keatas dan derajat ketinggian
(75 – 90) derajat.
Tujuan                       :
   Memberikan perasaan senang.
   Membantu melancarkan keluarnya cairan.
   Mengurangi sesak nafas.

Indikasi                      :
   Klien  sesak nafas (penyakit jantung dan asma) atau gangguan pernafasan.
   Klien  dengan resiko ulkus.
   Klien yang sedang makan atau minum.

Kontraindikasi          :
   Fraktur tulang pelvis, post operasi abdoment.
   Faktur tulang belakang (vetebra lumbalis).
Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu pasien  Jika klien dapat bergerak dengan bebas,


menggerakan posisi pinggang dari
yang tinggi sampai yang rendah serta
 Mencuci tangan.
dapat meluruskan pundak.

 Naikkan bagian kepala tempat tidur yang


 Mengurangi pegerakan. Mengurangi
lebih tinggi, biarkan kepala klien
pergerakan yang melawan grafitasi.
beristirahat dan diberi bantal. (posisi ini
mencegah fleksi dari leher).
 Memastikan klien berada ditengah
tempat tidur ketika klien berubah
 Posisikan klien sehingga sudutnya
keadaannya.
berada di pinggul. (menjaga punggung
dalam keadaan lurus).
 Memberikan motifasi kepada klien untuk
menaikkan rasa keamanan.
 Beri bantal pada lengan bawah sehingga
lengan bawah tersangga untuk
mencegah bahu klien tertarik. (tindakan Menjaga tulang punggung pada
ini mencegah bahu klien tertarik keadaan yang sejajar.
kebawah).
 Mencegah tekanan dipundak secara
 Sangga tangan dengan bantal sehingga langsung yang berlebihan.
tangan dalam posisi normal dengan
lengan bawah tersangga. (posisi ini Memperbaiki fentilasi dengan
mencegah kontraktur pergelangan mengurangi tekanan pada dada.
tangan dan membantu sirkulasi di
tangan).

 Tekuk dalam keadaan tertentu, hindari


tekanan pembuluh darah dan syaraf
dibelakang lutut. Tekanan didaerah ini
mengurangi sirkulasi kebagian tungkai
bawah dan kaki, dan syaraf dapat Memberikan sokongan kepada klien
terganggu. (lutut yang difleksikan agar tidak mengguling kembali.
terlalu lama dapat menyebabkan
kontraktur).

 Cuci tangan.
 Menjaga kehigienitasan.

POSISI SEMI FOWLER


Pengertian :
Yang dimaksut dengan sikap semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15 derajat sampai dengan 60
derajat.
Tujuan                       :
   Mobilisasi.
   Memberikan perasaan lega kepada klien yang sesak nafas.
   Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan.

Persiapan alat                        :
   Bantal 1 sampai 3 buah.
   Bantal kecil.
   Guling.
   Sarung sandaran punggung.
   Sandaran punggung.
   Kalau ada tempat tidur yang bisa dinaikan bagian kepalanya [orthopaedic bed].
   Tempat tidur atau meja tilt.

Indikasi                      :
   Klien sesak nafas.
   Klien pasca operasi struma, hidung, thorax.
   Klien dengan penyakit tenggorakan yang memproduksi sputum, aliran gelembung dan kotoran pada saluran

pernafasan.
Kontra indikasi         :
   Pada klien yang post operasi servikalis vertebra.
   Contusion serebri atau gegar otak.
   Comser (comusio seribri) atau memar otak.
Pelaksanaan                           : Rasional                     :

 Mengangkat kepala dari tempat tidur Meminimalkan adanya perkembangan


kepermukaan yang tepat (45 sampai 90 udem dan mencegah lepasnya
derajat) (lihat ilustrasi). sambungan pundak klien ketika klien
melakukan rutiniatas diatas tempat
 Gunakan bantal untuk menyokong lengan tidur yang dapat menambah keadaan
dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien semakin buruk.
klien lumpuh.
 Menjaga kenyamanan klien ketika
 Letakan bantal dibawah kepala klien tidur dan mencegah adanya tekanan
sesuai dengan keinginan klien, lutut yang berlebihan.
menaikkan lutut dari tempat tidur yang
rendah. Menghindari adanya tekanan
dibawah jarak popliteal (dibawah lutut).

 Ganti derajat ketinggian kepala dari


tempat tidur antara 5 sampai 10 derajat
sesering mungkin.
 Tekanan dapat mengganggu sirkulasi
 Identifikasi tekanan potensial pada titik dan distribusi dari Thromboemboli
tertentu, siku, sacrum atau tulang (Pembekuan darah).
tungging (sulbi) dan tumit.(lihat figure 6-
1,p. 98).  Merubah dari tekanan titik terendah
dan menaikkan kenyamanan.

POSISI SIM
Pengertian :
Posisi dengan pasien dibaringkan kekiri, atau kekanan dengan setengah telungkup, dan tangan yang dibawah
diletakkan dibelakang punggung, serta yang atas difleksikan didepan bahu.
Tujuan                       :
   Memudahkan untuk melakukan pemeriksaan rectum (pelepasan).
   Memudahkan dalam melakukan suntikan.
   Untuk mengurangi tekanan kulit yang berlawanan dengan punggung.

Indikasi                      :
   Klien yang tidak mampu mengeluarkan sputum dari mulut.
   Pada klien yang mempunyai secret yang banyak agar tidak masuk ke paru-paru.
   Untuk pemeriksaan vagina atau rectum.
   Dilakukan pada pasien yang tidak sadar untuk mempemudahkan jalan masuk air dari mulut klien.
   Pada ibu hamil atau punya tumor perut.

Kontra indikasi         :
   Klien dengan kelainan sendi pada lutut dan panggul.

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu klien.  Menjelaskan tindakan pada pasien.

 Cuci tangan.  Menjaga higienitas.

 Klien miring kekiri atau kekanan dan Supaya lengan yang ada dibagian
setengah badan telungkup. Tangan bawah tidak ketindihan tubuh pasien.
yang dibawah diletakkan dibelakang
punggung, serta yang atas difleksikan
didepan bahu.

 Dibawah kepala diberi bantal.

 Untuk menjaga serebral seruikal tetap


 Dibawah kaki dan tangan yang lurus.
difleksikan didepan diberi bantal.
 Supaya nyaman dan sejajar dengan
tubuh.
POSISI PRONE
Pengertian :
Posisi telungkup dengan kepala menoleh kesatu sisi dan lengan disamping bahu untuk mencegah hiperekstensi dan
fleksi.
Tujuan                       :
   Untuk kenyamanan pada waktu istirahat atau tidur.
   Untuk menukar posisi guna mengurangi tekanan kulit.
   Untuk menjaga adanya kontra fleksi telapak kaki.
   Pada klien tidak sadar dapat memudahkan pengeringan lendir dari mulut.
   Bila digunakan secara periodic, untuk membantu mencegah penekukan kontruktur dari pinggang dan lutut.
   Mencegah hipereaksi tulang belakang.

Indikasi                      :
   Untuk klien yang baru sembuh dari pembedahan pada mulut atau kerongkongan.
   Hanya dapat dilakukan pada klien yang punggungnya dapat diluruskan secara tepat, dan dilakukan dalam waktu

cepat.
Kontraindikasi          :
   Tidak disarankan untuk orang yang bermasalah pada daerah servikal atau lumbal tulang belakang.
   Untuk klien dengan masalah jantung dan pernafasan, karena akan menyebabkan mati lemas, dan pembatasan

perluasan dada.

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu pasien.  Menjelaskan tindakan pada pasien.

 Mencuci tangan.  Menjaga higienitas.

 Atur ketinggian tempat tidur.  Memberikan kemudahan bagi perawat


 Tubuh diletakkan pada tempat tidur yang dalam memberikan pelayanan.
datar dengan tubuh bagian depan
terletak pada permukaan tempat tidur.  Untuk menyangga kepala klien.

 Letakkan bantal dibawah kepala


denganmenghadapkan kepala kearah
tempat tidur atau kesamping dengan Untuk menjaga hiperekstensi pada
kepala diatas telinga. vertebra.

 Letakkan bantal dibawah perut tepatnya


pada diafragma.

 Letakkan bantal dibawah sudut kaki


sehingga jari-jari kaki tidak menyentuh
tempat tidur.

 Merapikan tempat tidur dan klien.

 Mencegah fleksi pada telapak kaki.


 Mencuci tangan.

 Sudah jelas

 Menjaga higienitas
POSISI TRENDELENBURG
Pengertian :
Posisi klien dengan berbaring datar, baik terlentang atau telungkup dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
Tujuan                       :
   Melancarkan peredaran darah keotak.
   Memudahkan jalannya pembedahan pada bagian perut.
   Memudahkan untuk mengalirkan sekresi dari paru.

Indikasi                      :
   Dilakukan pada yang shock.
   Pada klien dengan pemasangan skin traksi pada kaki.
   Dilakukan pada klien yang mempunyai penyakit pembuluh daerah peripheral.

Kontraindikasi          :
   Pada klien yang mempunyai potensi peningkatan tekanan cranial.

Pelaksanaan               : Rasionalnya               :

 Memberi tahu pasien.  Menjelaskan tindakan pada klien

 Mencuci tangan.  Menjaga higienitas.

 Pasien dibaringkan datar terlentang Agar aliran darah mengalir keotak.


tanpa bantal, dan lipatan lutut diberi
bantal/guling.

 Meninggikan tempat tidur klien sesuai


dengan kebutuhan.
 Untuk menjaga hiperektensi pada
 Memberikan kenyamanan pada vertebra.
posisinya.
 Mencegah fleksi pada telapak kaki.
 Merapikan tempat tidur.

 Mencuci tangan.
 Sudah jelas.

 Sudah jelas.

POSISI LITHOTOMY
Pengertian :
Membaringkan pasien terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditekuk kearah perut, tungkai bawah membuat
sudut 90 derajat terhadap paha.
Tujuan                       :
   Memudahkan untuk pemeriksaan daerah genetalia dan traktus genetalia.
   Memudahkan masuknya speculum vagina.

Indikasi                      :
   Dilakukan pada klien untuk pemeriksaan kandung kemih.
   Dilakukan pada pemeriksaan girekologi.

Kontraindikasi          :
   Pada klien dengan antritis berat.

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu pasien.  Menjelaskan tindakan pada klien.

 Cuci tangan.  Menjaga higienitas.

 Klien dibaringkan terlentang dengan Untuk memudahkan pemeriksaan


punggung, paha diletakkan pada perut. daerah genetalia.

 Lutut dilipatkan pada dengan kaki jauh Agar lutut tertahan pada posisi yang
dari tubuh dan dibantu oleh perawat tepat.
untuk meletakkan pada penahan lutut.

 Memberikan kenyamanan dan


pertahanan klien tetap tertutub dengan Menjaga harga diri klien dan
baik. memberikan rasa nyaman.

 Merapikan tempat tidur klien.

 Cuci tangan.  Sudah jelas.

 Sudah jelas.

POSISI KNEE - CHEST atau POSISI DADA LUTUT


Pengertian :
Posisi klien dengan berlutut kedepan dengan kepala dan dada teratas rileks pada tempat tidur.
Tujuan                       :
   Memberikan pemaparan maksimal pada daerah rectal.
   Mempermudah pemeriksaan rectum.
Indikasi                      :
   Pemeriksaan rectum dan perineum wanita atau selama prostoskopi (penempatan bidang visualisasi pada

rectum).
Kotraindikasi                         :
   Klien dengan artritis atau kelainan bentuk persendian lainnnya.

Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberi tahu klien.  Menjelaskan tindakan pada klien.

 Mencuci tangan.  Menjaga higienitas.

 Klien berlutut kedepan dengan kepala Memberikan pemaparan maksimal pada


dan dada teratas rileks pada tempat daerah rectal.
tidur.

 Punggung lurus dann pingul


membungkuk tajam, lengan rileks pada Mencegah fraktur pada tulang belakang.
tempat tidur diatas kedua bahu dan
kepala.

 Gunakan posisi genu pectoral.

 Rapikan tempat tidur.  Untuk mempertahankan posisi ini.

 Mencuci tangan.  Sudah jelas.

 Sudah jelas.

POSISI DANGLING (DUDUK)


Pengertian :
Posisi klien dengan duduk diatas tempat tidur dan kaki berjuntai.
Tujuan                       :
   Memberikan kenyamanan pada pasien setelah tidur lama.
   Memungkinkan pengeliatan terhadap kesimetrisan tubuh bagian atas.

Indikasi                      :
   Klien yang tidur di bed terlalu lama.
   Klien yang akan dilakukan pemeriksaan fisik.

Kontraindiaksi          :
   Klien yang secara fisik yang tidak mungkin untuk duduk.
Pelaksanaan               : Rasional                     :

 Memberitahu dan menyiapkan klien.  Sudah jelas.

 Mencuci tangan.  Sudah jelas.

 Klien duduk diatas tempat tidur dengan Memberi kenyamanan pada klien.


kaki menggantung dipinggir tempat
tidur.

 Beri sandaran untuk duduk.  Mengurangi tahanan yang dilakukan


pasien.
 Rapikan tempat tidur klien.
 Sudah jelas.
 Mencuci tangan.
 Sudah jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Elfin, Perry, Potter, 2000. Nursing Internention And Clinical Skills Second Edition, St Louis, Missauri. Mosby. Inc.

Kozier, Barbara, 1995. Fundamental Of Nursing, California, Addison – Weskey Publishing Company Company
Concepts, Process And Practice.
LAMPIRAN
TINDAKAN RASIONAL

d.   Perawat harus dapat melenturkan lutut


dengan tubuhnya untuk mempermudah
langkah dalam bergerak.

e.    Melatih klien untuk mengistirahatkan


lengan pada tubuh dan daya angkat
kepala pada hitungan ketiga.

f.     Latih daya angkat kepala klien dari


tempat tidur pada hitungan ketiga, ulangi
pergerakan tersebut sesuai dengan
kebutuhan.

g.    Bantu kebutuhan klien dalam melakukan


urutan perubahan untuk mencapai posisi
yang menyenangkan.

POSISI SEMI FOWLER DAN POSISI


FOWLER

Untuk posisi semi fowler sudut kepala


dengan tempat tidur antara 45 sampai
dengan 60 derajat, sedangkan untuk
posisi fowler 90 derajat dari tempat tidur.
Dalam posisi ini klien cenderung
menyorongkan kaki pada tempat tidur.

TINDAKAN:

 Mengangkat kepala dari tempat tidur


kepermukaan yang tepat (45 sampai 90
derajat) (lihat ilustrasi).

 Gunakan bantal untuk menyokong lengan


dan kepala klien jika tubuh bagian atas
klien lumpuh.

 Letakan bantal dibawah kepala klien


sesuai dengan keinginan klien,
menaikkan lutut dari tempat tidur yang
rendah. Menghindari adanya tekanan
dibawah jarak popliteal (dibawah lutut).

 Ganti derajat ketinggian kepala dari tempat


tidur antara 5 sampai 10 derajat
sesering mungkin.

Identifikasi tekanan potensial pada titik RASIONAL:


tertentu, siku, sacrum atau tulang
tungging (sulbi) dan tumit.(lihat figure 6-
1,p. 98).  Meminimalkan adanya perkembangan
udem dan mencegah lepasnya
sambungan pundak klien ketika klien
melakukan rutiniatas diatas tempat
tidur yang dapat menambah keadaan
TINDAKAN: klien semakin buruk.

Memindahkan posisi klient ke 30 derajat Tekanan dapat mengganggu sirkulasi


samping (pinggang diangkat) dan distribusi dari Thromboemboli
bergantung pada: (Pembekuan darah).

Perpindahan derajat ini membuat Merubah dari tekanan titik terendah dan


tekanan tulang menonjol pada menaikkan kenyamanan.
punggung.

1.    Menurunkan kepala dari tempat tidur


sebanyak mungkin sapai klient dapat
tahan terhadap pemeliharaan kepala
dari tempat tidur dibawah sudut 30
derajat. Merendahkan penyangga
pinggang.

2.    Dengan menarik kain seprei, pindahkan


pinggang klien dari tempat tidur secara
berlawanan yang mana klien dapat
miring. Mengangkat punggung. Pergi ke
sisi yang berlawanan dari tempat tidur
dan merendahkan pinggang kembali.

3.    Bantu klien mengangkat kepalanya


dengan lenganmu, pergunakan bantal
jika dibutuhkan.
RASIONAL:
4.    Memegang pundak dan pinggul klien,
bantulah klient berguling disisi kamu.
 Jika klien dapat bergerak dengan
bebas, menggerakan posisi pinggang
5.    Lenturkan kedua lutut klien secara dari yang tinggi sampai yang rendah
bergiliran diatas tempat tidur dari leher serta dapat meluruskan pundak.
ke lutut sampai dengan kaki dengan
menggunakan bantal atau selimut yang
 Mengurangi pegerakan. Mengurangi
tebal.
6.    Mengurangi penurunan bahu bagian pergerakan yang melawan grafitasi.
muka dan letakkan pundak ke tempat
tidur diatas ke bagian yang agak rendah.
 Memastikan klien berada ditengah
tempat tidur ketika klien berubah
7.    Sokong lengan atas dengan keadaannya.
bantalsehingga permukaan lengan rata
dengan pundak.
 Memberikan motifasi kepada klien untuk
menaikkan rasa keamanan.
8.    Fakultatif:Tempatkan bantal dibelakang
klien kembali dan sehingga bagian
 Menjaga tulang punggung pada
lipatan bawah menjadi licin kembali.
keadaan yang sejajar.

9.    Buat klien yakin kembali dengan


 Mencegah tekanan dipundak secara
sebenarnya tanpa bukti yang berlebih-
langsung yang berlebihan.
lebihan.Hanya sebatas yang diperlukan
untuk menghibur.
 Memperbaiki fentilasi dengan
mengurangi tekanan pada dada.
10.  Tekankan pada klien untuk mengecek
bagian telinga,Tulang belakang,lutut
samping dan kaki.  Memberikan sokongan kepada klien
agar tidak mengguling kembali.

Anda mungkin juga menyukai