Anda di halaman 1dari 16

NAMA : ANDI IKA PURNAMA PUTRI

NIM : J111 11 294

KELOMPOK: 4

Tugas individu

Modul 1skenario 1

Penyebaran penyakit

SKENARIO
“Hasil screening dan survey kesehatan yang dilakukan dalam berbagai disain
penelitian dengan penilaian angka kesakitan dan kematian pada penyakit
menular / tidak menular,menunjukkan endemi, epidemi penyakit yang
berhubungan dengan sumber, penularan dan faktor risiko serta determinan unsur
demografi yang berbeda-beda sesuai kondisi masyarakat.”

Kata kunci :
1. Screening.
2. Survey kesehatan.
3. Desain penelitian.
4. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular atau tidak menular.
5. Endemi.
6. Epidemi yang berhubungan dengan sumber.
7. Penularan dan faktor resiko.
8. Determinan unsur demografi.

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan epidemi, endemi dan screening?
2. Jelaskan manfaat epidemiologi dan konsep terjadinya penyakit?
3. Jelaskan pengertian, komponen dan ruang lingkup demografi dan
menganalisis piramida penduduk dan ukuran dasar demografi khususnya
yang berkaitan dengan penyakit gigi dan mulut ?
4. Jelaskan cara menggunakan berbagai indikator penilaian kesehatan dalam
menentuka kesehatan masyarakat?
5. Desain penelitian epidemiologi apa yang digunakan dan menerapkan
prinsip-prinsip penelitian tersebut ?
6. Bagaimana mendiagnosis dan menganalisis masalah kesehatan gigi & mulut
masyarakat?
7. Bagaimana cara mengetahui hasil screening dan survey kesehatan yang
dilakukan dalam berbagai disain penelitian ?
8. Bagaimanacara menjelaskan, memahami dan mengguna prinsip-prinsip
menggunakan prinsip-prinsip pengukuran angka kesakitan dan kematian ?
9. Jelaskan metode penemuan penyakit dengan cara penapisan (screening)?
10. Jelaskan mengenai konsep penyakit menular
1. Pengertian
a. Epidemi adalah kejadian luar biasa yaitu timbulnya suatu penyakit
yang menimpa masyarakat pada suatu daerah yang melebihi
perkiraan kejadian yang normal dalam periode yang singkat.
b. Endemi adalah adanya penyakit-penyakit atau faktor penyebab
penyakit yang selalu terdapat dalam suatu daerah tertentu dikatakan
sebagai prevalensi penyakit tertentu yang selalu terdapat disuatu
daerah.
c. Screening adalah cara mendeteksi atau mencari penderita penyakit
tertentu yang tanpa gejala dalam masyarakat 1
2. Manfaat epidemiologi dalam bidang kedokteran
a. mengungkapkan penyebab penyakit
b. meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan
determinan yang mempengaruhinya
c. meneliti perjalanan penyakit alamiah
d. mengembangkan indeks deskriptif untuk menyatakan tinggi
rendahnya insidensi atau prevalensi suatu penyakit di suatu wilayah
yang dapat dibandingkan dengan wilayah lain
e. penemuan berbagai penyakit, seperti: scorbut, pelagra dan kolera 1
bukunya andin
f. identifikasi faktor risiko
g. melakukan diagnose banding dan perencanaan pengobatan
h. surveilan status kesehatan penduduk
i. diagnose komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan
j. evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat.
1,2

KONSEP TERJADIYA PENYAKIT


Proses terjadinya penyakit merupakan hasil interaksi antara :
- Agen (faktor penyebab penyakit)
- Manusia sebagai penjamu atau host; dan
- Faktor Lingkungan/Environtment yang mendukung
Ketiganya disebut Trias Penyebab Penyakit (The Epidemiological Triad)
Trias Penyebab Penyakit

Penyakit disebabkan adanya interaksi antara agen


penyebab penyakit dengan manusia yang rentan dan didukung oleh
keadaan lingkungan yang sesuai

Trias 1 – Faktor Agen


Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati,
terdiri atas 5 kelompok :
 Agen biologis: virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan insekta.
 Agen kimiawi dari luar tubuh (zat racun, obat, senyawa kimia) dan
dari dalam tubuh (ureum, kolesterol)
 Agen Fisika: panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan, radiasi,
dll
 Agen Nutrisi: Kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti : Protein,
lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.
 Agen Psikis: Penyebab penyakit jiwa dan ggn tingkah laku
Trias 2 – Faktor Host (penjamu)
 intrinsic factors yang mempengaruhi individu untuk terpapar,
kepekaan (susceptibility), atau berespon terhadap agen penyebab
penyakit. Contoh : umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah
beberapa faktor yang menentukan risiko seseorang untuk terpapar
terhadap agen.
 Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status imun adalah faktor2 yang
mempengaruhi kepekaan dan respon individu terhadap agen.
Trias 3 – Faktor Lingkungan
extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan peluang untuk terpapar.
Meliputi faktor fisika (e.g. iklim, karakteristik geologis)

Faktor biologis (e.g. vectors – serangga yang menyebarkan agen); dan


faktor struktural (e.g. kepadatan rumah, dan akses terhadap pelayanan
kesehatan dan sanitasi) 2

3. Demografi adalah studi mengenai dinamika populasi manusia yang


mencakup studi ukuran, struktur dan distribusi populasi, bagaimana
populasi berubah sepanjang waktu yang disebabkan oleh kelahiran,
kematian, migrasi, dan usia.
Komponen demografi
- Fertilitas merupakan hasil reproduksi yg nyata dari seorang atau
sekelompok perempuan. Menyangkut banyaknya bayi dilahirkan
hidup.
- Mortalitas atau kematian (mati) merupakan keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yg bisa terjadi
setiap saat setelah dilahirkan hidup. Mati hanya bisa terjadi jika di
didahului dengan kelahiran hidup.
- Migrasi
a. Migrasi Masuk : masuknya penduduk ke suatu daerah dg tujuan
menetap

b. Migrasi Keluar : keluarnya penduduk dari suatu daerah asal ke suatu


daerah tujuan untuk menetap

c. Migrasi Neto : selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar

d. Migrasi Bruto : jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar

e. Migrasi semasa hidup : migrasi berdasarkan tempat kelahiran

f. Migrasi risen : migrasi berdasarkan tempat tinggal lima tahun yang


lalu
g. Urbanisasi : persentase penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan

h. Urbanisasi : pemindahan & kepindahan penduduk dari suatu daerah


lain untuk menetap di wilayag RI guna kepentingan negara

 Ukuran dasar demografi


- Angka (rate) merupakan banyaknya peristiwa vital suatu penduduk
dalam jangka waktu tertentu
- Rasio adalah bilangan yang menyatakan nilai relatif hasil perbandingan
dari dua bilangan (pembilang dan penyebut), tetapi pembilang bukan
merupakan bagian dari penyebut.

- Proporsi adalah bilangan yang menyatakan nilai relatif hasil


perbandingan dari dua bilangan (pembilang dan penyebut), tetapi
pembilang merupakan bagian dari penyebut, biasanya dinyatakan dlm
perseratus atau perseribu.

- Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100, 1000 atau 100.000


yang berfungsi sebagai pengali untuk memperjelas hasil pengukuran.
Konstanta biasanya dinyatakan dengan K
 Piramida penduduk
- Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat
digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.

- Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur


penduduk.

- Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan


piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya
penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.3

4. Untuk menilai kondisi kesehatan masyarakat dibutuhkan suatu ukuran yang


dapat digunakan sebagai indicator untuk menilai kondisi kesehatan
masyarakat. Indeks kesehatan yang digunakan dalam epidemiologi ialah
a. Indeks fertilitas merupakan hasil reproduksi yg nyata dari seorang
atau sekelompok perempuan. Menyangkut banyaknya bayi
dilahirkan hidup.
b. Indek indeks morbiditas mengacu pada angka kesakitan yaitu ;
jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu
yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok
yang beresiko.
Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka
Insidensi & Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua
indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau
kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
1. Angka insidensi
Batasan untuk angka insidensi ialah proporsi kelompok individu yang
terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau Negara yang semula
tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan
pembimbing pada proporsi tersebut adalah kasus baru.
2. angka prevalensi Adalah gambaran tentang frekwensi penderita
lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di
sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi,
digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan
orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko
(Population at Risk)

c. Indeks mortalitas Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data


statistik vital untuk Kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal
umum yang menyebabkan kematian, yaitu :
a) Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b) Status penyakit,
c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri,
Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)
Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio)
dalam Epidemiologi antara lain :
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death
Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR ) 4
5. Penelitian observasional sendiri dapat terbagi menjadi penelitian deskriptif
(Epidemiologi Deskriptif) maupun penelitian analitik (Epidemiologi
Analitik).
1. Epidemiologi Deskriptif
Pada penelitian deskriptif, informasi dikumpulkan untuk “menandai”
atau merangkum kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi
deskriptif mengevaluasi semua keadaan yang berada di sekitar
seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan. Yang
menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan
pola (Ellis-Christensen, 2012). Frekuensi digunakan untuk menilai
tingkat kejadian, sedangkan pola dapat digunakan untuk membantu
epidemiologi analitik menunjukkan faktor risiko. Penelitian deskriptif
ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang
terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where
(dimana mereka terpengaruhi).
Berikut ini contoh-contoh lain penelitian epidemiologi deskriptif:
1) Penilaian aktifitas fisik dan pengeluaran energi pada lansia
penderita penyakit kronis di Desa Sukamakmur.

2) Tren angka kejadian stroke di Kecamatan Kondang dari tahun


1990-2010

3) Perilaku merokok pada Kelahiran Preterm di Kecamatan Sanden

4) Perbedaan jenis kelamin pada gangguan lemak di Padang dan di


Yogyakarta

5) Tren angka harapan hidup berdasarkan kelompok latar belakang


pendidikan di Yogyakarta

2. Epidemiologi Analitik

Penelitian epdemiologi analitik membandingkan kelompok-kelompok


untuk menentukan adanya peran dari berbagai faktor risiko dalam
menyebabkan sebuah penyakit atau masalah kesehatan. Desain dari
penelitian analitik yang sering digunakan dalam penelitian epidemiologi
adalah cross sectional, case-control, dan cohort.
a. Rancangan cross sectional (potong lintang)

Pada dasarnya, penelitian cross sectional menyerupai sebuah survei. Pada


penelitian cross sectional, informasi mengenai status penyakit dan paparan
dikumpulkan dari anggota kelompok tertentu. Dan karena datanya
mencerminkan satu titik dalam satu waktu, metode ini seolah “memotret”
populasi tertentu. Metode ini bagus untuk digunakan dalam meneliti
hubungan antara “variabel dan penyakit” namun tidak digunakan untuk
mengetahui hubungan antara “penyebab dan efek” (cause and effect) yang
memerlukan data dari waktu ke waktu.
b. Rancangan cohort
Penelitian case-control dan cohort lebih tepat untuk meneliti hubungan
antara “penyebab dan efek”. Pada penelitian cohort, peneliti memilih
sekelompok individu yang terpapar dan sekelompok individu yang tidak
terpapar. Kedua kelompok tersebut diikuti ke periode waktu yang akan
datang (prospektif) untuk membandingkan adanya outcome berupa kejadian
penyakit pada kelompok tersebut. Hubungan antara paparan dan penyakit
dikatakan positif bila kejadian penyakit lebih besar pada kelompok terpapar
dibandingkan dengan kelompok tidak terpapar. 5
6. Elemen epidemiologi adalah komunitas atau masyarakat maka epidemiologi
memiliki peranan dalam menentukan masalah kesehatan komunitas bukan
masalah kesehatan individu. Setelah ditentukan masalah kesehatan komunitas
dilanjutkan dengan membuat rencana pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif
(pengobatan) dan rehabilitative (pemulihan)
3 Cara utama yang dapat dilakukan dalam mendiagnosis penyakit
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan atau tes diagnostic 2

7. Untuk mengetahui hasil screening dibutuhkan kriteria tertentu sebagai berikut


a. Validitas merupakan tes awal yang baik untuk memberikan indikasi
individu mana yang benar-benar sakit dan mana yang tidak. Validitas
mempunyai 2 komponen yaitu: sensitivitas ialah kemampuan suatu tes
untuk mengidentifikasi individu dengan tepat, dengan hasil tes positif
dan benar sakit; spesifitas ialah kemampuan tes untuk mengidentifikasi
individu dengan tepat, dengan hasil tes negative, dan benar tidak sakit.
b. Reliabilitas merupakan tes yang dilakukan berulang-ulang
menunjukkan hasil konsisten. Reliabilitas dipengaruhi oleh beberapa
faktor
1. Variabilitas alat
2. Variabilitas orang yang diperiksa
3. Variabilitas pemeriksa
Upaya untuk mengurangi berbagai variasi diatas dapat dilakukan
dengan mengadakan:
1. Standarisasi reagen dan alat ukur
2. Latihan intensif pemeriksa
3. Penentuan kriteria yang jelas
4. Penerangan kepada orang yang diperiksa
5. Pemeriksaan dilakukan dengan cepat
c. yield merupakan jumlah penyakit yang terdiagnosis dan diobati sebagai
hasil dari uji tapis. Hasil ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1. sensitivitas alat uji tapis
2. prevalensi penyakit yang tidak tampak
3. uji tapis yang dilakukan sebelumya
4. kesadaran masyarakat 1
8. Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap
sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya
dikategorikan di dalam istilah tunggal : MORBIDITAS.
MORBIDITAS = Kesakitan : Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan
pada suatu populasi.
MORBIDITAS : Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan
sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
MORBIDITAS : Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang yang
sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan
kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka Insidensi &
Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut.
Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan
Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
1. Angka insidensi
Batasan untuk angka insidensi ialah proporsi kelompok individu yang
terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau Negara yang semula tidak sakit
dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembimbing pada
proporsi tersebut adalah kasus baru.

2. angka prevalensi Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama


dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di
sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi,
digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan
orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko
(Population at Risk)

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI :


Prevalensi = Semua. Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya
Insidensi dan Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi
Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai
berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis.
Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus
P=IxD
P = Prevalensi
I = Insidensi
D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika


dipenuhi 2 syarat, yaitu :
a) . Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak
menunjukkan perubahan yang mencolok.
b) . Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak
menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok.

UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA


KEMATIAN/MORTALITAS )
Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap
ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang
epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi.
Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status
kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran
dan statistik yang distandardisasi, yang hasilnya kemudian juga disajikan
dalam tampilan yang distandardisasi.
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital
untuk Kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang
menyebabkan kematian, yaitu :
a) . Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b) . Status penyakit,
c) . Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri,
Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)

Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam


Epidemiologi antara lain :
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR )
9. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyaringan (screening) secara
garis besar di bedakan menjadi 5 tahap yaitu
a. tahap menetapkan macam masalah yang ingin diketahui
berbeda dengan survey khusus penyakit yang tidak perlu menentukan
macam masalah kesehatan yang akan dikumpulkan datanya, maka
pada penyaringan kasus, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menetapkan macam masalah kesehatan yang ingin diketahui
b. menetapkan cara pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam
penemuan masalah kesehatan
baik atau tidaknya hasil penyaringan ini tergantung dari validitas cara
pengumpulan data (jenis pemeriksaan=test) yang dipilih. Cara
pengumpulan data yang baik ialah yang sensitivitas dan spesifitasnya
tingga
c. tahap menetapkan kelompok masyarakat yang akan dikumpulkan
datanya
hal lain yang dilakukan penyaringan adalah menetapkan kelompok
masyarakat yang akan dikumpulkan datanya yakni yang menyangkut
sumber data, criteria responden, jumlah sampel, dan cara pengambilan
sampel, sebagaimana yang dilakukan pada survey penyakit.
d. Tahap melakukan penyaringan
Apabila kelompok masyarakat telah ditentukan, dilanjutkan dengan
melakukan penyaringan terhadap masalah kesehatan yang ingin
dicari. Pekerjaan yang dilakukan di sini identik dengan melakukan
pengumpulan data sebagaimana pada survey penyakit.
e. Tahap mempertajam jaringan
Terhadap kelompok masyarakat yang dicurigai menderita masalah
kesehatan yang sedang dicari, dilakukan penyaringan lagi, maksudnya
ialah untuk mempertajam hasil penyaringan, sehingga diperoleh
kelompok masyarakat yang benar-benar menderita masalah kesehatan
yang ingin diketahui.
f. Tahap penyusunan laporan dan tindak lanjut
Hasil dari pekerjaan penyaringan adalah berupa data tentang masalah
kesehatan yang ingin diketahui. Selanjutnya dari hasil pengolahan
data dapat pula diketahui nilai sensitivitas serta nilai spesifitas dari
jenis pemeriksaan (test) yang dipergunakan, disamping beberapa nilai
lainnya seperti nilai:
a. True positive
b.True negative
c. False positive
d.False negative 6

10. Konsep penyakit menular yaitu


- Proses terjadinya penyakit infeksi
- Masa tunas
- Reservoir
- Perjalanan penyakit alamiah
- Pencegahan penyakit
- Mekanisme transisi 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiarto Eko, anggraeni dewi. Pengantar epidemiologi edisi 2. Jakarta:


EGC. 2002
2. Maryani Lidya, Rizki Muliani. Epidemiologi kesehatan pendekatan
penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010
3. dasar-dasar epidemiologi. Available from: URL
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4
&cad=rja&ved=0CD0QFjAD&url=http%3A%2F%2Fnugrohosusantoborn
eo.files.wordpress.com%2F2013%2F02%2Fdasar-dasar-
demografi.ppt&ei=y4f4UrK_LuSTiAfxqoCYCg&usg=AFQjCNFAl16Pk
RGjgzy9qZC717ll-ateLA&bvm=bv.60983673,d.aGc (diakses 10 februari
2014)

4. Ukuran epidemiologi. Available from: URL


http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2008/10/ukuran-epid-2008-
new.pdf (diakses 10 februari 2014)

5. Epidemiologi. Available from: URL


http://medicine.uii.ac.id/versi2/upload/klinik/elearning/ikm/epidemiologi-
fkuii-maftuhah-nurbeti.pdf (diakses 10 februari 2014)

6. Azwar Azrul. Pengantar epidemiologi. Tangerang: Binarupa aksara.

Anda mungkin juga menyukai