OLEH :
MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “Prinsip – prinsip Etik Kesehatan
Masyarakat” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin
mendalami tentang mata kuliah hukum lingkungan.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi
maupun penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan tugas-tugas
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................7
3.2 SARAN.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penekanan khusus menggunakan bukti atau disebut dengan evidence based untuk
menentukan masalah kesehatan, memahami etiologi atau penyebab penyakit,
mengembangkan rekomendasi untuk mengatasi masalah kesehatan, dan melaksanakan
serta mengevaluasi manfaat dari bahaya intervensi yang dilakukan. Informasi dan
komunikasi juga merupakan hal penting yang menjadi bahasan untuk melihat bagaimana
data kesehatan diperoleh dan disusun dan bagaimana hal itu dapat disampaikan atau
dikomunikasikan dan digunakan untuk membuat keputusan dalam upaya peningkatan
kesehatan. Selanjutnya juga dibahas tentang kontribusi ilmu sosial untuk mengkaji
bagaimana sosial, ekonomi, dan faktor budaya mempengaruhi kesehatan. Ditambah juga
mengenai perubahan perilaku pada individu dan kelompok dapat diubah untuk
meningkatkan kesehatan. Selain itu, perlu juga melihat dari aspek kebijakan kesehatan
dan hukum dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Penyakit yang ada di
masyarakat dikelompokan menjadi dua yaitu penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit
menular (PM). Contoh dari PTM ialah kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah,
serta penyakit yang mempengaruhi kesehatan mental kita, seperti depresi ke Alzheimer.
Sedangkan PM ialah penyakit yang dapat ditularkan dari orang ke orang atau dari spesies
lain ke manusia contohnya HIV/AIDS. Berdasarkan kedua jenis kelompok penyakit
tersebut, terdapat beberapa intervensi yang dapat dilakukan meliputi usaha untuk
menghambat penyebaran penyakit, untuk mencegah penyebaran penyakit mulai dari
mencuci tangan, imunisasi yang dirancang untuk melindungi individu, serta skrining, dan
pengobatan pencegahan yang dirancang untuk menyembuhkan penyakit.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Etik
2. Prinsip – prinsip Etik Kesehatan Masyarakat
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Etik
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip – prinsip Etik Kesehatan Masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)
berarti ”kebiasaaan”, ”model perilaku”, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif
atau dorongan yang mempengaruhi perilaku kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan
yang baik bagi kelompok tertentu. peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar.berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban
moral.berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip
benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral
yang baik.
Pengertian dari etika Etika dalam arti nilai atau moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok untuk mengatur tingkah laku yang di dalam hal ini bisa disamakan
dengan adat istiadat, ataupun kebiasaan.Etika diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai
moral yang juga lebih dikenal dengan kode etik.Etika yang mempunyai arti sebagai ilmu
tentang baik dan buruk. Di dalam hal ini etika baru menjadi ilmu apabila kemungkinan-
kemungkinan etis yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat menjadi bahan refleksi
bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.
4
kesehatan memiliki kesempatan dalam tindakan mereka untuk membentuk kebijakan
kesehatan publik.
Ada sejumlah intervensi kesehatan preventif yang hanya memberikan efek minimal bagi
kesehatan individu namun memberikan manfaat besar bagi kesehatan kolektif publik. Sebagai
contoh, imunisasi memberikan perlindungan tetapi melibatkan beberapa resiko bagi individu.
Namun, jika program kesehatan masyarakat dapat mencapai vaksinasi universal, kesehatan
keseluruhan masyarakat dapat tercapai. Jika seorang pasien menolak imunisasi yang secara
hukum diwajibkan (misalnya, dalam yurisdiksi di mana imunisasi diamanatkan secara
hukum), ini menjadi masalah hukum. Jika tidak diamanatkan secara hukum, adanya informasi
penolakan, bertentangan dengan keyakinan agama atau pribadi, maka keputusan tersebut
dapat dihormati.
Dapatkah dokter menolak untuk mengikuti mandat kesehatan publik yang dia
tentang?
5
Akibatnya, dokter dan pekerja kesehatan lainnya mungkin menemukan posisi mereka sendiri
bertentangan dengan peraturan atau hukum pelayanan kesehatan. Profesional memiliki
kewajiban untuk melakukan penilaian dan tidak mengikuti hukum yang tidak adil atau tidak
bermoral. Dengan demikian, profesional pelayanan kesehatan harus mencari cara lain selain
tidak mentaati peraturan secara langsung namun mencoba untuk mempengaruhi kebijakan
pelayanan kesehatan yang dia tidak setujui. Tidak ada penyedia pelayanan kesehatan yang
dipaksa untuk memberikan layanan yang bertentangan dengan moralnya, tapi ia juga tidak
boleh menghalangi orang lain yang mendukungnya. Cara terbaik dan paling membangun
untuk mempengaruhi kebijakan kesehatan adalah untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembuatan kebijakan.
Ini adalah wilayah kontroversial dalam hukum, dan hukum diatur oleh negara.
Pembenaran etis untuk pengobatan pasien yang berlawanan dengan kehendaknya didasarkan
pada perbandingan antara risiko publik versus menghormati kebebasan pribadi pasien. Jika
berisiko besar kepada publik, banyak negara yang mengizinkan untuk melakukan pengobatan
paksa. Sebagai contoh, pasien dengan TB paru aktif yang resisten terhadap beberapa obat
anti-TB menimbulkan risiko besar bagi masyarakat jika kondisinya tidak diobati. Hal ini
timbul karena tingginya infektivitas TB paru aktif padahal hanya sedikit resiko yang dapat
timbul pada pasien yang mendapatkan obat oral sebagai terapi TB. Kondisi lain yang
memerlukan pengobatan namun sedikit atau tidak menimbulkan ancaman bagi publik, seperti
leukemia akut yang tidak diobati, tidak dapat dipaksa untuk melakukan pengobatan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)
berarti ”kebiasaaan”, ”model perilaku”, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif
atau dorongan yang mempengaruhi perilaku kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan
yang baik bagi kelompok tertentu. peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar.berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban
moral.berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip
benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral
yang baik. Dan kemudian ada 12 Prinsip Etik Kesehatan Masyarakat yang perlu dilakukan
dan dilaksanakan dalam masyarakat.
3.2 SARAN
Dalam hal ini kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat wajib melakukan 12 prinsip etik
kesehatan masyarakat karena itu merupakan dasar kita dalam bertindak dan menjadi acuan
kita dalam bekerja.
7
DAFTAR PUSTAKA
Akino 2015 gambaran penerapan prinsip etik keperawatan perawat pelaksana menurut
perspektif pasien di irna bedah di rsup M.Djamil padang
Amelia, 2013. Prinsip etika keperawatan. Jogjakarta :D-Medika ANA, 1976. Kode Etik
Keperawatan, Jakarta: EGC