Anda di halaman 1dari 24

Uji Hipotesis

Uji Perbandingan Dua Mean


Sering disebut dengan uji t atau
uji beda dua mean
Uji Perbandingan Dua Mean

 Prosedur pengujian hipotesis yang telah


ditetapkan sebelumnya, untuk
mengetahui aakah dua nilai mean
berbeda (two side), mean yang satu
lebih besar atau lebih kecil dari mean
yang lain (one side)
Uji Perbandingan Dua Mean
 Contoh:
1. Apakah ada perbedaan kadar kolesterol pasien
PJK dengan pasien DM…?
2. Apakah biaya operasi jantung RS A lebih besar
dari biaya operasi RS B…?
3. Apakah ada perbedaan tekanan darah sebelum
dan sesudah minum obat anti hipertensi (before
& after atau matching)
Uji Perbandingan Dua Mean

 Ada dua kemungkinan sampel


 Sampel independen
 Sampel dependen atau berpasangan (paired
sample)
Sampel independen
 Adalah kedua sampel benar-benar terpisah
 Misal : satu kelompok sampel penderita PJK
(Penyakit Jantung Koroner) dan sekelompok lagi
penderita penyakit Diabetes Melitus (DM)
 Dari sampel independen ada dua kasus lagi yaitu:
 Varian populasi sama
 Varian populasi beda
Sampel Berpasangan
 Sampel berpasangan dapat terjadi kalau sampel itu
dipasangkan ( matching) dan biasanya atau yang
sering dilakukan adalah sampel berpasangan dengan
dirinya sendiri.
 sampel penderita hipertensi diberikan terapi untuk

menurunkan tensinya untuk melihat efek obat anti


hipertensi ini dilihat tekanan darah sebelum dan
sesudah terapi ( Before & After)
Sampel Independen
Varian populasi sama
 Hipotesis H 0 : 1   2 danH1 : 1   2 (two  side)

H 0 : 1   2 danH1 : 1   2 (one  side)

H 0 : 1   2 danH1 : 1   2 (one  side)

 Rumus x1  x2
t , df  n1  n2  2
1 1
Sp   
 n1 n2 

s12 (n1  1)  s22 (n2  1)


Sp 
(n1  n2  2)
Sampel independen
• Varian populasi sama ……12 = 22

• Pada umumnya parameter jarang diketahui untuk itu


dalam pengujian hipotesis kita memakai uji “ t “ atau
distribusi t

• Jika varian populasi tidak diketahui maka  populasi


diestimasi dengan menggabungkan S ( standar deviasi)
kedua sampel. Bila varian populasi sama maka variannya
digabung yang disebut dengan standar deviasi gabungan
(Pooled Standar deviasi atau Sp)
• Maka uji statistik yang dipakai disebut juga “ pooled t test”
Contoh:
 Suatu penelitian terhadap kadar kolesterol dari Sampel
yang diambil dari 20 orang penderita PJK dan 15 Orang
penderita DM didapatkan X1(PJK)=215mg/dl,
S1(PJK)=50mg/dl
X2(DM)=230mg/dl, S2(DM)=45mg/dl
 Penyelesaian:
 Ho: Tidak ada perbedaan kadar kolesterol penderita

PJK dan DM

 H1: Ada perbedaan kadar kolesterol penderita PJK


dan DM
 Tingkat signifikansi ( =0,05)
 Uji statistik: pooled t test (Asumsi kedua sampel
mempunyai varians sama) --- dapat diuji dengan Uji
Levene atau Uji F
 Rumus
x1  x2
t
s12 (n1  1)  s22 (n2  1) 1 1

 Perhitungan n1  n2  2 n1 n2

215  230  15
t   0,9375
(50 2 x19)  (452 x14) 1 1 16

20  15  2 20 15
 t = -0,9375 dan lihat tabel t didapatkan nilai p (p-value) > 0,1.
Karena hipotesis dua arah maka nilai p>(0.1) x 2=0.2
 Catatan: Kalau hipotesis satu arah nilai p tidak perlu di kali 2

 Keputusan uji: Karena p > 0.2 dan p>


maka Ho Gatol
  0.05
 Kesimpulan :
 Tidak ada perbedaan kadar kolesterol penderita PJK dengan

DM
Sampel Independen
Varian Populasi Beda
 Uji t pada kasus independen dengan
Varian populasi berbeda:
rumus :
x1  x2
t 
s12 s22

n1 n2

[( s12 / n1 )  ( s22 / n2 )]2


df  2
[( s1 / n1 ) 2 / n1  1)  ( s22 / n2 ) 2 / n2  1)]
Contoh:
 Penelitian terhadap pengetahuan 20 dokter terhadap
penyakit Flu burung didapatkan rata-rata skor
pengetahuan 85 dan simpangan baku 10.
 Penelitian yang samajuga dilakukan terhadap 25 orang
bidan yang bertugas di rumah sakit didapat rata-rata
skor 78 dan simp baku 20.
 Apakah kesimpulan dari peneliti pada α= 0,05
Sampel Berpasangan
( Paired sample)
 Sampel berpasangan dapat sampel yang
dipasangkan ( kasus- kontrol)…matching atau
sampel before & after ( self pairing)
 Rumus:

d
t , df  n  1
sd / n
Contoh
 Seorang dokter kebidanan no Hb sb Hb ssd
ingin melihat efek
pemberian fe terhadap ibu 1 8.7 12
hamil. Untuk itu telah 2 9.4 11.5
diambil secara random 10 3 8.5 11.0
bumil dan memeriksa Hb
sebelum pemberian fe dan 4 7.9 10.5
sesudahnya. 5 10 10
6 9.5 10.5
7 9.0 11.5
8 8.9 11
9 10 9.5
10 10.5 12,5
 Apa kesimpulan dorter tadi terhadap
hasil pemberian fe terhadap ibu hamil
pada
α= 0,05
 Untuk ini dicari perbedaan rata rata dari
sampel sebelum dam sesudah pemberian
fe..selanjutnya dilakukan uji hipotesis
untuk sampel berpasangan
 Ho: δ=0 (Tidak ada perbedaan Hb
sebelum dan sesudah pemberian)
Ha: δ ≠ 0 (ada perbedaan Hb sebelum
dan sesudah pemberian)
 α= 0,05
 Uji Statistik adalah Paired t test
no Hb sb Hb ssd Beda
1 8.7 12 3.3
2 9.4 11.5 2.1
3 8.5 11.0 2.5
X= 1.76 s=1.2
4 7.9 10.5 2.6
5 10 10 0
6 9.5 10.5 1 1,76
t  4.638
7 9.0 11.5 2.5
1.2
( )
8 8.9 11 2.1 10
9 10 9.5 -0.5
10 10.5 12,5 2.0
p <0.005
df=9
 Uji Statistik didapatkan nilai p < 0.005 x 2.
Maka p<0.01
 Keputusan uji Ho ditolak
 Kesimpulan: Ada perbedaan kadar Hb
darah ibu hamil yang signifikan antara
sebelum dan sesudah mendapatkan tablet
tambah darah
 Asumsi
 Asumsi metodologi penelitian.

 Uji t (parametrik).

 Distribusi dari data yang dibandingkan nilai mean-nya

mengikuti distribusi Normal.


 Untuk Uji t yang berpasangan variasi data (before dan after,

pencocokan) adalah sama.


 Bila asumsi tsb tidak terpenuhi maka gunakan statistik

nonparametrik.
 Uji t independen  Mann-Whitney (nonparametrik)

 Uji t dependen  Peringkat Bertanda Wilcoxon

(nonparametrik)
 Latihan 1
Seorang mahasiswa ingin mengetahui perbedaan rata-rata Hb darah
siswi SLTA Sekolah A dan sekolah B. Mahasiwa tersebut mengambil
sampel secara random di sekolah A dan sekolah B masing-masing 15
siswi. Rata-rata sampel Hb darah siswi sekolah A adalah 13.5 gr%
dan sekolah B adalah 12 gr%. Standar deviasi Hb darah siswi di
sekolah A adalah 1 gr% dan sekolah B 1.2 gr%. Hasil uji F
didapatkan bahwa variasi Hb darah siswi di kedua sekolah adalah
sama. Buktikanlah secara statistik pada =0.05 apakah betul ada
perbedaan Hb darah siswi di kedua sekolah?
a. Contoh di atas termasuk uji beda dua mean independen atau
dependen?
b. Buat pernyataan Ho dan Ha?
c. Uji statistik apa yang Anda usulkan?
d. Hitung nilai statistiknya?
e. Berapa nila-p dari hasil perhitungan Anda?
f. Apa keputusan uji Anda?
g. Berikan interpretasi dari hasil uji Anda tersebut?
 Latihan 2
Mahasiswa tadi mengubah pernyataan penelitiannya sebagai
berikut: “Apakah rata-rata Hb darah siswi SLTA Sekolah A
lebih besar dari sekolah B”. Buktikanlah secara statistik pada
=0.05 apakah betul bahwa rata-rata Hb darah siswi sekolah
A lebih besar dari sekolah B?
a. Buat pernyataan Ho dan Ha?
b. Uji statistik apa yang Anda usulkan?
c. Hitung nilai statistiknya?
d. Berapa nila-p dari hasil perhitungan Anda?
e. Apa keputusan uji Anda?
f. Berikan interpretasi dari hasil uji Anda tersebut?
 Latihan 3
Mahasiswa tadi mengubah metodologi penelitiannya dengan pernyataan
penelitiannya sebagai berikut: “Apakah ada perbedaan rata-rata Hb darah
siswi sekolah A sebelum dan sesudah mendapatkan tablet tambah darah? ”.
Untuk menjawab pernyataan penelitiannya, mahasiwa tadi mengambil
sampel secara random sebanyak 25 siswi di sekolah A. Dari sampel tersebut
didapatkan bahwa rata-rata perbedaan Hb darah sebelum dan sesudah
mendapatkan tablet Fe adalah 1.5 gr% dengan standar deviasi sebesar 1 gr
%. Buktikanlah secara statistik pada =0.05 apakah betul bahwa rata-rata
Hb darah siswi sekolah A berbeda sebelum dan sesudah mendapatkan tablet
tambah darah (Fe)?
a. Uji statistik beda dua mean indpenden dan dependen?
b. Buat pernyataan Ho dan Ha?
c. Uji statistik apa yang Anda usulkan?
d. Hitung nilai statistiknya?
e. Berapa nila-p dari hasil perhitungan Anda?
f. Apa keputusan uji Anda?
g. Berikan interpretasi dari hasil uji Anda tersebut?

Anda mungkin juga menyukai