Survei Kesehatan
Iwan Ariawan
Biostatistika - FKMUI
Desain Sampel pada Survei
Hampir tidak mungkin untuk
menggunakan SRS
Daftar subyek tidak ada
Subyek terlalu tersebar
Biaya mahal, waktu lama
Alternatif desain
Stratifikasi
Klaster
INGAT: Desain terbaik SRS
Stratifikasi
Subyek penelitian dibagi menurut “strata” &
pada tiap strata diambil sampel yg mewakili
stratanya
Strata: Kelompok subyek penelitian yang
memiliki karakteristik yang sama/mirip,
yang diduga berpengaruh pada parameter
yang diestimasi atau hipotesis yang diuji
Prinsip: Dalam strata homogen, antar
strata heterogen
Umumnya estimasi dilakukan untuk tiap
strata
Klaster
Subyek penelitian dibagi menurut “klaster”
& pada tiap klaster diambil sampel yg
mewakili klasternya
Klaster: Kelompok subyek yang dibatasi
oleh batas tertentu (misal: desa, sekolah)
Prinsip: Dalam klaster heterogen, antar
klaster homogen
Estimasi dilakukan pada populasi target
bukan pada klaster
Desain Sampel Kompleks
Desain Sampel yg NON SRS
Bisa Stratifikasi, Klaster atau
gabungan keduanya
Memiliki konsekuensi pada besar
sampel dan cara pemilihan subyek
Besar sampel Koreksi dengan DEFF
Pemilihan subyek Prinsip EPSEM
Konsekuensi Desain Kompleks
Pada desain klaster, orang dalam satu klaster
cenderung memilki perilaku/memperoleh
perlakuan yang sama dibanding dengan orang
pada klaster lainnya
Variasi pada data lebih besar dari variasi pada
SRS
Varians sampel kompleks lebih besar untuk
memperoleh varians yang sama dengan SRS
dibutuhkan sampel yang lebih besar
Design Effect (DEFF)
Merupakan rasio antara varians pada
sampel kompleks dengan varians jika
sampel diambil secara SRS
Rumus perhitungan varians pada SRS
berbeda dengan sampel kompleks
Pada umumnya buku teks
statistik/software menggunakan
asumsi SRS
Rumus Varians Proporsi
SRS:
pq
VSRS
n
Klaster 2 tahap:
i
( a
i 1
pmi ) 2 ai=sampel dengan attribut
p=proporsi pada sampel total
VClu 2
k=jumlah kalster
k ( k 1)m m=jumlah resp di klaster i
m=rata2 resp/klaster
Contoh (1)
Jumlah Jumlah
Klaster sampel diimunisasi
(I) (m) (a) (ai-pmi)2
1 7 4 0.00
2 7 5 1.00
0,57 * (1 0,57)
3 7 2 4.00 VarSRS 0,0035
4 7 6 4.00 70
5 7 7 9.00
6 7 1 9.00 30
7 7 3 1.00 VarClu 2 0,0068
8 7 3 1.00 10(10 1) * 7
9 7 4 0.00
10 7 5 1.00
0,0068
JUMLAH 70 40 30.00 DEFF 1,95
0,0035
p= 40/70 = 0.57
m= 70/10 = 7
Contoh (2)
Pada SRS jika sampel 70
0,57 * (1 0,57)
VarSRS 0,0035
70
0,57 * (1 0,57)
VarSRS 0,0070
35
Contoh (3)
DEFF = 1,95
Varians pada sampel klaster 2 tahap
dengan sampel 10x7 (=70) besarnya
1,95 kali dari varians pada SRS dengan
sampel 70
Varians pada sampel klaster 2 tahap
dengan sampel 10x7 (=70) sama
dengan 35 sampel (70/1,95) pada SRS
Contoh (4)
Sampel klaster jika sampel 20x7 dengan pola sama
Jumlah Jumlah
Klaster sampel diimunisasi
(I) (m) (a) (ai-pmi)2
1 7 4 0.00
2 7 5 1.00
3 7 2 4.00
4 7 6 4.00
5 7 7 9.00
6 7 1 9.00
7 7 3 1.00
8 7 3 1.00
60
VarClu 2 0,0032
9 7 4 0.00
10 7 5 1.00
11
12
7
7
4
5
0.00
1.00
20(20 1) * 7
13 7 2 4.00
14 7 6 4.00
15 7 7 9.00
16 7 1 9.00
17 7 3 1.00
18 7 3 1.00
19 7 4 0.00
20 7 5 1.00
JUMLAH 140 80 60.00
p= 80/140 = 0.57
m= 140/20 = 7
Contoh (5)
Untuk memperoleh varians yang
besarnya sama dengan 70 sampel
SRS, maka klaster sampel 2 tahap
perlu sampel sebesar 2x70=140
DEFF merupakan faktor pengali
(multiplier) untuk sampel kompleks,
agar hasilnya sama dengan n sampel
pada SRS
Masalah
DEFF yang sesungguhnya hanya
diketahui setelah ada hasil penelitian
Padahal sampel perlu dirancang
sebelum penelitian dimulai
Solusi: gunakan DEFF dari penelitian
sebelumnya atau gunakan asumsi
Rate of Homogeneity (ROH)
Mengukur homogenitas (kesamaan) subyek
dalam 1 klaser dibandingkan dengan
subyek pada klaster lain
Nilai umumnya 0 – 1
0 = Sangat heterogen. Subyek dalam klaster
sangat berbeda satu dengan lainnya, sama
berbedanya dengan subyek antar klaster
1 = Sangat homogen. Subyek dalam klaster
sangat mirip satu dengan lainnya dan berbeda
dengan subyek pada klaster lainnya.
Rate of Homogeneity (ROH)
Rumus:
DEFF 1
ROH
(m 1)
Jadi ROH menghitung kelebihan
varians rata-rata untuk tiap individu
Contoh ROH
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Klaster sampel diimunisasi Klaster sampel diimunisasi
(I) (m) (a) (ai-pmi) 2
(I) (m) (a) (ai-pmi)2
1 7 4 0.00 1 7 7 9.00
2 7 4 0.00 2 7 1 9.00
3 7 4 0.00 3 7 1 9.00
4 7 4 0.00 4 7 1 9.00
5 7 1 9.00 5 7 2 4.00
6 7 2 4.00 6 7 3 1.00
7 7 3 1.00 7 7 1 9.00
8 7 3 1.00 8 7 1 9.00
9 7 3 1.00 9 7 1 9.00
10 7 4 0.00 10 7 1 9.00
JUMLAH 70 32 16.00 JUMLAH 70 19 77.00
p= 0.46 p= 0.27
m= 7 m= 7
Vsrs = 0.0035452 Vsrs = 0.00282507
Vclu = 0.0036281 Vclu = 0.01746032
DEFF = 1.0233918 DEFF = 6.18048389
ROH = 0.0038986 ROH = 0.86341398
Masalah pada Survei
Indikator banyak
Hitung sampel untuk tiap indikator
utama
Gunakan sampel terbesar
Tujuan ganda
Estimasi & Evaluasi Hitung sampel
untuk masing-masing tujuan
Gunakan sampel terbesar
Contoh Survei Evaluasi Proyek dg
Indikator Ganda