Anda di halaman 1dari 24

Oleh :

Sri Wahyuni, SKM


SEKSI GIZI DINKES KAB. PURWOREJO
UMUM :
Peserta mampu melaksanakan penelitian
dengan menggunakan survei cepat
KHUSUS :
1. Menjelaskan konsep dan pengertian
survei cepat
2. Menjelaskan langkah-langkah
pelaksanaan survei cepat
3. Melaksanakan survei cepat
PERBEDAAN
Kualitatif Kuantitatif
 Mendapatkan info mendalam  Info sikap dan perilaku yg dpt
(pendapat, perasaan) diukur
 Bertanya mengapa ?  Bertanya berapa banyak?,
berapa kali?
 Mempelajari hal-hal yg  Mempelajari tindakan obyektif
tersirat ttg sikap,
kepercayaan, motivasi dan
perilaku
 Subyektif  Memberi bukti definitif
 Memungkinkan pemahaman  Mengukur tingkat tindakan yg
thd perilaku dilakukan
 Focus Group Discussion
 Sensus, Survei
(FGD), Wawancara Mendalam,
Observasi Partisipasi
Survei
 Apa yang dimaksud dengan survei ?

Usaha pengumpulan informasi dari
sebagian populasi yang dianggap dapat
mewakili populasi tersebut.
U Survei Kesehatan Rumah Tangga
 Survei Demografi & Kesehatan Indonesia
Bagaimana teknik survei untuk
Kabupaten/ Kota yang :
• Sederhana
• Murah dan cepat
Survei Cepat
(Rapid Survey)
METODE SURVEY CEPAT

 Mengukur kejadian dg prevalensi 15-85%


 Sampel kecil  30 kluster @ 7 responden
 Metode sampel kluster 2 tahap
 Pertanyaan dibatasi  20-30 pertanyaan
 Pemanfaatan teknologi komputer
 Hasil dapat diperoleh  singkat
 Hasil disajikan  teknik statistik sederhana
BAGAIMANA MELAKUKAN ?
 Tentukan masalah
 Tetapkan tujuan
 Melakukan sampling
 Tentukan alat pengumpul data
dan prosedur pengumpulan
 Pengorganisasian dan
pelaksanaan survei
 Pengolahan data
 Analisa & interpretasi data
 Penyajian hasil (laporan)
Tentukan masalah kesh yg prioritas :
Rendahnya pencapaian program
Kendala pelaksanaan kegiatan

Tetapkan tujuan :
Jelas
Rinci

 Melakukan sampling
Besar Sampel pada Survei Cepat

 Frerichs (1989)  jumlah sampel 30x7 dapat


dipakai pada kejadian yang sering

 Ariawan (1995)  Jumlah sampel 30x7 dapat


dipakai untuk kejadian dengan prevalensi 15-85%

 CSurvey (1995)  dapat digunakan untuk


menghitung jumlah sampel secara lebih teliti
Metode sampel
 Acak sederhana 
 Buat daftar semua subyek penelitian
 Diambil sebanyak n subyek secara acak

 Stratifikasi 
 Subyek dibagi menjadi kelompok yang
memiliki perbedaan tingkat
 Sampel acak diambil masing-masing tingkat

 Klaster 
 Subyek dibagi dalam kelompok menurut
kriteria (tetapi bukan tingkat)
 Sampel acak diambil pada masing-masing
kelompok
PENGAMBILAN SAMPEL TIAP KLUSTER
(EPI, Bennet 1994)

 Di kluster terpilih, enumerator pergi ke tengah


desa (Balai Desa, Pasar, Gedung Pertemuan, dll).
 Lakukan pengundian u/ menentukan arah jalan
 Perhatikan arah yang ditunjuk hasil pengundian
 kearah itulah enumerator berjalan sampai ke
batas Desa.
 Sambil jalan  buat peta rumah di kiri-
kanan jalan, masjid, sungai, pohon besar.

 Pemetaan terus dilakukan sampai batas


Desa. Jika terdapat persimpangan jalan,
enumerator melakukan pengundian lagi u/
menentukan kemana harus melanjutkan
perjalanan.
Pemetaan Rumah Tangga di Kluster Terpilih
 Pemetaan selesai  beri nomor urut pada
rumah-rumah yang ada dipeta.
 Pemberian nomor rumah dimulai dari awal
enumerator berjalan hingga batas Desa. 16
18

15
12
17
Sungai 11
14
13
8
10
7
9
6
3 Masjid
2
5
4
1
Balai desa
- Pemilihan rumah pertama yang
didatangi dilakukan dengan
bantuan tabel angka acak
- Tutup mata dan jatuhkan pensil di
lembar kertas tabel angka acak.
Angka yang ditunjuk adalah nomor
rumah pertama sebagai sampel
 Rumah berikutnya adalah rumah
terdekat dari rumah pertama
 Pengertian rumah terdekat adalah
rumah yang jarak antar pintu
utamanya paling dekat (bukan rumah
terdekat dari hasil pemetaan).
- Pengumpulan data dilakukan sampai 7 rumah
- Jika satu rumah ada 2/ lebih  pengumpulan
data dilakukan terhadap semua keluarga yang
ada di dalam rumah tersebut.
- Pengumpulan data terus dilakukan meskipun
telah memperoleh 7 responden tetapi belum
memperoleh 7 rumah
- Bila 1 Desa lebih dari 1 kluster maka
pengambilan sampel tinggal meneruskan dari
kluster pertama
Mengembangkan alat pengumpul data
dan prosedur pengumpulan
 Metode : observasi, wawancara
 Alat bantu : alat ukur tertentu, kuesioner,
register kluster
 Uji coba instrumen (5-10 sampel)
 Pembuatan buku kode (no pertanyaan,
nama variabel, nilai variabel, label)
Pengorganisasian dan pelaksanaan survei

 Pembentukan tim
 Pembagian tugas jelas dan rinci
 Penetapan jadwal pengumpulan
data
Pengolahan data :

 Pembuatan file data  Epi Info / SPSS


 Pemasukan data
 Transformasi data
Analisa dan interpretasi data

 Data kontinyu  means


 Data kategori  persentase
 Sajikan tingkat kepercayaan
Penyajian hasil (laporan) :
 Pendahuluan  masalah yang diteliti
 Tujuan  tujuan umum & khusus
 Metode  sampel, jumlah, bgm dipilih
 Hasil & Pembahasan  temuan survei
& implikasinya thd program pemb.kes.
 Kesimpulan dan Saran  simpulan &
tindak lanjut
 Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai