Anda di halaman 1dari 7

UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN

TEKNIK LILIEFORS

STATISTIKA

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Dea Agustina (2193341001)

2. Diana Sari Tumanggor (2193341007)

3. Dewi Febriani Ritonga (219)

PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua, puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kita rahmad, nikmat, dan akal yang sehat sehingga penyusun telah
menyelesaikan tugas kuliahnya yaitu tentang “Teknik Liliefors” ini dan tidak lupa pula penyusun
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.

Terselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah, maka penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
penyusun harapkan kepada Ibu dosen dan teman-teman sekalian agar kedepannya dapat tercipta
tugas makalah yang lebih baik dan menambah wawasan kita.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya para
pembaca makalah ini, sekian dan terima kasih.

Medan, Oktober 2021

Penyusun
Bab1

A. Pengertian uji liliefors

Uji Liliefors merupakan salah satu uji statistika yang digunakan untuk menguji
normalitas data, yaitu apakah data tersebut brdistribusi normal atau tidak. Uji Liliefors digunakan
untuk data tunggal, bukan data kelompok. Pengujian parametrik untuk uji normalitas dibangun
dari distribusi normal. Dalam hal ini table tersebut mengacu kepada uji normalitas. Dimana kita
dapat berasusmsi bahwa sampel yang kita dapatkan benar-benar mewakili populasi sehingga
hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di generalisasikan pada populasi. Jika dilihat dari
statistik, populasi termasuk kedalam distribusi normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil sebuah penelitian berdistribusi normal atau
tidak. Yakni, distribusi data dengan bentuk seperti bell. Dimana data yang baik dan benar adalah
data yang memiliki pola berdistribusi normal, yaitu tidak terlalu menghadap kanan maupun kiri.

Tedapat persyaratan untuk menggunakan mettode liliefors ini, yaitu:

1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).

2. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi.

3. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

4. ukuran sampel n <= 30.

Signifikansi uji, nilai terbesar | F(zi) - S(zi) | dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors. Jika nilai
| F(zi) - S(zi) | terbesar kurang dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; ditolak. Jika nilai |
F(zi) - S(zi) | terbesar lebih besar dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Tabel
nilai Quantil Statistik Lilliefors.

Metode Lilliefors Untuk Uji Normalitas

Uji lilliefors digunakan bila ukuran sampel (n) lebih kecil dari 30.Misalkan sampel acak dengan
hasil pengamatan : x1 ,x2 , …,xn .Akan diuji apakah sampel tersebut berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak?

Langkah-langkah pengujian:

-Rumuskan Hipotesis:

Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

α : taraf nyata
-Data diurutkan dari terkecil ke terbesar

-Cari rata-rata, simpangan baku sampel (program SD)

-Tentukan angka baku

-Hitung peluang F(zi ) = P(zi)

-Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan zi -> S( zi)

-Hitung | F(zi) – S(zi) |

-Statistik Uji :

Nilai terbesar dari | F(zi) -S(zi) |

-Dengan α tertentu tentukan titik kritis L

-Kriteria uji : tolak Ho jika Lo >= Ltabel , terima dalam hal lainya.

Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi
frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal
sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas
komultaif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors pada Tabel Nilai Quantil
Statistik Lilliefors Distribusi Normal

Rumus :

Penyelesaian Rumus Lilliefors

Hipotesis Lilliefors:

Ho : Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal

H1 : Populasi nilai ujian statistik tidak berdistribusi normal

Nilai Kritis Lillifors:

Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05

Nilai | F(x) – S(x) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,1469.

Derajat Bebas

Df tidak diperlukan
Nilai Tabel Lilliefors atau Tabel Lilliefors

Nilai Kuantil Penguji Lilliefors, α = 0,05 ; N = 18 yaitu 0,2000. Tabel Lilliefors pada lampiran.

Daerah penolakan lilliefors

Menggunakan rumus | 0,1469 | < | 0,2000| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak

Kesimpulan: Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal.

Keterangan :

Xi = Angka pada data

Zi = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal

F(zi) = Probabilitas komulatif normal

S( zi) = Probabilitas komulatif empiris

F(zi)= komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari luasan kurva
normal mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Zi.

Persyaratan :

a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)

b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi

c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

d. ukuran sampel n <= 30

Signifikansi

Signifikansi uji, nilai terbesar | F(zi) - S(zi) | dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors.
Jika nilai | F(zi) - S(zi) | terbesar kurang dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; ditolak.
Jika nilai | F(zi) - S(zi) | terbesar lebih besar dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; H1
diterima. Tabel nilai Quantil Statistik Lilliefors.
Contoh soal :

Berdasarkan penelitian tentang intensitas penerangan alami yang dilakukan terhadap 18


sampel rumah sederhana, rata-rata pencahayaan alami di beberapa ruangan dalam rumah pada
sore hari sebagai berikut ; 46, 57, 52, 63, 70, 48, 52, 52, 54, 46, 65, 45, 68, 71, 69, 61, 65, 68 .
Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas diambil dari populasi yang berdistribusi
normal ?

Jawab :

LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN CONTOH SOAL UJI LILLIEFORS:

Statistik uji :

Nilai terbesar dari | F(zi) - S(zi) | = 0,1469

Kriteria uji : tolak Ho jika Lo >= Ltabel , terima dalam hal lainya.

Lo = 0,1469, berdasarkan Tabel 5 dengan n = 18 dan α = 0,05, maka nilai Ltabel = 0,200.

Ternyata Lo <= Ltabel sehingga Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal
Penutup

Uji normalitas adalah apakah data empiric yang didapatkan dari lapangan sesuai dengan
distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data
yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tujuan uji normalitas adalah
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil sebuah penelitian berdistribusi normal
atau tidak. Yakni, distribusi data dengan bentuk seperti bell. Metode Lilliefors menggunakan
data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data tersebut kemudian
ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas
komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas komultaif empiris.
Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors pada Tabel Nilai Quantil Statistik Lilliefors
Distribusi Normal.

Anda mungkin juga menyukai