Sampel Berkorelasi
Daryanto Setiawan
Introduction
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui
ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan.
Desain Penelitian menggunakan variabel mandiri (satu variabel).
Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi dua sampel dan lebih dua sampel (k sampel).
Dua model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel berkorelasi (dependen/berpasangan) dan
sampel tidak berkorelasi (independen).
Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Contoh : membandingkan
kemampuan kerja Pegawai sebelum dilatih dengan yang sesudah dilatih, membandingkan pretest dan posttest,
membandingkan tingkat pengetahuan khalayak sebelum dan sesudah menonton program “Apa Kabar” di TV
One, dan sebagainya.
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain. Contoh Membandingkan kemampuan
kerja lulusan UMA dan UMSU, membandingkan penghasilan Petani dan Nelayan, membandingkan kinerja
pegawai negeri dan pegawai swasta, membandingkan nilai UAS antara mahasiswa pagi dan malam, dan
sebagainya.
2/2/20XX P R E S E N T AT I O N T I T L E 2
Bentuk Komparasi Sampel
Analysis
Komparasi
(t-test
(t-test paired) independent)
* Statistik Parametric
Sampel Berkorelasi (Statistik Parametric)
Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara dua kelompok
data yang berpasangan. Berpasangan artinya Satu Sampel mendapat perlakuan
berbeda dari dimensi waktu.
Untuk analisis sampel berkorelasi, datanya berbentuk interval/ratio.
Rumus yang digunakan adalah t-test dua sampel (Sampel Paired Test) yaitu
𝑋 1− 𝑋 2 = Rata-Rata Sampel 1
𝑡=
√
= Rata-Rata Sampel 2
𝑠12 𝑠2 2 𝑠1
( )( ) 𝑠2 S1 = Simpangan Baku sampel 1
+ − 2𝑟 S2 = Simpangan Baku sampel 2
𝑛1 𝑛2 √𝑛1 √ 𝑛2 S12 = Varians sampel 1
S22 = Varians sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
n1 = Jumlah Sampel 1
n2 = Jumlah Sampel 2 5
Tahapan Menghitung Sampel Berkorelasi
8.
2. Menghitung 5. Menghitung Membandingkan
Nilai Rata-Rata Nilai Korelasi
t hitung & t tabel
3. Menghitung 4. Menghitung
9. Kesimpulan
Nilai Varians Standar Deviasi
6
CONTOH
Seorang mahasiswa ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan
khalayak sebelum dan sesudah menonton Program “Apa Kabar” yang disiarkan oleh TV One.
Objek Penelitian adalah mahasiswa ISIPOL UMA. Maka dilakukanlah penyebaran angket
secara random dengan mengambil 10 orang mahasiswa. Buktikanlah Untuk mengetahui
Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan khalayak sebelum dan sesudah menonton
Program “Apa Kabar” di TV One.
8
Langkah ke 5 Menghitung Korelasi, dan ini sudah dipelajari. Dalam hal ini nilai Korelasi : 0,461
Lanjutan Jawaban
6. Menghitung Nilai t hitung
= 64,30
= 79,50
𝑋 1− 𝑋 2
𝑡= S1 = 9,09
√ 𝑠12 𝑠 2 2
+
𝑛1 𝑛2
− 2𝑟
( )( )
𝑠1
√𝑛1
𝑠2
√ 𝑛2
S2 = 9,85
S12 = 82,68
S22 = 96,94
64 , 30 −79 , 50
𝑡= =−𝟒 ,𝟖𝟕𝟗 r = 0,461
√ 82 , 68 96 , 94
10
+
10
−2 . 0 , 461 ( )( )
9 , 09 9 , 85
√ 10 √10
n1 = 10
n2 = 10
9
Lanjutan Jawaban
7. Menentukan Nilai t tabel
Dengan Alpha 0,05, dan Uji Dua Pihak, maka Nilai t tabel adalah : dk=n1+n2-2
Jadi dk=10+10-2= 20-2=18
9. Kesimpulan
Ada Perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah menonton program
“Apa Kabar” di TV One 10
Sampel Berkorelasi (Statistik Non Parametric)
Untuk statistik non parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel yang berkorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Mc Nemar Test
(data Nominal) dan Sign Test (data Ordinal). Pada Slide ini hanya dijelaskan rumus Mc
Nemar, dengan rumus yaitu:
2
𝑋 =¿ ¿
CONTOH
Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor yang diberikan dalam suatu pwertandingan olah raga
terhadap nilai penjualan barangnya. Dalam penelitian ini digunakan sampel yang diambil secara random yang
jumlah anggotanya 200 orang. Sebelum sponsor diberikan, terdapat 50 orang yang membeli barang tersebut
dan 150 orang tidak membeli.
Setelah sponsor diberikan dalam pertandingan dalam pertandingan olah raga ternyata dari 200 orang tersebut
terdapat 125 orang yang membeli dan 75 orang tidak membeli. Dari 125 orang tersebut terdiri dari pembeli
tetap 40 orang dan yang berubah dari tidak membeli menjadi membeli ada 85 orang. Selanjutnya dari 75 orang
yang tidak membeli itu terdiri atas yang berubah dari membeli menjadi tidak membeli ada 10 orang dan yang
tetap tidak membeli ada 65 orang.
Membeli 50 40 85 125
Tidak Membeli 150 65 10 75
SESUDAH
SEBELUM
- +
+ A B
- C D
Tanda (+) dan (-) sekadar dipakai untuk menandai jawaban yang berbeda. Jadi tidak harus yang bersifat positif dan
negatif. Kasus-kasus yang menunjukkan terjadi perubahan antara jawaban pertama dan kedua muncul dalam sel A dan
D. Seorang dicatat dalam sel A jika berubah dari positif ke negatif, dan dicatat pada sel D jika berubah dari negatif
ke positif. Jika tidak terjadi perubahan yang di observasi yang berbentuk positif dia dicatat di sel B, dan jika
tidak terjadi perubahan observasi yang berbentuk negatif dicatat di sel C.
A+D adalah jumlah total orang yang berubah, sedangkan B dan C yang tidak berubah
Lanjut Jawaban
Langkah Kedua membuat Tabel segi empat ABCD:
SESUDAH
SEBELUM
- +
+ A (85) B (65)
- C (40) D (10)
Jumlah 125 (membeli) 75 (tidak membeli)
INGAT = A+D adalah jumlah total orang yang berubah, sedangkan B dan C yang tidak berubah
2
𝑋 =¿ ¿
Jadi harga Chi Kuadrat hitung adalah 57,642
Lanjut Jawaban
Langkah Ketiga Membandingkan Chi Kuadrat hitung dan Chi Kuadrat Tabel.
Ketentuan Jika Chi Kuadrat Hitung < d Chi Kuadrat Tabel, Ho Diterima.
Dk =1, dan Alpha 5%, maka Chi Kuadrat Tabel = 3,841
Berdasarkan Perhitungan ternyata Chi Kuadrat Hitung lebih besar dari pada
Chi Kuadrat Tabel (57,642 > 3,841), berarti Ho Ditolak dan Ha Diterima