TINJAUAN PUSTAKA
yang dimiliki oleh negara. Pengertian Badan Usaha Milik Negara Secara umum
(BUMN) adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
Tahun 2003). BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem
Fungsi Badan Usaha Milik Negara - Badan usaha milik negara memiliki
berbagai fungsi dan peranan dalam . Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh
swasta
masyarakat banyak
pihak swasta
usaha.
BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu badan usaha
perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum). Penjelasan kedua bentuk
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit
51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
a. Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sang kuat
Perundang - undangan
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum memiliki
melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain. Maksud dan Tujuan
manfaat yang diberikan kepada negara dan rakyat indonesia. Manfaat Badan
kerja
jasa
perekonomian negara.
(Sumber: http://www.artikelsiana.com)
Eksistensi berasal dari kata eksis yang awal mulanya adalah kata dari
bahasa Inggris exist yang berarti ada, berwujud. Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia eksistensi atau pengakuan merupakan suatu keadaan dimana orang lain
mengakui dan menghargai diri kita, bukan merupakan wujud abstrak atau materi
namun selalu dicari dan dikejar oleh manusia. Negara pada hakikatnya adalah
suatu lembaga politik. Dalam kedudukannya yang demikian, negara tunduk pada
kesejahteraan kepada rakyat (public welfare provision). Untuk itu, sebagai badan
usaha yang sahamnya dimiliki oleh negara, BUMN mempunyai peran penting
mempunyai dampak signifikan bukan hanya untuk BUMN itu sendiri namun juga
amanat konstitusional yang tertuang pada Pasal 33 UUD 1945. Pasal ini
merupakan entry point yang diambil para founding fathers dalam merumuskan
strategi nasional di bidang ekonomi, yang diarahkan menuju cita-cita luhur yaitu
pasal ini khususnya pada ayat (2) dan ayat (3) menekankan bahwa penguasaan
negara atas sumber daya alam dan cabang-cabang produksi yang memiliki nilai
kesejahteraan rakyat. Hal ini mengindikasikan secara jelas bahwa negara akan
mengambil peran dalam kegiatan ekonomi, yang mana dalam tataran praktiknya
BUMN memiliki tugas tidak semata-mata mengejar keuntungan tetapi juga untuk
service state, walfare state), dimana pemerintah memiliki tanggung jawab yang
ekonomi yang kompleks, pera pelaku ekonomi tidak hanya terbatas pada swasta,
dengan baik. Pemerintah tampil sebagai pengatur yang baik (regulator), agar
regulator system ekonomi, dimana pemerintah juga terlibat lansung dalam bidang
dalam bentuk Perusahaan Negara atau yang sekarang lebih populer disebut Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Robert Fabrikan dalam T.Mulya Lubis
dan Richard M. Buxbaum dikutip dari Katon Y Stefanus (2001) BUMN tidak lain
Irmadi Lubis, Ketua Pansus Komisi V DPR, bahwa UU itu (UU No.19 Tahun
2003-pen) jauh dari sempurna, jadi terbuka untuk amendemen. Tapi bagi DPR
lebih baik melalui 1.000 hari dengan UU yang tidak sempurna daripada satu hari
tanpa UU sama sekali. Terlepas dari ketidak sempurnaannya, yang jelas dengan
ini fungsi kemanfaatan (pelayanan) umum yang selama ini menjadi tugas
persetujuan RUPS/Menteri.
mengenai maksud dan tujuan Perum, maka bidang usaha yang dikelola
Perum tidak lagi dibatasi oleh adanya sifat vital terhadap bidang yang
catatan asal penyedian barang dan jasa yang dilakukan Perum harganya
berdaya saing kuat. Tujuan ini tentu tidak dapat dipisahkan dari maksud
perundang-undangan sebelumnya.
6. Calon anggota Direksi yang dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan
sebelumnya.
2.3 Inovasi
kombinasi baru dari faktor-faktor produksi yang dibuat oleh pengusaha dan
inovasi produk, inovasi proses, inovasi pasar, penggunaan bahan baku baru dan
mendapatkan bahan baku tersebut dengan cara-cara dan inovasi pada organisasi.
Menurut West & Farr (Ancok, 2012:34) mendefinisikan inovasi sebagai berikut:
produk dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang
organisasi yang lama yang member pengaruh yang sangat signifikan terhadap
kompetisi anda sebagai dasar penemuan cara baru dalam melakukan sesuatu yang
tersebut, sehingga menghasilkan hal baru berbentuk produk, jasa, proses bisnis,
1. Keharusan
menganalisis peluang.
d. Inovasi yang efektif dimulai dari yang kecil dan tidak muluk-muluk.
2. Larangan
Inovasi harus ditangani oleh manusia biasa, dan jika inovasi itu akan
kegagalan.
dari intinya akan cendrung gagal, ia akan tetap tinggal gagasan dan tidak
3. Persyaratan
kemampuan dan prestasi. Bisnis tidak akan dapat berjalan baik apabila
Inovator yang berhasil adalah konservatif yaitu tidak berfokus pada resiko.
Proses inovasi Menurut Sherwood (Ancok, 2012:48) proses inovasi ada tiga
tahap, yaitu:
1. Memproduksi gagasan
Adapun prinsip yang bisa menjadi acuan dalam proses produksi gagasan
adalah:
a. Gagasan inovasi yang baik muncul dari pemikiran dan perenungan yang
mendalam, melalui proses melihat adanya pola baru dari sebuah hal yang
sudah ada. Gagasan baru pada dasarnya bukan yang datang tiba-tiba
terlihat kecuali ada pemikiran yang mendalam. Kombinasi baru ini akan
lebih banyak muncul bila banyak orang yang terlibat dalam mencari
pola baru.
2. Mengevaluasi gagasan
gagasan mana yang akan diteruskan menjadi sebuah produk inovatif, dan
tertentu dilaksanakan.
3. Mengimplementasi gagasan
b. Adanya penilaian kerja yang adil dan obyektif dalam menilai sebuah
inovasi.
1. Inovasi proses
kepada pelanggan akan memakan biaya, waktu, dan tenaga. Baik itu bagi
proses operasi yang lama demi mencapai lompatan dalam pencapaian hasil
2. Inovasi metode
Perubahan teknik ataupun cara dari model yang lama menjadi model yang
targetnya.
Organisasi model lama cendrung mempunyai sifat yang kaku, hierarkis, dan
Hubungan dalam bisnis yang semula mengabaikan peran para pelanggan dan
adanya inovasi dalam hubungan dengan pihak luar, dengan cara melibatkan
pihak luar sebagai bagian dari kegiatan bisnis, maka banyak hal yang akan
5. Inovasi strategi
Pola pikir merupakan tindakan apa yang kita ambil dalam menghadapi suatu
masalah. Dengan pola perubahan pola pikir maka seseorang akan selalu
7. Inovasi produk
Menurut Dhewanto, et. al,(2014:67) Inovasi produk baru merupakan hasil dari
pengembangan produk baru oleh suatu peusahaan atau industri, baik yang
sudah ada maupun yang belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik
tersebut. Penggantian ini dapat berupa produk pengganti yang secara total
baru atau dengan pengembanagan produk lama yang lebih modern dan up to
pelanggan. Produk
8. Inovasi pelayanan
Pelayanan adalah bagian yang sangat penting dari pemasaran sebuah produk
maka perusahaan akan terus dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan
pelanggannya.
2.4.1Pengertian Produk
Suatu perusahaan sering kali menjual atau memasarkan tidak hanya satu produk
banyak macam produk maka perusahaan akan memperoleh stabilitas hasil yang
lebih tinggi.
berbentuk benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan (ide) jenis
produk (product item) adalah unit produk yang bisa dibedakan menurut ukuran,
produk, yaitu :
1. Dalam arti sempit: sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang
2. Dalam arti luas: sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak
nyata, didalamnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu dan merek ditambah
Barang yang tahan lama (durable goods) adalah merupakan barang nyata yang
Barang yang tidak tahan lama (nondurable) adalah merupakan barang nyata
3. Jasa
untuk dijual.
lima meliputi :
1. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat inti yang sesungguhnya
2. Manfaat dasar tambahan (generic product) artinya pada inti produk tersebut
manfaat yang dapat memedakan produk tersebut dengan produk para pesaing.
pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah
ada atau belum, dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran,
diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Penggantian ini
dapat berupa poduk pengganti yang secara total baru atau dengan perkembangan
produk lama yang lebih modern dan up to date, sehingga dapat terus
berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang
lain. Jadi inovasi bukanlah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga
bukan merupakan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja, tetapi
inovasi merupakan gambaran dari semua proses-proses tersebut. Hurley and Hult
perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu
penulis menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan inovasi produk adalah
konsumen.
Menurut Lukas dan Ferrel (2000:240) Inovasi produk ini dapat dibedakan menjadi
tiga kategori :
Adalah produk-produk relatif baru bagi pasar namun tidak baru bagi
perusahaan.
perusahaan.
Pengembangan produk baru dimulai dengan sebuah ide atau gagasan, yang
bisnis yang konkret. Kewajiban perusahaan dalam tahap ini antara lain;
konkret.
6. Komersialisasi (commerzialitation)
daerah mana kita memasarkan produk (where), ke pada siapa kita memasarkn
Setiap dorongan inovasi produk dapat datang dari dua hal yang berbeda, Menurut
Inovasi yang datang melalui sumber ini dimulai dari ketidakpuasan costumer
Dorongan ini datang dari seseorang atau sekelompok orang yang mau
2. Tecnology push
Inovasi yang datang dari sumber ini dimulai dari ketidakpuasan peneliti
(internal atau eksternal) akan produk yang sudah ada, kemudian tujuan utama
dorongan seperti ini tidak melihat pasar apakah penciptaan produk ini
1. Kekurangan ide pokok baru yang penting dalam bidang –bidang tertentu:
terpaksa mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih sempit,
bukan pasar dan ini berarti penjualan dan keuntungan yang lebih kecil dari
masing-masing barang.
Untuk menghasilkan satu atau dua gagasan yang baik perusahaan harus mulai
pada tingkat inflasi saat ini nyata pada biaya-biaya produksi, periklanan dan
distribusi.
5. Kurangnya Modal
memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan kemenangan akan di
Penelitian ini berjudul “Inovasi Pt. Pos Indonesia Dalam Menjaga Eksistensi
berhasil dalam melakukan inovasi karena inovasi layanan yang ada, seperti
layanan pos express, pos payment, wesel pos prima dan instan, perangko
prisma, dan lain sebagainya, memiliki sifat baru yang lebih efektif dan efisien
Indonesia Sidoarjo karena inovasi produk dan proses belum mampu mengatasi
mendorong pengembangan inovasi adalah terkait dengan SDM serta visi dan
misi, faktor penghambat yang ada di lingkungan eksternal adalah sarana dan
layanan.
Dalam Meningkatkan Daya Saing Antar Sesame Bank Syariah Dan Bank
masyarakat.
Penelitian ini berjudul “ Strategi Inovasi Produk Olahan Hasil Laut Pada
UKM Trisna Mandiri, Denna, dan Jaya Utama 2 Probolinggo”. Penelitian ini
mengenai strategi inovasi produk yang dilakukan oleh UKM Trisna Mandiri,
Denna, dan Jaya Utama 2. Ketiga UKM ini dalam menjalankan usahanya
mengalami naik turun dalam penjualan produk yang diproduksi. Hal ini
produk yang hampir sama. Sehingga UKM dengan produk yang tidak inovatif
akan mengalami kerugian. Untuk mengatasi hal ini, pemilik UKM selalu
berupaya memproduksi dengan inovasi vii produk yang berbeda dengan UKM
lain. Upaya yang dilakukan pemilik UKM tersebut yaitu dengan strategi
dan adanya produk baru yang mereka produksi. Dengan strategi inovasi
produk yang dilakukan pemilik UKM, pemilik UKM berupaya agar setiap
yang merupakan bagian dari inovasi-inovasi yang terdiri dari inovasi berbasis
ukuran, inovasi berbasis design, inovasi berbasis bahan komplementar dan inovasi
mengembangkanya.
Penelitian ini berjudul “Strategi Inovasi Motif Produk Batik Sanggar Batik
permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana strategi inovasi motif produk
batik pada Sanggar Batik Sayu Wiwit Banyuwangi. Penelitian yang dilakukan
berkaitan dengan strategi inovasi motif produk batik Berdasarkan hasil dari
pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya, bahwa Sanggar Batik Sayu Wiwit
dalam menerapkan stratregi inovasi motif produk batik yaitu terlebih dahulu
menganalisis faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya yaitu dalam
berinovasi motif pembuatanya lebih banyak muncul dari pemilik sendiri yang
kejenuhan pasar dan juga berasal dari permintaan seorang konsumen yang
memesan.
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Inovasi Produk
Jenis Inovasi
Jenis Inovasi
Produk