Anda di halaman 1dari 25

MEDIA PEMBENIHAN JAMUR

BY ERLINA
MEDIA PEMBENIHAN JAMUR

• Media merupakan suatu bahan yang terdiri dari


berbagai nutrisi yang digunakan untuk
menumbuhkan bakteri, jamur maupun virus.
MEDIA PEMBENIHAN JAMUR

Media sebagai tempat untuk pembiakan


jamur, pada laboratorium mikologi biasanya
dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :

1.Media Isolasi ( media pembiakan)


2.Media diferensiasi ( media penentuan)
Media Isolasi ( Media Biakan)

Media yang digunakan


Contoh :
untuk mengisolir jamur • Sabaround Dextrose Agar
dari specimen ( SDA)
• Brain Heart Infusion Agar
( bahan sediaan klinis ) ( BHI)
yang ada
Media Isolasi ( Media Pembiakan)

Media yang digunakan


untuk mengidentifikasi/ Contoh :
menentukan jenis jamur
• Potato Dextrose
yang telah dibiakan
Agar ( PDA)
dalam media isolasi
• Mait Extract Agar
• Rice Extract Agar
Media Isoalasi ( Media Pembiakan)
• Media Sabaround Agar ( SDA )
Merupakan media isolasi yang paling sering dipakai. Media ini
digunakan untuk budidaya jamur phatogenik. Dan nonpatogenik
khususnya dermatofita
Dextrose : 40 gram
Pepton : 10 gram
Komposisi Agar : 15 gram
Aquadest : 1 liter
PH ± 5,5 - 6
Cara Pembuatan Media SDA :
• Menimbang berat media SDA dengan menggunakan timbangan
analitik. Media SDA yang diperlukan untuk 1 liter air adalah 65 gram
• Memasukan media SDA pada labu erlemeyer, kemudian ditambahkan
1 liter air
• Memanaskan bahan di atas kompor listrik sambil mengaduk sehingga
semua bahan terlarut sempurna
• Menutup rapat labu Erlemeyer dengan menggunakan kapas,
kemudian melapisinya dengan aluminium foil
• Menstrerilkan media dengan autoklaf pada tekanan 1 atm.
Temperatur 121 ͦC selama 15-20 menit
• Memanaskan media kembali, lalu menuangkan pada cawan petri
secara aseptic hingga merata
Fungsi Bahan :

Dextrose : Sebagai sumber karbon


Pepton : Sebagai sumber nitrogen
Agar : Untuk memdatkan media
Aquadest : Untuk melarutkan destrosa, agar

Cara Penyimpana : Simpan media pada suhu 2-8 ͦC dan jauh dari cahaya
Media Brain Heart Infussion Agar ( BHI)
• Media ini juga cukup banyak digunakan kadang-kadang
dapat pula ditambahkan antibiotika seperti cyclohexamide
dan chloramphenicol
• Khusus untuk tujuan isolasi jamur histoplasma capsulatum
perlu ditambah 5% darah kambing pada media tersebut
Komposisi :
• BHI : 17,5 gram
• Gelatin : 10 gram
• Dextrosa : 2 gram
• Natrium Klorida : 5 gram
• Dinatrium Fosfat : 2,5 gram
• pH 7,4 ±0,2 pada suhu 25°C
Cara pembuatan media BHI
• Larutkan 37 gram media dalam satu liter air murni
• Panaskan dan diaduk terus sampai media larut
• Aotoclave pada 121 ͦC selama 15 menit

• Cara penyimpanan : Media disimpan pada suhu 2 - 30°C dengan


kelembaban yang rendah dan lindungi dari cahaya dengan menjaga
wadah tertutup rapat
Media Diferensiasi ( Media Penentuan)
• Media Potato Dextrose Agar ( PDA) media ini digunakan untuk
meningkatkan produksi pigmen dan spora dari berbagai macam jamur

Kentang : 200 gram


Komposisi Dextrose : 10 gram
Agar : 15 gram
Aquadest : 1 liter
Media Potato Dextrose Agar ( PDA)

• Mengupas kentang, memotong- motong


Cara Pembuatan seukuran dadu dan mencucinya hingga bersih
media PDA • Menimbang kentang sebanyak 200 gr,
dextrose 10 gr, agar 15 gr, dan aquadest
sebanyak 1 lt.
• Memasukan potongan kentang dan aquadest
tadi kedalam erlemeyer kemudian
mendidihkannya pada penangas
• Setelah mendidih, mengangkat larutan
tersebut dan menyaring ekstraknya dengan
menggunakan kertas saring dan corong lalu
memasukannya ke dalam erlemeyer
• Menambahkan dextrose dan agar lalu
menambahkan aquadest hingga
volumenya 1 lt. dan mengaduknya
Lanjutan
• Memanaskan kembali hingga mendidih
dan homogeny lalu mengangkat dan
menutup mulut erlemeyer dengan
menggunakan alumunium foil

• Menaruhnya dalam autoklaf dengan


tekanan 2 atm selama 15-20 menit

• Menyimpan di dalam lemari pendingin


Fungsi Bahan:
• Kentang : Sumber karbon ( karbohidrat) ,vitamin, dan energy
• Dextrose : Sebagai sumber gula dan energy
• Agar : Untuk memadatkan medium PDA
• Aquadest : Untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang
• Media ini baik untuk identifikasi Aspergillus sp

Komposisi Mait extract : 200 gram


Pepton : 1 gram
Agar : 20 gram
Dextros : 20 gram
Aquadest : 1 lt
PH. 4,6 ±0,2 pada suhu 25 °C
Cara membuat MEA:
• Timbang 48 gram MEA dan dimasukan ke dalam erlemeyer
• Ditambahkan 1 lt. aquadest
• Dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambal diaduk dengan
magnetic stirrer sampai homogeny, lalu dibiarkan beberapa saat
• Dipipet sebanya 4 mL dan dimasukan ke dalam tiga buah tabung reaksi
• Tabung reaksi disumbat dengan kertas dan ditutup dengan kertas yang
diikat dengan karet gelang
• Dimasukan dalam autoklaf untuk disterilkan beserta alat-alat yang akan
digunakan selama 2 jam pada suhu 121 °C dan tekanan 1 atm
• Warna sesudah sterilisasi : kuning kemerahan
Fungsi :

• Mait extract : Sebagai sumber energy


• Pepton : Sumber nitrogen
• Dextrose : Sumber karbon
• Agar : Untuk memadatkan media
• Aquadest : Untuk melarutkan Mait Extract, dextrose, agar.
Media Rice Extract Agar:

• Media ini baik untuk identifikasi Candida sp.

Komposisi :
Ekstrak Padi : 0,7 gram
Agar : 24,3 gram
PH 5,8± 0,2 pada suhu 25 °C
Cara Pembutannya :
• Timbang media REA 15 gram, masukan kedalam erlemeyer
• Tambahkan1 lt air suling dan panaskan sampai larut
• Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit
• Tuangkan pelat dari 1 mm kedalaman

Fungsi Bahan :
Ekstrak padi : Sumber nutrisi dalam medium
Agar : Untuk memadatkan media
• Cara Penyimpanan :

Simpan media pada suhu dibawah 8 °C terlindung dari


cahaya langsung ditempat yang kering dan tertutup rapat
PENANGANAN SAMPLE

• Pengambilan sample yang benar dan penanganan sample yang


tepat menentukan akurasi keberhasilan pemeriksaan mikologi,
sehingga sample harus segera ditangani dan dikirim ke laboratorium

• Beberapa sample yang umumnya diambil untuk pemeriksaan


mikologi adalah rambut, kulit, kuku, darah, sumsum tulang, cairan
serebrospinal, cairan eksudat pada luka, cairan pada saluran
pernapasan, dan specimen yang berasal dari saluran genital dan
saluran pencernaan
Sample Rambut

• Adanya rambut yng terinfeksi jamur akan berfluoresen jika


terkena sinar lampu Wood’s, misalnya infeksi Microsporum
audouinii

• Helaian rambut dipotong-potong dengan forceps steril


menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian diletakan
pada permukaan agar yang berisi media pertumbuhan jamur
mengandung kloramfenikol dan sikloheksimd, diinkubasi
pada suhu 22°- 30 °C hingga 21 hari untuk memastikan hasil
negatif
Sample Kulit

• Sample kulit didapatkan dari kerokan kulit pada permukaan


lesi di permukaan kulit

• Kulit yang akan dikerok dibersihkan terlebih dahulu


menggunakan isopropanol alcohol 70%. Pemeriksaan
kerokan kulit umumnya dilakukan menggunakan larutan KOH
10 % yang dapat menghancurkan jaringan yang mengandung
keratin sehingga hifa jamur tampak lebih jelas
Sample Kuku

• Pengambilan sample kuku dilakukan dengan mengerok atau


menggunting kuku. Gunting yang digunakan harus steril.

• Kuku terlebih dahulu dibersihkan dengan isopropanol alcohol


70%. Dikerok atau digunting untuk pemeriksaan dengan KOH
dan diinokulasi pada media pertumbuhan. Potongan kuku
harus diperkecil untuk penanaman pada media

Anda mungkin juga menyukai