Anda di halaman 1dari 18

ORGANISASI DAN

MANAJEMEN LABORATORIUM

Misbahul Munir, S.ST


POKOK BAHASAN
A. Organisasi
B. Komponen organisasi
C. Manajemen laboratorium
D. Unsur-unsur manajemen laboratorium
1. Visi dan Misi
2. Informasi
3. Alur Pelayanan
4. Tenaga
5. Manajemen Mutu
6. Komunikasi
7. Pendidikan dan Pelatihan
ORGANISASI
• Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam suatu pola
koordinasi yang dipersatukan untuk mencapai suatu hasil yang telah
ditetapkan.
• Organisasi merupakan suatu sistem dengan struktur yang teratur
menggunakan semua sumber yang ada dalam suatu pekerjaan dan
menentukan mekanisme untuk menjalankannya melalui kerja sama dan
koordinasi.
• Laboratorium Klinik harus mempunyai struktur organisasi yang terpampang
serta terlihat dengan jelas
KOMPONEN ORGANISASI

• Komponen dalam kelengkapan organisasi laboratorium disesuaikan dengan


pedoman pelayanan di masing-masing jenis dan jenjang laboratorium, yaitu
laboratorium mandiri atau laboratorium terintegrasi.
• Laboratorium mandiri adalah laboratorium klinik yang pelayanannya tidak
terintegrasi dengan fasilitas kesehatan lainnya, seperti Balai Besar
Laboratorium Kesehatan (BBLK), Balai Laboratorium Kesehatan (BLK),
laboratorium klinik yang diselenggarakan oleh swasta.
• Laboratorium terintegrasi adalah laboratorium klinik yang pelayanannya
terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, seperti
laboratorium di puskesmas, rumah sakit atau klinik.
KOMPONEN ORGANISASI LABORATORIUM

- Alat untuk memusatkan perhatian dan daya pada pencapaian


1. Struktur
sasaran dan tujuan melalui pendekatan yg teratur dan sesuai
Organisasi
prosedur
- Menyediakan kerangka kerja untuk menjabarkan kebijaksanaan
dan rencana menjadi kegiatan.
- Struktur pokok :
1. Jabatan struktural : kepala, seksi-seksi/bidang, administrasi
2. Jabatan fungsional : tenaga teknis pelaksana kegiatan

- Menggambarkan hubungan kerja melalui penetapan garis


kewenangan, tanggung jawab, komunikasi serta alur kerja
2. Tata Kerja - Membentuk struktur yang baik, secara efisien dan efektif
membuat pengelompokan dari SDM, sarana fisik dan fungsi-fungsi
yang terkait agar tercapai keberhasilan sasaran dan tujuan.
PROSES PENGORGANISASIAN
Membangun kerjasama dan cara koordinasi yang baik agar
menghindari pekerjaan yang sia-sia dan menghindari situasi saling
Maksud menghalangi

1. Pengembangan struktur yang baik/ tata kerja :


a. penentuan fungsi-fungsi yang diperlukan
b. pembagian pekerjaan
c. perkiraan kebutuhan SDM
d. perkiraan kebutuhan sarana (peralatan, bahan dan ruang)
e. pengelompokan fungsi-fungsi
Proses 2. Gambaran hubungan yang baik / interaksi :
a. tanggung jawab: penugasan pekerjaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan tugas tertentu
b. wewenang : keputusan yang tepat untuk melakukan upaya
dalam melaksanakan tugas tertentu
c. jabatan fungsional : penugasan kegiatan pekerjaan yang
spesifik
MANAJEMEN LABORATORIUM
• G.R Terry
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating) dan pengendalian
(controlling)

• Manajemn laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium


UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
LABORATORIUM
1. Visi dan Misi
2. Informasi
3. Alur pelayanan
4. Tenaga / SDM
5. Manajemen Mutu
6. Komunikasi
7. Pendidikan dan Pelatihan / Diklat
1. VISI DAN MISI

VISI MISI

Upaya-upaya yang harus


Ketentuan tertulis mengenai
dilakukan agar visi yang
gambaran keadaan masa
diinginkan terlaksanan
depan yang diinginkan
dengan hasil baik
2. INFORMASI

• Pada umumnya sistem informasi laboratorium terdiri atas :


a. Sistem informasi pelayanan
b. Sistem informasi kepegawaian
c. Sistem informasi keuangan / akuntansi
d. Sistem informasi logistik
3. ALUR PELAYANAN

Aspek pemeriksaan
meliputi pra analisis, Pelaksana
analisis dan pasca laboratorium
analisis

Ketepatan dan kecepatan Pemakai jasa


hasil pemeriksaan / pasien
4. TENAGA

• Kegiatan laboratorium klinik harus dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi
pendidikan dan pengalaman yang memadai, serta memperoleh/memiliki
kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau
tanggung jawabnya.
• Pemenuhan kebutuhan jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium klinik
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
TENAGA LABORATORIUM BERDASARKAN PERMENKES
NO. 411 TH 2010 TENTANG LABORATORIUM KLINIK

no Jenis laboratorium Penanggung jawab Tenaga teknis Tenaga lain


teknis analis
1 Laboratorium klinik umum Dokter degan sertifikat 2 orang 1 org administrasi
pratama pelatihan teknis &
manajemen lab

2 Laboratorium klinik umum Dokter spesialis patologi 4 orang 1 org perawat


madya klinik 2 org administrasi

3 Laboratorium klinik umum Dokter spesialis patologi 6 orang (2 org 1 org dokter spesialis
utama klinik diantaranya patologi klinik
memeiliki 1 org perawat
sertifikat 2 org administrasi
pelatihan
mikrobiologi
no Jenis laboratorium Penanggung jawab Tenaga teknis Tenaga lain
teknis analis

4 Laboratorium mikrobiologi Dokter spesialis 2 orang yang 1 org dokter spesialis


Klinik mikrobiologi klinik memiliki sertifikat mikrobiologi klinik
pelatihan 1 org perawat
mikrobilogi 1 org administrasi

5 Laboratorium parasitologi Dokter spesialis 2 orang yang 1 org dokter spesialis


klinik parasitology klinis memiliki sertifikat parasitologi klinik
pelatihan 1 org perawat
parasitology 1 org administrasi
klinik

6 Laboratorium Patologi Dokter spesialis patologi 1 orang 1 org administrasi


Anatomi anatomi analis/teknisi
patologi anatomi/
sarjana biologi
5. MANAJEMEN MUTU

• Yaitu kebijakan, prosedur, dokumen dan lainnya yang bertujuan agar


mutu pemeriksaan dan sistem mutu secara keseluruhan berlangsung
dengan baik dan terkendali secara terus menerus.
• Kebijakan. Proses, program, prosedur dan instruksi harus
didokumentasikan
• Sistem manajemen mutu mencakup pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan, pemantapan mutu internal, pemantapan mutu eksternal,
verifikasi, validasi, audit internal dan akreditasi
6. KOMUNIKASI
• Artinya hubungan antar pribadi dan antar unit kerja, baik antara tenaga
laboratorium dengan sesamanya, dengan unit kerja/instansi lain, pengguna
jasa maupun mitra kerja.
• Jenis :
1. Komunikasi intern :
a. horizontal : sesame tenaga laboratorium
b. vertical : tenaga laboratorium dengan atasannya
2. Komunikasi ekstern : tenaga laboratorium dengan tenaga teknis lainnya
(dokter, perawat, apoteker, dll)
3. Komunikasi ekspertis/keahlian/konsultatif : tenaga laboratorium dengan
penanggung jawab laboratorium atau pasien dengan dokter.
7. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

• Bentuk diklat :
1. formal, yaitu diklat yang diselenggarakan secara terencana dan
terjadwal oleh instansi resmi, berdasarkan penugasan oleh pejabat
yang berwenang.
2. Informal, yaitu diklat yang diselenggarakan secara tidak terjadwal
oleh instansi penyelenggara.
3. Bimbingan teknis, diberikan oleh tenaga laboratorium kepada
tenaga laboratorium yang lain yang memiliki kemampuan teknis
dibawah laboratorium pembimbing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai