Anda di halaman 1dari 5

HIV protease 

virus berperan penting untuk memotong protein panjang


menjadi bagian pendek yang menyusun inti virus.
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus
(HIV) merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem
kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positif T-sel dan
makrofag– komponen - komponen utama sistem kekebalan sel),
dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya.

Klasifikasi

HIV yang menginfeksi manusia (HIV-1 dan -2) pada mulanya


berasal dari Afrika barat dan tengah, berpindah dari primata ke
manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis. HIV-
HERVES
1 merupakan hasil evolusi dari simian immunodeficiency
virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan
Herpes merupakan infeksi kulit kelamin yang disebabkan oleh
troglodyte troglodyte. Sedangkan, HIV-2 merupakan spesies virus
virus yang ditularkan melalui hubungan seks. Terkadang
hasil evolusi strain SIV yang berbeda (SIVsmm), ditemukan
ditemukan juga pada mulut penderita karena yang bersangkutan
pada Sooty mangabey, monyet dunia lama Guinea-Bissau.
melakukan oral seks dengan penderita herpes.
Struktur
Virus herpes simpleks disebarkan melalui kontak langsung antara
virus dengan mukosa atau setiap kerusakan di kulit
 HIV memiliki diameter 100-150 nm, berbentuk sferis
(spherical) hingga oval
Herpes simpleks
 Bagian internal dari HIV terdiri dari dua komponen
adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes
utama, yaitu genom dan kapsid. 
simpleks (virus herpes hominis) tipe I atau tipe II yang
ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas
 HIV memiliki enam gen tambahan (vif, vpu, vpr, tat,
kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat
ref, dan nef). Gen-gen tersebut disandikan oleh RNA
mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik
virus yang berukuran 9 kb. Kesembilan gen tersebut
primer maupun rekurens.
dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan
Struktur :
fungsinya, yaitu gen penyandi protein struktural (Gag,
 HSV adalah virus DNA enveloped yang besar
Pol, Env), protein regulator (Tat, Rev), dan gen
 diameter sekitar 150-200nm
aksesoris (Vpu hanya pada HIV-1, Vpx hanya pada
 Komponen dasar dari partikel virus dewasa meliputi
HIV-2; Vpr, Vif, Nef).
inti yang mengandung DNA linear yang beruntai ganda
Siklus hidup (120-230 kbp)
 Sebuah kapsid icosadeltahedral terdiri dari 162
Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan partikel virus capsomers
(virion) dengan reseptor pada permukaan sel inang, di antaranya  Panjang HSV adalah 152-kbp dengan encode genom
adalah CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel-sel yang menjadi target untuk 82 protein yang berbeda
HIV adalah sel dendritik, sel T, dan makrofag. Sel-sel tersebut  Genom terdiri dari dua wilayah, UL (unique long) dan
terdapat pada permukaan lapisan kulit dalam US (unique short)
(mukosa) penis, vagina, dan oral yang biasanya menjadi tempat A. Virus Herpes Simpleks Tipe I (HSV)
awal infeksi HIV. Selain itu, HIV juga dapat langsung masuk ke Penyakit kulit/selaput lendir yang
aliran darah dan masuk serta bereplikasi di noda limpa. ditimbulkan biasanya disebut herpes simpleks saja,
terjadi pada anak-anak, penularan dgn kontak langsung
Setelah menempel, selubung virus akan melebur (fusi) dengan B. Virus Herpes Simpleks Tipe II (HSV II)
membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam Penyakit ditularkan melalui hubungan
sel. Selanjutnya, enzim transkriptase balik yang dimiliki HIV akan seksual, tetapi dapat juga terjadi tanpa koitus, misalnya
mengubah genom virus yang berupa RNA menjadi dapat terjadi pada dokter gigi dan tenaga medik.
DNA. Kemudian, DNA virus akan dibawa ke inti sel manusia Lokalisasi lesi umumnya adalah bagian tubuh di bawah
sehingga dapat menyisip atau terintegrasi dengan DNA pusar, terutama daerah genitalia lesi ekstra-genital
manusia. DNA virus yang menyisip di DNA manusia disebut dapat pula terjadi akibat hubungan seksual orogenital.
sebagai provirus dan dapat bertahan cukup lama di dalam sel. Saat
sel teraktivasi, enzim-enzim tertentu yang dimiliki sel inang akan Infeksi herpes kompleks di seminata
memproses provirus sama dengan DNA manusia, yaitu diubah Bentuk herpes ini terjadi pada anak-anak usia 6 bulan
menjadi mRNA. Kemudian, mRNA akan dibawa keluar dari inti sampai 3 tahun, dimulai dengan herpes
sel dan menjadi cetakan untuk membuat protein dan enzim gingivostomatitis berat. Jenis ini dapat mengenai paru-
HIV.Sebagian RNA dari provirus yang merupakan genom RNA paru dan menimbulkan viremia masif, yang berakibat
virus. Bagian genom RNA tersebut akan dirakit dengan protein dan gastroenteritis disfungsi ginjal dan kelenjar adrenal,
enzim hingga menjadi virus utuh. Pada tahap perakitan ini, enzim
serta ensefalitis. Kematian banyak terjadi pada stadium dari 6 bulan) dan penderita telah memiliki kekebalan
viremia yang berat. tubuh.
c. Identifikasi virus dengan PCR, mikroskop elektron,
SIKLUS HIDUP atau kultur
d. Tes serologi (ELISA)
 Pemeriksaan Diagnostik

HEPATITIS A DAN B
• Hepatitis A
disebabkan oleh infeksi Hepatitis A Virus. Hepatitis A
adalah jenis peradangan hati yang disebabakan oleh
suatu virus RNA dari famili enterovirus.Infeksi virus
hepatitis A dapat menyebabkan berbagai macam
komplikasi, diantaranya adalah hepatitis fulminant,
autoimun hepatitis, kolestatik hepatitis, hepatitis relaps,
dan sindroma pasca hepatitis (sindroma kelelahan
kronik). Hepatitis A tidak pernah menyebabkan
penyakit hati kronik.
• Hepatitis B
 Siklus pertumbuhan HSV berlangsung dengan cepat, Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan
memakan waktu 8-16 jam sampai selesai. Gen oleh virus Hepatitis B,suatu anggota famili
alfa(dini-segera) segera timbul setelah infeksi. Gen-gen hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan
ini ditraskripsikan pada keadaan tidak adanya sintesis hatiakut atau kronis yang dapat berlanjut menjadi
protein virus dan merupakan permulaan replikasi. Gen sirosis hati atau kanker hati.Hepatitis B akut jika
beta (dini) timbul kemudian; membutuhkan hasil gen perjalanan penyakit kurang dari 6 bulan
alfa fungsional untuk ekspresinya, yaitu kebanyakan sedangkanHepatitis B kronis bila penyakit menetap,
berupa enzim dan protein replikasi. Ekspresi gen beta tidak menyembuh secara klinis ataulaboratorium atau
bertepatan dengan penurunan transkripsi gen alfa dan pada gambaran patologi anatomi selama 6 bulan
penghentia sintesis protein sel inang yang ireversibel,
dan dikatakan sebagai kematian sel. Hasil-hasil gen Patogenesis
gama(lambat) yang kemudian dihasilkan dan mencakup • Hepatitis A Virus
sebagian besar protein struktural virus. HAV didapat melalui transmisi fecal-oral; setelah itu
orofaring dan traktus gastrointestinal merupakan situs
1. Siklus Litik virus ber-replikasi. Virus HAV kemudian di transport
 Protein spesifik di selubung virus menempel pada menuju hepar yang merupakan situs primer replikasi,
reseptor membran sel dimana pelepasan virus menuju empedu terjadi yang
 Virus melepaskan asam nukleat ke dalam disusul dengan transportasi virus menuju usus dan
sitoplasma feses. Viremia singkat terjadi mendahului munculnya
 DNA virus masuk ke dalam inti virus didalam feses dan hepar
 Di dalam inti, DNA virus mengalami replikasi dan • Infeksi VHB berlangsung dalam dua fase. Selama fase
mengadakan translasi proliferatif, DNA VHB terdapat dalam bentuk
 Kapsid dan selubung protein terbentuk kembali episomal, dengan pembentukan virion lengkap dan
 Virus yang telah dewasa kemudian keluar melalui semua antigen terkait. Ekspresi gen HbsAg dan HbcAg
dan menyebabkan lisis sel dipermukaan sel disertai dengan molekul MHC kelas 1
2. Siklus Lisogenik menyebabkan pengaktifan limposit T CD8+ sitotoksik.
 HSV masuk ke dalam sel epitel dan menyusup Selama fase integratif, DNA virus menyatu kedalam
masuk ke sel saraf genom pejamu.
 HSV tinggal dalam spinal ganglion dan tidak
menampakkan ekspresinya Struktur
 Ikut bereplikasi dengan sel inang • Hepatitis A
 Kembali menyerang saat imunitas penderita • Virus Hepatitis A merupakan virus RNA single
menurun, seperti saat haid atau setelah operasi stranded, polaritas positif, dengan berat molekul 2,25-
2,28 x 106 dalton. Simetri ikosahedral, diameter 27-32
PEMERIKSAAN nm dan tidak mempunyai envelope. Mempunyai protein
 Pemeriksaan Fisik terminal yang terikat genom VPg pada ujung 5’ nya dan
 Pemeriksaan Laboratorium poli (A) pada ujung 3’. Panjang genom HAV 7500-
a. IgM anti HSV : Tes IgM menandakan bahwa sedang 8000 pasangan basa. Protein struktural yang dibentuk
terjadi infeksi ataupun infeksi yang baru saja oleh virus ini adalah VP1, VP2, VP3, dan VP4. Protein
berlangsung. permukaan VP1 dan VP3 merupakan tempat ikatan
b. IgG anti HSV : Tes IgG menandakan bahwa infeksi antibodi mayor. Protein VP4 berhubungan dengan RNA
telah terjadi dalam kurun waktu beberapa lama (lebih virus.
• Virus Hepatitis B adalah virus (Deoxyribo Nucleic urin berwarna gelap, dan feses berwarna dempul dapat
Acid) DNA terkecil berasaldari genus ditemukan beberapa hari kemudian.
Orthohepadnavirus famili Hepadnaviridae berdiameter • Pemeriksaan Serologik
40-42 nm(Hardjoeno, 2007). Masa inkubasi berkisar Adanya IgM anti-HAV dalam serum pasien dianggap
antara 15-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari. Bagian sebagai gold standard untuk diagnosis dari infeksi akut
luar dari virus ini adalah proteinenvelopelipoprotein, hepatitis A.7 Virus dan antibody dapat dideteksi dengan
sedangkan bagian dalam berupa nukleokapsid atau metode komersial RIA, EIA, atau ELISA. Pemeriksaan
core.Genom VHB merupakan molekul DNA sirkular diatas digunakan untuk mendeteksi IgM anti-HAV dan
untai-ganda parsial dengan 3200 nukleotida. total anti-HAV (IgM dan IgG). IgM anti-HAV dapat
dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya.
Penularan • Pemeriksaan Penunjang Lain
• Hepatitis A biasanya ditularkan sewaktu virus dari Diagnosis dari hepatitis dapat dibuat berdasarkan
orang yang terinfeksi tertelan oleh orang lain melalui: pemeriksaan biokimia dari fungsi liver (pemeriksaan
1. makan makanan tercemar laboratorium dari: bilirubin urin dan urobilinogen, total
2. minum air tercemar dan direct bilirubin serum, alanine transaminase (ALT)
3. menyentuh lampin, seprai dan handuk yang dikotori dan aspartate transaminase (AST), alkaline phosphatase
tinja dari orangyang dapat menularkan penyakit (ALP), prothrombin time (PT), total protein, serum
4. hubungan langsung (termasuk seksual) dengan orang albumin, IgG, IgA, IgM, dan hitung sel darah lengkap).
yang terinfeksi. Apabila tes lab tidak memungkinkan, epidemiologic
evidence dapat membantu untuk menegakan diagnosis.
• Hepatitis B
Jalur penularan infeksi VHB di Indonesia yang INFLUENZA
terbanyak adalah secara parenteral yaitu secara vertikal Influenza merupakan penyakit yang dapat menyerang
(transmisi) maternal-neonatal atau horisontal(kontak hewan dan manusia dengan penyebabnya virus
antar individu yang sangat erat dan lama, seksual, Orthomyxoviridae. Influenza merupakan suatu penyakit
iatrogenik, penggunaan jarum suntik bersama) infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh
• Hepatitis B ditularkan kepada orang lain apabila darah demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering
atau cairan tubuh (misalnya air liur, air mani dan disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif.
lelehan vagina) yang berisi virus hepatitis B memasuki 1. Influenza A
tubuh seseorang melalui: Influenza A sering terjadi secara musiman, influenza ini
dapat menyebabkan epidemic atau pandemic.
Siklus hidup Ada dua protein pertanda virus influenza A, yaitu
• Hepatitis A 1. protein hemaglutinin yang dilambangkan dengan H
Replikasi anggota Picornaviridae hampir mirip, kecuali 2. protein neuraminidase yang dilambangkan dengan
pada kelompok echovirus. Siklus replikasi picornavirus N.
terjadi dalam sitoplasma sel. Pertama, virion berikatan 2. Influenza B
dengan reseptor spesifik di membran plasma. Ikatan Influenza B berlangsung secara sporadic pada
reseptor memicu perubahan bangunan dalam virion lingkungan tertentu seperti panti jompo, panti asuhanm
yang menghasilkan pelepasan RNA virus ke dalam asrama, barak tentara, dan lain-lain. Influenza ini
sitosol sel. termasuk golongan ringan.
• Hepatitis B 3. Influenza C
Proses replikasi VHB berlangsung cepat, sekitar 1010- Influenza C biasanya tidak menimbulkan wabah atau
1012 virion dihasilkan setiap hari. Siklus hidup VHB epidemic, lebh ringan dan jarang menimbulkan
dimulai dengan menempelnya virion pada reseptor di keluhan. Sama seperti influenza B, influenza ini juga
permukaan sel hati. Setelah terjadi fusi membran, termasuk golongan ringan.
partikel core kemudian ditransfer ke sitosol dan
selanjutnya dilepaskan kedalam nucleus (genom
Sifat Virus Influenza
release), selanjutnya DNA VHB yang masuk kedalam
Mampu mengubah antigen permukaannya (H dan
nukleus mula-mula berupa untai DNA yang tidak sama
N) baik secara cepat atau mendadak maupun lambat.
panjang yang kemudian akan terjadi proses DNA repair
Peristiwa terjadinya perubahan besar dari struktur
berupa memanjangnya rantai DNA yang pendek
antigen permukaan yang terjadi secara singkat disebut
sehingga menjadi dua untai DNA yang sama panjang
antigenic shift.
atau covalently closed circle DNA (cccDNA)
Virus influenza mempunyai sifat dapat
bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 220C dan
PEMERIKSAAN
lebih dari 30 hari pada suhu 00C. Mati pada pemanasan
• Hepatitis A
600C selama 30 menit atau 560C selama 3 jam dan
1. Pemeriksaan Klinis
pemanasan 800C selama 1 jam. Virus akan mati dengan
Diagnosis klinik ditegakan berdasarkan keluhan seperti
deterjen, disinfektan misalnya formalin, cairan yang
demam, kelelahan, malaise, anorexia, mual dan rasa
mengandung iodin dan alkohol 70%.
tidak nyaman pada perut. Beberapa individu dapat
mengalami diare. Ikterus (kulit dan sclera menguning),
Morfologi
sitoplasma sel akan melepaskanenvelope dan juga
kapsidnya dan berpindah ke nukleus. Hasil dari proses
uncoatingini akan membuat RNA polimerase dari virus
aktif. RNA ini akan digunakan untuktahap translasi dan
transkipsi virus tersebut.
4. Replikasi
Replikasi virus dilakukan didalam nukleus sel inang.
Genom – genom yang ada padavirus bisa langsung
direplikasi didalam nukleus tersebut.
5. Transkripsi
Transkripsi mRNA virus dilakukan didalam nukleus
dari sel inang dari RNA virustersebut. RNA virus
influenza yang bertipe negative membuat RNA
tidak bisalangsung ditranskripsikan tetapi harus
diubah dulu susunan RNAnya menjadi RNApositif
sehingga ditranskripsikan
6.Translasi
Sepuluh protein virus dikodekan oleh 8 genom. Enam
mRNAs ditranskripsi darisegmen 1 sampai 6. Hal ini
karena dalam bakteri eukariotik hanya mengenali
- Asam nukleat adalah suatu substansi yang sangat
kodonAUG yang sangat spesifik. Dalam proses
berguna untuk membawa informasi genetik dari
translasi ini yang dilakukan disitoplasmaakan
virus itu, sementara protein menyelubungi tubuh
menghasilkan protein – protein yang kemudian akan
virus yang sangat kecil itu
disalurkan ke aparatusgolgi
 Kepala. Bagian teratas dalam virus influenza 7. Assembly
merupakan bentuk kapsid yang melindungi DNA di Tahap ini adalah saatnya penggabungan antara materi
dalamnya. genetik dari virus dan proteinyang sudah dibentuk.
 Kapsid. Bagian kapsid melindungi seluruh tubuh virus Materi genetik virus akan kembali dibungkus oleh
influenza yang terdiri dari lapisan lipid yang tebal dan nukleokapsidyang ada. Setelah terbentuk virus dengan
menyeluruh. protein yang lengkap dan materi genetik
 Hemaglutinin. Hemaglutinin adalah bagian tonjolan 8 Budding
berwarna merah yang menjadi alat respon atau Proses ini dilakukan persiapan untuk pengeluaran virus
rangsang virus untuk menemukan sumber atau tempat baru yang sudah dibentuk.Tahapan ini hemagglutinin
hidup paling nyaman sebagai parasit dan akan dan neuramidase dari virus akan menempel pada
berkembang ketika hendak menyerang tubuh manusia. membransel. Dalam tahapan ini peran dari
 berbentuk spheris dengan ukuran 80-120mm micron, hemagglutinin menjadi sangat penting
permukaan virion ditutup dengan tonjolan panjang 10- karenahemagglutinin adalah penghubung dari sel dan
12mm micron yang ditutup dengan mplop vrus. Dengan virus itu sendiri.
genom RNA terdiri dari amplop lipida dengan 9. Release
permukaan glikoproein hemaglutinin dan Tahapan ini adalah akhir dari replikasi virus influenza.
neuraminidase. Virus infuenza yang sudah adaakan keluar melalui
membran sel inang. Virus yang telah menempel dan
Penularan influenza secara alami berasal dari percikan bergabungdengan kuncup – kuncup akan keluar setelah
ludah saat bersin atau batuk. Penyebaran dapat pula neuramidase mengeluarkan residu yangakan membelah
berasal dari kontak langsung dan kontak tak langsung. membran sel dari asam sialic dari sel inang. Dengan
begitu keluarlahvirus influenza dari sel inang yang
Replikasi ditumpangi.
1.Binding Setelah sembilan tahapan yang sudah dilakukan
Pada tahapan pertama ini sel virus influenza akan virus influenza selesai maka virus sudah berhasil
menganali sel inang yang ingindiinfeksi dan menempel mereplikasi dirinya dan membentuk virus –
pada sel inang. virus yang baru.
 Bakteriophage
2. Endositosis -. Bakteriophage merupakan sekelompok virus yang hidup dalam
Tahapan ini virus akan masuk kedalam sel. Virus yang sel bakteri dan mengandung kapsid dan genom dan tidak
masuk kedalam sel melaluiproses endonuklease. berenveloped sebagaimana virus.
Setelah virus berhasil masuk kedalam maka target
berikutnyaadalah untuk merilis genom dari virus -. Bentuk bakteriophage ikosahedral, ikosahedral dengan ekor dan
filamen
tersebut
-. Struktur bakteriophage : kepala, kapsid, Ekor dan serabut
3. Uncoating
Pada tahapan ini virus yang sudah masuk kedalam
-. Siklus hidup bakteriophage : Litik(adsorbsi, penetrasi, sintesis) variola ini sangat kompleks karena tidak memiliki konfirmasi
dan Lisogenik(Penggabungan, pembelahan, sintesis, Prakitan, ikosahedral atau simetri heliks seperti virus lain.
Litik)
-. Siklus hidup virus Variola terjadi di sitoplasma dengan urutan
-. Contoh virus yang menyerang bakteri : E. Coli, V. Cholera dan sebagai
Difteri yang biasanya disebabkan oleh virus T 7 dan T 3 jika berikut:
bakteri tersebut masuk kedalam tubuh makan akan ada reaksi dari Entry : Partikel IMV (Intracellular mature virion) mengikat
respon imun contohnya V. Cholera yang terdapat pada udang. reseptor yang belum diketahui dan bergabung dengan membran
sel. Partikel EMV (Extracellular mature virion) mengikat reseptor
-. Penyebaran Bakteriophage biasanya hidup pada lapisan biosfir yang tak dikenal juga dan terendositosis ke dalam sel.
tanah, air atau saluran pencernaan hewan. Initial Uncoating : Partikel inti dari virus yang mengandung gen
virus, DNA-RNA polymerase, dan enzim lainnya dilepaskan ke
-. Pemeriksaan Bakteriophage terlebih dahulu sampel ditanam pada sitoplasma.
media agar Early Transcription : Gen awal (termasuk code untuk
immunomodulatory protein, enzim replikasi dan faktor transkripsi)
-. Bakteriophage berperan dalam pengobatan sebagai antibiotik ditranskripsikan dan ditranslasikan dengan segera dari inti partikel
atau digunakan sebagai Terapi phage awal ke dalam sitoplasma.

Translocation : Partikel inti virus melakukan perpindahan ke luar


nukleus sel.
 HCV Secondary Uncoating : Nukleoprotein kompleks dari virus, yang
-. Virus Hepatitis C merupakan virus yang berbahaya dari jenis mengandung gen, dilepaskan. Pada tahap ini, gen virus direplikasi
virus hepatitis, virus ini biasanya tidak menimbulkan gejala sampai sebagai rangkaian transkripsi dan translasi dari gen intermediet.
ditahapan akhir infeksi kronis, namun infeksi kronis dapat Late Transcription : Gen virus terbaru (code untuk protein
menyebabkan parut pada hati dan setelah menahun menyebabkan struktural, enzim, dan faktor transkripsi) ditranskripsikan dan
sirosis. ditranslasikan.
Assembly : Rangkaian intermediet diputuskan menjadi linear
double-stranded DNA dan dikemas bersama protein virus terbaru
-. Struktur Virus hepatitis C adalah virus yang berenvelop dan
menjadi immature virions (IV).
bermateri genetik RNA dan terdiri dari envelop lipid yang
Release : IV dewasa berubah menjadi IMV melalui mekanisme
mengandung glikoprotein envelop E1 dan E2, protein kapsid C
yang tidak dapat digambarkan. IMV dipindahkan ke batas luar dari
yang membungkus materi genetiknya dan protein nonstruktur
sel dan dilepaskan melalui tiga jalan. Pertama, IMV dilepaskan
(tidak diperlihatkan). Digolongkan menjadi 6 genotif.
melalui lisis sel. Kedua, IMV bisa menguncup melewati
permukaan sel, mengambil envelope virus dari membran plasma
-. Transmisi hepatitis C : Pengguna jasa PSK, luka karena seks, sel. Di permukaan, sel yang berasosiasi dengan virus envelope
vertical transmission, Nosomical infection (CEV) didorong melalui actin tail sampai bersentuhan dengan sel
yang kedua. Ketiga, IMV menguncup melalui membran plasma
-. Siklus hidup Hepatitis C : Siklus Litik dan Siklus Lisogenik lalu mengambil envelope dan menjadi EEV

-. Gejala klinis Hepatitis C : Hepatitis C akut masa inkubasi -. Pemeriksaan Smallpox : Pembantu diagnosis terdiri atas
hepatitis C adalah 2 minggu sampai 6 bulan, setelah infeksi awal inokulasi pada korioalantoik, pemeriksaan virus dengan mikroskop
sekitar 70-80% penderita HCV tidak menunjukan gejala, demam, electron, dan deteksi antigen virus pada agar-sel. Kecuali itu juga
kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah, sakit perut, urin pemeriksaan histopatologik dan tes serologic (tes ikatan
gelap, kotoran berwarna abu, nyeri sendi, jaundice komplemen).

-. Pemeriksaan Hepatitis C : Skrinning dengan tes serologi -. Pengobatan : Penderita harus dikarantinakan. Sistemik
(ELISA) atau Chemiluminesoent immunoassay(CLIA) jika positif dapat diberikan obat antiviral (asiklovir atau vasiklovir) misalnya
pemeriksaan selanjutnya yaitu HCV RNA dan Biopsi hati dan isoprinosin, dan interferon dapat pula diberikan globulin gama.
fibroscan untuk penilaian awal seorang pasien dengan infeksi HCV Kecuali itu obat yang bersifat simtomatik, misalnya
kronik analgetik/antipiretik. Diawasi pula kemungkinan timbulnya infeksi
sekunder, maupun infeksi nosokomial, serta cairan tubuh dan
-. Pengobatan : Interferon alfa, Pegialated Interferon Alfa, elektrolit. . Pengobatan topical bersifat penunjang, misalnya
Rebavirin kompres dengan antiseptik atau salap antibiotic.

-. Penularan melalui udara

 Smallpox -. Pencegahan dengan cara Vaksinasi


-. Smallpox merupakan penyakit menular pada manusia yang
disebabkan oleh virus variola major atau variola minor. -.

-. Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan


umum yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian,
dengan ruang kulit yang monomorf terutama tersebar dibagian
perifer tubuh.

-. Struktur virus variola salah satu spesies penyebab smallpox yaitu
variola vera, virion dari variola berbentuk bulat dan licin dengan
ukuran kira-kira 302-350 nm, virus variola sendiri berbentuk bata
atau elips, berukuran 400 x 230 nm, struktur morfologi pada virus

Anda mungkin juga menyukai