In(RRµ)=In(ȒR)+zŜE[(In(ȒR)]
In(ȒR)
In(RRɩ)=In(ȒR)-zŜE[(In(ŔR)]
0.0 RR
1- ɛ = 𝑒 −𝑧𝑆𝐸[𝐼𝑛(𝑅𝑅))
𝑍²·𝑎/2[(1−𝑃1)/𝑃1+(1−𝑃ƨ)/𝑃ƨ]
m= [𝐼𝑛(1−ɛ)]²
Tabel 11a-111 menyajikan besar sampel unttuk interval kepercayaan 99%,95% dan
90%,ɛ=0,10,0,20,0,25 dan 0,50 RR yang berkisar dadi0,025 sampai 4,00 dan Pƨ=berkisar
antara 0,01 sampa 0,90
Contoh Soal
RR = P₁/P₀=0.318/0.413=0.77
Log₀(0.77)=-0.26
1 1 1 1
=87 − + 271 − 112 = 0.11
274
Hipotesis nol yang lasim jika resiko relatif adalah parameter yang diselidiki,adalah
Ho:RR =1 Artinya dihipotesis bahwa proporsi mereka yang menderita penyakit pada
kelompok terpapar dan tidak terpapar adalah sama.Hipotesis nol bisa dinyatakan dalam
bentuk probabilitas yaitu dengan H₀;P1=P2 jadi hipotesis nol sama dengan hipotesis nol pada
umumnya tentang persamaan 2 proporsi yang telah diuraikan dalam bab 1 hipotesis alternatif
dalam berupa satu sisi atsu dua sisi;yaitu H₀;RR>1,;RR,<1 atau H,;RR ≠1 dalam tiap pilihan
hipotesis alternatif ini dapat dinyatakan dalam probabiliti terjadi penyakit pada tiap
kelompok,dengab H,;RR > P₁>P₂ H.;P₂ atau H:P₁ ≠ P₂ jadi penentuan besar sampel yang
diperlukan untuk mengkaji hipotesis nol bahwa RR=1 sama persis dengan hipotesis nol untuk
uji perbedaan 2 proporsi.
Besar sampel yang diperlukan untuk pengujian dua sisi diperoleh dari rumus
Contoh Soal;
Jawaban : P₁=12/20=60%.p₂=6/20-30%
P=(p₁+p₂)/2=(60%+30%)/2-45%
[(1,96√2,0,0,45(1−0,0,45)+0,84√0,84(1−0.6)+0,3(1−0,3)]²
N= 𝑛 = 41,97
(𝑃 1 −𝑃2 )²