Anda di halaman 1dari 4

Uji Perbandingan Ganda

Uji Perbandingan Ganda


Daftar Isi
 Uji Perbandingan Ganda
o Pengertian Uji Perbandingan Ganda

Wawasan Edukasi – Anova (Analisis Of Varians) adalah sebuah analisis


yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data yang lebih
dari dua kelompok. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada pengujian
ANOVA adalah sampel harus berasal dari kelompok yang independen,
data masing-masing kelompok memiliki distribusi yang normal, dan variansi
antar kelompok harus homogen. Beberapa persyaratan tersebut harus
terpenuhi sebelum uji ANOVA dilakukan. Jika persyaratan tersebut tidak
terpenuhi, maka uji ANOVA tidak dapat dilakukan dan harus menggunakan
metode Non-Parametris untuk menguji hipotesisnya.
Uji Anova pada prinsipnya adalah melakukan analisis variabilitas data
menjadi dua sumber variasi yaitu variasi didalam kelompok (within) dan
variasi antar kelompok (between). Bila variasi keduanya sama (nilai
perbandingan keduanya mendekati angka satu), maka hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan dari intervensi yang dilakukan. Dengan kata
lain, nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya jika
variasi antara kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya
intervensi yang diberikan memberikan efek yang berbeda, atau dengan
kata lain nilai mean yang dibandingkan memiliki perbedaan.

Sebagai pengantar analisis perbandingan ganda, beberapa point yang


harus diketahui;

 Jika dalam pengujian Ho pada uji ANOVA diterima, maka sudah dapat
diambil kesimpulan dan pengujian dapat dihentikan sampai disini.
 Jika dalam pengujian ANOVA Ho ditolak, maka untuk mengetahui
seberapa besar pengaruhnya, maka dilakukan uji menggunakan
analisis perbandingan ganda.
 Syarat dapat dilakukannya pengujian perbandingan ganda ini adalah
jumlah level faktornya (perlakuan) lebih dari dua.
Pengertian Uji Perbandingan Ganda
Uji ini digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan proses
atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua
variabel dari populasi yang sama. Beberapa macam pengujian yang dapat
dilakukan dalam analisis perbandingan ganda adalah uji tukey, bonferroni,
scheffe, fisher, dunnet, Duncan dll.

Pada pembahasan kali ini, hanya beberapa uji perbandingan ganda yang
umum digunakan saja yang akan di bahas, seperti dibawah ini:

Uji fisher Least Significant Difference (LSD) / Uji Beda Nyata


Terkecil
Analisis perbandingan ini digunakan untuk mengetahui dari pasangan rata-
rata mana yang paling berbeda diantara pasangan yang ada. Metode Least
Significant Difference menggunakan perbandingan berbagai rata-rata
dengan uji t untuk mengetahui perbedaan dari pasangan rata-rata.
Salah satu prosedur uji yang paling sederhana untuk menjawab
pertanyaan tentang nilai tengah perlakuan mana yang berbeda apabila H1
diterima adalah uji beda nyata terkecil (Least Significant Different = LSD).
Uji ini sangat cocok digunakan apabila pengujian nilai tengah perlakuan
yang akan dibandingkan sebelumnya telah direncanakan. Tingkat
ketepatan uji BNT akan berkurang jika digunakan untuk menguji semua
kemungkinan pasangan nilai tengah perlakuan (melakukan pembanding
yang tidak terencana). Beberapa aturan dasar yang perlu diperhatikan agar
uji ini dapat digunakan secara efektif antara lain: gunakan uji BNT hanya
apabila F. Hitung > F. Tabel, tidak menggunakan uji BNT untuk
membandingkan semua kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan
karena hanya cocok untuk membandingkan dengan kontrol atau tidak lebih
dari lima perlakuan. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang
sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai pembanding (NP) BNT
pada taraf nyata α adalah:
Nilai tα dilihat pada tabel t dengan menggunakan derajat bebas galat dan
α yang digunakan.

Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan berbeda secara statistika,
maka bandingkan dengan selisih (beda) dua nilai tengah perlakuan
tersebut dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai BNT , maka
dua nilai tengah dikatakan berbeda secara nyata pada taraf α, sebaliknya
jika beda dua nilai tengah ≤ nilai NP BNT, maka dua nilai tengah dikatakan
tidak berbeda nyata.

Uji tukey / Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)


Uji Tukey atau disebut juga dengan Tukey Honestly Significant Difference
(HSD) merupakan pengujian perbandingan berbagai kelompok rata-rata.
Uji ini biasanya digunakan pada sampel besar. Uji Tukey HSD
menggunakan statistik range studentized untuk membuat semua
perbandingan berpasangan antar goup dan menentukan tingkat kesalahan
kelompok percobaan untuk membuat perbandingan berpasangan.

Perlu diketahui bahwa uji BNJ ini dilakukan hanya apabila hasil analisis
ragam minimal berpengaruh nyata. Tapi bagaimana kalau hasil analisis
ragam tidak berpengaruh nyata apakah bisa dilanjutkan dengan uji BNJ?
Jawabnya bisa. Tapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah
perlu menguji perbedaan pengaruh perlakuan jika ternyata perlakuan yang
dicobakan sudah tidak memberikan pengaruh yang nyata? Bukankah
apabila perlakuan tidak berpengaruh berarti perlakuan t1 = t2 = t3 = tn,
yang berarti pengaruh perlakuannya sama. Jadi sebenarnya pengujian
rata-rata perlakuan pada perlakuan-perlakuan yang tidak berpengaruh
nyata tidak banyak memberikan manfaat apa-apa.

Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu


nilai untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan
seperti halnya pada uji BNT. Kriterium uji BNJ sama dengan uji BNT.
Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka
formula untuk perhitungan nilai BNJ pada taraf nyata α adalah:
Nilai qα dilihat pada tabel BNJ dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe
adalah derajat bebas galat.
Untuk mencari nilai q(p, v, α) anda dapat melihatnya pada table nilai kritis
uji perbandingan berganda Tukey pada taraf nyata 1% dan 5%. Untuk
menentukan nilai q(p, v, α), harus berdasarkannilai taraf nyata yang dipilih
(misalnya anda menentukan taraf nyata = 5%), jumlah perlakuan, p dan
nilai derajad bebas (db) galat

http://wawasan-edukasi.web.id/2015/10/uji-perbandingan-ganda.html

Anda mungkin juga menyukai