Jika dalam pengujian Ho pada uji ANOVA diterima, maka sudah dapat
diambil kesimpulan dan pengujian dapat dihentikan sampai disini.
Jika dalam pengujian ANOVA Ho ditolak, maka untuk mengetahui
seberapa besar pengaruhnya, maka dilakukan uji menggunakan
analisis perbandingan ganda.
Syarat dapat dilakukannya pengujian perbandingan ganda ini adalah
jumlah level faktornya (perlakuan) lebih dari dua.
Pengertian Uji Perbandingan Ganda
Uji ini digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan proses
atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua
variabel dari populasi yang sama. Beberapa macam pengujian yang dapat
dilakukan dalam analisis perbandingan ganda adalah uji tukey, bonferroni,
scheffe, fisher, dunnet, Duncan dll.
Pada pembahasan kali ini, hanya beberapa uji perbandingan ganda yang
umum digunakan saja yang akan di bahas, seperti dibawah ini:
Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan berbeda secara statistika,
maka bandingkan dengan selisih (beda) dua nilai tengah perlakuan
tersebut dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai BNT , maka
dua nilai tengah dikatakan berbeda secara nyata pada taraf α, sebaliknya
jika beda dua nilai tengah ≤ nilai NP BNT, maka dua nilai tengah dikatakan
tidak berbeda nyata.
Perlu diketahui bahwa uji BNJ ini dilakukan hanya apabila hasil analisis
ragam minimal berpengaruh nyata. Tapi bagaimana kalau hasil analisis
ragam tidak berpengaruh nyata apakah bisa dilanjutkan dengan uji BNJ?
Jawabnya bisa. Tapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah
perlu menguji perbedaan pengaruh perlakuan jika ternyata perlakuan yang
dicobakan sudah tidak memberikan pengaruh yang nyata? Bukankah
apabila perlakuan tidak berpengaruh berarti perlakuan t1 = t2 = t3 = tn,
yang berarti pengaruh perlakuannya sama. Jadi sebenarnya pengujian
rata-rata perlakuan pada perlakuan-perlakuan yang tidak berpengaruh
nyata tidak banyak memberikan manfaat apa-apa.
http://wawasan-edukasi.web.id/2015/10/uji-perbandingan-ganda.html