Anda di halaman 1dari 36

Uji Lanjut

(Multiple Comparison Test)

Jenis-jenis Uji Lanjut


Uji lanjut dari ANOVA jika terdapat hasil yang signifikan (hipotesis H0 ditolak)
Beberapa uji adalah :
-

Uji BNT (Beda Nyata Terkecil, Least Significance Difference)

Uji BNJ (Beda Nyata Jujur, Honestly Significance Difference)

Uji Perbandingan Berganda Duncan (Duncan's Multiple Range Test)

Uji Perbandingan thd Kontrol (uji Dunnett)

Kontras Ortogonal

Uji BNT
Uji BNT merupakan prosedur pengujian perbedaan diantara rata-rata
perlakuan yang paling sederhana dan paling umum digunakan.

Metode ini diperkenalkan oleh Fisher (1935), sehingga dikenal pula dengan
Metoda Fishers LSD (Least Significant Difference)

Untuk menggunakan uji BNT, atribut yang kita perlukan adalah nilai kuadrat
tengah galat (KTG), taraf nyata, derajat bebas (db) galat, dan tabel t-student
untuk menentukan nilai kritis uji perbandingan.

Ftabel dan Ttabel di Excel


Seringkali dalam penelitian (kuantitatif) dihadapkan pada pengujian hipotesis,

yaitu dengan cara membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel atau F-hitung
dengan F-tabel.

Nilai t dan F hitung adalah hasil dari perhitungan atau running dari data-data

yang diolah, sementara t dan F tabel adalah nilai yang sudah ada dan biasanya
tertera dalam lampiran pada buku statistik.

Namun, dalam lampiran buku tsb, biasanya hanya memuat angka untuk ttabel maupun F-tabel dengan jumlah sampel yang terbatas.

untuk mengatasi keterbatasan sampel yang ditampilkan tsb, bisa dgn memanfaatkan
aplikasi microsoft. excel untuk mengetahui nilai t dan F tabel.

Misalnya untuk mencari nilai t-tabel dgn menuliskan formula pada insert function
atau sel-nya =TINV(probability, deg_freedom).

Tinggal menggantikan nilai probability dan degree of freedom-nya saja lalu

diENTER. Probability diambil dari tingkat signifikan yang digunakan, misalnya 1%,
5%, 10%, 20% dan sebagainya. Sementara degree of freedom menunjukkan derajat
bebasnya. Misalnya menggunakan tingkat signifikan 10 % dan df 20, maka
penulisannya =TINV(0.1, 20) dan ENTER, maka akan muncul angka 1.725.

Nilai F tabel formulanya adalah =FINV((probability, deg_freedom1,


deg_freedom2).

Misal jika tingkat signifikan sebesar 10%, df1 sebesar 5 dan df2 sebesar 10, maka
=FINV(0.1, 10, 5) dan ENTER, dan akhirnya akan menghasilkan angka 2.5216.

Penggunaan uji BNT, ada beberapa hal yang


perlu diperhatikan:
Gunakan uji BNT apabila uji F dalam Analisis Ragam signifikan
Prosedur BNT akan mempertahankan taraf nyata 0.05 hanya jika

pembandingan semua kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan 3


perlakuan

Gunakan uji BNT untuk pembandingan terencana tanpa memperhatikan

banyaknya perlakuan. Misalnya apabila kita ingin membandingkan semua


rata-rata perlakuan dengan kontrol, uji BNT dapat digunakan meskipun lebih
dari 3 perlakuan.

Formula untuk menghitung nilai BNT adalah


sebagai berikut:
Kriteria pengambilan
keputusan: jika beda dari
dua perlakuan lebih besar
dari BNT maka kedua
perlakuan tersebut
berbeda nyata pada taraf

Contoh Soal

Anova

Uji Tukey (HSD=Honest Significantly Difference) atau BNJ (Beda Nyata Jujur).
Nilai kritis BNJ:

BNJ = q;p, db galat KTG/r


Bila ulangan tak sama r didekati denga rataan harmonik Rh

Rh = t / 1/ri

Prosedur pembandingan
urutkan rataan perlakuan dari terkecil ke terbesar atau sebaliknya
Nilai awal i=1 dan j=1
Hitung beda rataan antara perlakuan terkecil ke-I dengan terbesar ke-j, kemudian bandingkan

dengan nilai BNJ, jika beda rataan perlakuan lebih kecil dari BNJ lanjutkan ke langkah 5 dan jika
tidak lanjutkan ke langkah 4

Berikan j=j+1, jika j<p kembali ke langkah 3


Garis mulai rataan perlakuan ke-I sampai ke perlakuan ke-j
Berikan i=i+1, jika i<p kembali ke langkah 3.

Jika tombol Post


Hoc... diklik, akan
muncul pilihan 18
jenis uji lanjut

Uji ANOVA satu arah hanya memberikan kesimpulan tentang ada


tidaknya perbedaan antar tiga atau lebih kelompok data, sedangkan
kelompok mana yang berbeda belum dapat disimpulkan.
Untuk memecahkan masalah itu pada ANOVA satu arah tersedia uji
lanjut Post Hoc...

18 jenis pilihan
uji lanjut Post
Hoc...

1. LSD
Fisher Least Significant Difference (LSD) atau Beda Nyata Terkecil (BNT) digunakan untuk
mengetahui dari pasangan rata-rata mana yang paling berbeda di antara pasangan yang
ada. Uji LSD menggunakan perbandingan berbagai rata-rata dengan uji t untuk mengetahui
perbedaan dari pasangan rata-rata.

3. Sidak
Uji Sidak bertujuan untuk melakukan
perbandingan berpasangan antar variabel
dalam penelitian sehingga bisa diketahui
pasangan mana saja yang berbeda.

4. Scheffe
Uji Scheffe adalah pengujian dengan melakukan
perbandingan berpasangan antar kelompok
rata-rata dan pengujian range dari kelompok
rata-rata.
Uji ini memberikan panduan yang lebih
konservatif dibandingkan dengan pengujian
yang lain dengan persyaratan yang lebih tinggi
untuk setiap perbedaan rata-rata
2. Benferoni
Uji Benferoni adalah metode
perbandingan dua pasangan rata-rata
yang didasarkan pada statistik t
dengan melakukan penyesuaian
terhadap tingkat signifikansi untuk
setiap perbandingan yang dilakukan.
Uji ini biasanya digunakan untuk
sampel kecil.

5. R-E-G-W F dan 6. R-E-G-W Q


Uji R-E-G-W dikembangkan oleh Ryan, Einot,
Gabriel dan Welsch sehingga nama uji ini
menggunakan inisial keempat orang tersebut.
Uji R-E-G-W F menggunakan uji F sebagai dasar
pengujian, sedangkan uji R-E-G-W Q
menggunakan range studentized sebagai dasar
pengujian.

8. Tukey
Uji Tukey atau disebut juga dengan Tukey
Honestly Significant Difference (HSD) atau
uji Beda Nyata Jujur (BNJ) merupakan
pengujian perbandingan berbagai kelompok
rata-rata.
Uji ini biasanya digunakan pada sampel
besar.
9. Tukeys b
Uji Tukeys b atau Tukey Wholly Significant
Difference (WSD) dilakukan dengan menguji
range dari kelompok rata-rata dan kemudian
menghitung nilai dari range tersebut.
Output dari uji Tukeys b berupa kelompok
homogen yang merupakan pengelompokan
dari rata-rata yang sama dalam satu
kelompok

7. SNK
Uji Student-Newman-Keuls (SNK)
adalah pengujian rata-rata dengan
menggunakan rata-rata kelompok
perlakuan yang didasarkan pada uji
range untuk kelompok homogen.
Kelompok perlakuan ini akan homogen
dalam hal mereka tidak berbeda dalam
kelompoknya tetapi berbeda dari
kelompok lain.

10. Duncan
Uji Duncan atau uji rentang Duncan
digunakan untuk menguji
perbandingan berpasangan antar
beberapa rata-rata.
Model pengujian yang dilakukan
hampir sama dengan model SNK

13. Waller-Duncan
Uji Waller-Duncan menggunakan
pendekatan Bayesian.
Pengujian ini adalah pengujian untuk
homogenitas kelompok.
Uji ini menggunakan rata-rata harmonis
dan baik jika digunakan untuk sampel
yang berukuran tidak sama.

11. Hochbergs GT2


Uji ini merupakan uji dua jenis,
yaitu pengujian homogenitas
kelompok dan pengujian
perbandingan berpasangan

14. Dunnett
Uji Dunnet menggunakan distribusi
t sebagai dasar untuk melakukan
perbandingan berbagai rata-rata
dengan menggunakan salah satu
variabel sebagai variabel kontrol.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh suatu perlakuan terhadap
suatu variabel dibandingkan dengan
variabel sebelum adanya perlakuan.

12. Gabriel
Uji Gabriel adalah pengujian ratarata dengan menggunakan teknik
perbandingan berpasangan.
Pengujian ini merupakan pengujian
dengan homogenitas kelompok dan
pengujian berpasangan antar
kelompok

17. Gomes-Howell
Uji ini adalah pengujian perbandingan
kelompok rata-rata dengan menggunakan
pendekatan yang lebih bebas.
Uji ini digunakan jika variansi populasi tidak
sama.

18. Dunnetts C
Uji ini adalah pengujian rata-rata kelompok
dengan menggunakan pendekatan
perbandingan berpasangan.
Uji ini menggunakan dasar pengujian range
studentized
Uji ini digunakan jika variansi populasi tidak
sama.

16. Dunnetts T3
Uji ini adalah pengujian perbedaan
rata-rata kelompok dengan
menggunakan teknik pengujian
perbandingan berpasangan.
Uji ini digunakan jika variansi
populasi tidak sama

15. Tamhanes T2
Uji Tamhane digunakan untuk
pengujian perbandingan
berpasangan kelompok rata-rata.
Uji ini digunakan jika variansi
populasi tidak sama.

Uji lanjut yang lazim


digunakan:
1. LSD
2. Tukey
3. Duncan
4. Dunnet

Jika dari hasil tersebut terdapat perbedaan untuk setiap regimen


makanan, lakukan uji lanjut untuk menguji pasangan regim
makanan mana yang berbeda dengan memakai uji LSD, Tukey,
Duncan dan Dunnett.

Penyelesaian
1. Memasukkan data ke SPSS

Dari menu utama File, pilih menu New, lalu klik


mouse pada Data sehingga muncul lembar kerja Data
Editor SPSS

Kemudian klik sheet tab Variable View

Pengisian Variabel

Pengisian Data

Pengolahan Data

Hasil Pengolahan Data

Penafsiran Hasil Pengolahan Data

Statistik deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata


pertambahan berat badan pada pemberian
regimen makanan A sampai J seperti pada kolom
ini.

De scriptiv es
Pertambahan Berat

N
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Total

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

Mean
2,33
1,00
2,33
6,33
9,33
5,67
5,67
6,33
5,00
5,33
4,93

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30

Std. Deviation
,58
1,00
1,53
2,08
1,53
2,52
,58
,58
1,73
1,15
2,65

Te st of Homogene ity of Variance s


Pertambahan Berat
Levene
Statistic
1,668

df1

df2
9

20

Sig.
,163

Std. Error
,33
,58
,88
1,20
,88
1,45
,33
,33
1,00
,67
,48

95% Confidence Interval for


Mean
Lower Bound Upper Bound
,90
3,77
-1,48
3,48
-1,46
6,13
1,16
11,50
5,54
13,13
-,58
11,92
4,23
7,10
4,90
7,77
,70
9,30
2,46
8,20
3,94
5,92

Minimum
2
0
1
4
8
3
5
6
4
4
0

Maximum
3
2
4
8
11
8
6
7
7
6
11

Karena hasil pengujian homogenitas variansi


dengan Levene Statistic menunjukkan nilai 1,668
dengan Sig. = 0,163 (> 0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa variansi pertambahan berat
badan untuk masing-masing regimen makanan
adalah sama sehingga pengujian ANOVA dengan
uji F bisa dilakukan.

ANOVA
Pertambahan Berat

Between Groups
Within Groups
Total

Sum of
Squares
160,533
43,333
203,867

df

Hasil pengujian ANOVA dengan


menggunakan uji F
menunjukkan nilai F = 8,232
dengan Sig. = 0,000 (< 0,05),
maka Ho ditolak yang berarti
rata-rata pertambahan berat
badan untuk masing-masing
regimen makanan berbeda
secara nyata.

9
20
29

Mean Square
17,837
2,167

F
8,232

Sig.
,000

Pe rtambahan Be rat

Tukey HSDa

Duncana

Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Sig.
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Sig.

Makanan
B
A
C
I
J
F
G
D
H
E
B
A
C
I
J
F
G
D
H
E

N
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

Subset for alpha = .05


1
2
3
1,00
2,33
2,33
2,33
2,33
5,00
5,00
5,33
5,33
5,67
5,67
5,67
5,67
6,33
6,33
6,33
6,33
9,33
,076
,076
,076
1,00
2,33
2,33
5,00
5,33
5,67
5,67
6,33
6,33
9,33
,307
,337
1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.


a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Hasil uji lanjut Tukey


HSD menunjukkan
bahwa rata-rata
pertambahan berat
badan oleh regimen
makanan terbagi
menjadi tiga yang
berbeda.
Kelompok pertama
adalah kelompok ratarata yang sama yang
terdiri dari regimen
makanan B, A, C dan I.
Kelompok kedua
memiliki rata-rata
pertambahan berat
badan yang sama,
terdiri dari regimen
makanan A, C. I, J, F.
G, D dan H.
Kelompok ketiga adalah
regimen makanan E

Pe rtambahan Be rat

Tukey HSDa

Duncana

Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Sig.
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Regimen
Sig.

Makanan
B
A
C
I
J
F
G
D
H
E
B
A
C
I
J
F
G
D
H
E

N
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

Subset for alpha = .05


1
2
3
1,00
2,33
2,33
2,33
2,33
5,00
5,00
5,33
5,33
5,67
5,67
5,67
5,67
6,33
6,33
6,33
6,33
9,33
,076
,076
,076
1,00
2,33
2,33
5,00
5,33
5,67
5,67
6,33
6,33
9,33
,307
,337
1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.


a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Hasil uji lanjut Duncan


menunjukkan bahwa
rata-rata pertambahan
berat badan oleh
regimen makanan
terbagi menjadi tiga
yang berbeda.
Kelompok pertama
adalah kelompok ratarata yang sama yang
terdiri dari regimen
makanan B, A dan C.
Kelompok kedua
memiliki rata-rata
pertambahan berat
badan yang sama,
terdiri dari regimen
makanan I, J, F. G, D
dan H.
Kelompok ketiga adalah
regimen makanan E

Soal Latihan (Dikumpulkan)


1. Suatu percobaan dilakukan untuk menguji 12 varietas gandum (Triticum aestivum) pada
dataran tinggi. Mempertimbangkan lingkungan yang digunakan untuk percobaan
mempunyai gradien perbedaan searah. Saluran irigasi berada pada sebelah kiri lahan
percobaan. Maka rancangan yang digunakan ialah RAK yang dibagi menyadi 3 Ulangan.
Pengamatan dilakukan pada peubah tinggi tanaman dengan hasil sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

a)

Ulangan
Total
1
2
3
A
87.00
82.00
79.00
248.00
B
89.00
88.00
90.00
267.00
C
71.00
96.00
91.00
258.00
D
98.00
92.00
89.00
279.00
E
85.00
89.00
83.00
257.00
F
83.00
83.00
85.00
251.00
G
87.00
91.00
88.00
266.00
H
91.00
91.00
92.00
274.00
I
79.00
80.00
81.00
240.00
J
96.00
98.00
95.00
289.00
K
89.00
95.00
94.00
278.00
L
101.00
100.00
98.00
299.00
TOTAL
1056
1085
1065
3206
Rerata
88
90
89
267
Buatlah denah percobaan dan letak perlakuan dan pengacakannya

Ratarata
82.67
89.00
86.00
93.00
85.67
83.67
88.67
91.33
80.00
96.33
92.67
99.67
1069
89

Varietas

b) Tentukan FK,db (total, perlakuan, ulangan, galat), JK (total, perlakuan, ulangan, galat),
KT (perlakuan, ulangan, galat). F hitung, F tabel 5% dan 1% dan KK. Tentukan nilai
SE rata-rataperlakuan dan SE beda dua rata-rata perlakuan.
c) Lengkapi tabel anova
Tabel Annova tinggi tanaman gandum
No
1
2
3
4

SK

db

JK

KT

Fhit

Perlakuan
Ulangan
Galat
Total

d) Hipotesis nol:
e) Kesimpulan dan Interpretasi:
f)

Uji perbedaan rata-rata perlakuan menggunakan uji Duncan (DMRT)

Ftab
5%

1%

2. Suatu percobaan untuk menguji produktifitas 5 varietas gandum dilakukan dengan RSBL karena
kondisi lahan mempunyai dua arah sumber keragaman. Parameter pengamatan yang diamati
ialah hasil penen biji kering (kg/plot)

a)

Buatlah denah percobaan dan denah pengacakan

b)

Buatlah analisis ragam jika hasil pengamatannya sebagai berikut

Baris
1
2
3
4
5

1
B
0.705
C
1.5
A
2
D
1.8
E
1.2

2
C
1.4
E
1.9
B
0.95
A
1.25
D
1.75

Kolom
3
D
1.4
A
1.85
E
1.3
B
1.89
C
1.45

4
E
2.05
B
1.21
D
1.55
C
1.2
A
1.4

5
A
1.1
D
0.8
C
1.7
E
1.2
B
1.9

Kolom
3

Total

Rerata

Jumlah

Rerata

Total
Rerata
Jumlah perlakuan dan rerata perlakuan

Perlakuan

A
B
C
D
E
Jumlah
Rerata
Anova RSBL

SK

db

Baris
Kolom
Perlakuan
Galat
Total
c) Buatlah hipotesis
d) Kesimpulan dan Interpretasi
e) Uji bedarata-rata dengan BNJ

JK

KT

F hit

F tab
5%

1%

Anda mungkin juga menyukai