Anda di halaman 1dari 52

H.

Joris Hermawan, dr

Rangkuman Rumus (JHm)

RUMUS SIMPANG BAKU SAMPEL

1.

(xi x )
S=
n-1
( n fi xi - ( fi xi ) )

2.
S=

n(n-1)
p ( n f i ci - ( f i ci ) )

3.

S=

n(n-1)

Rangkuman Rumus (JHm)

Rumus ukuran sampel di mana yang ditaksir rata-rata populasi


Z/2 2 2
n = ------------d2

di mana :
n = ukuran sampel yang diperlukan
Z = harga tabel normal untuk tingkat
reliabilitas

2 = varians
d = kekeliruan maksimum yang masih dapat ditolerir.

Rumus ukuran sampel di mana yang ditaksir proporsi populasi


Z/2 2 P Q
n = -------------d2
di mana : P = taksiran proporsi populasi dan

Q=1-P

Rangkuman Rumus (JHm)

PERKIRAAN UKURAN SAMPEL MINIMAL


1. Tentukan berapa sampling error yang ditoleransi yaitu d .
2. Berapa distribusi standar dari obyek studi yaitu s .
3. Tentukan tingkat reliabilitas biasanya 95% yang berarti Z/2
dalam tabel = 1,96.
4. Persamaan untuk menentukan n :
n = ( 1,96 ) . s / d

Persamaan ini berlaku untuk populasi yang sangat besar atau tidak
diketahui besarnya.
Untuk populasi yang diketahui besarnya N maka rumusnya menjadi :
n = ( 1,96 ) . s / ( d + 1,96 . s / N )

Rangkuman Rumus (JHm)

Bila SD tidak diketahui sering digunakan angka proporsi ( p ) atau presentasi


yang diperkirakan misalnya 2, 5, 10, 20, atau 50 % dari populasi N.
Rumus yang dipakai :

n=

z /2 . p ( 1 - p )
d

Misalnya : p = 25 % , d = 3 % maka untuk populasi yang sangat besar


n = ( 1.96 x 0,25 x 0,75 ) / 0,03 = 800,555
jadi subjek penelitian minimum 801 orang.

Untuk populasi N = 3000 disesuaikan dari hitungan diatas terdapat


n = 801 / ( 1 + 801 / 3000 ) = 632 jadi subjek penelitian untuk
N = 3000 minimum sebanyak 632 orang

Rangkuman Rumus (JHm)

1. MENENTUKAN ESTIMASI INTERVAL UNTUK PROPORSI

Rumus :

= p Z (1- / 2 ) p(1-p)/n

dengan :
p = x/n
= taraf signifikan taraf arti)
1- = taraf kepercayaan (level of confidence)
Z = bilangan yang diperoleh dari tabel distribusi normal standard.
Untuk 1- = 95 % Z tabel = 1,96.
Untuk 1- = 99 % Z tabel = 2,58.

Rangkuman Rumus (JHm)

2. MENENTUKAN ESTIMASI INTERVAL UNTUK RATA-RATA :


a. BILA

( STANDARD DEVIASI

POPULASI ) TIDAK DIKETAHUI

RUMUS YANG DIPAKAI :

= x t / 2 ; n 1) s / n
DENGAN : ( STANDARD DEVIASI POPULASI ) TIDAK DIKETAHUI

s = SIMPANGAN BAKU SAMPEL


X = RATA-RATA SAMPEL
n = UKURAN SAMPEL
t = KONSTANTA YANG DIPEROLEH DARI TABEL DISTRIBUSI t
STUDENT SESUAI DENGAN TARAF KEPERCAYAAN DAN DERAJAT BEBASNYA.
db = v = n 1

Rangkuman Rumus (JHm)

Rangkuman Rumus (JHm)

b. BILA DIKETAHUI MAKA RUMUS YANG DIPAKAI :

: X + Z ( / 2 ) /n
DENGAN :
= STANDARD DEVIASI POPULASI
Z = KONSTANTA YANG DIPEROLEH DARI TABEL
DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

Rangkuman Rumus (JHm)

Hukum-hukum Peluang :
1.

2.

0 P(A) 1
P(A) = 0; artinya peristiwa A pasti tidak
terjadi
P(A) = 1; artinya peristiwa A pasti terjadi
Apabila A merupakan sebuah kejadian dan A
merupakan komplemennya, maka berlaku :
P ( A ) + P ( A' ) = 1

10

Rangkuman Rumus (JHm)

3.

Apabila A dan B merupakan 2 buah kejadian sembarang


(hubungan inklusif) maka berlaku :
P (A B) = P (A) + P (B) - P (A B).

(A atau B atau kedua-duanya bisa terjadi)


4.

Apabila A dan B dua buah kejadian yang mutually


eksklusif dalam arti kejadian A dan B tidak bisa terjadi
bersama-sama ( saling terpisah ) maka berlaku :
P (A B) = P (A) + P (B)

11

Rangkuman Rumus (JHm)

5.
Apabila A dan B merupakan 2 buah kejadian
yang bisa terjadi sekaligus bersama-sama, maka
berlaku :
P (A B) = P (A) . P (B/A)
6.
Apabila A dan B merupakan 2 buah kejadian
bebas yang terjadi sekaligus ( independent ),
maka berlaku :
P (A B) = P (A) .P(B)
Contoh : seseorang mempunyai anak dua. Berapa peluangnya
bahwa anak pertama laki-laki dan anak yang kedua perempuan ?
P (L Pr) = (1/2) .(1/2) = 1/4.

12

Rangkuman Rumus (JHm)

LUAS DAERAH DIBAWAH KURVE NORMAL

Z=

X-

Dan selanjutnya z1 = x1 - / dan

z2 = x2 - /

Dengan demikian P ( x1 < X < x2 ) = P ( z1 < Z < z2 )

13

Rangkuman Rumus (JHm)

14

Rangkuman Rumus (JHm)

15

Rangkuman Rumus (JHm)

Rumus persamaan binomial

b ( x;n,p ) =

px q nx

x
untuk x = 0, 1, 2, 3,..n

x = jumlah keberhasilan
n = jumlah eksperimen
p = peluang keberhasilan

16

Rangkuman Rumus (JHm)

Untuk n = 3 dan p = maka,

b(x;3,)=

3x

1
2

Contoh : Tentukan peluang mendapatkan tepat 3 bilangan 2 bila


sebuah dadu dilemparkan 5 kali !

Jawab : Peluang keberhasilan setiap ulangan yang bebas ini adalah


1/6 dan peluang kegagalan adalah 5/6 . Dalam hal ini munculnya
bilangan 2 dianggap keberhasilan, maka :

b ( 3 ; 5, 1/6 ) =
=

17

6
5!
3!2!

53

5
6

0.032

Rangkuman Rumus (JHm)

Soal : Peluang seseorang sembuh dari suatu penyakit darah adalah 0,4.
Bila 15 orang diketahui mengidap penyakit ini , berapa peluang untuk
(a) sekurang-kurangnya 10 orang dapat sembuh ?
(b) Ada 3 sampai 8 orang yang sembuh
(c) Tepat 5 orang sembuh
Jawab :
(a) Misalkan X banyaknya orang yang sembuh,maka
P( X 10)

= 1P
( X 10 )
X=0
= 1 b ( x ; 15, 0,4 )
= 1 0,9662

18

0, 0338

Rangkuman Rumus (JHm)

(b) P ( 3 X 8 ) = b ( x ; 15, 0,4 )


x=3
8

x=0

x=0

= b ( x ; 15, 0,4 ) b ( x ; 15, 0,4 )

= 0,9050 - 0, 0271 =

(c) P ( X = 5 )

0, 8779

= b ( 5 ; 15, 0.4 )
5

= b ( x : 15, 0.4 ) b ( x ; 15, 0.4 )


X=0

= 0, 4032 0, 2173 =

19

X=0

0, 1859

Rangkuman Rumus (JHm)

Dalil untuk NILAI TENGAH dan RAGAM bagi sebaran binom b ( x; n, p ) adalah :

= np

dan

= npq

Batasan : Bila X adalah suatu peubah acak binom dengan nilai tengah

= n p dan ragam = n p q , maka bentuk pelimitan bagi sebaran


adalah :

Xnp
Z = -----npq

Ternyata sebaran normal memberikan hampiran yang sangat baik pada sebaran
binom bila n besar dan p dekat pada ; bahkan bila n kecil dan p tidak terlalu
dekat pada nol atau 1 hampiran itu masih cukup baik

20

Rangkuman Rumus (JHm)

b. BILA DIKETAHUI MAKA RUMUS YANG DIPAKAI :

: X + Z ( / 2 ) /n
DENGAN :
= STANDARD DEVIASI POPULASI
Z = KONSTANTA YANG DIPEROLEH DARI TABEL
DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

21

Rangkuman Rumus (JHm)

UJI-UJI NILAI TENGAH

Contoh Soal Uji nilai tengah

22

Rangkuman Rumus (JHm)

Bila Ho benar, peluangnya hanya 0,05 bahwa x akan


jatuh diluar interval
o 1,96 o / n dan o + 1,96 o / n .

Untuk nilai x diluar wilayah ini rumus simpang baku


normal adalah :
z =

23

x - o
o n

Rangkuman Rumus (JHm)

Untuk menguji nilai rata-rata perlu ditentukan dengan :


z

x -
= --------

/n

Untuk menguji perbandingan ditentukan dengan :


z

x/n -
= -----------

(1-)/n

24

Rangkuman Rumus (JHm)

Jika sampel yang digunakan sebagai dasar


pengambilan kesimpulan berukuran kecil dan
tidak diketahui maka tidak lagi ditentukan dengan
sebaran z melainkan dengan sebaran t atau Student t
distribution yang rumusnya :

x -
t = --------

s/n
dengan derajat bebas db = n 1

25

Rangkuman Rumus (JHm)

Daerah penolakan H

26

Rangkuman Rumus (JHm)

UNTUK UJI 2 PIHAK JIKA DIPILIH ,


MAKA HARUS DIBAGI 2 ( / 2).

CONTOH HARGA Z UNTUK = 5 %, HARGA Z UNTUK :


a. Uji dua pihak Z = 1,96
b. Uji satu pihak Z = 1,645
CONTOH HARGA Z UNTUK = 1 %, HARGA Z UNTUK :
a. Uji dua pihak Z = 2,58
b. Uji satu pihak Z = 2,33

HAL YANG SAMA BERLAKU UNTUK UJI t

27

Rangkuman Rumus (JHm)

CONTOH : PENGUJIAN SEBUAH RATA-RATA POPULASI


RATA-RATA WAKTU TIDUR PENDERITA X, LAKI-LAKI UMUR 45 TAHUN ADALAH 5,2
JAM DENGAN SD = 1,9 JAM. AHLI FARMASI MERASA YAKIN BAHWA OBAT
PENEMUANNYA AKAN MAMPU MERUBAH WAKTU TIDUR

H0 : = 5,2 JAM
H1 : > 5,2 JAM
UJI STATISTIK :
a. JIKA DIKETAHUI

Z=

X - 0
----------- / n

( = SD populasi )

~ DISTRIBUSI NORMAL
STANDAR

b. JIKA TIDAK DIKETAHUI

t=
28

X - 0
-----------s / n

(s = SD Sampel )
~ DISTRIBUSI t DENGAN
DB = n - 1
Rangkuman Rumus (JHm)

PENGAMATAN DARI 9 PENDERITA YANG DIBERI OBAT (JAM) :


5,2 ; 5,6 ; 5,0 ; 7,2 ; 6,8 ; 6,3 ; 6,5 ; 5,3 ; 5,4
X = 5,92 JAM

s = 0,79 JAM

5,2
Z = 5,92
--------1,9 / 9

1,137

UNTUK = 5% Z TABEL = 1,645 (TABEL DISTRIBUSI NORMAL).


KARENA Z = 1,137 < Z TABEL H0 DITERIMA
ARTINYA : = 5,2 DITERIMA, PERNYATAAN AHLI FARMASI TENTANG
PENEMUAN OBAT YANG BISA MERUBAH WAKTU TIDUR DI TOLAK

29

Rangkuman Rumus (JHm)

JIKA TIDAK DIKETAHUI

GUNAKAN UJI t :

5,92 5,2
t = -------------0,79 / 9

= 2.734

UNTUK = 5% t TABEL = 1,86 (DARI TABEL DISTRIBUSI t).


UNTUK = 1% t TABEL = 2,90 (DARI TABEL DISTRIBUSI t).
KARENA t = 2,734 > t TABEL ( = 5%) H0 DITOLAK
< t TABEL ( = 1%) H0 DITERIMA
(PENGUJIAN BERMAKNA)
ARTINYA : = 5,2 DITOLAK, PERNYATAAN AHLI FARMASI TENTANG
PENEMUAN OBAT YANG BISA MERUBAH WAKTU TIDUR DI TERIMA

30

Rangkuman Rumus (JHm)

MENGUJI SEBUAH PROPORSI :


H 0 : = 0
H 1 : 0
Uji STATISTIK :

X/n - 0
Z = ------------

(UJI 2 PIHAK)
(MENGIKUTI DIST. NORMAL STANDAR)

0 (1- 0)/n
Contoh: Kita ingin menguji besarnya prevalensi anemia pada ibu hamil = 10 %.
Penelitian telah dilakukan terhadap 1000 ibu hamil yang dipilih secara
acak, ditemukan 120 menderita anemia.

Maka p = X/n = 120/1000 = 0,12 (12 %).


X/n - 0
0,12 0,10
0,02
Z = --------------- = --------------------- = -------- =

2,105

0 (1- 0)/n
0,10 (0,9)/1000 0,0095
Z tabel untuk = 5 % adalah 1,96 dan untuk = 1 % adalah 2,58.
Kesimpulan :
31

Karena Z hitung > 1,96 dan < 2,58 maka


Hipotesis ditolak (pengujian bermakna).
Rangkuman Rumus (JHm)

Tabel Frekwensi teramati dan Harapan bagi 120 lemparan sebuah dadu
sisi
1

Teramati

20 22

17

18

19

24

Harapan

20 20

20 20

20

20

Untuk Uji kebaikan- suai (Chi kwadrat) dipakai rumus :


X =

( 0 - e )
-----------e

Bila frekwensi teramati besarnya sangat dekat dengan frekwensi


harapannya nilai X akan kecil, menunjukkan kesesuaian yang baik.
Bila frekwensi teramati berbeda cukup besar dari frekwensi harapannya, nilai X akan besar sehingga kesesuaian buruk.

32

Rangkuman Rumus (JHm)

33

Degrees of

Level of significance

Freedom

0.05

1
2
3
4
5

3.84
5.99
7.82
9.49
11.07

6.63
9.21
11.34
13.28
15.09

6
7
8
9
10

12.59
14.07
15.51
16.92
18.31

16.81
18.48
20.09
21.67
23.21

11
12
13
14
15

19.68
21.03
22.36
23.68
25.00

24.72
26.22
27.69
29.14
30.58

0.01

Rangkuman Rumus (JHm)

Kesesuaian yang baik akan membawa kepada


penerimaan H0 sedangkan kesesuaian yang buruk
membawa kepada penolakan H0 .Dengan demikian
wilayah kritik akan jatuh diekor kanan sebaran chikwadratnya.

Dalam penggunaan tabel X dipergunakan derajat


bebas yaitu banyaknya sel dikurangi banyak nya besaran
yang diperoleh dari data pengamatan (sampel) digunakan
dalam perhitungan frekwensi harapannya ; untuk contoh
secara simpel nilai X diperoleh memiliki db 6 1 = 5

34

Rangkuman Rumus (JHm)

Dari tabel diatas kita peroleh nilai X sebesar :


X =

35

(20 20) + (22 20) + (17 20) + (18 20) +


20
20
20
20
(19 20) + (24 20)
20
20

1.7

Dari tabel chi-kwadrat kita peroleh X 0.05 = 11.070


untuk v = 5 db. Karena 1.7 lebih kecil daripada nilai
kritiknya, kita gagal untuk menolak H0 sehingga kita
simpulkan bahwa sebarannya seragam atau dpl. Dadu
tersebut setimbang.

Rangkuman Rumus (JHm)

1. Cara Matematis
Perubahan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh jumlah
kelahiran, kematian dan migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar).
Apabila data mengenai jumlah kelahiran, kematian dan migrasi telah
tersedia, maka jumlah penduduk pada akhir suatu periode dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
Pt+1
= Pt + B D + IN OUT
atau
Pt+1
= Pt + B D + I E
(I = jumlah imigran/migran masuk ; E = jumlah emigran/migran keluar)
Kemudian rate perkembangan penduduk untuk tahun tertentu dapat
dihitung dari rumus :
BD+IE
r = --------------------------------- x 100 %
Penduduk pada pertengahan tahun

36

Rangkuman Rumus (JHm)

Apabila data jumlah kelahiran, kematian dan migrasi tidak tersedia secara
lengkap atau datanya kurang dapat dipercaya, maka perkem bangan
penduduk dapat dipakai rumus matematis sebagai berikut :
2. Rumus Geometrik (Hukum Maltus) ;
Pt
= Po (1 + r ) t
dengan :
r = tingkat pertumbuhan penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal tahun
Pt = jumlah penduduk pada tahun ke t

dari rumus diatas, dapat ditulis menjadi Pt/Po = (1 + r) t

dengan mengambil harga Pt / Po = 2 (penggandaan waktu), maka


2 = (1 + r ) t
ln 2 = t ln (1 + r)
atau t = ln2 / ln(1 + r) = 0.693 / ln (1 + r)
untuk 0 < r < 0.04 ---------- > t = 0.693/r
Contoh : jika diketahui r = 0.022, maka waktu yang diperlukan sampai
penduduk berlipat dua kali adalah 0.693/0.022 = 31,5 tahun.
37

Rangkuman Rumus (JHm)

3. Rumus Eksponensial (periode penggabungan) :


Pt

= Po e r t

dengan :
r = tingkat pertumbuhan penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal tahun
Pt = jumlah penduduk pada tahun ke t
Dengan rumus di atas selain dapat menghitung tingkat
pertumbuhan penduduk, juga kita bisa mengestimasi jumlah
penduduk pada waktu tertentu di masa akan datang.

38

Rangkuman Rumus (JHm)

Contoh analisis regresi dan korelasi :


1. Jumlah transfusi (X) dengan kadar gula (Y)
2. Dosis yang diberikan dengan kadar tertentu
3. Tinggi ayah dengan tinggi anak
4. Pendapatan (GNP) dengan TFR
5. Nilai ujian biokimia dengan ujian faal
6. Berat badan lahir dengan lingkar lengan ibu
Regresi linier multipel :
Outcome (var.dependen) : kontinu
var. independen : kontinu dan kategori

39

Rangkuman Rumus (JHm)

Regresi linier sederhana :


Hanya terlibat satu variabel independen (X) dan
satu variabel dependen (Y).
Bentuk persamaan : y = + x + (populasi)
Ditaksir oleh : y = a + b x (sampel)

y = taksiran rata-rata Y untuk X diketahui


b = koefisien regresi
a = intercept, konstanta

= titik potong garis regresi terhadap sumbu Y

40

Rangkuman Rumus (JHm)

Rumus kuadrat terkecil :

n XY ( X ) ( Y )
= --------------------------n X2 - ( X)2

Y/ n - b X/n

Contoh :
X (umur) : 35
30 32
33 37 38
40
Y (sistole) : 120 125 130 135 140 145 150
Hitung persamaan regresi Y atas X ?
Jawab : n = 7
X = 245
Y = 945
X2 = 8651
Y2 = 128275 XY = 33255
41

Rangkuman Rumus (JHm)

Didapat

b = 2,368
a = 52,105
y = 52,105 + 2,368 x
Hubungan linier antara dua variabel x dan y diduga
dengan koefisien korelasi sampel yaitu r :

n xy - x y
= -------------------------------------------------- { n x2 - ( x)2 } { n y2 - ( y )2 }

r = koefisien korelasi Pearson ( - 1 r + 1 )


r2 (%) = koefisien determinasi
Untuk contoh di atas didapat r = 0,780
r2 (%) = 60,84 % ; artinya 60,84 % variasi dari tekanan
sistolik disebabkan oleh adanya perbedaan umur .

42

Rangkuman Rumus (JHm)

Nilai ujian Biokimia dan Nilai Ilmu


Faal Mahasiswa Semester IV
Maha Nilai
SkorFaal
tes
Nilai
a. Tentukan garis regresi
siswa
X
Biokimia
bagi data disamping ini !
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

43

65
50
55
65
55
70
65
70
55
70
50
55

85
74
76
90
85
87
94
98
81
91
76
74

b. Tentukan pula korelasi


korelasi dan koefisien
determinasi ! Apa
artinya ?

Rangkuman Rumus (JHm)

Jawab :

Diperoleh

xi = 725,
xi = 44475

Sehingga,

yi = 1011,

x = 60.147

xi yi = 61685

y = 84.250

b = (12) (61685) (725) (1011) = 0.897


(12) (44475) (725)

a = 84.250 (0.897) (60.417) = 30.056


Garis regresinya adalah : = 30.056 + 0.897 x
Dengan mensubtitusikan sembarang nilai x dalam persamaan ini misalkan
x1 = 50 dan x2 = 70, kita peroleh ordinat = 74.9 dan = 92.8
n xy - x y
r = -------------------------------------------------- { n x2 - ( x)2 } { n y2 - ( y )2 }
maka
44

= 0.83 ---- r = 69,9 %


Rangkuman Rumus (JHm)

Regresi linier dan regresi non-linier

Penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel X dan


variabel Y, dimulai dengan usaha untuk menemukan bentuk terdekat
daripada hubungan itu dengan jalan menyajikan data yang diketahui
dalam sebuah grafik yang biasa disebut diagram pencar.
Diagram ini melukiskan titik-titik pada bidang (X,Y) yang tiap titik
ditentukan oleh setiap pasang (X,Y)
B
i
o
k
i
m
i
a

Nilai Faal
45

Rangkuman Rumus (JHm)

Nilai ujian Biokimia dan Nilai Ilmu


Faal Mahasiswa Semester IV
Maha
Nilai
a. Tentukan garis regresi
Nilai
Faal
siswa
Biokimia
bagi data disamping ini !
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

46

65
50
55
65
55
70
65
70
55
70
50
55

85
74
76
90
85
87
94
98
81
91
76
74

b. Tentukan pula korelasi


korelasi dan koefisien
determinasi ! Apa
artinya ?

Rangkuman Rumus (JHm)

Selanjutnya kita gunakan formula sebaran F yaitu :


f = X1 / ( k 2 )

X2 / ( n k )
Dimana

X1 = ( y1/ n1) ( y ) / n - b ( n 1 ) Sx

Dan

X2 = y - yi/ ni
n xi - ( xi )
Sx =
n(n1)

47

Rangkuman Rumus (JHm)

Merupakan variabel acak F yang memiliki


sebaran F dengan k - 2 dan n k derajat bebas
bila semua xy jatuh pada garis lurus dan ini
berarti dapat dipakai untuk menguji hipotesis Ho
bahwa regresinya linier.

Kita tolak hipotesis bahwa garis regresinya linier


pada taraf nyata bila nilai f jatuh dalam
wilayah kritik berukuran yang terletak diujung
kanan sebaran F -nya

48

Rangkuman Rumus (JHm)

49

Rangkuman Rumus (JHm)

Soal :
Gunakan data tes faal dan biokimia untuk
menguji hipotesis pada taraf nyata 0.05 bahwa
garis regresinya linier !
Jawab :
1. Ho : garis regresinya linier.

2. H1 : garis regresinya tidak linier.


3. Taraf nyata sebesar 0.05
4. Wilayah kritik : f > 4.46 ( lihat sebaran F )

50

Rangkuman Rumus (JHm)

5. Perhitungan : dari tabel kita peroleh bahwa


x1 = 50,
x2 = 55,
x3 = 65,
x4 = 70,

n1 = 2,
n2 = 4,
n3 = 3,
n4 = 3,

y1
y2
y3
y4

=
=
=
=

150
316
269
276

X1 = ( yi/ ni) ( y ) / n - b ( n 1 ) Sx
Jadi

51

X1 = ( 150/2 + 316/4 + 269/3 + 276/3 )


1011 / 12 - (0.897) (11) (61.174)
= 8.1506

Rangkuman Rumus (JHm)

X2 = y - yi/ ni
X2 = 85905 - ( 150/2 + 316/4 + 269/3 + 276/3 )
= 178.6667

f =
Jadi

X1 / ( k 2 )
X2 / ( n k )
= ( 8.1506 / 2 ) / ( 178.6667 / 8 ) = 0.182

6. Keputusan : Terima Ho dan simpulkan bahwa garis


regresinya linier

52

Rangkuman Rumus (JHm)

Anda mungkin juga menyukai