OLEH :
MEDAN
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “Program Evaluasi Kesehatan
Masyarakat penyehatan makanan dan minuman” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin
mendalami tentang mata kuliah hukum lingkungan.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi
maupun penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan tugas-tugas
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................11
3.2 SARAN...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,
yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan sangat penting baik untuk pertumbuhan
maupun mempertahankan kehidupan. Makanan memberikan energi dan bahan-bahan yang
diperlukan untuk membangun dan mengganti jaringan, untuk bekerja, dan untuk memelihara
pertahanan tubuh terhadap penyakit. Makanan dapat membuat orang menjadi sehat atau sakit.
Makanan yang sehat membuat tubuh menjadi sehat namun, makanan yang sudah
terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, makanan dan minuman yang
dikonsumsi haruslah terjamin baik dari segikualitas dan kuantitasnya. Mencegah
kontaminasi makanan dengan zat-zat yang dapat mengakibat kan gangguan kesehatan
diperlukan penerapan sanitasi makanan. Sanitasi makanan adalah usaha untuk mengamankan
dan menyelamatkan makanan agar tetap bersih, sehat dan aman (Adams, 2003).
4
tetapi juga berpotensi terkontaminasi akibat angin di jalanan dan debu membawa bakteri yang
mencemari makanan dan bahaya lain berasal dari bahan makanan itu sendiri bila tidak
higienis. Kemungkinan kontaminasi tersebut dapat terjadi jika diamati dari cara menjajakan
dan menyajikannya, terutama yang berkaitan dengan makanan jajanan non kemasan (Woro,
2012).
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi makanan adalah segala apa yang boleh
dimakan, (seperti panganan, lauk-pauk, kue dan lain-lain). Makanan diperlukan untuk
kehidupan karena makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.
Makanan berfungsi untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan
serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi untuk melakukan aktivitas
seharihari, mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh
yang lain, juga berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
(Notoatmodjo, 2003). Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan
setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar
bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat
melangsungkan hidupnya. Adapun pengertian makanan menurut WHO (World Health
Organization) yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan
substansi-substansi yang dipergunakan untuk pengobatan (Prabu, 2008).
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak
untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh
enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena
tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan
oleh makanan (food borne illness)
Menurut Hulme Makanan sehat ialah jenis makanan di dalam arti yang sesungguhnyajuga
mampu menikmati makanan itu. Makanan yang sehat ini harus dapat terdiri dari berbagai
makanan utama dan juga sekunder. Makanan yang sehat juga dapat dikenal sebagai 4 sehat
dan 5 sempurna.
6
2.2FUNGSI, TUJUAN, DAN SASARAN PROGRAM PENYEHATAN MAKANAN
7
dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Pasal 70Sanitasi Pangan dilakukan agar Pangan aman untuk dikonsumsi.Sanitasi Pangan
dilakukan dalam kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau
peredaran Pangan.Sanitasi Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi
persyaratan standar Keamanan PanganPasal 71Setiap Orang yang terlibat dalam rantai
Pangan wajib mengendalikan risiko bahaya pada Pangan, baik yang berasal dari bahan,
peralatan, sarana produksi, maupun dari perseorangan sehingga Keamanan Pangan
terjamin.Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan,
pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan wajib: Memenuhi Persyaratan Sanitasi;
danMenjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia.3. Ketentuan mengenai
Persyaratan Sanitasi dan jaminan Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 72Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
ayat (1) dan ayat (2) dikenai sanksi administratif.Sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa:Denda;Penghentian sementara dari kegiatan, produksi,
8
dan/atau peredaran;Penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;Ganti rugi;
dan/atauPencabutan izin.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besaran denda, tata cara,
dan mekanisme pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur dalam Peraturan Pemerintah
Pasal 73Bahan tambahan Pangan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam Pangan
untuk mempengaruhi sifat dan/atau bentuk Pangan.Pasal 741) Pemerintah berkewajiban
memeriksa keamanan bahan yang akan digunakan sebagai bahan tambahan Pangan yang
belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia dalam kegiatan atau proses Produksi
Pangan untuk diedarkan.2) Pemeriksaan keamanan bahan tambahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mendapatkan izin peredaran.Pasal 751) Setiap
Orang yang melakukan Produksi Pangan untuk diedarkan dilarang
menggunakan:a. Bahan tambahan Pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang
ditetapkan; dan/ataub. Bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan
Pangan.2) Ketentuan mengenai ambang batas maksimal dan bahan yang dilarang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Pasal 76Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
ayat (1) dikenai sanksi administratif.Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa:Denda;Penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau
peredaran;Penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;Ganti rugi; dan/atauPencabutan
izin.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besaran denda, tata cara, dan mekanisme
pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
dalam Peraturan Pemerintah
9
2.9 TIGA PILAR TANGGUNG JAWAB DALAM KEAMANAN PNGAN (WHO)
Menyusun standar dan prosedur kerja, cara produksi yang baik dan aman.Mengawasi
proses kerja yang menjamin keamanan produk makanan.Menerapkan teknologi pengolahan
yang tepat dan efisien.Meningkatkan keterampilan karyawan dan keluarganya dalam cara
pengolahan makanan yang hygienis.Mendorong setiap karyawan untuk maju dan
berkembang.Membentuk assosiasi atau organisasi profesi pengusaha makanan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat
bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat melangsungkan
hidupnya. Adapun pengertian makanan menurut WHO (World Health Organization) yaitu
semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan substansi-substansi
yang dipergunakan untuk pengobatan. Fungsi Program Penyehatan MakananMenyiapkan
bahan perumusan dan pelaksanaan kegiatan teknis di bidang sanitasi makanan dan bahan
panganMenyiapkan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di
bidang sanitasi makanan dan bahan panganMenyediakan bahan bimbingan teknis di bidang
sanitasi makanan dan bahan panganMenyediakan bahan evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan kebijakan teknis di bidang sanitasi makanan dan bahan pangan
3.2 SARAN
Dalam hal ini kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat wajib mengetahui bagaimana
program evaluasi dalam penyehatan makanan, standarnya bagaimana serta sanitasi dan
hygienesnya. Kemudian tidak lupa juga dengan peraturan perundang –undangan dalam
penyehatan makanan, sehingga kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat dpat bekerja sesuai
prosedur..
11
DAFTAR PUSTAKA
Sucipto DC. Keamanan Pangan Untuk Kesehatan Manusia. Yogyakarta: Gosyen Publishing;
2015.
WHO, 2010, Penyakit Bawaan Makanan Focus Pendidikan Kesehatan. Terjemahan oleh
Andry Hartono, Jakarta :ECG.
BPOM. 2016. Laporan Tahunan 2016. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
BPOM Sumbar. Pameran dan Pengawasan PJAS di Dermaga Singkarak. Tersedia: pom.go.id
12