Kes
MAKALAH
“PRINSIP-PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN”
DISUSUN OLEH:
2.AL-ISRAQ (PO714221211006)
Puji dan syukur kami naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas kasih dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip-prinsip hygiene
sanitasi makanan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan makanan dan minuman,
yang di ampuh oleh Ibu
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan makalah ini baik dari segi materi maupun fikiran.
Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis untuk menulis kedepannya.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu banyak pihak.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan
memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Produk makanan
atau pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati atau air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan untuk makanan atauminuman bagi konsumsi manusia
(Saparinto & Hidayati, 2010).
Kaitannya dengan pemenuhan hak tubuh, makanan merupakan salah satu kebutuhan
tubuh yang mana jika kebutuhan tersebut tidak dipenuhi dengan baik maka akan membuat
tubuh manusia menjadi kekurangan energy dan hal tersebut tentunya juga akan membuat tubuh
anda menjadi lemas dan juga lelah. Oleh karena itu, asupan makanan memang sangat
diperlukan oleh tubuh dan anda juga jangan sampai salah dalam memilih asupan makanan yang
sehat dan juga halal tentunya.
Makanan-makanan tersebut sangat mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya
gangguan dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit. Salah satu cara untuk memelihara
kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang aman, yaitu dengan memastikan
makanan tersebut dalam keadaan bersih dan terhindar dari wholesomeness (penyakit).
Makananan yang dibutuhkan harus eshat dalam arti memiliki nilai gizi, yang optimal seperti
vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan lainnya. Bila salah satu faktor tersebut terganggu
maka makanan yang dihasilkan akan menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit bahkan
keracunan makanan yang dihasilkan (Djarismarvati dkk’ 2004). Salah satu diantaranya
dikarenakan terkontaminasi.Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan minuman dapat
menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media bagi suatu penyakit.Penyakit yang
ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi disebut penyakit bawaan makanan (food
diseases).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain
adalah higiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan
perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih. Salah satunya penyebabnya adalah
karena kurangnya pengetahuan dalam memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dalam
proses pengolahan makanan yang baik dan sehat (Zulaikah, 2012; Musfirah,2014).Para penjual
makanan yang menjajakan makanan umumnya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang
cukup, khususnya dalam hal higiene dan sanitasi pengolahan makanan. Pengetahuan penjual
makanan tentang hygiene dan sanitasi pengolahan makanan akan sangat mempengaruhi
kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat konsumen
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),kejadian luar biasa
(KLB) keracunan makanan sepanjang 2001 – 2006 menunjukkan peningkatan, baik dari jumlah
kejadian maupun jumlah korbanyang sakit dan meninggal. Dengan kriteria industri jasa boga
(katering) dan produk makanan rumah tangga menjadi penyumbang terbanyak kasuskeracunan
makanan sepanjang empat tahun terakhir yakni mencapai 31% daripada pangan olahan 20%,
jajanan 13% dan lain-lain 5%.
1
B.Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1.Untuk memahami apa yang dimaksud dengan hygiene sanitasi makanan
2.Untuk memahami apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
m. Pengembangan Aspek Kesehatan Lingkungan Pola Ekosistem Udara, Laut, dan Lalu Lintas
Darat
n. Pencegahan Kecelakaan
o. Pembinaan Lingkungan Tempat Rekreasi dan Pariwisata
p. Tindakan Sanitasi Terhadap Epidemi, Kedaruratan, Bencana Alam, dan Migrasi Penduduk
q. Tindakan Pencegahan yang di Perlukan untuk Menjamin Lingkungan
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan
dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang
dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan di produksi, selama
dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.Sanitasi
makanan ini bertujuan untuk menjamin kesehatan dan kemurnian makanan, mencegah
konsumen dari penyakit, mencegahan penjualan makananyang akan merugikan pembeli,
mengurangi kerusakan/ pemborosan makanan. Sanitasi makanan lebih ditekankan pada
pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan makanan agar tidak membahayakan
kesehatan.Dalam sanitasi makanan, permasalahan yang menyangkut nilai gizi ataupun
mengenai komposisi bahan makanan yang sesuai dengan tubuh jarang di perhatikan.
Upaya sanitasi meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditunjukan pada semua
tingkatan. Sejak makanan mulai dibeli, disimpan,diolah, dan disajikan untuk melindungi agar
konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Dengan demikian tujuan sebenarnya dari upaya
sanitasi makanan,antara lain:
1.Menjamin keamanan dan kebersihan makanan
2.Mencegah penularn wabah penyakit
3.Mencegah beredarnya makanan yang merugikan masyarakat
4.Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan.
4
3.Gunakan catatan tempat pembelian bahan makanan
4.Belilah bahan di tempat penjualan resmi dan bermutu
5.Tidak membeli bahan makanan yang sudh kadaluarsa atau membelidaging/ unggas yang
sudah terlalu lama disimpan, khususnya organ dalam(jeroan) yang potensial mengandung
bakteri
6.Membeli daging dan unggas yang tidak terkontaminasi denganracun/toksin bakteri pada
makanan.
Adapun ciri-ciri bahan makanan yang baik;
• 1. Buah-buahan
a. Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh atau tidak kotor
b. Isinya masih terbungkus kulit dengan baik
c. Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan
(karbitan) dan warna lain selain warna buah.
d. Tidak berbau busuk bau asam basi atau bau yang tidak segar lainnya.
e. Tidak ada cairan selain getah aslinya.
• Susu langsung diambil dari putting susu sapi, kerbau atau kambing, susu ini harus steril.
Pencemaran terjadi karena tangan pemerah, infeksi kulit atau peralatan yang digunakan.
• Pasterisasi dan Strelisasi
Pasterisasi adalah prose pemanasan ssu secara berulang pada suhu 600 C untuk
membebankan susu dari kuman pathogen. Dengan cara ini susu tidak mengalami
perubahan tetapi kuman patogennya mati.
Streilisasi adalah pemanasan susu dengan suhu 1000C atau lebih untuk memusnahkan
semua jenis kuman pathogen. Dengancara ini pathogen mati tetapi susunya mengalami
perubahanberupapemecahandan pengumpulan protein.
• Ciri-ciri susu yang baik
- warna putih susu dan kental
- cairannya konstan dan tidak menggumpal
- aroma khas susu, tidak bau asam, tengik atau bau amis
- kalau dimasak akan terbentuk lapisan busa lemak (foam)
- bebas dari kotoran fisik seperti darah, debu, bulu, serangga dan lain-lain
• Makanan oalahan pabrik
a. Terdaftar dibadan pengawasan obat dan makanan, ditandai dengan adanya kode
nomor:
ML: untuk makanan luar negeri (import)dan
MD: untuk makanan dalam negeri.
b. Kemasan masih baik, utuh tidak rusak, bocor atau kembung
c. Belum habis masa pukai (kadaluarsa)
d. Segel penutup masih terpasang dengan baik
e. Mempunyai merek dan label yang jelas nama public pembuatannya
2.Penyimpanan bahan makanan
Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah rusak
dan kehilangan nilai gzinya. Semua bahan makanan diberikan terlebih dahulu sebelum
disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan kemudian
dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan simpan dalam ruangan yang bersuhu rendah
(Kusmayadi, 2008).
5
Menurut Depkes RI 2004, dalam penyimpanan bahan makanan hal-hal yang
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusu yang bersih dan memenuhi syarat
2.Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudahuntuk mengambilnya,
tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus, tidak mudah membusuk dan
rusak, dan untuk bahan- bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan
dingin
3.Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakanuntuk riwayat keluar
masuk barang dengan system FIFO (First in First Out)
3.Pengolahan makanan
Pengelolaan makanan yang baik dan memenuhi syarat kesehatan merupakan salah satu
upaya untuk mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang optimal, sehingga perlu mendapat
perhatian dari segi nilai gizi, segi kemurnian, maupun dari segi kebersihan. Sebab meskipun
nilai gizi dan kemurnian baik namun kebersihan lingkungan tidak diawasi dan dipelihara, maka
makanan tersebut dapat menimbulkan penyakit akibat kontaminasi. Dalam proses pengolahan
makanan, harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi terutama menjaga kebersihan
peralatan masak yang digunakan, tempat pengolahan atau atau disebut dapur serta kebersihan
penjamah makanan(Kusmayadi, 2008). Menurut Dewi (2004) yang dikutip dari Anwar
dkk(1997), pengolahan makanan menyangkut 7(tempat) aspek, yaitu:
a) Penjamah makanan: Penjamah makanan adalah seorang tenaga yang menjamah
makanan mulai dari persiapan, pengolahan , penyimpanan, pengangkutan, maupun
penyajian makanan. Pengetahuan, sikap dan perilaku seorang penjamah mempengaruhi
kualitas makanan yang dihasilkan.
b) Cara pengolahan makanan: Persyaratan pengolahan makanan menurut Permenkes
No.304/Per/IX/1989 adalah semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan
dengan cara terlindungi dari kontak langsung antara penjamah dengan makanan.
Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi dilakukan dengan: sarung tangan,
penjepit makanan, sendok, garpu, dan sejenisnya. Dan setiap tenaga pengolah makanan
pada saat bekerja harus mamakai celemek, tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok
serta tidakmakan/mengunyah.
c) Tempat pengolahan makanan: Tempat pengolahan makanan, dimana makanan diolah
sehingga menjadi makanan jadi biasanya disebut dengan dapur, menurut Depkes RI
(1994) perlu diperhatikan kebersihan tempat pengolahan tersebut sertatersedianya air
bersih yang cukup.
d) Perlengkapan/Peralatan: Prinsip dasar persyaratan perlengkapan/ peralatan dalam
pengolahan makanan adalah aman sebagai alat/perlengkapan pengolahan makanan.
Aman ditinjau dari bahan yang digunakan dan juga desain perlengkapan terseebut.
4.Penyimpanan makanan
Menurut Depkes RI(1994) penyimpanan makanan dimaksudkan untuk mengusahakan
makanan agar dapat awet lebih lama. Kualitas makanan yangtelah diolah sangat dipengaruhi
oleh suhu, dimana terdapat titik-titik rawan untuk perkembangbiakan bakteri patogen dan
pembusuk pada suhu yang sesuai dengan kondisinya.
6
Menyimpan makanan dan minuman yang sudah masak ditempat-tempat yang tidak
terjangkau tikus, serangga.Binatang pengganggu lainnya. Adapun karakteristik dari pada
pertumbuhan bakteri pada makanan masak yang harus dipantau dan dijaga adalah kadar air
makanan, jenis makanan, suhu makanan.
5.Pengangkutan makanan
Makanan telah selesai diolah ditempat pengolahan , memerlukan pengangkutan untuk
selanjutnya disajikan atau disimpan. Bila pengangkutan makanan kurang tepat dan alat
angkutnya kurang baik kualitasnya,kemungkinan pengotoran dapat terjadi sepanjang
pengangkutan (DepkesRI,1994).
a. Pengangkutan bahan makanan
Pencemaran makanan selama dalam pengangkutan dapat berupa pencemaran fisik,
mikroba maupun kimia. Untuk mencegahnya adalah membuang atau setidaknya mengurangi
sumber yang akan menyebabkan pencemaran dengan cara :
1. Mengangkut bahan makanan tidak bercampur dengan dengan bahan berbahaya dan
beracun (B3) seperti pupuk, obat hama atau bahan berbaya lainnya.
2. Kendaraan pengangkutan makanan tidak dipergunakan untuk mengangkut bahan lain
seperti untuk mengangkut orang, hewan, atau barang-barang.
3. Kendaraan yang dipergunakan harus diperhatikan kebersihannya agar setiap akan
digunakan untuk makanan selalu dalamkeadaan bersih.
4. Hindari peakaian kendaraan yang telah mengangkut bahan kimia atau pestida walaupun
telah dicuci masih akan terjadi pencemaran.
5. Hindari perlakuan manusia yang menangani makanan selama pengangkutan, seperti
perlakuan makanan yang ditumpuk dan dibuang.
7
6.Penyajian makanan
Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam menarik
pelanggan.teknis penyajian makanan untuk konsumen memiliki berbagai cara asalkan
memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastic,
kertas atau boks plastic harus dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang
dapat menimbulkan racun.
Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan bersih,
sirkulasi udara dapat berlangsung,penyaji berpakaian bersih dan rapi menggunakan tutup
kepala atau celemek. Tidak boleh terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan.
Menurut Permenkes No.304/Per/IX/1989, persyaratan penyajianmakanan adalah
sebagai betikut:
1.harus terhindar dari pencemaran
2.peralatan untuk penyajian harus terjaga kebersihannya
3.harus diwadahi dan dijamin dengan peralatan bersih
4.penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersih
5.penyajian makanan harus memenuhi persyaratan berikut:
• Di tempat yang bersih
• Meja ditutup dengan kain putih atau plastik
• Asbak tempat abu rokok setiap saat dibersihkan
• Peralatan makanan dan minuman yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah di
cuci.
C.Risiko hygiene terkait keracunan makanan
Penyakit yang ditularkan melalui makanan atau WHO menyebutnya dengan penyakit
bawaan pangan (Food Borne Diseases) merupakan penyakit yang menular atau keracunan yang
disebabkan oleh mikroba atau agen yang masuk ke dalam badan melalui makanan yang
dikonsumsi.
Keracunan makanan diartikan antara lain:
a.Keracunan yang disebabkan oleh karena makan makanan yang yang tidak sehat/higienis
b.Suatu penyakit yang disebabkan oleh karena makan makanan yang berbahaya atau
terkontaminasi (tercemar). Penyakit ditandai oleh sakit perut, muntah-muntah dan diare.
c.Salah satu resiko hygiene, yang terjadi akibat tidak ditaatinya prosedur hygiene saat
mengolah dan menyiapkan makanan.
Berdasarkan penyebabnya keracunan makanan terbagi atas:
a. Keracunan makanan biologis
b. Keracunan makanan kimia
c. Keracunan makanan mikroorganisme
8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan memerlukan
pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh.
2.Hygiene menurut Depkes RI (2004), hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan
piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan.
3.Sanitasi merupakan upaya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui
pengawasan terhadap faktor lingkungan.
4.Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan di produksi, selama dalam
proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen
B.Saran
Saran dari penulis bagi para pembaca,agar kiranya dapat memperhatikan prinsip-
prinsip hygiene sanitasi makanan terutama bagi yang membuka usaha dalam bentuk
penyediaan makanan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10