KELOMPOK 6:
DIMAS ROFIQ AHMAD RAMADHANI (230543609643)
ISYE AISYAH (230543600705)
NADHIFA HADIANA (230543611080)
SYARAFINA RAHADIN (230543607716)
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………….4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………...4
BAB II HYGIENE PERSONAL
2.1 Pengertian Hygiene Personal…………………………………………………………....5
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Hygiene Personal…………………………………………5
2.3 Jenis Hygiene Personal………………………………………………………………….6
2.4 Tujuan Hygiene Personal………………………………………………………………..7
2.5 Dampak Yang Sering Timbul Dari Permasalahan Hygiene Personal…………………..8
2.6 Syarat Hygiene Personal………………………………………………………………...8
BAB III SANITASI MAKANAN
3.1 Pengertian Sanitasi Makanan……………………………………………………..……..9
3.2 Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat……………………………..……9
3.3 Kontaminasi Makanan………………………………………………………………....10
3.4 Infeksi Penyakit Pada Makanan………………………………………………………..11
3.5 Sumber Cemaran Makanan………………………………………………………….....13
3.6 Contoh Kasus…………………………………………………………………………..14
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...16
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi Kesehatan dan psikis seseorang. Jika
seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita
menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus
menerus dapat mempengaruhi Kesehatan secara umum.
Hygne personal merupakan upaya seseorang dalam memlihara kebersihan dan kesehatannya.
Kebersihan diri atau hygne personal merupakan sesuatu yang sangat penting karena termasuk
dalam pencegahan primer yang spesifik, serta dapat mempengaruhi kesehatan. Hygne personal
merupakan kebersihan dan Kesehatan seseorang individu yang memiliki tujuan mencegah
munculnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain baik secara fisik maupun psikologis. Hygne
personal yang kurang baik pada anak sekolah masih merupakan masalah yang sering muncul.
Salah satu penyakit yang sering didapati masyarakat saat ini adalah diare, terlebih pada anak-
anak.
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Makanan yang diproduksi harus
makanan yang terjamin keamanannya. Makanan yang terkontaminasi dapat mengakibatkan
keracunan makanan. Sanitasi merupakan upaya untuk memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dan kontaminasi berbahaya seperti, penyediaan air bersih untuk mencuci tangan dan
memasak, penyediaan tempat sampah.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam sanitasi makanan adalah dimulai dari
penyimpanan makanan matang, distribusi makanan, dan penyajian makanan.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan hygine personal?
2. Faktor apa yang mempengaruhi hygine personal?
3. Apa saja saja jenis-jenis hygine personal?
4. Apa tujuan dari hygine personal?
5. Apa dampak yang sering timbul dari permasalahan hygine personal?
6. Apa syarat menjadi personal hygiene?
7. Apa yang dimaksud sanitasi makanan?
8. Apa pengaruh makanan terhadap Kesehatan masyarakat?
9. Bagaimana terjadinya kontaminasi makanan?
10. Penyakit apa yang disebabkan oleh makanan?
11. Apa yang menjadi sumber pencemaran makanan?
4
BAB II
HYGIENE PERSONAL
2.1 Pengertian Hygiene Personal
Personal artinya perorangan dan hygiene artinya sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan Kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Kebersihan diri atau personal hygiene harus senantiasa dijaga setiap saat, sebagai manusia
kita harus selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari
berbagai macam penyakit. Kebersihan diri bersifat individual, tergantung kebiasaan sehari-hari.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap kesadaran kebersihan diri di antaranya; kebudayaan,
lingkungan sosial, dan persepsi orang terhadap kesadaran kebersihan diri.
Pemeliharaan hygiene personal diperlukan untuk kenyamanan, keamanan, dan kesehatan
individu itu sendiri. Manusia merupakan sumber utama pencemaran pangan melalui tangan,
nafas, rambut, dan keringat yang dapat mencemari pangan.
5
berpengaruh terhadap perilaku personal hygiene, karena pengetahuan merupakan domain yang
penting untuk terbentuknya tindakan/perilaku. Dengan demikian untuk mendapatkan
pengetahuan yang baik terkait dengan perilaku perlu adanya pendidikan sebagai upaya untuk
menambah pemahaman (Avrilinda, 2016).
e. Kebudayaan
Latar belakang budaya atau kepercayaan kebudayaan memengaruhi personal hygiene. Seseorang
dari latar budaya yang berbeda akan mengikuti praktik perawatan diri yang berbeda. Misalnya,
jika individu sedang sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan dan kondisi fisik
Setiap individu memiliki kebiasaan untuk ingin mandi dan pilihan kapan untuk mandi, bercukur
dan melakukan perawatan lainnya. Kondisi fisik seseorang akan memengaruhi personal hygiene.
2. Kebersihan rambut
Kebersihan rambut dapat dijaga dengan mencuci secara teratur ,paling sedikit 2-3 hari
seklai atau saat kotor,mencuci menggunakan shampoo atau conditioner, dan dapat
menggunakan vitamin rambut.
4. Kebersihan mata Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mata dapat dilakukan dengan
cara mengusap kotoran pada mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata bagian
luar mata mengunakan kain yang lembut dan bersih serta selalu melindungi mata dari
kemasukan debu dan kotoran.
5. Kebersihan hidung
6
Dalam menjaga kebersihan hidung dapat dilakukan dengan menggunakan kapas, sapu
tangan atau tisu yang bersih dengan cara mengangkat sekresi hidung secara lembut.
6. Kebersihan telinga
Menjaga kebersihan telinga dapat dilakukan secara rutin sekitar 1-2x dalam seminggu,
saat membersikah tidak diperbolehkan menggunakan alat yang tajam.
7. Kebersihan kulit
Untuk menjaga kulit kita dapat dilakukan dengan cara mandi dan memakai baju yang
bersih. Mandi menggunakan air bersih dan sabun mandi, mandi paling sedikit dua kali
sehari.
8. Kebersihan genetalia
Membersihkan bagian genetalia adalah suatu Tindakan untuk mencegah terjadinya
infeksi ataupun jamur yang menempel pada bagian genetalia. Upaya genetalia tetap
bersih, dan juga meningkatkan kenyamanan adan kebersihannya. Kebersihan genetalia
dapat dilakukan saat mandi, setelah buang air besar dan setelah buang air kecil,cara
membersikah nya yaitu:
7
e. Menciptakan keindahan
f. Meningkatkan rasa percaya diri
BAB III
8
SANITASI MAKANAN
3.1 Pengertian Sanitasi Makanann
Asal-usul kata "sanitasi" berasal dari bahasa Latin "sanitas," yang artinya kesehatan.
Penggunaan kata ini berkaitan erat dengan industri makanan, di mana sanitasi mencakup
penciptaan dan pemeliharaan kebersihan serta kondisi kesehatan. Sanitasi bertujuan mencegah
penyakit, fokusnya pada kesehatan lingkungan, dan sangat penting dalam mencegah kontaminasi
makanan serta racun yang dapat disebabkan oleh zat aditif. Penerapan langkah-langkah sanitasi
menjadi kunci untuk menjaga keamanan pangan.
Ketidak patuhan dalam pengawasan kebersihan berkontribusi pada peningkatan kasus
penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan, sebagaimana diungkapkan oleh Marriot dan
Norman (1985). Departemen Kesehatan (Depkes) pada tahun 2004 mendefinisikan sanitasi
sebagai upaya kesehatan yang bertujuan untuk menjaga dan melindungi kebersihan lingkungan.
Contohnya termasuk penyediaan air bersih untuk mencuci tangan dan penyediaan tempat sampah
guna mencegah pembuangan sampah sembarangan.
Sanitasi makanan merupakan bagian integral dari usaha pencegahan yang memfokuskan
kegiatan dan tindakan untuk memastikan bahwa makanan dan minuman bebas dari potensi
bahaya yang dapat membahayakan kesehatan. Proses sanitasi dimulai sebelum makanan
diproduksi, melalui tahap pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, hingga pada saat makanan
dan minuman siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat atau konsumen. Tujuan utama sanitasi
adalah untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah timbulnya penyakit pada
konsumen, menghindari penjualan makanan yang dapat merugikan pembeli, serta mengurangi
kerusakan atau pemborosan makanan.
Sanitasi makanan juga dapat didefinisikan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme pembusukan dan patogen dalam makanan
yang dapat merusaknya dan membahayakan kesehatan manusia. Upaya-upaya sanitasi makanan
bertujuan untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan, sehingga tidak menimbulkan
risiko keracunan atau penyakit pada manusia.
9
ragam, yaitu mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan
dalam jumlah dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok”.
Selain makanan sehat, ada juga makanan yang tidak baik untuk tubuh. Alasannya adalah
karena makanan tersebut mengandung zat-zat yang tidak diperlukan tubuh, bahkan karena gizi
yang tidak seimbang. Makanan tersebut biasanya makanan yang diproduksi dengan
membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama. Jenis makanan seperti itu biasanya terdapat pada
makanan cepat saji, junk food, dan jajanan sembarangan. Makanan cepat saji bila dikonsumsi
berlebih akan mengganngu kesehatan bahkan bisa menyebabkan penyakit ringan maupun berat
yang berujung pada kematian.
Makanan yang tidak diolah, tidak dikemas dan tidak disimpan dengan baik merupakan
media untuk dapat berkembang biaknya mikroba berupa bakteri, virus, zat mikroorganisme
merugikan. Kemungkinan lain dari pencemaran terhadap makanan yang dapat terjadi yaitu
masuknya bahan-bahan berbahaya seperti bahan kimia, residu pestisda serta bahan lainnya antara
lain debu, tanah, keringat, rambut manusia dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Selain
itu pencemaran makanan dapat terjadi oleh karena vektor seperti tikus, lalat dan lainnya yang
membawa mikroorganisme penyakit yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Salah satu bakteri sering dijadikan indikator terjadinya pencemaran makanan adalah
Esherichia coli atau yang lebih dikenal dengan E.coli. Bakteribakteri indikator sanitasi umumnya
adalah bakteri yang lazim terdapat dan hidup pada usus manusia. Koliform dapat dibedakan
menjadi dua grup, yaitu koliform fekal misalnya Escherichia coli dan koliform non fekal
misalnya Enterobacter aerogenes. Bakteri E.coli dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti
penyakit diare apabila masuk ke saluran pencernaan, baik melalui minuman maupun makanan.
Dalam rangka mendapatkan makanan yang memiliki kualitas dan mutu yang bai serta bergizi
maka hrus memperhatikan pemilihan bahan makanan, peralatan bahan pengelolaan makanan,
cara pengolahan dan cara penyajian, cara pengemasan makanan serta cara pendistribusian. Untuk
mendapatkan makanan yang berkualitas baik dan bergizi yang memenuhi persyaratan kesehatan
maka pelu adanya kegiatan higiene dan sanitasi pada makanan dan minuman.
10
Menurut Depkes RI, (2004) Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat asing ke
dalam makanan yang tidak dikehendaki, yang dikelompokkan dalam 4 (empat) macam,
yaitu :
2. Pencemaran silang (cross contamination), yaitu pencemaran yang terjadi secara tidak
langsung sebagai ketidaktahuan dalam pengolahan makanan. Contoh: Makanan
pengolahan bahan mentah untuk bahan makanan jadi (makanan yang sudah terolah)
Makanan yang tidak sehat adalah makanan yang memiliki gizi yang tidak seimbang.
Makanan yang tidak sehat, hanya mengandung sedikit zat yang diperlukan oleh tubuh dan hanya
mengandung sedikit serat untuk proses perkembangan tubuh. Jika kita terlalu sering
mengonsumsi makanan ini, akan berdampak buruk terhadap tubuh kita. Berikut adalah macam-
macam penyakit akibat makanan yang kurang sehat, yaitu:
1. Diare
Diare adalah gangguan kesehatan yang dapat menyerang sistem pencernaan. Yang
dirasakan orang yang mengalami diare yaitu merasakan sakit perut atauapun mulas. Diare
ditandai dengan feses yang lebih encer daripada biasanya, sehingga seseorang akan lebih
sering untuk buang air besar (BAB). Diare biasa disebabkan oleh makan-makanan yang
11
pedas. Selain itu, makanan penyebab diare biasanya sudah terkontaminasi dengan bakteri
dan akan menyebabkan efek mual,muntah, dan diare.
3. Alergi
Alergi disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang hipersensitif pada makanan
dengan kandungan protein tinggi dimana tubuh bereaksi dan menganggap makanan itu
berbahaya. Makanan penyebab alergi paling umum diantaranya gandum, susu, telur,
jagung, kedelai, makanan laut, alkohol dan kacang-kacangan.
4. Penyakit Ginjal
Ginjal adalah organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal sangat penting sebab
mempunyai fungsi menyaring kelebihan cairan, racun dan limbah pada tubuh. Selain itu
juga berperan mengatur tekanan darah. Makanan yang bisa menurunkan fungsi dari ginjal
diantaranya makanan dengan gula, lemak dan protein tinggi, makanan cepat saji
berpengawet, minuman beralkohol.
12
6. Hipertensi
Tekanan darah di atas kisaran normal. Makanan yang bisa menyebabkan penyakit ini
diantaranya makanan asin dan yang diasap, keju, lemak hewani, minuman dengan
alkohol dan kafein.
1. Penjamahan makanan
Penjamahan makanan adalah orang yang berhubungan langsung dengan makanan,
mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pendistribusian, sampai dengan
makanan tiba di konsumen (penyajian). Yang termasuk penjamah makanan adalah:
petani dan nelayan
pemotong dan pemasak
pramu saji dan pengolah makanan
penerima dan penyimpan bahan makanan gudang
2. Area dan lingkungan
Tempat dimana makanan tersebut diproduksi, disimpan, dikemas, dan disajikan, yang
meluputi:
area dapur dan fisik bangunan
perlengkapan dan peralatan dapur
area limbah
area restoran
peralatan dan linen restoran
3. Bahan makanan dan makanan itu sendiri
Ada beberapa bahan makanan yang masih mentah, secara alamiah kurang aman
untuk dikonsumsi karena mengandung zat tertentu yang justru menjadi sumber penyakit.
Bahan makanan jenis ini memerlukan penanganan dan pengolahan khusus sampai
menjadi makanan yang aman untuk dimakan. Misalnya; beberapa jenis terong, sayuran
umbi, sayuran daun, hati hewan, daging babi, beberapa jenis sayuran seperti jamur, daun
singkong, dan lain-lain.
13
Begitu pula dengan makanan yang sudah diolah dapat menjadi sumber cemaran,
jika tidak ditangani dengan baik. Jenis makanan yang mudah rusak diantaranya adalah
susu, telur, ikan, unggas, daging, dan hasil olahannya.
14
KESIMPULAN
Hygiene personal merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit. Kebersihan diri merupakan sesuatu yang sangat penting dan perlu diperhatikan karena
termasuk dalam pencegahan primer yang spesifik, serat dapat mempengaruhi kesehatan, baik
kesehatan fisik maupun kesehatan psikososial. Hygiene personal adalah kebersihan dan
kesehatan diri yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau pada
orang lain. Upaya pola hidup sehat akn lebih ditingkatakan untuk mendukung peningkatan dan
pemantapan upaya untuk melindungi masyarakat dari kebiasaaan hidup yang kurang.
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya setiap manusia dalam mencegah
terkontaminasi nya makanan dengan bakteri yang akan merusak kualitas makanan dengan
bakteri yang akan merusak kualitas makanan bahkan dapat menyebabkan penularan penyakit
akibat makanan dan perilaku.
Sanitasi makanan juga dapat didefinisikan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme pembusukan dan patogen dalam makanan
yang dapat merusaknya dan membahayakan kesehatan manusia. Upaya-upaya sanitasi makanan
bertujuan untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan, sehingga tidak menimbulkan
risiko keracunan atau penyakit pada manusia.
15
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, D., & Ardani, M. H. (2016). Gambaran persepsi pasien tentang pelaksanaan
Pemenuhan kebutuhan personal hygiene oleh Perawat di RSUD Ungaran Semarang
tahun 2016 (Doctoral dissertation, Diponegoro Universsity).
Tristanti, I. (2016). Hubungan perilaku personal hygiene genital dengan kejadian keputihan pada
siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan, 7(1).
Avicena Sakula Marsanti, S., Widiarini, R., & KM, S. (2018). Buku Ajar Higiene Sanitasi
Makanan. Uwais Inspirasi Indonesia.
atrikawati, H., & Hamidah, S. (2017). Pengaruh Pengetahuan Makanan Sehat terhadap
Kebiasaan Makan Kelas X Boga SMKN 4 Yogyakarta. Journal of Culinary Education
and Technology, 6(2).
Pratadina, A., Darundiati, Y. H., & Dangiran, H. L. (2017). Hubungan Higiene Dan Sanitasi
Dengan Kontaminasi Escherichia coli Pada Jajanan Pedagang Kaki Lima di Sekolah
Dasar Kelurahan Pendrikan Lor, Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(5),
502-513.
Delvika, Y., & Mustafa, K. (2017). Penyuluhan Pengaruh Makanan Instan Terhadap Pola Makan
dan Kesehatan Remaja di Desa Manunggal. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(1).
Kurniadi, Y., Saam, Z., & Afandi, D. (2013). Faktor kontaminasi bakteri E. coli pada makanan
jajanan dilingkungan kantin sekolah dasar wilayah Kecamatan Bangkinang. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 7(1), 28-37.
16