Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI

Disusun oleh:

Kelompok 1

Marsella Putri Jingga (2321102033)

Meva Alisa (2321102034)

Mulki Partondian Nasution (2321102035)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang
“ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN
PERAWATAN DIRI, EBN KEGAWATAN DALAM KEBUTUHAN DASAR” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca. Kami juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.

Tangerang, 8 September 2023

Kelompok 1

ii
ABSTRAK
Dalam dunia kesehatan tujuan yang paling diutamakan adalah derajat kesehatan pasien semakin
tinggi tingkat kesehatan pasien berarti semakin berkualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.
Dalam meningkatkan kesehatan pasien salah satu faktor pendukung adalah personal hygiene
yang dimiliki oleh pasien, maka dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien seorang
perawat harus mampu membantu pasien yang memilih masalah dalam pemenuhan personal
hygienenya sesuai dengan prinsip proses keperawatan. Dalam melakukan asuhan keperawatan
perawat harus mampu mempertimbangkan hal – hal menyangkut pasien sehingga dalam
prosesnya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan tujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki personal hygiene yang kurang,
pencegahan penyakit, meningkatkan kepercayaan diri seseorang, serta menciptakan keindahan.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ ii


ABSTRAK........................................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iv
BAB 1 ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 2
1.3 TUJUAN ........................................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT ........................................................................................................................ 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................... 3
2.1 KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ...................................................................... 3
2.3 JENIS KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI ................................................................ 5
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERSIHAN DIRI.............................. 8
2.5 MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KEBERSIHAN DIRI ..................... 9
BAB III ............................................................................................................................................15
PENUTUP .......................................................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................15
3.2 SARAN.................................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................16

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kebututuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih
mendasar dari pada kebutuhan lainnya. Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi
sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan
cinta merupakan hal yang penting bagi manusia Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar
manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar
manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan.

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya Praktik
personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis
tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene
pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan
menambah tingkat kebutuhan pasien (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan teori Virginia Henderson ada 14 kebutuhan dasarmanusia dalam melakukan


asuhan keperawatan yaitu:
1) Bernapas secara normal
2) Makan dan minum yang cukup
3) Eliminasi (buang air besar dan kecil)
4) Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakaian yang tepat
7) Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal denganmenyesuaikan pakaian yang
dikenakan dan modifikasi lingkungan
8) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
9) Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari yangmembahayakan orang lain
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi,kebutuhan,
kekhawatiran dan opini
11) Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
1
12) Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayaikebutuhan hidup
13) Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14) Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yangmengarah pada perkembangan
yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kebutuhan dasar manusia?
2. Apa itu personal hygiene?
3. Apa saja jenis kebersihan dan perawatan diri?
4. Apa masalah-masalah yang terkait dengan kebersihan diri?

1.3 TUJUAN
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja asuhan keperawatan
diri untuk memberikan rasa nyaman terhadap diri sendiri maupun orang lain dengan cara
memperbaiki persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan, serta menciptakan penampilan
yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Selain itu juga untuk mengetahui jenis kebersihan
keperawatan diri dan apa saja faktor yang mempengaruhi kebersihan diri.

1.4 MANFAAT
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersiha diri seorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Mencegah infeksi
5. Meningkatkan percaya diri
6. Pencegahan penyakit

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang sangat penting untuk bertahan hidup dan kesehatan (Wahyudi &
Wahid, 2016). Sementara itu menurut Hierarki kebutuhan dasar manusia menurut Teori
Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan oleh perawat untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan (Wahyudi
& Wahid, 2016).
Hierarki kebutuhan dasar manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan
dengan tingkatan dasar atau yang paling pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti:
udara, air, dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan
keamanaan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga
mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki termasuk persahabatan, hubungan sosial
dan cinta seksual. Tingakatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga
diri yang melibatkan rasa percaya diri, merasa berguna, dan kepuasaan diri. Tingkatan
yang terakhir adalah aktualisasi diri (Wahyudi & Wahid, 2016).

Tingkatan pertama adalah kebutuhan fisiologis. Menurut Maslow, kebutuhan fisiologis


adalah hal yang sangat penting untuk bertahan hidup dikarenakan jika seseorang yang
tidak terpenuhi kebutuhannya maka akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya seperti, kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan
cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi dan fekal, dan kebutuhan
istirahat dan tidur (Wahyudi & Wahid, 2016). Sementara itu, pendapat dari Khalish
(1973 dalam Maryam, Pudjiati, Raenah, 2013) kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan
untuk mempertahankan kehidupan atau kelangsungan hidup, seperti: kebutuhan akan
udara, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan menghindari dari rasa nyeri, kebutuhan
regulasi suhu tubuh, kebutuhan kebersihan diri, kebutuhan stimulasi atau rangsangan,
kebutuhan melaksanakan aktivitas atau kegiatan, kebutuhan eksplorasi dan manipulasi,
dan kebutuhan seksual. Salah satu kebutuhan yang diperlukan seseorang adalah
kebersihan diri (personal hygiene).

3
2. Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan
mereka secara fisik dan keadaan emosional. Pemeliharaan personal hygiene diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Ketika memberikan perawatan
kebersihan diri pada pasien, perawat dapat mengkaji status fisik dan emosional pasien,
dan dapat mengimplementasikan proses perawatan bagi kesehatan total pasien (Potter
& Perry, 2012). Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis untuk memperoleh kesejahteraan baik secara fisik maupun
psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan perawatan diri, baik secara mandiri
atau menggunakan bantuan yang dapat menciptakan penampilan yang sesuai dengan
kebutuhan kesehatan yang dapat membuat rasa nyaman dan relaksasi (Heriana, 2014).

Untuk melakukan personal hygiene dengan baik kepada pasien, ada waktu-waktu yang
tepat dalam melaksanakannya menurut Heriana (2014), yaitu:
a. Perawatan dini hari, dimana perawatan dini hari ini dilakukan pada waktu bangun
tidur, dimana tindakan yang bisa dilakukan pada perawatan dini hari bisa seperti
perapian dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau fases), memberikan
pertolongan, mempersiapkan pasien dalam melakukan makan pagi dengan
melakukan tindakan diri, seperti mencuci muka, tangan, dan menjaga kebersihan
mulut.
b. Perawatan pagi hari, dimana perawatan ini dilakukan setelah melakukan makan pagi
dengan menggunakan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam mencuci
rambut, perawatan kulit, membersihkan mulut, kuku, dan rambut, melakukan
pijatan pada punggung, serta merapikan tempat tidur pasien.
c. Perawatan siang hari, dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan
atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Perawatan siang hari ini seperti mencuci
muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan
pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
d. Perawatan menjelang malam, dimana perawatan ini dilakukan saat pasien
menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang dengan
kegiatan tersebut antara lain, pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB & BAK),
mencuci tangan dan muka, membersihkan muka dan memijat daerah punggung.
Tujuan dilakukannya perawatan ini untuk mempertahankan perawatan diri baik secara
sendiri maupun dengan menggunakan bantuan yang dapat melatih hidup sehat dan
4
bersih dengan cara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan
kebersihan, serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan
yang diinginkan oleh pasien.

2.2 PRINSIP-PRINAIP PERAWATAN


a) Beberapa prinsip perawatan personal hygiene yang harus dperhatikan oleh perawat:
b) Perawat mrnggunakan keterampilan komunikasi terapeutik
c) Perawat mengintegrasikan straregi perawatan lain
d) Perawat mempertimbangkan keterbatasan fisik klien
e) Perawat menghormati pilihan budaya, kepercayaan nilai dan kebiasaanklien
f) Perawan menjaga kemandirian klian
g) Menjamin privasi klian
h) Menyampaikan rasa hormat dan mendorong kesehatan fisik klien
i) Menghormati klien lansia

2.3 JENIS KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI


Jenis-jenis personal hygiene dibedakan menjadi:
a. Berdasarkan waktu
 Perawatan dini hari
Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun
tidur untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan,
mempersiapkan pasien melakukan sarapan dan lain-lain.
 Perawatan pagi hari
Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan
pertolongan dalam memenuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai merapikan tempat
tidur pasien.
 Perawatan siang hari
Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan
perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencicipi muka dan tangan,
membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pembersihan
lingkungan pasien.
 Perawatan menjelang tidur
Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat
menjelang tidur agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci
tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

b. Berdasarkan tempat
5
 Perawatan diri pada kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang melindungi tubuh dari
berbagai kuman atau trauma sehingga diperlukan perawatan yang kuat dalam
mempertahankan fungsinya.

 Fungsi kulit: memproteksi tubuh, pengaturan


temperatur tubuh, pengeluaran pembuangan air,
sensasi dari stimulus lingkungan membantu
keseimbangan cairan dan elektrolit
memproduksi dan mengaborsi vitamin D.
 Faktor yang mempengaruhi perubahan dan
kebutuhan pada kulit: umur, jaringan kulit,
kondisi atau keadaan lingkungan.

 Perawatan tubuh (memandikan)

Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau


membersihkan bau badan, keringat, dan sel yang
mati serta merangsang sirkulasi darah dan
membuat rasa nyaman.

 Perawatan diri pada kaki dan kuku

Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi,


bau kaki, dan cidera jaringan lunak. Integritas kaki
dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan
fungsi normal kaki sehingga orang dapat berdiri
atau berjalan dengan nyaman.

 Perawatan rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang


memiliki fungsi sebagai proteksi dan pengatur
suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri
juga dapat dilihat dari rambut. Perawatan ini
bermanfaat mencegah infeksi daerah kepala.

6
 Perawatan gigi dan mulut

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang


harus dipertahankan kebersihannya. Sebab
melalui organ ini berbagai, dapat masuk.

 Perawatan perineal wanita dan pria


Perawatan primer wanita meliputi genitalia eksternal. Prosedur biasanya dilakukan
selama mandi. Perawatan primer mencegah dan mengontrol penyebaran infeksi,
mencegah kerusakan kulit meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan
kebersihan. Sedangkan klien pria memerlukan perhatian khusus selama perawatan
perineal, khususnya bila ia tidak di sirkumsisi. Kanker penis terjadi lebih sering pada
pria yang tidak di sirkumsisi dan diyakini berkaitan kebersihan.
 Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien

Yang dimaksud di sini adalah kebersihan pada


tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur
diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman
tanpa gangguan selama tidur sehingga dapat
membantu proses penyembuhan.

Jenis-jenis personal hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang
rutin dilakukan oleh perawat setiap hari di rumah sakit, tindakan tersebut meliputi
sebagai berikut:
 Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh
 Perawatan mata
 Perawatan hidung
 Perawatan telinga
 Perawatan genitalia
 Kesehatan pakaian

7
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERSIHAN DIRI

a. Budaya
Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit
ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakit.

b. Status sosial ekonomi


Untuk melakukan personal hygiene yang dibutuhkan adalah sarana yang memadai, serta
perlengkapan mandi yang cukup (sabun, sikat gigi, shampo dan lain-lain). Itu semua
membutuhkan biaya dengan kata lain sumber keuangan individu akan berpengaruh pada
kemampuannya mempertahankan personal hygiene.

c. Agama
Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
sehari-hari.

d. Status kesehatan
Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu
akan semakin lemah yang pada akhirnya jatuh sakit.

e. Kebiasaan
Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam melakukan
perawatan diri misalnya menggunakan shower, sabun padat, dan lain-lain.

f. Cacat jasmani atau mental bawaan


Kondisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk
melakukan perawatan diri secara mandiri.
8
2.5 MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KEBERSIHAN DIRI
1. Defisit perawatan diri: Mandi atau Hygiene.
Ketidakmampuan untuk melakukan tugas berikut:
 Mengakses kamar mandi
 Mengeringkan badan
 Mengambil perlengkapan mandi
 Mendapatkan sumber air
 Mengatur suhu atau aliran air mandi
 Membersihkan tubuh atau anggota badan

Data subjektif: kalian mengatakan malas mandi, klien mengatakan sering gatal-gatal
pada kulitnya, malas untuk gosok gigi dan gunting kuku, klien mengatakan
perlengkapan mandi seperti sabun, sampo, handuk, di kamar mandi ruangan tidak ada
sehingga klien malas mandi, klien mengatakan tidak ada pakaian ganti setelah mandi.

Data objektif: rambut klien kotor, acak-acakan, pakaian kotor, mulut dan gigi bau, kulit
kasam dan kotor kuku panjang dan tidak terawat, setelah mandi klien masih tampak
kotor kalian tidak membersihkan anggota badan klien, dan tidak pakai handuk, akibat
dari keterbatasan tersedianya respon keluarga dan pihak rumah sakit untuk membenahi
kebutuhan pemenuhan kebersihan diri klien.

2. Defisit perawatan diri: Berpakaian atau Berhias


Hambatan kemampuan untuk:
 Menyajikan pakaian
 Mengambil pakaian
 Mengenakan atau melepas bagian-bagian pakaian yang penting
Ketidakmampuan untuk:
 Memilih pakaian
 Mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan
 Mengambil pakaian
 Mengenakan pakaian pada tubuh bagian atas dan bagian bawah
 Mengenakan sepatu dan kaos kaki
 Melepaskan pakaian
 Menggunakan alat bantu
 Menggunakan resleting
3. Defisit perawatan diri: Makan

9
Ketidakmampuan untuk:
 Menyuap makanan dari piring ke mulut
 Mengunyah makanan
 Menyelesaikan makanan
 Meletakkan makanan ke piring
 Memegang alat makan
 Mengingesti makanan secara aman dan cukup
 Memanipulasi makanan di mulut
 Mengambil cangkir atau gelas
 Menggunakan alat bantu
4. Defisit keperawatan diri: Eliminasi
 Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat
 Ketidakmampuan menyiram kloset atau kursi buang air
 Ketidakmampuan mencapai kloset atau kursi buang air
 Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
 Ketidakmampuan untuk duduk atau bangun dari kloset atau kursi buang air

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene:


Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik.

a) Gangguan integritas kulit

 Faktor external: tekanan, gesekan, pergeseran, restrine, imobilisasi fisik, terlalu


lama berbaring atau duduk, ekskresi dan sekresi, kelembaban hipotermia atau
hipertermia.
 Faktor internal: perubahan status gizi, penurunan serum albumin, dehidrasi,
ketergantungan terhadap orang lain dalam perawatan diri komarasi kulit,
inkontinensia perkenihan atau alvi, koma, paralisis, penonjolan tulang,

10
penurunan sirkulasi, obesitas, infeksi pada daerah penopang tekanan, kehilangan
jaringan subkutan atau masa otot, perubahan status metabolik, defisiensi vitamin.
b) Gangguan membran mukosa mulut

Aftosa rekuren (SAR) merupakan ulser yang terjadi berulang-ulang pada mukosa
mulut, biasanya berupa user putih kekuningan tanpa adanya tanda-tanda suatu
penyakit. Stomatitis Aftosarekurens (SAR) merupakan penyakit mukosa mulutter
tersering dan memiliki prevalensi sekitar 10-25% pada populasi. Sebagian besar
kasus bersifat ringan, self-limiting, dan seringkali diabaikan oleh pasien. Namun
SAR juga dapat merupakan gejala dari penyakit-penyakit sistematik, seperti penyakit
Crohn, penyakit Coeliac, malabsorpsi, anemia defisiensi besi atau asam folat,
defisiensi vitamin B12 atau HIV. Oleh karenanya, peran dokter di pelayanan
kesehatan primer dalam mendiagnosis dan menata laksana SAR sangat penting.
c) Infeksi Mata dan Telinga

 Sakit pada telinga yang terkena


 Gatal pada telinga yang terkena
 Bengkak atau kemerahan pada telinga luar
 Telinga berair (cairan atau nanah)
 Gangguan pendengaran sementara
 Demam
d) Gangguan fisik pada kuku
11
1) Kuku cekung

Dawn Harper, dokter yang bertugas di Layanan Kesehatan Nasional Inggris


mengatakan kuku cekung atau koilonychias adalah tanda tubuh kekurangan zat
besi. Pada kasus serius, bentuk kuku yang menyerupai sendok ini merupakan
gejala penyakit Raynaud atau Hipertiroid.

2) Kuku bergerigi

Tanda horizontal bergerigi pada kuku yang kerap disebut garis beau merupakan
sinyal bahwa tubuh kekurangan zinc. Harper yang menulis buku
DrDawn'sGuidetoWomen'sHealth menyarankan konsumsi asupan kaya zinc
seperti susu, telur, keju, kacang, kerang, dan gandum untuk mengatasinya.

3) Kuku memutih

12
Kondisi ini membuat seluruh permukaan kuku berubah warna jadi putih pucat,
yang diistilahkan dengan nama kuku Terry. Gejala ini adalah tanda infeksi jamur,
sirkulasi darah kurang lancar, diabetes, penyakit liver, ginjal, gagal jantung,
malnutrisi, atau efek kemoterapi.

4) Kuku menebal

Kuku menebal, tumbuh tak beraturan dan berubah warna bisa jadi tanda infeksi
jamur. Harper mengatakan, kondisi ini juga merupakan gejala onychogryphosis
yang kerap dialami orang tua atau karena tekanan pada gugur dalam waktu lama.

5) Kuku rapuh dan pecah-pecah

13
Kuku rapuh dan pecah-pecah bisa disebabkan penuaan atau paparan air dan
bahan kimia dalam jangka panjang. Philippa Lowe, pakar dermatologi dari
klinik Cranley mengatakan kuku rapuh juga merupakan tanda penyakit tiroid.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam pembahasan materi kali ini kita banyak mengetahui bahwa di dalam konsep dan
prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri banyaklah yang harus kita perhatikan dan
harus kita mampu dalam melaksanakannya sebagai perawat. Personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan
kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dan pertahanan melawan infeksi.
Dengan implementasi tindakan hygiene pasien atau membantu anggota keluarga untuk
melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien (Potter & Perry,
2005).

3.2 SARAN
Kami mengharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui, memahami,
serta mengaplikasikannya di dalam kehidupan bermasyarakat. Kami menyadari bahwa
makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/MIFTAHUL_FAUZIAH_DASRIL(1).pdf

https://www.scribd.com/embeds/448477179/content?start_page=1&view_mode=scroll&access_key
=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://www.scribd.com/embeds/428720934/content?start_page=1&view_mode=scroll&access_key
=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

16

Anda mungkin juga menyukai