Disusun Oleh :
FADILLAH SULAIMAN
NIM : (21010037)
GUSWENDRA USKARNI
NIM : (21010037)
ANA THURSINA
NIM : (21010031)
Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa,
sang pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-
Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hadayah serta inayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini tidak kurang dari pada
waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah
satu dari sekian kewajiban mata kuliah ilmu keperawatan dasar I serta mampu
memahami tentang konsep dan prinsip askep kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri.
Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulispun
sadar bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik tuhan azza
wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa
penulis nanti dalam upaya evaluasi diri
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis atau pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL.......................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................
C. TUJUAN ..............................................................................................
BAB II TINJAUAN FUSTAKA .KONSEP PERSONAL HYGIENE
A. PENGERTIAN......................................................................................
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHUHI ...........................................
C. TIPE PERSONAL HYGIENE ..............................................................
D. JENIS PERSONAL HYGIENE ............................................................
E. DAMPAK YANG SERING DI TIMBULKAN ...................................
BAB III KONSEP ASKEP
A. PENGKAJIAN ......................................................................................
B. DIAGNOSA ..........................................................................................
C. RENCANA TINDAKAN......................................................................
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN KHASUS ......................................
A. PENGKAJIAN.......................................................................................
B. ANALISA DATA..................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH.......................................................................
D. INTERVENSI KEPERAWATAN.........................................................
E. IMPLEMENTASI..................................................................................
BAB V PENUTUP .........................................................................................
1. KESIMPULAN.....................................................................................
2. SARAN.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
pentingdan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh
diantaranya kebudayaan, ocial,keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang
terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene
pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter,
2005).Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan.Hal initerjadi karena kita menganggap masalah kebersihan
adalah masalahsepele,padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sbb:
a. konsep dan prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
b. konsep asuhan keperawatan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan pembuatan makalah ini agar mampu memahami tentang konsep
dan prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
2. Tujuan khusus
Dapat memahami tentang konsep kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
Dapat memahami tentang konsep asuhan keprawatan kebutuhan
kebersihan dan perawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP PERSONAL HYGIENE
A. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
Pola kebersihan tubuh
Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
Keadaan kesuburan rambut
Keadaan rambut yang mudah rontok
Keadaan rambut yang kusam
Keadaan tekstur
b. Kepala
Botak/alopesia
Ketombe
Berkutu
Adakah Eritema
Kebersihan
3) Mata
Apakah sklera ikterik
Apakah kunjungtiva pucat
Kebersihan mata
Apakah gatal/mata merah
4) Hidung
Adakah pilek
Adakah elergi
Adakah pendarahan
Adakah perubahan penciuman
Kebersihan hidung
Bagaimana membran mukosa
Adakah septum deviasi
5) Mulut
Keadaan mukosa mulut
Kelembapannya
Adakah lesi
Kebersihan
6) Gigi
Adakah karang gigi
Adakah karies
Kelengkapan gigi
Pertumbuhan
Kebersihan
7) Telinga
Adakah kotoran
Adakah lesi
Bagaimana bentuk telinga
Adakah infeksi
Kulit
Kebersihan
Adakah lesi
Keadaan turgor
Warna kulit
Suhu
Teksturnya
Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki
Bentuknya bagaimana
Warnanya
Adakah lesi
Pertumbuhannya
10) Genetalia
Kebersihan
Pertumbuhan rambut pubis
Keadaan kulit
Keadaan lubang uretra
Keadaan skrotum, testis pada pria
Cairan yang dikeluarkan
11) Tubuh secara umum
Kebarsihan
Normal
Keadaan postur
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.Kemungkinan
berhubungan dengan :
1) Bagian tubuh yang lama tertekan
2) Imobilitasi
3) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Kerusakan jaringan kulit
2) Gangrene
3) Dekubitus
4) Kelemahan fisik
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
1) Stroke
2) Fraktur femur
3) Koma
4) Trauma medulla spinalis
Tujuan yang diharapkan
1) Pola kebersihan diri pasien normal
2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
2. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
1) Trauma oral
2) Pembatasan intake cairan
3) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
1) Stroke
2) Stomatitis
3) Koma
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warnamerah
muda
2) Inflamasi tidak terjadi
3) Klien mengatakan rasa nyaman
4) Keadaan mulut bersih
3. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Kemungkinan data yang ditemukan.
a. Badan kotor dan berbaub.
b. Rambut kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Bau mulut dan motor
C. Prosedur personal hygiene
Personal hygiene rambut sampai kaki
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan
menyisir rambut.Tujuannya adalah membersihkan kuman kuman yang
ada pada kulit kepala ,menambaha rsa nyaman,membasmi kutu atau
ketombe yang melekat pada kulit ,serta memperlancar system
peredaran darah di bawah kulit.
Alat dan Bahan
1. Handuk secukupnya
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hanagt
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok/nierbekken
8. Gayung
9. Ember kosong
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Pencucian Rambut
Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung pada hal – hal berikut:
Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering
dicuci.
Lingkungan atau tempat tinggal seseorang, misalnya pada
lingkungan yang berdebu orang tersebut harus sering mencuci
rambutnya.
Seseorang yang memakai minyak rambut harus sering
mencuci rambutnya.
Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
o Jelaskan prosedur pada pasien
o Cuci tangan
o Tutup jendela atau pasang sampiran
o Kondisikan pasien dalam posisi tidur
o Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala
pasien
o Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sambungkan ke
arah bagian baskom dengan pinggir di gulung
o Tutup telinga dengan kapas
o Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
o Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat
,selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil di
pijat
o Setelah selesai keringkan
o Cuci tangan
2. Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan
memelihara kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara
keseluruhan umumnya dengan mandi, karena mandi berguna untuk
menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit,
menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf
dan mengembalikan kesegaran tubuh.
Cara merawat kulit
Alat dan Bahan :
a. Baskom cuci
b. Sabu
c. Air
d. Agen pembersih
e. Balutan
f. Pelindung kulit
g. Plester
h. Sarng tangan
Prosedur Kerja
o Jelaskan prosedur pada pasien
o Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
o Tutup pintu ruangan
o Atur posisi pasien
o Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan warna
,kelembaban, penampilan ,sekitar kulit,ukur diameter kulit,ukur
kedalaman.
o Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara
menyeluruh dengan air.
o Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
o Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau
larutan pembersih ,gunakan ,semprit irigasi luka pada luka yang
dalam.
o Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
o Catat hasil
o Cuci tangan
Memandikan Pasien di Tempat Tidur
Tindakann keperawatan di lakukan pada pasien yang tidak mampu
mandi secara sendiri dengan cara memandikan di tempat tidur.Tujuannya
adalah menjaga kebersihan tubuh ,mengurangi infeksi akibat kulit kotor
,memperlancar sisitem peredaran darah , dan menambah kenyamanan
pasien.
Alat dan Bahan
1. Baskom mandi du buah,masing masing berisi air dingin dan hangat.
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk,sarung tangan pengusap badan
5. Tempat untuk pakaian kotor
6. Sampiran
7. Sabun
Prosedur Kerja
o Jelaskan prosedur pada pasien
o Cuci tangan
o Atur posisi pasien
o Lakukan tindakan memandikan pasien yang di awali dengan
membentangkan handuk di bawah kepala ,kmudian bersihkan muka ,
telinga, dan leher dengan sarung tangan pengusap. Kerngkan dengan
handuk.
o Kain penutup di turunkan ,kedua tangan pasin di angkat dan di
pindahkan handuk di atas dada pasien ,lalu bentangkan.Kemudian
,kembalikan kedua tangan ke posisi awal di atas handuk, lalu basahi
kedua tangan dengan air bersih. Lalu keringkan dengan handuk.
o Kedua tangan di angkat,handuk di pindahkan di sisi pasien,bersihkan
daerah dada dan perut,lalu keringkan dengan handuk.
o Miringkan pasien ke kiri,handuk di bentangkan di bawah punggung
sampai glutea dan basahi punggung hingga glutea,lalu keringkan
dengan handuk.Selanjutnya,miringkan pasien ke kanan dan lakukan
hal yang sama.Kemudian,kembalikan pasien pada posisi telentang dan
pasangkan pakaian dengan rapi.
o Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan kaki .Kaki yang
paling jauh di dahulukan dan di keringkan dengan handuk
o Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea.Pakaian bawah perut di
buka, lalu bersihakan daerah lipatan paha dan genetalia. Setelah
selseai, pasnag kembali pakaian dengan rapai
o Cuci tangan.
3. Memelihara kebersihan dan kesehatan
mata Yang perlu dipersiapkan
a. Air hangat
b. Kapas
c. Kain
d. Sapu tangan yang bersih
Prosedurnya :
o Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari.
o Sewaktu – waktu sebaiknya dibersihkan dengan boor water 3%
atau air yang sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan
kapas mulai dari pinggir mata menuju ke arah tengah ( menuju
hidung ). Lakukan hal ini berulang – ulang sampai mata terasa
bersih
o Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain atau sapu
tangan yang kotor atau sapu tangan orang lain.
o Periksakan mata ke setahun sekali ke dokter spesialis atau petugas
kesehatan terdekat.
o Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak
mata dan obyek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm.
4. Perawatan kuku kaki dan tangan
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu
merawat kuku sendiri.Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan
mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
Alat dan bahan
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok/nierbekken
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
Prosedur kerja
o Jelaskan prosedur pada pasien
o Cuci tangan
o Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
o Tentukan kuku yang akan di potong
o Rendamlah kuku denga air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan
sikat dengan beri sabun bila kotor.
o Keringkan dengan handuk
o Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken dan lakukan
pemotongan kuku.
o Cuci tangan
5. Perawatan telinga
Yang perlu dipersiapkan :
1. Cutton Bath
2. Washlap
3. Water pik
4. Hidrogen proksida
Prosedurnya :
o Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam
kegiatan mandi di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap
yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja
terbaik untuk pembersihan.
o Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara
lembutpada jalan masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin
melonggar dan keluar.
o Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda
tajam seperti peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga.
Penggunaan benda itu dapat menyebabkan trauma pada kanal telinga
dan ruptur membran timpani. Penggunaan aplikator kapas bertangkai
juga harus dihindari karena akan menyebabkan lilin terjepit dalam
kanal.
o Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras.
Serumen yang berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan
hanya dengan irigasi. Prosedur pertama yaitu pemasukan tiga tetes
gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan lilin, dan tiga tetes
hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin (Phipps,
dkk, 1995).
o Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal
telinga luar yang akan membersihkan lilin yang telah lunak secara
mekanis. Air dingin atau panas dapat menyebabkan normal atau
muntah.
o Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena
menghadap ke sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal
di bawah telinga yang terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water
Pik atau pentolan spuit irigasi dapat digunakan mengirigasi ke dalam
kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik seharusnya tidak mengoklusi
kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan terhadap
membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang
melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih,
perawat menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa
kanal dari serumen yang masih tertinggal
6. Oral hygiene
Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkanbau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat
penyakit atau medikasi yangdigunakan pasien. Perawatan mulut harus
dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien.
Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus dipertahankan
kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi, danbibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel –
partikel makanan, plak, bakteri,memasase gusi, dan mengurangi
ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasayang tidak
nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi
dan mulutyang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan
sariawan.
Hygiene mulut yangbaik memberikan rasa sehat dan selanjutnya
menstimulasi nafsu makan.
Tujuan perawatan hygiene
Mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut
utuhyang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang
ditularkanmelalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit
mulut dan gigi,meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman,
memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut dengan benar
Perawatan Gigi
Menggosok gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan
deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi.
Alat dan bahan
1. Handuk dan kain pengalas
2. Gelas kumur berisi:
a. Air masak/NaCl
b. Obat kumur
c. Borax gliserin
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikat gigi dan pasta gigi
Prosedur kerja
1. Untuk pasien tidak sadar
o Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien
o Cuci tangan
o Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
o Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
o Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi
dengan air hangat/masak
o Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada
saat membersihkan gigi/mulut
o Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi,
dan lidah
o Keringkan dengan kasa steril yang kering
o seteleh bersih, oleskan dengan Borax gliserin
o Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Untuk pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri
o Jelaskan prosedur pada klien
o Cuci tangan
o Atur posisi dengan duduk
o Pasang handuk dibawah dagu
o Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi
dengan air hangat/masak
o Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi,
gigi dan lidah, lalu bilas dengan larutan NaCl.
o Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
o Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik
turun
o Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pembersihan gigi palsu
a. Alat dan bahan
1. Sikat gigi bebulu lembut
2. Sikat gigi untuk gigi palsu
3. Nirbekken
4. Detrifikasi gigi palsu atau pasta gigi
5. Gelas air
6. Kasa tunggal 4x4
7. Waslap
8. Cangkir plastik gigi palsu
9. Sarung tanga sekali pakai
h. Prosedur perawatan gigi palsu
o Jelaskan prosedur pada pasien yang akan di lakukan perawata gigi
palsu
o Cuci tangan
o Isi mangkok piala ginjal setengah dengan air biasa atau letakkan
waslap pada westafel dan nyalakan air sampai terisi kurang lebih
2.5 cm
o Kenakan sarung tangan sekali pakai
o Minta pasien untuk membuka gigi palsunya.
o Gunakan detrifikasi pada gigi palsu dan sikat permukaan gigi
palsu.Pegang gigi palsu di dekat air.Pegang sikat secara horizontal
dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan untuk
membersihkn permukaan penggigit pada permukaan gigi sebelah
luar.Pegang sikat secara vertikal dan gunakan gosokan pendek
untuk membersihkan permukaan dalam gigi. Pegang sikat secara
horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan untuk
membersihkn permukaan penggigit pada permukaan dalam gigi.
o Bilas gigi palsu dengan air biasa
o Kembalikan gigi paslu pada paisen atau simpan dalam air biasa di
dalam cangkir plastik
o Kosongkan mangkok nirbekken dan tambahkan air dingin.Berikan
pasta gigi pasa sikat gigi lembut,dan sikat gusi ,langit langit dan
lidah dengan lembut
o Minta pasien untuk berkumur
o Masukan kembali gigi palsu jika pasien menginginkan.
o Buang srung tangan pada tempat sampah.Bersihkan dan simpan
baha bahan .Cuci tngan
o Tanyakan pada pasien jika gigi palsu terasa nyaman
o Catat prosedur pada flowsheet atau catatn perawat.
7. Perawatan genetalia
o Alat dan Bahan
Baskom
Sabun dan tempatnya
Dua atau tiga waslap
Handuk mandi
Selimut mandi
Alas tahan air atau bedpan
Tisu toilet
Sarung tangan pakai
o Prosedur Kerja
Identifikasi pasien berisiko untuk perkembangan infeksi
genitalia ,atau saluran slauran reproduksi (misalnya keberdaan
kateter yang tetap, inkontensia fekal atau insisi bedah).
Jekaskan prosedur dan tujuan pada pasien
Persiapkan alat dan bahan
Bahan bahan tanbahan bila perawatan perinium di berikan
selama waktu di luar mandi :
i. Bola kapas atau lidi kapas
ii. Botol larutan atau tempat yang di isi air dengan air hangat
atau larutan pembersih yang di respkan
iii. Kanting tahan air
Atur peralatan di sampinh tempat tidur
Cuci tangan
Tutup pintu kamar dan tutup jendela untuk menjaga privasi
pasien.Tinggikan tempat tidur sampai posisi kerja yang
nyaman.
Turunkan penghalang tempat tidur dan bantu pasien pada
posisis miring ,letakkan handuk sepanjang sisi badan pasien
dan pertahankan pasien agar tertutup dengan selimut mandi
semaksimal mungkin.
Kenakan sarung tangan sekali pakai
Jika ada feses ,ambil popok atau tisu toilet dan bersihkan
dengan usapan sekali buang.Bersihkan bokong dan anus depan
ke belakang .Bersihkan dan bilas dengan teliti.Keringkan secara
lengkap.Pindahkan dan buang popok dag anti dengan yang
baru.
Berikan perawatan genitilia
a. Perawatan pada wanita
o Ganti sarung tangan jika sudah kotor
o Letakkan popok tahan air di bawah bokong pasien dengan
posisi pasien supine(tambahan :letakkan pispot di bawah
pasien.
o Bantu pasien dengan posisi dorsal rekumben
o Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur
dan angkat baju pasien sampai daerah genitalia
o Bungkus pasien secara “DIAMOND” dengan menempatkan
selimut mandi dengan satu ujung di antara dua kaki ,satu ujung
arah masing masing sisi tempat tidur ,dan satu ujung di atas
dada.
o Naikkan penghalang tempat tidur.Isi baskom dengan air hangat
o Turunkan penghalang dan bantu pasien memfleksi lututnya
dan pisahkan dua kaki terbuka.
o Lipat ujung bawah selimut mandi di antara ke dua tungkai
pasien ke arah abdomen
o Bersihkan dan keringkan paha atas pasien .
o Bersihaka labia mayora
o Pisahkan labia dengan tangan tidak dominan untuk membuka
meatus uretra dan orifisium vagina.
o Jika pasien di atas pispot,siram air hangat di atas daerah
perineum.
o Keringkan daerah perineum secara merata
o Lipat ujung bawah selimut mandi kembali di antara kaki
pasien dan di atas perineum.Minta pasien untuk menurunkan
kaki da memeproleh posisi nyaman.
Perawatan pada pria
Ganti sarung tangan jika sudah kotor
Turunkan penghalang ,turunkan ujung atas selimut mandi di
bawah perineum pasien.Secara lembut angkat penis dan
letakkan handuk mandi di bawahnya.
Secara lembut raih tungkai penis.Jika pasien ereksi
tangguhakan prosedur
Cuci kepala penis pertama pada meatus urethra
Kembalikan kulit luar ke posisi semula
Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tetapi tegas ke
arah.Beri perhatian khusus pada permukaan bawah penis.
Bilas dan keringkan secara erata instruksikan pasien untuk
membuka kaki sedikit.
Secara lembut bersihkan skrotum.
Lipat kembali selimut mandi di atas perineum dan bantu pasien
kembali ke posisis yang nyaman
Jika pasien mengalami inkontensia feses atau uirn gunakan
lapisan tipis pelindung kulit yang berisi petrolatum atau oksida
pada anus dsan pada kulit
Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempat
sampah
Bantu pasien memperoleh posisi yan nyaman dan tutup dengan
selimut
Angkat selimut andi dan buang semua linen tempat tidur yang
kotor.
Tinggikan penghalang dan turunkan posisi ke tempat tidur
pada ketinngia yang sesuai
Cuci tangan
Inspeksi permukaan genitalia eksternal dan kulit sekitar
terhadap kemerahan,bengkak,kotoran,atau iritasi setelah
pembersihan
Jika kateter yang tetap berada pada tempatnya.
Catat prosedur dan segala temuan yang tidak normal
BAB IV
A. PENGKAJIAN.
1. BIODATA
Identitas Klien
Nama/Inisial : Ny. M
Umur : 53 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
: 28 Oktober 2021
No. Register :
Ruangan/kamar : Bougenville
Golongan darah :A
Tanggal Operasi :-
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Penyakit stroke hemoragik yang sudah di derita klien yang sudah
berlangsung lama.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Perawat membantu memenuhi kebutuhan mobilisasi pada klien.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien mengatakan sakit kepala secara tiba-tiba dan kemudian terjadi
penurunan kesadaran sehingga klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan dasar kebersihan diri.
2. Bagaimana dilihat
Klien terlihat tidak sadarkan diri dan kulit terlihat kusam.
C. Severity
Keluarga klien mengatakan klien merasa terganggu dengan keadaan
yang dialaminya saat ini.
D. Time
Sampai saat ini klien masih menggalami penurunan kesadaran dan
badan terlihat kotor dan bau.
A. Orang Tua
Orang tua klien tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
B. Saudara Kandung
Saudara klien tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
C. Penyakit Keturunan
Keluarga klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan.
D. Anggota Keluarga yang Meninggal
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
meninggal.
E. Penyebab Meninggal
Tidak ada.
F. Genogram
pembicaraan.
d. Alam perasaan : Tidak sadarkan diri.
e. Afek : Tidak sesuai ekspresi.
f. Interaksi selama wawancara : Kurang kooperatif.
g. Memori : Gangguan daya ingat.
h. Proses pikir : Inkoheren (tidak sesuai).
i. Isi pikir : Saat dilakukan wawancara klien
sulit berkonsentrasi.
A. Keadaan Umum
Kondisi klien tidak sadarkan diri. Kondisi penampilan tidak rapi, kulit
kusam, kuku panjang dan kotor, serta badan bau.
B. Tanda-tanda Vital
a. Suhu tubuh : 38º C
b. Tekanan darah : 160/90 mmHg
c. Nadi : 101 x/menit
d. Pernafasan : 28 x/menit
e. Saturasi 02 : 97%
f. Tinggi badan : 156 cm
g. Berat badan : 55 kg
C. Pemeriksaan Head to
toe Rambut
Penyebaran rambut klien : Penyebaran rambut klien merata.
Bau : Rambut klien bau.
Warna kulit : Warna kulit klien hitam
Keadaan rambut : Kusut
Kepala
Bentuk : Bulat, kepala klien simetris dan
tidak ada benjolan.
Kulit kepala : Kulit kepala klien berketombe dan
bau.
Kebersihan : Kotor
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : Klien memiliki mata yang lengkap
dan simetris antara kanan dan kiri.
Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva klien pucat
Kebersihan mata : Ada kotoran (belek)
Hidung
Kebersihan hidung : Terdapat sekret
Adakah septum deviasi : Ada
Mulut
Keadaan mukosa mulut : Kering dan pucat
Kelembapannya : Tidak lembab
Adakah lesi : Terdapat lesi karena klien
menggunakan alat bantu nafas.
Kebersihan : Mulut tidak bersih
Gigi
Pertumbuhan : Gigi sebagian ompong
Kebersihan : Gigi kotor dan bau
Telinga
Adakah kotoran : Ada
Adakah lesi : Tidak ada
Bagaimana bentuk telinga : Simetris kanan dan kiri
Adakah infeksi : Tidak ada
Kulit
Kebersihan : Kulit kusam
Adakah lesi : Ada di bagian bokong
Keadaan turgor : Turgor kulit kembali sebelum 2
detik
Warna kulit : Cokelat
Kelembapan : Kulit klien tidak lembap.
C. Pola Kegiatan/Aktivitas
a. Klien tidak mampu melakukan aktivitas di karenakan klien
dalam keadaan bedrest.
b. Selama dirawat dirumah sakit, klien tidak pernah melakukan
aktivitas kegiatan beribadah.
D. Pola Eliminasi
1. BAB
a. Pola BAB : 1 x perhari
b. Karakter feses : Encer
c. Riwayat perdarahan : Tidak ada
d. BAB terakhir : Pagi hari
e. Diare : Tidak ada
f. Penggunaan laktasi : Tidak ada
2. BAK
a. Pola BAK : 2-3 x perhari
b. Karakter urin : Kuning pekat
c. Nyeri/rasaterbakar/kesulitan BAK : Tidak ada
d. Penggunaan deuretik : Tidak ada
e. Upaya mengatasi masalah : Klien terpasang kateter
E. Mekanisme Koping
Klien melakukan mekanisme koping dengan aktivitas konstruktif
dan dengan berbincang dengan anggota keluarga dan perawat
sesuai yang diajarkan oleh perawat dan tidak ada ditemukan
maladaftif.
B. ANALISA DATA.
Masalah
No. Data Penyebab Keperawatan
1 Data Subjektif: - Stroke Hemoragik Defisit Perawatan
Data Objektif: Diri/personal
1. Badan bau hygiene
2. Rambut klien kotor, Penurunan
kulit kepala kotor. motivasi
3. Mulut dan gigi bau,
kulit kusam dan
kotor, kuku panjang Defisit Perawatan
dan kotor. Diri/personal
hygiene
2 Data Subjektif: Stroke Hemoragik Resiko gangguan
Klien tidak mampu Integritas Kulit
untuk bergerak, kulit
kemerahan. Gangguan mobilisasi
Data Objektif:
Tampak adanya lesi
pada kulit. Resiko gangguan
Pasien kesadarannya integritas kulit
letargi, pasien tidur
dalam posisi semi
fowler45º,
TD: 170/100 mmHg
HR: 101 x/menit
RR 28x/menit
Suhu 38ºC
C. RUMUSAN MASALAH
Masalah keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri/personal hygiene
2. Integritas Kulit
Diagnosa Keperawatan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx Perencanaan Keperawatan
1. Tujuan dan kriteria hasil:
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan kebersihan diri dapat berkurang.
Kriteria Hasil:
1. Kebersihan kebutuhan diri mandi dibantu oleh perawat
dan keluarga.
2. Libatkan keluarga dan perawat dalam kebersihan diri:
personal hygiene.
Rencana tindakan Rasional
1. Pantau kebersihan diri 1. Data dasar dalam
klien dan perawatan intervensi.
diri.
2. Bantu klien dalam 2. Melakukan kebersihan diri
kebersihan badan, pada klien.
mulut, rambut, dan
kuku.
3. Libatkan keluarga 3. Melibatkan keluarga dalam
dalam pemenuhan Mengarahkan klien dalam
kebutuhan perawatan kebersihan diri.
diri klien.
4. Berikan pendes kepada 4. Mengarahkan Keluarga
keluarga. dalam pemenuhan
kebutuhan perawatan diri
klien.
No. Dx Perencanaan Keperawatan
2. Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan gangguan integritas kulit dapat berkurang atau
menunjukkan penyembuhan.
Kriteria Hasil:
Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan
tidak terinfeksi.
Rencana tindakan Rasional
P : Intervensi dilanjutkan
Memberikan obat demam
(Paracetamol).
3. Kamis, 10.00- 1. Mengkaji kembali S : Keadaan umum pasien lemah
04/11/ 11.00 kebutuhan personal
2017 hgyiene klien O : Badan bau, kulit kepala
2. Memantau kembali berketombe dan bau, gigi
kebersihan diri klien kotor dan bau
dengan kebersihan diri
3. Melakukan mandi A : Masalah sebagian teratasi
kering pada klien di
atas tempat tidur P : Intervensi dilanjutkan
4. Memberikan pendkes Pantau kebersihan klien.
kepada keluarga klien Kuku sudah di potong
dalam membantu
pemenuhan kebersihan
diri klien
P : Intervensi dilanjutkan
Melakukan miring kanan dan
miring kiri pada klien setiap
2 jam sekali
Pantau lesi pada bokong.
Pantau kebersihan pasien.
5. Jumat, 14.00- 1. Mengkaji kembali S : Klien tidak sadarkan diri.
05 /11/ 16.00 kebutuhan personal
2021 hgyiene klien O : Badan sedikit bersih, gigi
2. Memantau kembali bau
kebersihan diri
3. Memberikan pendkes A : Masalah teratasi sebagian.
kepada keluarga klien
dalam membantu P : Intervensi dilanjutkan
pemenuhan kebersihan Mempertahankan kebersihan
diri klien pasien.
6. Jumat, 17.00- Mengkaji TTV S : Klien tidak sadarkan diri.
05 /11/ 17.45 2. Mengkaji kembali
2021 keadaan luka O : Pasien tidur dalam
3. Melakukan observasi posisi semi fowler 45º
kembali tanda-tanda TD: 120/70 mmHg
infeksi HR: 79 x/menit
4. Melakukan miring kanan RR: 24 x/menit
dan miring kiri pada Suhu: 37ºC
klien setiap 2 jam sekali Saturasi O2: 90%.
5. Memantau kebersihan Terdapat lesi pada bokong.
tempat tidur.
6. Memberikan penkes A : Masalah teratasi sebagian.
kepada keluarga untuk
melakukan miring kanan P : Intervensi dilanjutkan
dan miring kiri setiap 2 Melakukan miring kanan dan
jam sekali. miring kiri pada klien setiap
2 jam sekali
Pantau lesi pada bokong.
Memberikan pendkes kepada
keluarga.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan
dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya guna memepertahankan
kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene adalah perawatan
yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi
hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari.
2. Saran
Demikianlah uraian singkat makalah tentang konsep dasar tentang
masalah kebutuhan kebersihan dan perawatan diri. .Makalah ini masih
sangat terbatas dan memerlukan tambahan guna memperluas wawasan kita.
Mohon kritik dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA