Anda di halaman 1dari 17

SIKAP - SIKAP

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Oleh
ISNA OVARI, S.Kp. M. Kep
5 Sikap untuk menghadirkan
fisik secara Terapeutik
menurut EGAN ( 1992 )
 Berhadapan, arti dari posisi ini adalah,
saya siap untuk anda.

 Mempertahankan kontak mata, kontak


mata yang sejajar berarti menghargai
klien, dan menyatakan keinginan untuk
tetap berkomunikasi.
 Membungkuk kearah klien, posisi ini
menunjukan keinginan untuk
mengatakan atau mendengarkan
sesuatu.
 Mempertahankan sikap terbuka, tidak
melipat kaki atau tangan menunjukan
keterbukaan untuk berkomunikasi.
 Tetap relaks, tetap dapat mengontrol
keseimbangan antara ketegangan dan
relaksasi dalam memberi respon kepada
klien.
Sikap Terapeutik secara Non Verbal
 Isyarat vokal spt : kualitas suara, tertawa, irama dan
kecepatan suara.
 Isyarat tindakan yaitu : semua gerakan tubuh, ekspresi
wajah dan sikap tubuh.
 Isyarat Obyek, yaitu obyek yang digunakan secara
sengaja atau tidak oleh seseorang, spt : pakaian dan
benda pribadi lainnya.
 Ruang, memberikan isyarat tentang kedekatan hubungan
antara dua orang. Hal ini didasarkan pada norma – norma
sosial budaya yang dimilikinya.
 Sentuhan, yaitu kontak fisik antara 2 orang, merupakan
komunikasi nonverbal paling personal. Respon seseorang
terhadap tindakan ini sangat dipengaruhi oleh tatanan
budaya, jenis kelamin, usia dan harapan.
TEKNIK – TEKNIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. Mendengarkan penuh perhatian, sikap
yang diperlihatkan Perawat adalah
pandang klien saat berbicara, tidak
menyilangkan kaki dan tangan, hindari
gerakan yang tidak perlu, anggukan kepala jika
klien menceritakan hal yang penting,
bungkukan badan kearah klien.
2. Menunjukan penerimaan, sikap yang
diperlihatkan perawat adalah mende
ngarkan tanpa memutuskan
pembicaraan, memberikan umpan balik
secara verbal yang menyatakan
pengertian, memastikan bahwa isyarat
non verbal cocok dengan komunikasi
verbal, menghindari perdebatan, ekspresi
keraguan atau usaha untuk merubah
fikiran klien.
3. Menanyakan pertanyaan yang
berkaitan.
Tujuan perawat bertanya adalah
untuk mendapatkan informasi yang
spesifik mengenai apa yang
disampaikan oleh klien.Oleh karena
itu pertanyaan sebaiknya dikaitkan
dengan topik yang dibicarakan dan
digunakan kata – kata yang sesuai
dengan konteks sosial budaya klien.
4. Mengulang ucapan klien dengan
menggunakan kata – kata sendiri.

5. Mengklarifikasi
Klarifikasi terjadi saat perawat berusaha
menjelaskan dalam kata – kata ide atau
fikiran yang tidak jelas yang disampaikan
klien.
Tujuannya dalah untuk menyamakan
persepsi.
6. Memfokuskan
Tujuannya untuk membatasi bahan
pembicaraan sehingga percakapan
menjadi lebih spesifik dan
dimengerti.
yang harus diingat perawat tidak
boleh memutuskan pembicaraan
ketika klien menyampaikan
masalahnya.
7. Menyatakan hasil observasi
Perawat harus memberikan umpan balik
kepada klien dengan menyatakan hasil
pengamatannya sehingga klien dapat
mengetahui apakah pesannya diterima
dengan benar atau tidak.
8. Menawarkan informasi
Memberikan tambahan informasi
merupakan tindakan penyuluhan
kesehatan untuk klien.
Perawat tidak dibenarkan memberikan
nasehat kepada klien ketika memberikan
informasi, karena tujuan dari tindakan ini
adalah memfasilitasi klien untuk
mengambil keputusan.
9.Diam
Diam akan memberikan kesempatan
kepada perawat dan klien untuk
mengorganisir pikirannya.
Penggunaan metode ini memerlukan
keterampilan dan ketepatan waktu, jika
tidak maka akan menimbulkan perasaan
tidak enak. Diam memungkinkan klien
untuk berkomunikasi dengan dirinya
sendiri, mengorganisir dan memproses
informasi.Diam terutama berguna saat klien
harus mengambil keputusan.

10. Meringkas
11. Memberikan penghargaan
12. Memberi kesempatan kepada klien
untuk memulai pembicaraan.
Contoh, apakah yang sedang ibu
fikirkan ?
13. Menganjurkan untuk meneruskan
pembicaraan.
14. Menempatkan kejadian secara
berurutan.
Contoh, kapan kejadian tersebut terjadi
buk ?
15. Memberikan kesempatan pada klien
untuk menguraikan persepsinya.
Bila Perawat ingin mengerti klien, maka
ia harus melihat segala sesuatunya dari
perspektif klien.Klien harus merasa
bebas untuk menguraikan persepsinya
kepada perawat. Sementara itu perawat
harus waspada terhadap gejala ansietas
yang mungkin muncul.
Contoh, coba ceritakan kepada saya
bagaimanaperasaan bapak saat
akan dioperasi ?
16. Refleksi
Refleksi, memberikan kesempatan pada
klien untuk mengemukakan dan
menerima ide dan perasaannya sebagai
bagian dari dirinya sendiri. Dengan
demikian perawat mengindikasikan
bahwa pendapat klien adalah
berhargadan klien mempunyai hak untuk
mengemukakan pendapatnya, membuat
keputusan, dan memikirkan dirinya
sendiri.
Contoh :

Klien : Apakah menurut anda saya


harus mengatakannya kepada
dokter?
Perawat :
Apakah menurut anda, anda
sendiri yang harus
mengatakannya kedokter ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai