Anda di halaman 1dari 7

NAMA : YOAN CORNIUSELLA DEWI

NIM : 202001054

KELAS : 1B

TUGAS

TEKNIK – TEKNIK KOMUNIKASI

- Tulis dan jelaskan tentang teknik – teknik komunikasi terapeutik

- Buatlah contoh komunikasi dari masing – masing teknik komunikasi terapeutik

Jawab !

- Teknik Komunikasi Terapeutik

Menurut buku Fundamental of Nursing (chapter 21 Communicator page439) Teknik

Komunikasi Terapeutik meliputi :

1. Menyentuh

Perasaan taktil telah dipelajari secara serius sebagai bentuk komunikasi nonver bal hanya
sejak tahun 1960-an. Sentuhan adalah perilaku pribadi dan memiliki arti berbeda bagi orang yang
berbeda. Pengaruh keluarga, regional, kelas, dan budaya sebagian besar membentuk pengalaman
sentuhan. Faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin juga memainkan peran kunci dalam makna
yang terkait dengan sentuhan. Terlepas dari sifat individualnya, sentuhan dipandang sebagai
salah satu cara nonverbal paling efektif untuk mengekspresikan perasaan nyaman, cinta, kasih
sayang, keamanan, kemarahan, frustrasi, agresi, kegembiraan, dan banyak lainnya.

2. Kontak mata

Komunikasi sering kali dimulai dengan kontak mata. Pandangan sekilas, misalnya, seringkali
merupakan metode untuk mendapatkan perhatian untuk membuka percakapan. Dalam banyak
budaya, kontak mata menunjukkan rasa hormat dan kesediaan untuk mendengarkan dan menjaga
komunikasi tetap terbuka. Ketidakhadirannya sering menunjukkan kecemasan atau
ketidakberdayaan, atau menghindari komunikasi yang kuat. Beberapa orang memandang kontak
mata sebagai komunikasi non verbal yang mengungkapkan sifat asli seseorang. Namun,
beberapa budaya Asia dan Pribumi Amerika memandang kontak mata sebagai pelanggaran
privasi individu. Dalam budaya lain, orang diajari untuk menghindari kontak mata atau untuk
menghormati, tidak melakukan kontak mata dengan atasan.

3. Ekspresi wajah

Wajah adalah bagian tubuh yang paling ekspresif. Contoh dari berbagai pesan ekspresi wajah
yang disampaikan adalah kemarahan, kegembiraan, kecurigaan, kesedihan, ketakutan, dan
penghinaan. Beberapa orang memiliki wajah yang sangat ekspresif, sementara yang lain
menutupi perasaan mereka, sehingga lebih sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya
dipikirkan oleh setiap anak. Perawat perlu belajar mengontrol ekspresi wajah mereka sendiri.

4. Sikap

Cara seseorang memegang tubuh membawa pesan nonverbal. Orang yang sehat dan dengan
sikap positif biasanya menjaga tubuh mereka dalam posisi yang benar. Orang yang depresi atau
lelah lebih cenderung membungkuk. Postur tubuh juga sering memberikan petunjuk nonverbal
tentang rasa sakit dan keterbatasan fisik. misalnya, penampilan yang kaku dan kaku mungkin
merupakan indikator yang baik untuk ketegangan dan rasa sakit.

5. Kiprah

Jalan yang goyang dan terarah biasanya membawa pesan tentang kesejahteraan. Cara
berjalan yang kurang terarah dan terseok-seok sering kali berarti orang tersebut sedih atau putus
asa. Gaya berjalan tertentu dikaitkan dengan penyakit. Misalnya, pasien yang baru pulih dari
operasi perut biasanya berjalan sedikit membungkuk dan perlahan dan mungkin membutuhkan
bantuan pegangan tangan atau orang yang membantu.

6. Gestur

Gestur yang menggunakan berbagai bagian tubuh dapat membawa banyak pesan-misalnya,
mengacungkan jempol berarti kemenangan, menendang suatu benda sering kali mengungkapkan
amarah, meremas-remas tangan atau menepuk kaki biasanya menandakan kecemasan atau
amarah, dan melambai tangan berfungsi untuk memberi isyarat kepada seseorang untuk ayolah,
atau jika melambai dengan cara lain. menandakan bahwa seseorang harus pergi. Isyarat sering
digunakan secara ekstensif ketika dua orang yang berbicara dalam bahasa yang berbeda berusaha
untuk berkomunikasi satu sama lain.

7. Penampilan Fisik Umum

Kebanyakan penyakit menyebabkan setidaknya beberapa perubahan pada penampilan fisik


secara umum. Mengamati perubahan penampilan merupakan tanggung jawab keperawatan yang
penting untuk mendeteksi penyakit atau mengevaluasi efektivitas asuhan dan terapi. Misalnya,
seseorang dengan asupan cairan yang tidak mencukupi memiliki kulit kering yang mudah
keriput, mata yang mungkin cekung dan penampilan kusam, serta kekencangan otot yang buruk.
Sebaliknya, orang yang sehat cenderung memancarkan status sehatnya melalui penampilan
umum.

8. Mode Pakaian dan Dandanan

Praktek pakaian dan dandanan seseorang membawa pesan nonverbal yang signifikan. Misalnya,
orang sehat dengan harga diri tinggi cenderung memperhatikan detail pakaian dan dandanan,
sedangkan orang dengan harga diri rendah sering kali kurang menunjukkan minat kepada
mereka. Orang yang merasa sakit sering kali tidak menunjukkan minat pada penampilan pribadi,
dan ini sering kali merupakan tanda kesehatan yang kembali ketika minat pada penampilan fisik
dan cara berpakaian mereka kembali.

9. Kedengarannya

Menangis, mengerang, terengah-engah, dan mendesah adalah bentuk komunikasi lisan tetapi
nonverbal. Suara seperti itu dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara. Misalnya, seseorang
mungkin menangis karena sedih atau gembira. Terengah-engah sering kali menunjukkan rasa
takut, sakit, atau terkejut. Desahan mungkin merupakan tanda enggan setuju untuk melakukan
sesuatu atau lega.

10. Diam

Periode hening selama percakapan sering kali menimbulkan pesan nonverbal yang penting.
Keheningan di antara dua orang mungkin menunjukkan pemahaman penuh satu sama lain,
bahwa orang-orang itu sedang berpikir, atau itu mungkin berarti mereka marah satu sama lain.
Keheningan dan kemungkinan penggunaan serta artinya dibahas nanti dalam bab ini.

1.     Mendengarkan dengan penuh perhatian (listening)

 Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengertiseluruh pesan verbal
dan nonverbal yang sedang dikomunikasikan.Keterampilan mendengarkan dengan penuh
perhatian dapat ditunjukkandengan sikap berikut.1.

 Pandang klien ketika sedang bicara.2.

 Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untukmendengarkan.3.

 Hindarkan gerakan yang tidak perlu.4.

 Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukanumpan balik.5.

 Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.


 

2.     Menunjukkan penerimaan (accepting)

 Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untukmendengarkan orang lain,
tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju.Tentu saja sebagai perawat kita tidak harus
menerima semua perilaku klien.Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan
tubuh yangmenunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkankepala
seakan tidak percaya. Sikap perawat yang menunjukkan penerimaandapat diidentifikasi seperti
perilaku berikut.1.

 Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.2.

 Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian.3.

 Memastikan bahwa isyarat nonverbal cocok dengan komunikasi verbal.4.

 Menghindarkan untuk berdebat, menghindarkan mengekspresikankeraguan, atau menghindari


untuk mengubah pikiran klien.5.

 Perawat dapat menganggukan kepalanya atau berkata “ya” atau “saya

mengerti apa yang bapak-

ibu inginkan”.

3.     Menanyakan pertanyaan yang berkaitan

 Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifikmengenai klien.
Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yangdibicarakan dan gunakan kata-kata
dalam konteks sosial budaya klien.

4. Mengulang (restating/repeating)

 Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali ucapan klien denganbahasa perawat.
Teknik ini dapat memberikan makna bahwa perawatmemberikan umpan balik sehingga klien
mengetahui bahwa pesannyadimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut.Contoh:

Pasien : “Saya tidak nafsu makan, seharian saya belum makan.”

Perawat: “Bapak mengalami gangguan untuk makan?”


 

5. Klarifikasi (clarification)

 Teknik ini dilakukan jika perawat ingin memperjelas maksud ungkapan klien.Teknik ini
digunakan jika perawat tidak mengerti, tidak jelas, atau tidakmendengar apa yang dibicarakan
klien. Perawat perlu mengklarifikasi untukmenyamakan persepsi dengan klien.

Contoh: “Coba jelaskan kembali apa yang Bapak maksud dengan kesenanganhidup?”

6. Memfokuskan (focusing)

 Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehinggalebih spesifik dan
dimengerti. Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraanklien ketika menyampaikan masalah
yang penting, kecuali jika pembicaraanberlanjut tanpa informasi yang baru. Perawat membantu
klien membicarakantopik yang telah dipilih dan penting.Contoh:

Pasien : “Ya, beginilah nasib

wanita yang teraniaya seperti saya. Tapi, saya pikir

untuk apa saya pikirkan sakit ini?”

 Perawat : “Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu sebagai wanita.

7. Merefleksikan (reflecting/feedback)

 Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasilpengamatannya


sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar.Perawat menguraikan kesan yang
ditimbulkan oleh syarat nonverbal klien.Menyampaikan hasil pengamatan perawat
sering membuat klien berkomunikasilebih jelas tanpa harus bertambah memfokuskan atau
mengklarifikasi pesan.

Contoh: “Ibu tampak sedih. Apakah Ibu merasa tidak senang apabila Ibu ….”

8. Memberi informasi (informing)

 Memberikan informasi merupakan teknik yang digunakan dalam rangkamenyampaikan


informasi-informasi penting melalui pendidikan kesehatan.Apabila ada informasi yang ditutupi
oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasialasannya. Setelah informasi disampaikan, perawat
memfasilitasi klien untukmembuat keputusan.

9. Diam (silence)

 Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisasipikirannya.


Penggunaan metode diam memerlukan keterampilan dan ketetapanwaktu. Diam memungkinkan
klien untuk berkomunikasi terhadap dirinyasendiri, mengorganisasi pikirannya, dan memproses
informasi. Bagi perawat,diam berarti memberikan kesempatan klien untuk berpikir
danberpendapat/berbicara.

10. Identifikasi tema (theme identification)

 Identifikasi tema adalah menyimpulkan ide pokok/utama yang telahdikomunikasikan secara


singkat. Metode ini bermanfaat untuk membantu topikyang telah dibahas sebelum meneruskan
pada pembicaraan berikutnya. Teknikini penting dilakukan sebelum melanjutkan pembicaraan
dengan topik yangberkaitan.

Contoh: “Saya paham terhadap masalah Ibu. Ibu merasa bahwa anak

-anakdewasa dan semua telah meninggalkan Ibu sendirian di rumah. Terkait masalah

ini, apa rencana yang akan Ibu lakukan untuk mengatasi masalah?”

 11. Memberikan penghargaan (reward)

 Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya untukmenghargai klien.
Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban bagiklien yang berakibat klien melakukan
segala upaya untuk mendapatkan pujian.

Contoh: “Saya perhatikan Ibu sudah lebih segar dan sehat. Selamat, ya bu.Semoga Ibu dapat
segera sembuh”.

12. Menawarkan diri

 Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lainatau klien tidak
mampu untuk membuat dirinya dimengerti. Sering kali perawathanya menawarkan
kehadirannya, rasa tertarik, dan teknik komunikasi ini harusdilakukan tanpa pamrih.

Contoh: “Saya ingin bapak/ibuk merasa tenang dan nyaman.”


 

13. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan

 Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topikpembicaraan. Perawat
dapat berperan dalam menstimulasi klien untukmengambil inisiatif dalam membuka
pembicaraan.

Contoh: “Adakah sesuatu yang ingin Ibu bicarakan?” “Apakah yang sedang Ibupikirkan?” “Dari
mana Ibu ingin mulai pembicaraan ini?”

14. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan

 Hal ini merupakan teknik mendengarkan yang aktif, yaitu perawatmenganjurkan atau
mengarahkan pasien untuk terus bercerita. Teknik inimengindikasikan bahwa perawat sedang
mengikuti apa yang sedang dibicarakanklien dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan
selanjutnya.

Contoh: “… lanjutkan Ibu ….” “… dan kemudian …? “Ceritakan kepada sayatentang itu ….”

15. Refleksi

 Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan serta menerima ide danperasaannya sebagai
bagian dari dirinya sendiri.

Contoh: “Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?” Dengan

teknik ini , dapat diindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga.

16. Humor

 Humor yang dimaksud adalah humor yang efektif. Humor ini bertujuan untukmenjaga
keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi. Perawat harus hati-hati dalam menggunakan
teknik ini karena ketidaktepatan penggunaan waktudapat menyinggung perasaan klien yang
berakibat pada ketidakpercayaan klienkepada perawat.

Anda mungkin juga menyukai