DISUSUN KELOMPOK 1 :
S1 KEPERAWATAN
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang "Pola Manajemen dan Persepsi
Kesehatan" dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui dan
memahami lagi tentang materi pola manajemen dan persepsi kesehatan yang
termasuk dalam pengkajian berdasarkan 11 pola kesehatan fungsional Gordon.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran
yang berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Mojokerto, 22 Maret
2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER-------------------------------------------------------------------i
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------iii
BAB 1 PENDAHULUAN---------------------------------------------1
BAB 2 PEMBAHASAAN---------------------------------------------2
BAB 3 PENUTUP------------------------------------------------------7
3.1 Kesimpulan----------------------------------------------------------7
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Untuk mengetahui tentang riwayat keperawatan untuk pola meneajemen
kesehatan-persepsi kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini memberikan informasi kepada perawat tentang area yang mungkin
memerlukan penilaian mendalam.
Berikut ini adalah alas an yang dibutuhkan individu, keluarga, dan masyarakat
pada penilaian pola ini :
2
Mengidentifikasi layanan kesehatan masyarakat dan akses pasien ke
program Pendidikan kesehatan, Lembaga kesehatan, dan program
keselamatan kesehatan.
Beberapa individu yang berisiko meningkat untuk masalah dibidang ini, dengan
salah satu karakteristik berikut :
1. Penolakan penyakit.
2. Dirasakan kerentanan rendah.
3. Gangguan kognitif.
4. Hambatan Bahasa.
5. Deficit visual atau pendengaran.
6. Rejimen terapeutik kompleks.
7. Lansia, terutama dengan deficit sensorik.
8. Kurangnya pengetahuan tentang kebijakan dan sumber daya kesehatan.
9. Hubungan nonterapi dengan penyedia perawatan.
3
Pendekatan individual untuk penilaian diperlukan. Masalah yang menjadi
perhatian di berbagai kelompok budaya, pekerjaan, dan usia dapat diidentifikasi
dari studi kelompok-kelompok ini.
Beberapa keluarga berada pada peningkatan risiko untuk masalah dibidang ini
dengan salah satu karakteristik berikut :
4
Komunitas yang berisiko
Beberapa komunitas berisiko meningkat untuk masalah dibidang ini denan salah
satu karakteristik berikut :
“Ini merupakan serangan artritis paling buruk yang saya alami selama 30 tahun
terakhir. Selama dua minggu akhir, buku jari saya nyeri, bengkak, kemerahan, dan
terasa lebih hangat dari biasanya. Saya merasa kedinginan selama 2 minggu terakhir
ini. Semua masalah di mulai 3 bulan yang lalu, saya memiliki bunion yang terinfeksi
pada kaki kiri saya. Dokter menusuk bunion dan keluar pus. Dokter memberi saya
antibiotik. Ketika saya bertemu dokter tanggal 15 /2 / 2016, saya tidak dapat
menghidu atau mengecap, dan mulut saya penuh luka “
Pengamatan umum
Pasien duduk di atas tempat tidur sambil menatap ke lantai selama
wawancara. Otot wajah tegang, memegang sisi tempat tidur untuk
menyangga. Sendi metakarpofalang pertama dan kedua kanan serta bunion
di kaki kiri hangat, kemerahan, dan bengkak, Wajah meringis dan merintih
bila sendi digerakkan. Lesi di seluruh rongga mulut, suhu 38,4 derajad
celcius. Diaforesis. Ulkus kaki kiri dikelilingi sisik yang berwarna
kekuningan.
Riwayat kesehatan lalu
Riwayat artritis rematoid selama 30 tahun, biasanya mengalami eksaserbasi
tiga kali setiap tahun. Nyeri baru menghilang dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu dengan pemberian ecotrin. Diobati dengan antimalaria
pada masa lalu
5
Keadaan umum
Artritis reumatoid merupakan masalah kesehatan yang utama, menyangkal
menderita sesak, nafsu makan dan berat badan menurun pada bulan lalu
Tindakan pencegahan Medis/gigi Pemeriksaan fisik oleh dokter setiap tahun.
Mengunjungi dokter gigi setiap tahun Prosedur bedah : tonsilektomi tahun
1965, pemasangan lensa setelah pengangkatan katarak tahun 2011.
Pengobatan saat ini : Dengan resep voltarin 58 mg tab per oral, Tylenol
3 tab 3-4 per oral, 29/2/2016 nafcillin 2 g IVPB tiap 4 jam dimulai di ruangan
gawat darurat. Heplock di lengan kanan atas tanpa resep Ecotrin 325 mg tab 2
sampa 4 kali sehari selama 20 tahun. Alergi metotreksat, rumput laut
6
Temuan laboratorium tanggal 27/2/2016 Cairan dari bunion kaki kiri positif
terhadap Staphylococcus aureus. Leucocyt 11.000uL (mm3) (Sataloff et al.,
n.d.)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
relevansinya dengan kegiatan saat ini dan perencanaan masa depan. Juga termasuk
kesehatan mental dan fisik, resep medis atau perawat, dan tindak lanjut perawatan.
DAFTAR PUSTAKA