DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Amani Nur Solehah (1032181041)
2. Arvella Fatharani (1032181029)
3. Nur Aisah (1032181004)
4. Olandina Monteiro (1032171014)
5. Tri Septi Hameliyah (1032171016)
6. Tantry Rismayanti (1032181043)
7. Pramudja Wardana (1032181006)
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan laporan akhir praktik keperawatan komunitas 2 yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Komunitas Khusus Dewasa dengan Diabetes Mellitus” dapat diselesaikan.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam rsemoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Laporan akhir praktik ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
keperawatan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Laporan
akhir praktik ini disusun oleh kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
individual kelompok maupun dari luar, namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan akhirnya laporan akhir praktik ini dapat diselesaikan. Tim kelompok juga
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun laporan akhir praktik ini. Semoga
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan akhir praktik ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya laporan
akhir praktik ini nantinya dapat menjadi laporan akhir praktik yang lebih baik lagi. Demikian,
dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga bermanfaat.Terimakasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Masalah Kesehatan
2.2 Konsep Komunitas
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Community As A
Partner
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
3.1 Pengkajian Keperawatan Di RT
A. Core (Inti)
B. Subsistem Komunitas
C. Persepsi
3.2 Diagnosa Keperawatan Kelompok Khusus
3.3 Perencanaan Keperawatan Kelompok Khusus
3.4 Implementasi Keperawatan Kelompok Khusus
3.5 Evaluasi Keperawatan Kelompok Khusus
BAB IV PEMBAHASAN (Teori, Hasil Penelitian Terkait, Faktor Pendukung, Faktor
Penghambat Dan Alternatif Penyelesaian Masalah)
4.1 Pengkajian Keperawatan
4.2 Diagnosa Keperawatan
4.3 Perencanaan Keperawatan
4.4 Implementasi Keperawatan
4.5 Evaluasi Keperawatan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka adapun tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Konsep Masalah Kesehatan
2. Untuk mengetahui Konsep Komunitas
3. Untuk mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan
Communits as a partner
4. Untuk mengetahui Pengkajian Keperawatn di RT 01
5. Untuk mengetahui Diagnosis Keperawatan Kelompok Khusus Dewasa
6. Untuk mengetahui Perencanaan Keperawatan Kelompok Khusus Dewasa
7. Untuk mengetahui Implementasi Keperawatan Kelompok Khusus Dewasa
8. Untuk mengetahui Evaluasi Keperawatan Kelompok Khusus Dewasa
9. Untuk mengetahui Teori Diabetes Mellitus, Faktor Penghambat dan Alternatif
Penyelesaian Masalah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
B. Komponen Komunitas
Komponen komunitas adalah seperti berikut ini :
1) Manusia (people) Menjelaskan unsur “The who” dari komunitas sangat bermanfaat
dalam menjawab: Siapa sasaran program? Bagaimana karakteristiknya? Program
kesehatan untuk komunitas remaja tentu tidak sama dengan komunitas lansia, karena
sasaran dan karakteristiknya berbeda.
2) Ruang dan waktu (space and time) Menjelaskan unsur “the where and when” dari
komunitas sangat bermanfaat dalam menjawab: Di mana lokasi sasarannya? Kapan
waktu yang tepat melaksanakan program kesehatan untuk komunitas desa dan
komunitas kota? Hal tersebut ditanyakan karena komunitas desa tidak sama dengan
komunitas kota (lokasi). Program kesehatan untuk komunitas pejuang 45 tentu tidak
sama dengan komunitas remaja milenium (waktu).
3) Tujuan (purpose) Menyelesaikan unsur “The why and now“ dari komunitas sangat
bermanfaat dalam menjawab penyebab timbulnya masalah kesehatan dan program
kesehatan yang patut dilaksanakan. Penyebab timbulnya masalah kesehatan pada
komunitas buruh tentu tidak sama dengan komunitas petani. Program kesehatan yang
sesuai untuk komunitas seniman.
C. Fungsi Komunitas
Fungsi komunitas adalah sebagai berikut :
1) Produksi, distribusi dan konsumsi Kemampuan memenuhi dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi para anggota. Biasanya dicerminkan dengan keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan perdagangan dan industri yang dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat sendiri.
2) Sosialisasi Kemampuan meneruskan nilai-nilai sosial, moral, budaya, pengetahuan
dan keterampilan kepada para anggota. Biasanya dilakukan melalui institusi-institusi
yang ada di masyarakat, seperti keluarga, sekolah, atau organisasi sosial.
3) Kontrol sosial Kemampuan memelihara berbagai ketentuan, peraturan serta norma
masyarakat. Biasanya terkait untuk menjamin keamanan masyarakat. Dilakukan baik
melalui keluarga, sekolah, maupun pengajian.
4) Partisipasi Cara masyarakat berperan serta dalam memuaskan para anggota. Biasanya
dilaksanakan melalui berbagai organisasi masyarakat, termasuk keluarga (untuk para
anggota keluarga).
5) Dukungan bersama Kemampuan masyarakat melaksanakan upaya khusus yang
diperlukan oleh para anggota terutama dalam keadaan darurat, dapat berupa bantuan
keluarga untuk para anggota keluarga, atau bantuan masyarakat untuk kelompok yang
tidak punya/mampu (yatim piatu, lansia).
40
35
30
25
20
15
10
0
0 - 1 tahun 2 - 5 tahun 6 - 12 tahun 13 - 20 tahun 21 - 59 tahun > 60 tahun
L P
Laki-Laki
Perempuan
SUKU
2. Statistik vital
Kelahiran
95%
3. Sejarah wilayah
Riwayat daerah : RT 01 RW 01 berada di wilayah Kelurahan Dukuh
Kecamatan Kramat Jati Kota Jakarta Timur terdiri dari 5 RT. Pada awalnya
merupakan lahan lapangan. RT 01 tidak mempercayai mengenai mistis, hanya
saja ada adat-adat yang masih berlaku seperti tujuh bulanan bagi Ibu hamil
ngerujak, silaturahmi keliling RT saat lebaran namun tidak bersifat wajib.
4. Status perkawinan
STATUS MARITAL
Kawin Belum Kawin Duda Janda
1%
1%
44%
54%
5. Tipe keluarga
TIPE KELUARGA
Nuclear Family (Keluarga Inti) Extended Family (Keluarga Besar) Single
7%
36%
57%
AGAMA
Islam Kristen Hindu Budha
1% Di wilayah RT 01 RW 01
Kelurahan Dukuh bahwa
nilai, keyakinan dan agama
masyarakatnya mayoritas
beragama Islam.
99%
B. SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
a. Kualitas udara
Untuk kualitas udara di RT
01 sudah baik, karena setiap
rumah warga memiliki
ventilasi udara dan
lingkungan RT 01 bebas dari
polusi udara meskipun ada
beberapa rumah yang terdapat
polusi udara karena dekat
dengan jalan raya.
VENTILASI UDARA
SETIAP RUMAH
Baik Tidak
b. Kualitas air
Sumber air yang masyarakat gunakan sebagian besar adalah sumur pompa
sebanyak 64%, sumur gali 25% dan PDAM 5%. Untuk penyediaan air
minum masyarakat membeli air galon. Seluruh masyarakat melakukan
pengurasan tempat penampungan air sebanyak 71% satu kali seminggu,
25% dua kali seminggu dan 4% menguras lebih dari satu kali seminggu.
SUMBER AIR BERSIH PENGURASAN PENAMPUNGAN AIR
Sumur Pompa Sumur Gali PDAM
PDAM
11%
4%
25%
Sumur Gali
25%
71%
Sumur Pompa
64%
c. Pembuangan limbah
Semua masyarakat RT 01 melakukan pengolahan sampah dengan cara
dibuang. Sampah rumah tangga dibuang oleh petugas sebanyak 79% dan
21% secara mandiri membuang ke TPU. Sebanyak 28% rumah tidak
memiliki tempat sampah pribadi.
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH KEPEMILIKAN TEMPAT SAMPAH
21%
28%
72%
79%
e. Ruang terbuka
RUANG TERBUKA
f. Perumahan
KEPEMILIKAN RUMAH LANTAI RUMAH
g. Daerah hijau
DAERAH HIJAU
h. Musim
MUSIM
Hujan Panas
i. Binatang
BINATANG PELIHARAAN
Ya Tidak
j. Kualitas makanan
FREKUENSI MAKANAN CARA MEMASAK
k. Akses ke wilayah
AKSES KE WILAYAH RT
Mudah Sulit
11%
25%
64%
b. Pengobatan tradisional
PENGOBATAN TRADISIONAL
Ya Tidak
3. Ekonomi
a. Karakteristik keuangan keluarga dan individu
KARAKTERISTIK KEUANGAN
b. Status pekerja
STATUS PEKERJA
Tetap Sementara
c. Kategori pekerjaan
KATEGORI PEKERJAAN
Dekat Jauh
b. Transportasi umum
TRANSPORTASI UMUM
c. Transportasi pribadi
TRANSPORTASI PRIBADI
Motor Mobil
Ya Tidak Ada
c. Kegiatan politik
KEGIATAN POLITIK
YA TIDAK
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
b. Komunikasi informal
KOMUNIKASI
Formal Informal
7. Pendidikan
a. Sekolah yg ada : SD
b. Tipe Pendidikan : Formal
c. Perpustakaan : Ada
d. Pendidikan khusus : Tidak ada
e. Pelayanan kesehatan di sekolah : UKS
f. Program makan siang di sekolah : Tidak
g. Akses pendidikan yang lebih tinggi : Universitas
8. Rekreasi
a. Taman : ada
b. Area bermain : Ada
c. Rekreasi umum/privat : Taman mini
d. Fasilitas khusus untuk penduduk : Klien memilih rekreasi ke luar kota
C. PERSEPSI
1. Persepsi masyarakat
a. Bagaimana perasaan masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat : Klien
mengatakan merasa senang ketika ada kegiatan bermasyarakat karena
berkumpul dengan tetangga
b. Apa kekurangan dan kekuatannya : Saat dilakukan saat pandemi
kekurangannya akan menimbulkan perasaan khawatir karena takut tertular
dan kekuatannya akan menjaga silaturahmi antar tetangga
c. Apa permasalahannya : Dibatasi untuk berkumpul
d. Tanyakan sesuai kelompok usia: Ibu rumah tangga dan pekerja
2. Persepsi perawat
a. Pernyataan umum tentang kondisi kesehatan dari masyarakat : Kelompok
menyadari adanya masalah dalam lingkungan RT 01 karena terdapat data
yang diperoleh penyakit Diabetes Mellitus masih belum terkendali.
b. Apa yang menjadi kekuatan : Saat pandemi meminum suplemen tubuh
untuk menjaga sistem imun
c. Apa masalahnya : Merasa khawatir
d. Apa potensi masalah yang dapat diidentifikasi : Hasil pengamatan yang
kelompok dapatkan terdapat potensi kurangnya informasi tentang penyakit
yang diderita.
PEDOMAN WINSHIELD SURVEY
PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 01 RW 01 KELURAHAN
DUKUH KECAMATAN KRAMAT JATI KOTA/KAB. JAKARTA TIMUR
1. Kondisi Wilayah
a. Batas wilayah
- Barat : Salon
- Timur : Masjid
- Utara : Pabrik
- Selatan : Jalan Raya
b. Kondisi umum lingkungan : Di wilayah RT 01 sudah cukup rapi namun
masih terdapat sampah berserakan, dan sekitar lingkungan terdapat warung
jajanan yang menjuan makanan tidak sehat seperti Es dengan kadar gula
yang tinggi dan gorengan.
f. Fasilitas umum :
- Sarana transportasi umum : angkot dan busway
- Jenis sarana komunikasi/media komunikasi di RT : Pengeras suara dari
masjid
3. Apakah bentuk kegiatan kesehatan selama masa PSBB yang dilakukan dalam upaya
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit serta memelihara kesehatan masyarakat di
RT? Adakah gugus tugas Covid-19? Penyuluhan dan edukasi kesehatan melalui online.
4. Sarana dan prasarana apa saja yang dimiliki oleh masyarakat sebagai upaya meningkatkan
kesehatan, pencegahan penyakit serta memelihara kesehatan masyarakat? Alat cuci tangan,
masker medis, handsanitizer, alat penyemprotan DBD, desinfektan.
7. Bagaimana upaya sistem rujukan yang dilakukan oleh RT jika ada warga yang sakit
(Covid-19 atau penyakit lain) dan perlu dibawa ke pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas/RS? Lapor ke Puskesmas ketika ada warga dengan gejala dan terbukti mengidap
sakit Covid-19.
8. Apa saja yang menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan yang menunjang kesehatan
masyarakat di RT? Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang menunjang
kesehatan
9. Materi penyuluhan kesehatan apa yang diharapkan dari mahasiswa untuk warga? Terkait
materi Diabetes Mellitus (Penyakit Gula).
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KADER/KETUA POSYANDU/POSBINDU
2. Jenis pelatihan apa yang pernah diikuti oleh kader kesehatan : Pelatihan cara menimbang
BB bayi, balita, dan tentang posyandu.
3. Apa saja yang menjadi kegiatan kesehatan di RT : Saat ini vaksin Covid-19.
5. Masalah kesehatan yang dialami oleh warga (termasuk Covid-19) : Hipertensi dan DM
6. Apakah bentuk kegiatan kesehatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit serta memelihara kesehatan masyarakat khususnya selama PSBB/new
normal life : Lakukan 3 M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) serta
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
7. Masalah kesehatan apa yang dirasakan prioritas oleh kader saat ini : Kader mengatakan
masalah kesehatan yang diprioritaskan saat ini ialah tentang Covid-19
8. Materi penyuluhan apa yang diharapkan dari mahasiswa untuk warga : Diabetes Mellitus.
Diagnosis :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan
Keterangan:
Bobot: 1-10
Skor: 30
Cara penghitungan: Skor dan bobot utk masing-masing kriteria 1-10 :
Diagnosis :
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
No. Kriteria Bobot Skor Total Pembenaran
(1-10) (1-10) Max
600
1. Kesadaran masyarakat 10 8 80 Masyarakat belum
akan masalah menyadari akan masalah
kesehatan diabetes
melitus yang diderita
2. Motivasi masyarakat untuk 10 3 30 Masyarakat mempunyai
menyelesaikan masalah keinginan akan
kesehatan yang lebih
baik
3. Kemampuan perawat 10 4 40 Perawat memberikan
dalam memengaruhi edukasi terkait dengan
penyelesaian masalah aturan diet dan pola
makan yang sesuai
dengan penyakit
Diabetes Melitus
4. Ketersediaan ahli/pihak 10 5 50 Terdapat Kader/petugas
terkait dalam penyelesaian kesehatan terkait
masalah penyelesaian masalah
Diabetes Melitus
Diwilayah Rt 01 Rw 01
5. Beratnya konsekuensi jika 10 7 70 Masyarakat menerima
masalah tidak diselesaikan konsekuensi dengan
hasil cek gula darah
tinggi dari sebelumnnya
6. Mempercepat penyelesaian 10 6 60 Dari sebagian
masalah dengan resolusi masyarakat sudah
yang dapat dicapai mempercepat
penyelesaian masalah
dengan resolusi yang
dapat dicapai
Total 330
Keterangan:
Bobot: hasil analisis perawat
Skor: hasil kesepakatan masyarakat
Cara penghitungan: Skor dan bobot utk masing-masing kriteria 1-10 :
FORMAT RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS DEWASA DENGAN
DIABETES MELITUS
RT : 01
2 kesehatan
2) Menyediakan positif yang
program langsung atau
skrining untuk manfaat
jangka pendek
kelompok yang bisa
berisiko tinggi diterima
3) Rujuk klien masyarakat.
dengan 4) Kembangkan
glukosa tinggi materi
atau masalah pendidikan
lain (misal tertulis yang
hipertensi dan tersedia dan
kolestrol sesuai dengan
tinggi) ke sasaran
penyedia
2. Prevensi
layanan
Sekunder
primer atau
Skrining Kesehatan
klinik diabetes
dengan indikator :
1) Cek gula
3. Prevensi Tersier
darah
Penggunaan sumber
2) Berikan
yang ada di
informasi
komunitas dengan pemeriksaan
indikator : dini yang
1) Mengetahui tepat selama
fasilitas skrining
pelayanan
kesehatan 3. Prevensi Tersier
khusus untuk Pengembangan
penyakit kesehatan
diabetes masyarakat dengan
melitus indikator :
2) Strategi untuk 1) Ajari klien
mengakses atau
layanan keluarga
kesehatan pentingnya
3) Rencana menjaga
perawatan berat badan
lanjutan yang sehat
melalui pola
makan dan
olahraga
2) Promosikan
kesadaran
akan bahaya
obesitas
N Masalah Tujuan NOC NIC
o Umum
pada
diabetes
melitus
3) Berikan
akses ke
perawatan
kesehatan
utuk
memeriksa
kaki dan
mata
A:
Masalah
keperawatan
teratasi
P:
Pertahankan
intervensi
Anjurkan warga
melakukan
senam kaki
secara mandiri di
rumah masing-
masing
BAB IV
PEMBAHASAN (TEORI, HASIL PENELITIAN TERKAIT FAKTOR PENDUKUNG,
FAKTOR PENGHAMBAT DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH)
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau fisfungsi dan
diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan
secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Misalnya, kegiatan
penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat
untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera
terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian
individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga.
Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang
menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses
penyakit.
5.1 KESIMPULAN
Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai
masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. Jadi, sangat penting
menumbuhkan pengertian yang benar pada masvarakat tentang konsep sehat dan sakit karena
dengan konsep yang benar, maka masyarakat dapat menyelesaikan masalah kesehatannya
dengan baik. (Foster, 2006). Diabetes Militus yang dikenal sebagai non communicable
disease yaitu salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronis yang serius
di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus Diabetes Militus tidak terdiagnosa karena
pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Penyakit tidak
menular seperti Diabetes Militus semakin hari semakin meningkat, dapat dilihat dari
meningkatnya frekuensi kejadian penyakit tersebut di masyarakat (Soegondo, 2004).
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatanprofesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompokresiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melaluipencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjaminketerjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan kliensebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Model community as partner merupakan salah satu dari modelkeperawatan komunitas
yang berproses dalam komunitas sebagai mitra ataupartner dalam menangani masalah
kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan danpencegahan masalah keperawatan komunitas.
Model Comunity as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas
dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri :
d. Inti komunitas (the community core),
e. Subsistes komunitas (the community subsystem),
f. Persepsi (perseption).
5.2 REKOMENDASI
1. Bagi Warga
Sebaiknya penderita diabetes melitus lebih aktif dalam meningkatkan pengendalian
gula darah dengan mematuhi diet yang di tetapkan oleh tenaga kesehatan , menjalani
pengobatan dengan baik dan memeriksa kadar gula darah sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh tenaga kesehatan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Sebaiknya tenaga kesehatan meningkatkan pelayanan bagi penderita diabetes melitus
dengan aktif memberikan penyuluhan tentang penatalaksanaan penyakit diabetes
melitus melalui kegiatan yang sudah ada di masyarakat.
3.Bagi Para Pembaca
Makalah ini bisa di gunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan
mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya usia dewasa dengan Diabetes
melitus di harapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Siti Nur Kholifah, Ns. Wahyu Widagdo. 2016. “Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Pusdik SDM Kesehatan : Jakarta Selatan. Diakses melalui
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Keperawatan-Keluarga-dan-Komunitas-Komprehensif.pdf
2. http://eprints.umm.ac.id/29895/2/jiptummpp-gdl-diyahkusum-29751-2-
babi.pdf