Anda di halaman 1dari 5

MACAM-MACAM METODE KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Di susun oleh :

Eka Puji Lestari

(1914314201042)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2020
A. Metode Komunikasi Dalam Keperawatan
1. Mengarahkan (Redirecting)
Mengajak dan mengarahkan klien kembali untuk melakukan sesuatu.
2. Memfokuskan (Focusing)
Metode ini di lakukan dengan tujuan membatasi bahan
pembicaraan sehingga lebih spesifik dan mudah di mengerti. Perawat
tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika menyampaikan
masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa
informasi yang baru. Perawat membantu klien membicarakan topik
yang telah dipilih dan penting.

Contoh:

Klien : “Ya, beginilah nasib wanita yang teraniaya seperti saya.


Tapi, saya pikir untuk apa saya pikirkan sakit ini?”

Perawat : “Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu sebagai wanita.”

3. Berbagi Persepsi (Sharing Perceptions)


Meminta klien tentang hal yang perawat rasakan, ini digunakan
ketika perawattt merasakan atau melihat ada perbedaan antara respon
verbal dan nonverbal.
4. Mengidentifikasi Tema (Identifying Themes)
Menyimpulkan ide pokok/utama yang telah dikomunikasikan secara
singkat, untuk membantu topik yang telah dibahas sebelum
meneruskan pada pembicaraan berikutnya.
Contoh: “Saya paham terhadap masalah Ibu. Ibu merasa bahwa
anak-anak dewasa dan semua telah meninggalkan Ibu sendirian di
rumah. Terkait masalah ini, apa rencana yang akan Ibu lakukan untuk
mengatasi masalah?”
5. Mengurutkan kejadian (Sequencing Events)
Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu perawat dan
klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif.

6. Menyarankan (Suggesting)
Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak menekan melakukan
sesuatu untuk klien. Mendukung pandangan bahwa terdapat
kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.
7. Menghadirkan Realitas (Presenting Reality)
Menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai.
8. Meringkas (Summarizing)
Menyimpulkan sementara pembicaraan sehingga arah pembicaraan
semakin jelas. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengambil kilas balik dari hal-hal yang telah dibicarakan,
meningkatkan kualitas diskusi dan mempertajam fokus.
9. Memudahkan (Affirmation / Facilitation)
Teknik untuk membuka komunikasi agar klien dengan mudah
berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan, pikiran dan
pengalamannya secara bebas.
10. Diam (Silence)
Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk
mengorganisasi pikirannya. Diam memungkinkan klien untuk
berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisasi pikirannya,
dan memproses informasi. Bagi perawat, diam berarti memberikan
kesempatan klien untuk berpikir dan berpendapat/berbicara.

Contoh :

K: saya jengkel kepapada suami saya

P: Diam(memberi kesempatan klien)

K: Suami saya selalu telat pulang kerja tanpa alasAn yang jelas, kalau
saya tanya pasti marah.

11. Klarifikasi (Clarifying)


Teknik ini di lakukan jika perawat ingin memperjelas maksud
ungkapan klien. Teknik ini di lakukan jika perawat tidak mengerti,
tidak jelas atau tidak mendengar apa yang di bicarakan klien. Perawat
perlu mengklarifikasi untuk menyamakan presepsi dengan klien.
Contoh : “Coba Bapak jelaskan kembali apa yang Bapak maksud
dengan kegagalan hidup”
12. Mengulang (Restating)
Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali ucapan klien
dengan bahasa perawat. Perawat memberikan umpan balik sehingga
klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan
komunikasi berlanjut.
Contoh:
K : “Saya tidak nafsu makan, seharian saya belum makan.”
P : “Bapak mengalami gangguan untuk makan?”
13. Mendengarkan dengan penuh perhatian (Active Listening)
Merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan non
verbal yang sedang di komunikasikan.
Dapat di tunjukkan dengan sikap berikut :
a. Pandang klien ketika sedang bicara
b. Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan
untuk mendengarkan
c. Hindarkan gerakan yang tidak perlu
d. Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal penting
atau memerlukan umpan balik
e. Condongkan tubuh kearah lawan bicara

Contoh :

K : saya merasa kecewa dengan keadaan saya yang sekarang sus, saya
merasa tidak berguna untuk keluarga saya.

P : ( tatap mata klien, berdampingan dengan klien) kenapa berbicara


seperti itu? Coba suster mau denger alasannya?

14. Memberikan pernyataan terbuka (Broad or General


Openings)
Mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan di bicarakan.
Kegiatan ini bernilai terapeutik apabila klien menunjukkan penerimaan
dan nilai dari inisiatif klien dan menjadi non terapeutik apabila
perawatan mendominasi interaksi dan menolak respon klien.

15. Refleksi (Reflection)


Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan serta menerima ide
dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Contoh : “Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?”
Dengan teknik ini , dapat diindikasikan bahwa pendapat klien adalah
berharga.
16. Humor
Humor yang dimaksud adalah humor yang efektif. Humor ini
bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara ketegangan dan
relaksasi. Perawat harus hati-hati dalam menggunakan teknik ini
karena ketidaktepatan penggunaan waktu dapat menyinggung perasaan
klien yang berakibat pada ketidakpercayaan klien kepada perawat.
Contoh :
“kamu bisa saja, saya fikir kamu asyanti ternyata bukan haha”
17. Memberikan Informasi (Informing)
Merupakan teknik yang digunakan dalam rangka menyampaikan
informasi-informasi penting melalui pendidikan kesehatan. Apabila
ada informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi
alasannya. Setelah informasi disampaikan, perawat memfasilitasi klien
untuk membuat keputusan
Contoh:
K : suster, kenapa suhu tubuh saya masih tinngi? Padahal saya sudah
minum obat, ini kira-kira kenapa ya sus?
P : Baik saya jelaskan, panas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses
infeksi, dehidrasi atau karena metabolisme tubuh yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai