Wahyuningsri, S.Pd.,M.Kes
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Leadership Dalam Keperawatan”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
penulis
kelompok 6
2
DAFTAR PUSTAKA
Halaman judul......................................................................................................................
Kata pengantar.....................................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1 LatarBelakang..........................................................................................................
1.2 RumusanMasalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
Dftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
1. Kepemimpinan Formal
Kepemimpinan formal diangkat secara resmi berdasarkan surat keputusan,
duduk dalam jabatan tertentu pada struktur organisasi dan memiliki hak
serta kewajiban,dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ada legitimasi.
b.Kekuasaan dan kewenangan jelas.
5
c.Memenuhi persyaratan formal.
e.Mendapat imbalan/penghargaan.
2. Kepemimpinan Informal.
Kepemimpinan informal tidak diangkat secara formal, tetapi memiliki beb
erapakeunggulan dan dapat diterima oleh berbagai pihak, dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a.Tidak memiliki legitimasi.
b.Ditunjuk dan diakui oleh masyarakat.
c.Tidak mendapat dukungan organisasi formal.
e.Tidak dapat dipromosikan atau dimutasikan.
f.Tidak perlu persyaratan formal.
Kepemimpinan informal pada dasarnya ditentukan oleh status sosial, melip
uti : Keturunan, kekayaan, pendidikan, pengalaman hidup, kharismatik dan
karakteristikherediter atau jasa.
1. Otokratik
Pada gaya kepemimpinan otokratik, pemimpin melakukan kontrol yang m
aksimalterhadap bawahan, membuat keputusan sendiri dalam menentukan
tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan otokratik tidak meningkatkan
partisipasi dan kerja sama antara bawahan dengan pemimpin. Perilaku
pemimpin yang otokratik sering menimbulkan kekecewaan dan ketidak
puasan dari bawahan. Gaya kepemimpinan otokratik efektif
digunakan dalam keadaan darurat. Dan bermanfaat bila pemimpin adalah
satu-satunya orang yang menjadi sumber informasi dan keterampilan
tertentu, dengan kemampuan bawahan yang terbatas. Ciri-ciri dari gaya
kepemimpinan otokratik adalah :
6
a. Menuntut ketaatan penuh dari bawahan.
k. Berorientasi pada tugas.
l. Perilaku kekuasaan formal.
2. Demokratis
7
f. Memperlakukan bawahan secara manusiawi dan menyadari berbagai
kebutuhanbawahan "fisik, psikologis, spiritual, sosial budaya, prestise
dan pengembangan.
g. Pengambilan keputusan ditetapkan bersama yang bertujuan untuk
meningkatkan tanggung jawab.
3. Paternalistik
4. Kharismatik
a. Daya tarik memikat dan mampu memperoleh
pengikut dalam jumlah besar.
b. Penampilan fisik, usia dan harta bukan prasyarat.
c. Memiliki kekuatan gaib/ajaib.
d. Mampu menggunakan berbagai gaya kepemimpinan.
5. Laissez – Faire
Seorang pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan bebas tindak,
menyerahkan perannya sebagai pimpinan kepada bawahannya, dengan
bimbingan yang minimal atau tidak ada sama sekali. Kepercayaan diberikan
kepada bawahan untuk melaksanakan tugasnya dengan cara yang sesuai
dengan pola kerja. Gaya kepemimpinan ini efektif bila bawahan mempunyai
kemampuan dan tanggung jawab yang tinggi.
8
a. Konsep : organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena
anggotanyacukup mengetahui tujuan dan sasaran organisasi dan tugas
yang akan dikerjakan.
b. Berperan pasif dan tidak mau campur tangan.
c. Falsafah : manusia memiliki solidaritas, kesetiaan, taat pada norma-
norma danperaturan yang telah ditetapkan serta bertanggung jawab
terhadap tugas.
d. Mempunyai nilai saling mempercayai.
e. Bersikap permisif, menganggap bawahan sebagai rekan kerja.
f. Kepentingan dan tujuan organisasi tetap difokuskan.
a. Kompleksitas tugas.
b. Ketersediaan waktu.
c. Besarnya kelompok kerja.
d. Pola komunikasi.
e. Tingkat pendidikan bawahan.
f. Kebutuhan untuk prestasi dan kebersamaan.
Menurut Tappen (1995) ada enam komponen penting ciri dari pemimpin yang
efektif untuk mengarahkan orang-orang atau bawahan dalam organisasi
keperawatan, antara lain :
Pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang
kompleks dan melibatkan berbagai indifidu. Agar tujuan keperawatan tercapai
diperlukan berbagai kegiatan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan.
Menurut Kron (1981) kegiatan tersebut meliputi :
a. Perencanaan dan pengorganisasian.
b. Membuat penugasan dan memberi pengarahan.
c. Pemberian bimbingan.
d. Mendorong kerja sama dan partisipasi.
e. Kegiatan koordinasi.
f. Efaluasi hasil penampilan kerja.
9
Melalui kegiatan ini diharapkan seorang pemimpin keperawatan dapat
melakukan tanggung jawabnya sebagai manajer dan pemimpin yang
efektif.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan merupakan proses mempengaruhi orang lain
dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpinan merupakan inti
manajemen, oleh karena itu setiap manajer keperawatan berkewajiban
mempengaruhi perawat – perawat dibawah pengawasannya untuk
melaksanakan tugas sebaik – baiknya secara Bersama sehingga tujuan
keperawatan bisa tercapai. Dalam melaksanakan kepemimpinan, seorang
manajer keperawatan dapat mengunakan gaya otokratik, demokratik atau
bebas tidak tergantung pada situasi termasuk kemampuan perawat yang
dipimpinnya. Perawat dalam melaksanakan tugasnya diharapkan tidak saja
menjadi manajer tetapi juga menjadi pemimpin yang efektif. Untuk menjadi
pemimpin yang efektif seorang perawat perlu memiliki inteligensi, dalam arti
harus cerdas, mempunyai kepribadian yang mantab artinya percaya diri,
kreatif dan tidaak tergantung pada orang lain. Disamping itu juga mempunyai
kemampuan kerjasama dan hubungan atar manusia yang baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12