Anda di halaman 1dari 4

Nama : Emilatul Kiptiyah

NPM : 202201034

1. Mendengar aktif dan pasif

Seorang perawat ataupun orang-orang yang berada didalam dunia kesehatan, harus mampu
untuk menjadi pendengar yang aktif. Menjadi pendengar yang aktif disini adalah memiliki
konsentrasi dan perasaan yang baik dengan menggunakan seluruh indra dengan tujuan untuk
menerima segala jenis keluhan, komplain, aduan ataupun protes dari setiap pasien.

2. Penerimaan

Mendukung dan menerima dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak
menilai. Penerimaan tidak selalu sama dengan kesepakatan.

3. Menawarkan informasi

Menawarkan informasi kepada pasien bertujuan untuk melatih respon dan kecakapan pasien
untuk mendengarkan perawatnya. Kamu dapat menawarkan informasi kepada pasien dengan
mengatakan bahwa :

 Kamu akan mencari tahu jawaban atas pertanyaannya


 Kamu akan memfasilitasi komunikasi dengan dokter
 Atau ketika ada informasi yang harus kamu tutupi, maka cobalah untuk memberikan
informasi yang dapat menenangkan diri pasien

4. Diam

Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk tidak berbicara dengan orang lain,
atau bahkan diamlah sesaat dan dengarkan seluruh informasi yang diberikan oleh pasien.
Ketika kamu diam pada saat pasien berbicara, maka pasien akan merasa bahwa kamu mau
menunggu dirinya selesai berbicara dan dia akan merasa dihormati. Tapi, diam juga tidak
boleh kamu lakukan terlalu lama karena akan membuat pasien menjadi khawatir kepada
kamu. Bisa jadi, pasien akan merasa kamu menutup-nutupi sesuatu dari dirinya sehingga Ia
menjadi cemas.

5. Menyimpulkan

Ketika berkomunikasi dengan pasien, maka perawat juga harus mampu untuk menyimpulkan
informasi yang disampaikan oleh pasien. Selain itu, perawat harus mampu untuk mengambil
point penting dari percakapan tersebut dan mengklarifikasinya kepada pasien dengan
kesimpulan yang telah dibuat. Perawat yang mampu menyimpulkan setiap informasi dari
pasien dengan baik, maka akan memberikan sebuah Cara Berkomunikasi dengan Baik dan
efektif.
6. Memberi penghargan

Teknik yang selanjutnya yang harus dipelajari oleh seorang perawat adalah mencoba untuk
mampu memberikan penghargaan ketika percakapan atau komunikasi sudah berakhir.
Misalnya dengan memberikan semangan atau memberikan respon-respon yang sepertinya
diharapkan oleh pasien. Dengan memberikan penghargaan kepada pasien, maka pasien akan
merasa dihargai, dihormati dan dirawat dengan baik.

7. Menempatkan waktu/urutan

Teknik komunikasi terapeutik yang berikutnya yang juga harus dipelajari oleh seorang
perawat adalah menempatkan atau memposisikan waktu berkomunikasi dengan tepat. Hal ini
akan berguna untuk pasien dan perawat yang berkomunikasi untuk dapat lebih bisa bertukar
informasi.

8. Mendukung deskripsi dari persepsi

 Mendukung deskripsi dari persepsi yang ada pada diri pasien juga sangat berguna untuk
menjalin komunikasi yang baik. Caranya adalah dengan meminta izin kepada pasien untuk
menyampaikan pendapat kamu tentang tentang apa yang diutarakan oleh pasien hingga
menanyakan apa yang dirasakan pasien dan bagaimana perbedaan perasaan yang dirasakan
oleh pasien.

9. Menunjukkan keraguan

Kadang kala, terlalu percaya diri dengan sebuah jawaban juga akan mempengaruhi
pandangan seseorang. Itulah sebabnya, ketika melakukan komunikasi terapeutik, diperlukan
sikap yang menunjukkan keraguan didalam diri seorang perawat. Ketika kamu ragu untuk
memberikan sebuah jawaban, berusahalah untuk bersikap dengan tenang dan berikan
jawaban yang menurut kamu benar dengan sangat hati-hati. Hal ini akan berguna untuk
memberikan pandangan bahwa kamu menjawab pertanyaan pasien secara realistis.

10. Humor

Memberikan humor atau bahan bercandaan adalah salah satu hal terpenting yang harus bisa
dipelajari dan diaplikasikan oleh seorang perawat. Sebuah bahan bercandaan yang berhasil
membuat pasien tertawa akan menunjukkan sebuah keberhasilan perawat dalam memberikan
ketenangan dan kebahagiaan bagi pasien.

11. Klarifikasi
Klarifikasi terjadi pada saat perawat menjelaskan dalam kata-kata mengenai ide atau pikiran
yang tidak jelas dikatakan oleh klien, Tujuan dari teknik ini untuk menyamakan pengertian.
12. Fokus
Fokus komunikasi terapeutik berfokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan klien, serta
memiliki tujuan spesifik, dan batas waktu yang ditetapkan bersama.
13. Observasi
Observasi keterampilan dasar dalam membina komunikasi efektif .
14. Asertif
Assertive adalah kemampuan dengan cara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran
dan perasaan diri dengan tetap menghargai orang lain.
15. Menawarkan diri
Perawat menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan.
16. Memberikan petunjuk umum
Memberikan petunjuk umum mengungkapkan ide.
17. Memberikan pertanyaan terbuka
Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban “Ya” dan “Mungkin”, tetapi pertanyaan
memerlukan jawaban yang luas, sehingga pasien dapat mengemukakan masalahnya,
perasaannya dengan kata-kata sendiri, atau dapat memberikan informasi yang diperlukan.
18. Mendukung perbandingan
Harus mendukung komunikasi verbal yang disampaikan.
19. Mengulang
Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat memberikan umpan balik bahwa ia
mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
20. Refleksi
Refleksi mendorong pasien untuk mengenali dan menerima perasaannya sendiri. Misalnya
saat pasien bertanya, “Apakah saya harus membicarakannya dengan dokter?” Perawat dapat
merespons dengan, “Menurut Anda, apakah Anda harus membicarakannya dengan dokter?”
21. Humor
Humor memberikan harapan kepada pasien bahwa mereka dapat melalui situasi yang tengah
dijalani dan meringankan suasana dengan humor dapat membantu perawat membangun
hubungan yang baik dengan pasien. Kedua hal ini dapat membuat pikiran pasien lebih positif.
22. Eksplorasi
Eksplorasi adalah tehnik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien. Hal ini
penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan tehnik ini memungkinkan klien untuk bebas
berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam. Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau
menggali lebih jauh atau lebih dalam masalah yang dialami klien ( Antai-Otong dalam
Suriyani, 2005 ) tehnik ini bermamfaat pada tahap kerja untuk mendapatkan gambaran yang
detail tentang masalah yang dialami klien.terdapat 3 jenis tehnik eksplorasi yaitu : 1.
Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang tersimpan. Contoh
“Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan…” 2. Eksplorasi
pikiran, yaitu tehnik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien. Contoh : “ saya yakin
anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang sekolah sambil bekerja” 3. Eksplorasi
pengalaman, yaitu keterampilan atau tehnik untuk menggali pengalaman-pengalaman klien.
Contoh : “ saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui, namun saya ingin memahami
lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap pendidikan anda”.
23. Menghadirkan kenyataan
Cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi.
24. Validasi
Berisikan pengkajian keluhan utama, alasan atau kejadian yang membuat klien meminta
bantuan. Evaluasi ini juga digunakan untuk mendapatkan fokus pengkajian lebih lanjut,
kemudian dilanjutkan dengan hal-hal yang terkait dengan keluhan utama. Pada pertemuan
lanjutan evaluasi/validasi digunakan untuk mengetahui kondisi dan kemajuan klien hasil
interaksi sebelumnya.
25. Memverbalkan kata-kata yang klien tunjukkan
Topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien.
26. Mendukung evaluasi
Untuk meningkatkan kerja sama.
27. Usaha menterjemahkan perasaan
Mengetahui apa yang dirasakan pasien dan ikut turut berempati.
28. Menganjurkan kolaborasi
Agar kerjasama terjalin dengan baik, dan sesuai recana demi kesembuhan pasien.
29. Mendukung terbentuknya rencana tindakan
Terbentuk pola pikir yang lebih baik dalam penulisan buku selanjutnya untuk menentukan
rencana tindakan keperawatan pada klien.
30. Menyediakan petunjuk
Beri petunjuk klien untuk menginterpretasikan kembali pengalamannya secara rasional.
31. Komentar terbuka-tertutup
Adanya keterbukaan dalam penyampaian pesan.
32. Penurunan Jarak
Menurunkan jarak fisik antara perawat dank lien. Hal ini menunjukkan komunikasi non
verbal dimana perawat ingin terlibat dengan klien.

Anda mungkin juga menyukai