Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PERAWATAN TUBUH (HIDROTERAPI),


PRINSIP DASAR PELAYANAN DAN KONSEP PELAYANAN
KESEHATAN SPA BERDASARKAN EVIDANCE BASED

Oleh

DWI RITA ASTUTI

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat beserta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Perawatan Tubuh (Hidroterapi), Prinsip Dasar
Pelayanan Dan Konsep Pelayanan Kesehatan Spa Berdasarkan Evidance based.
Tidak lupa kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini. Semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.Kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, maupun
sistematika.Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih apabila ada kritik dan
saran untuk perbaikan dari kesalahan makalah ini.Harapan kami, semoga makalah
ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dalam upaya peningkatan
wawasan wacana pendidikan nasional.Akhir kata kami hanya dapat mengucapkan
terima kasih dan semoga Allah selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua.

Bandar Lampung, 2022

Penyusun 

ii
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perawatan Diri............................................................................................... 3
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri............... 4
2.3 Perawatan Tubuh dengan Hidroterapi........................................................... 5
2.4 Prinsip Dasar Pelayanan Dan Konsep Pelayanan Kesehatan SPA
Berdasarkan Evidance Based........................................................................ 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................... 21
3.2 Saran ............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian
dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai
pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini,
sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain
dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di
masyarakat.
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik
secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi
berbagai faktor, di antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
dan kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan,
social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan
kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78).

1.2. Perumusan Masalah


a. Pengertian kebersihan dan perawatan diri
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri
c. Perawatan Tubuh dengan Hidroterapi

1
d. Prinsip Dasar Pelayanan Dan Konsep Pelayanan Kesehatan SPA
Berdasarkan Evidance Based

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui Pengertian kebersihan dan perawatan diri
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan
perawatan diri
3. Untuk mengetahui Perawatan Tubuh dengan Hidroterapi
4. Untuk mengetahui Prinsip Dasar Pelayanan Dan Konsep Pelayanan
Kesehatan SPA Berdasarkan Evidance Based

2
BAB II
PENINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Diri


Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian
dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai
pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini,
sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain
dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di
masyarakat.
Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis
(Alimul, 2009).
Menurut Depkes (2000, dalam Scribd, 2011) perawatan diri adalah
salah satu emampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahanka kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Perawatan diri
berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang
saling mempengaruhi (Meleis, 2007 dala Herlina, 2013). Penyakit
mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. Akan tetapi, tanpa
perawatan penyakit itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidak akan tercapai
(Asmadi, 2008). Jadi, perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar
manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatannya.

3
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri
a. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada
orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi
sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian ketika
merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum
membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis.
Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit
fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan
hygiene.
b. Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-
kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi
perawatan kebersihan.
c. Status sosio-ekonomi
sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta
gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan
produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang
dipraktikkan oleh kelompok social klien.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan
itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara
perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik

4
tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko
kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang
perlu.
e. kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti
praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang
penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini
biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan
untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih
produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi)
menurut pilihan pribadi.
g. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut)
atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau
ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

2.3 Perawatan Tubuh dengan Hidroterapi


Hidroterapi menggunakan air untuk menyembuhkan dan meringankan
penyakit. Ini mungkin metode yang tertua dari semua pengobatan. Kebajikan
paliatif dan kuratif air semakin diakui dan hidroterapi dapat secara efektif
mengembalikan fungsi normal dalam tubuh dan digunakan untuk membantu
menyeimbangkan metabolisme. Tidak ada agen terapeutik lainnya memiliki
banyak kualitas yang bisa dikagumi selain air. Ini adalah pelarut universal dan
dapat digunakan sebagai air minum untuk membantu penghapusan produk limbah
dari tubuh yang menumpuk dalam tubuh.

5
1. Keuntungan penggunaan hidroterapi:
a. Mengurangi nyeri dan kekakuan otot.
b. Menambah relaksasi otot.
c. Menambah kebugaran pada saat melakukan olahraga dan aktivitas lainnya.
d. Memepercepat penyembuhan.
2. Indikasi Hidroterapi
Hidroterapi diindikasikan pada berbagai keadaan seperti : 

- Nyeri kepala

- Carpal Tunnel Syndrome

3. Teknik Pengobatan Dengan Hidroterapi


a. Mandi Air Panas

Mandi air panas digunakan untuk meredakan nyeri persendian dan


otot, serta peradangan. Untuk membantu penyembuhan luka-luka kecil
atau beberapa kondisi kulit bisa diterapkan mandi air panas atau hangat
dengan ditaburi berbagai zat seperti ekstrak rumput kedalam air tersebut.

Kebanyakan kita mengetahui manfaat mandi air hangat, yakni


menciptakan rasa santai. Mandi air hangat bersuhu antara 36,5 derajat C
dan 40derajat C (98 F dan 104 F) sangat bermanfaat sebagai alat relaksasi
otot. Sebagai permulaan, lima menit berendam dalam air panas suhu
setinggi itu kiranya sudah cukup. Selanjutnya lama perendaman di perlama
menjadi sepuluh menit sehari, selama tidak muncul perasaan lemah dan
pusing.perlu diketahui mandi air hangat sekejap ternyata memiliki efek
yang cukup berbeda dengan mandi air hangat yang agak lama.

b.  Mandi Air Dingin

Mandi air dingin bermanfaat memperbaiki aliran darah ke organ-


organ dan jaringan-jaringan internal dan juga mengurangi pembengkakan.
Pasien bisa duduk sebentar di air dingin yang dangkal dan memberi air
tambahan yang dipercik-percikkan ke kulit yang ingin disembuhkan.
Bagian yang bengkak dan terasa nyeri bisa direndam di air dingin untuk

6
mengurangi pembengkakannya. Terapi dengan mandi air dingin ini
sebaiknya tidak dilakukan pada orang yang mengalami kondisi sakit yang
serius atau anak yang masih sangat kecil atau orang yang sudah setengah
baya.

c. Mandi Netral

Dipermukaan kulit terdapat banyak ujung saraf dan ujung-ujung


saraf tersebut berhubungan dengan penerimaan rangsangan. Lebih banyak
di antara ujung-ujung saraf  merupakan penerima dingin dibandingkan
penerima panas. Rangsangan tersebut memiliki pengaruh pada sistem saraf
simpatetik dan dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh. Semakin
besar perbedaan antara suhu kulit dan air yang dikenakan ke kulit, semakin
besar pula potensi timbulnya reaksi fisiologis. Sebaliknya, air yang
suhunya sama dengan suhu tubuh memiliki efek pereda rasa nyeri dan
pengendur yang mencolok terhadap sistem saraf. Kondisi ini sangat
penting yang diperlukan dalam keadaan stres dan bisa menghasilkan
perkembangan dengan apa yang disebut ”mandi netral”. 

Sebelum dikembangkannya obat penenang, metode yang paling


andal dan efektif dalam menenangkan pasien yang gelisah adalah dengan
menggunakan mandi netral. Pasien dimasukkan ke dalam sebuah wadah
air yang suhunya dipertahankan antara 33,5 derajat C dan 35 derajat C (92
oF dan 96 oF) sering kali sampai selama lebih dari tiga jam dan terkadang
sampai selama dua puluh empat jam. Jelasnya cara seperti ini tidaklah
praktis untuk rata-rata orang yang mengalami ketegangan pada saat
sekarang ini. Akan tetapi, sebagai langkah pertolongan diri, mandi netral
bisa dijadikan alat untuk meredakan sakit pada sistem saraf jika digunakan
dalam jangka waktu yang relatif pendek. Suhu airnya perlu dipertahankan
pada tingkat yang disebut di atas dan hendaknya digunakan termometer
khusus untuk mandi.

Berendam selama setengah jam seperti ini akan memiliki efek


menghilangkn rasa nyeri atau bahkan efek yang menimbulkan rasa kantuk.

7
Cara ini tidak mengakibatkan terjadinya ketegangan pada jantung,
sirkulasi darah, atau sistem saraf dan dapat menghasikan relaksasi otot
maupun relaksasi danvasodilatasi pembuluh darah. Semua efek ini bisa
mendorong munculnya relaksasi. Mandi dengan cara seperti ini bisa
digunakan bersama-sama dengan metode relaksasi yang lain seperti
meditasi dan teknik-teknik pernapasan, sehingga menghasilkan stres.
Mandi seperti ini bisa dilakukan setiap hari jika memang perlu.

d. Mandi Uap (Sauna)

Mandi uap bisa digunakan untuk mengeluarkan keringat dan


terbukanya pori-pori kulit dan memilki efek menyegarkan dan
membersihkan badan. Tubuh mungkin mampu mengeluarkan zat-zat yang
berbahaya dengan mandi uap dan di akhiri dengan mandi dingin.

e. Mandi Sitz

Mandi sitz biasanya diberikan untuk mengobati kondisi-kondisi


yang menimbulkan rasa nyeri yang disertai kulit robek seperti wasir atau
luka pada anal dan juga sakit ringan yang bisa mempengaruhi organ
kemaluan dan kencing. Pasien duduk ditempat mandi dengan rancangan
khusus yang mempunyai dua bagian terpisah, satu ruang diisi air dingin
dan ruang lainnya air panas.

Pertama-tama, pasien duduk ditempat air dingin sampai terendam


pinggul dan perut bawah dengan kaki berada di wadah yang berisi air
dingin. Setelah tiga menit, pasien mengubah posisinya dengan duduk di
bagian air dingin dengan kaki di air panas.

f. Semprotan Air Dingin dan Panas

Semprotan air panas dan dingin bisa diberikan untuk


menyembuhkan sejumlah gangguan yang berbeda namun teknik ini tidak
dianjurkan untuk pasien yang menderita sakit yang parah, orang-orang tua
atau anak-anak kecil.

8
g. Pembungkusan (Wrapping)

Pembungkusan (wrapping) digunakan untuk pasien yang mengidap


penyakit bronkitis, nyeri punggung dan kondisi-kondisi demam. Kertas
basah yang dingin yang telah diperas dibungkuskan ke tubuh pasien,
setelah itu disusul dengan pembungkusan menggunakan kertas kering lalu
selimut hangat. Bungkusan tersebut didiamkan sampai kertas bagian
dalam yang basah tadi telah mengering dan kemudian tutupnya yakni
kertas kering dan selimut hangat dibuka. Tubuh diseka menggunakan air
hangat-hangat kuku sebelum dikeringkan dengan handuk. Kadang-kadang
pembungkusan tersebut bisa dilakukan pada daerah tubuh yang lebih kecil
seperti perut bagian bawah untuk menyembuhkan persoalan khusus pada
tubuh, biasanya sembelit.

h. Pengepakan Dingin

Untuk melaksanakan pengepakan dingin Anda memerlukan secarik


kain katun yang lebar; kain flanel atau sutra (selimut), lembaran karet
untuk digunakan alas di tempat tidur; sebotol air panas, kancing
pengaman.

Pertama-tama, celupkan kain katun ke dalam air dingin, peras


sampai tuntas dan letakkan di atas kain flanel yang telah dihamparkan di
atas lembaran karet di tempat tidur. Baringkan pasien yang akan mendapat
pengobatan di atas kain yang basah tadi, balutkan kain itu ke tubuh pasien
dan segera tutupi dengan kain flanel. Pasang kancing agar kain bisa rapat
membungkus tubuh. Sekarang tarik seprai dan beri sebotol air hangat.
Pengepakan dingin ini berubah menjadi hangat, secara berangsur-angsur
selama kurun waktu enam sampai delapan jam dan dibiarkan agar kering.
Biasanya pasien akan banyak mengeluarkan keringat, dengan demikian
bahan-bahan yang telah digunakan itu hendaknya dicuci bersih sebelum
digunakan lagi. Jika timbul perasaan kedinginan yang lembap, kain yang
basah tadi mungkin tidak dibungkuskan dengan baik atau bahan
penyekatnya terlalu longgar atau terlalu sedikit.

9
i. Pengambangan

Untuk pengobatan kehilangan indra sensoris. Pengambangan


dilakukan dengan membaringkan tubuh pasien menghadap ke atas pada
sebuah wadah tertutup dan gelap yang diisi air garam yang hangat. Di
tempat itu tidak boleh ada suara, kecuali mungkin beberapa musik alam
yang bisa membawa pasien memasuki kondisi seperti mimpi. Pengobatan
semacam ini benar-benar bisa menghasilkan kesegaran dan mengakibatkan
tidur yang nyenyak dan santai

2.4 Prinsip Dasar Pelayanan Dan Konsep Pelayanan Kesehatan SPA


Berdasarkan Evidance Based
1. Pengertian

Massage bayi atau pijat bayi merupakan terapi sentuh yang diberikan
pada bayi yang apat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan
yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi ( Rosli, 2001). Seni
pijat ini telah dipraktekkan hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia.
Meskipun tidak diketahui dengan jelas pijat dan sentuhan dapat berpengaruh
positif pada tubuh manusia. Pijat bayi adalah praktek pengasuhan anak kuno
yang masih dipraktekkan di seluruh dunia. Penelitian medis terbaru telah
membuktikan banyaknya manfaat pijat bayi. Sebuah studi menunjukkan
bahwa bayi prematur yang dipijat tiga kali sehari selama sepuluh hari
mendapatkan kenaikan berat badan hampir 50 persen lebih banyak, lebih
aktif dan waspada dan dapat meninggalkan rumah sakit enam hari lebih cepat
dibandingkan bayi prematur lainnya. Pijat bayi bermanfaat merangsang
syaraf motorik, memperbaiki pola tidur, membantu pencernaan dan
meningkatkan ketenangan emosional anak, selain menyehatkan tubuh dan
otot-otot. Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur  dapat tumbuh lebih sehat
dan berkembang lebih baik.

10
2. Tujuan Pijat Bayi
Tujuan dari pijat bayi adalah antara lain :
 Pernyataan kasih sayang
Yang terutama yaitu bayi akan merasakan kasih sayang dan
kelembutan dari orang tua saat dipijat. Kasih sayang merupakan hal
yang penting bagi pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat dari tangan dan
jari orang tua bisa membuat bayi merasakan pernyataan kasih sayang
orang tua.
 Menguatkan otot
Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot bayi.
 Membuat bayi lebih sehat
Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran darah,
membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan
bayi. Bahkan memijat bayi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh
si bayi.
 Membantu pertumbuhan
Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan akan
lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur, berat
badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.
 Meningkatkan kesanggupan belajar
Dengan merangsang indra peraba, indra penglihatan dan
pendengaran si bayi, akan meningkatkan daya ingat dan kesanggupan
belajar sang bayi.
 Membuat bayi tenang
Dengan memijat bayi, sama seperti orang dewasa, akan
membuat bayi merasa rileks. Hal ini dapat membuat ia bisa tidur lelap
lebih lama dan akan lebih tenang.

11
a. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pemijatan bayi
1) Waktu Terbaik untuk memijat
Pijat bayi dapat dimulai setelah bayi dilahirkan sampai usia 6-7
bulan. Pemijatan dapat dilakukan pada waktu pagi hari agar anak siap untuk
memulai aktivitas dan malam hari sebelum bayi tidur.
2) Persiapan pijat bayi
Untuk memijat bayi pastikan anda telah melakukan beberapa
persiapan untuk memijat bayi yaitu cuci tangan hingga bersih dan pastikan
anda telah memotong kuku dan lepaslah perhiasan yang dapat melukai
bayi. Siapkan ruang pijat yang hangat lembut dan tidak pengap. Siapkan
handuk, pakaian ganti bayi dan baby oil/bedak. Karena bayi akan dipijat di
berbagai bagian tubuhnya, usahakan agar dia tidak dalam keadaan lapar.
3) Hal—hal yang perlu diperhatikan selama pemijatan bayi :
Selama melakukan pemijatan ibu atau terapis dianjurkan untuk
memandang mata bayi dengan penuh kasih saying, bernyayilah atau
putarkan lagu-lagu yang tenang dan lembut, awali pemijatan dengan
melakukan sentuhan ringan kemudian secara bertahap tambahkan tekanan,
sebelum pemijatan lumurkan lotion / bedak, sebaiknya dimulai dari kaki,
perut, dada, tangan , muka dan diakhiri punggung. Jika bayi menangis
tenangkan dulu dan jika lebih keras hentikan pemijatan mungkin bayi
sudah ngantuk atau mengharapkan digendong. Hindarkan mata bayi dari
lotion, lakukan konsultasi pada dokter atau terapis untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi. Untuk itu pastikan bayi
telah melewatkan waktu makannya terlebih dahulu sebelum dipijat. Setiap
tahap pemijatan dapat diulang sebanyak 6 kali

b. Teknik-teknik massage bayi


1) Cara Pijat Bayi : Bagian Kaki
Untuk memijat bagian kaki, hendaknya dimulai dengan memegang
kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball.
Gerakan memijat cukup dilakukan dengan cara menggerakkan tangan ke arah
mata kaki secara bergantian kaki kiri dan kaki kanan. Ibu bisa melakukan

12
kombinasi gerakan dengan memgang pangkal paha secara bersamaan
kemudian memutar kaki bayi dengan lembut kearah mata kaki. Urut juga
bagian telapak kaki dengan dua ibu jari secara bergantian dari tumit ke
seluruh telapak kaki. Pijat jari kaki dengan gerakan memutar menjauhi
telapak kaki satu persatu dengan lembut. Akhiri gerakan tersebut dengan
tarikan lembut disetiap ujung jari. Selanjutnya putar pergelangan kaki
perlahan dan Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga
akhir.

2) Cara Pijat Bayi : Bagian Perut


Untuk memijat bagian perut bayi, ibu bisa melakukan gerakan
mengayuh sepeda dari atas kebawah. Pijatlah perut bayi dari bagian kiri atas
ke bawah dengan menggunakan jari – jari tangan membentuk huruf I lalu L
terbalik, pijat perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan
bawah ke atas kemudian kekiri, kebawah dan berakhir diperut kiri. Terapis
tidak menyarankan untuk menekan perut bayi terlalu dalam. Hal ini dapat
menimbulkan kerusakan tata letak usus dan karena hal inilah beberapa dokter
tidak menyarankan pijat bayi. Untuk itu hendaknya ibu memastikan gerakan
ini dilakukan secara perlahan.

13
3) Cara Pijat Bayi : Bagian Dada dan Punggung
Untuk memijat bagian dada bayi, ibu bisa melakukan gerakan ke atas
bawah pada leher belakang. Lanjutkan dengan gerakan pijat untuk tulang
selangka ke arah kiri kanan dengan membentuk gambar jantung. Untuk
memijat punggung bayi, pertama-tama tengkurapkan bayi melintang dari agar
anda. Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung
mulai dari pantat hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai
batas punggung sampai dengan pantat.

4) Cara Pijat Bayi : Bagian Lengan


Pemijatan pada bagian Ketiak dari atas ke bawah, pada lengan dapat
dilakukan dengan cara memeras dan memutar lengan bayi dari arah pundak
menuju pergelangan tangan. Setelah itu pijatlah telapak tangan dengan ibu jari
mulai telapak hingga jari tangan bayi. Lakukan usapan lembut pada punggung
tangan dari arah pergelangan ke jari-jari. Peras sekeliling pergelangan tangan
dengan ibu jari dan telunjuk.

14
5) Cara Pijat Bayi : Bagian Muka
Untuk melakukan pemijatan pada bagian muka bayi cukup dilakukan
dengan cara meletakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Lakukan pemijatan
menggunakan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata. Pijat
dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan
hidung.Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas
kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum

c. Manfaat massage bayi

15
Pijat bayi memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi bayi, namun juga
untuk Anda dan pasangan Anda. Pijat bayi sangat bagus untuk bayi prematur,
membantu mereka bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang. Pijat bayi juga
bermanfaat untuk bayi yang lahir cukup bulan.
1) Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field & scadifi (1990)
menunjukkan bahwa pada 20 bayi premature ( BB 1,280 dan 1,176 gram),
yang dipijat 1x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan BB per hari
20%-47% lebuih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi yang
cukup bulan yangberusia 1-3 bulan, yang dipijat selama 15 menit 2x
seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan BB yang lebih dari
kelompok kontrol ( dikutip Roesli, 2001).
2) Meningkatkan pertumbuhan
Penelitian yang dilakukan pada tikus dan menemukan bahwa tanpa
dilakukannya rangsangan raba / taktil pada tikus telah terjadi penurunan
hormone pertumbuhan ( Schanberg 1989 dalam Roesli, 2001).
3) Meningkatkan daya tahan tubuh
Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam
seminggu selama 1 bulan,menunjukkan adanya peningkatan toksisitas sel
pembunuh alami ( natural killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS
4) Meningkatkan konsentrasi bayi& membuat bayi tidur lebih lelap
Umumnya bayi yang dipijat akan tidur lebih lelap, dan pada waktu
bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Di Touch Research Institut,
Amerika dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal
matematika, setelah itu dilakukan pemijatan pada anak –anak tersebut selama
jangka waktu 5 minggu. Setelah itu anak-anak tersebut diberikan soal
matematika yang lain ternyata mereka hanya memerlukan waktu yang
dipergunakan lebih singkat untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata
tingkat kesalahannya hannya sebanyak 50 % dari sebelum dipijat.

5) Meningkatkan produksi ASI

16
Berdasarka penelitian Cynthia Mersmann, Ibu yang memijat bayinya
mampu memproduksi ASI lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol.
Pada saat menyusui bayinya mereka merasa kewalahan Karena ASI terus
menerus menetes dari payudara yang disusukan. Jadi pijat bayi dapat
meningkatkan volume ASI.

17
6) Membina kasih sayang orangtua dan anak
Sentuhan dan pandangan kasih sayang orang tua pada bayinya akan
mengalirkan kekuatan jalinan kasih saying diantra keduanya. Pada
perkembnagan anak sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan
komunikasi yang akan memupukcinta kasih secara timbale balik. Semua itu
akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi
pekerti yang baik dan percaya diri
Ada pula teori yang mengatakan bahwa sentuhan dan kontak kulit bisa
membantu merangsang dan menstimulasi perkembangan otak bayi. Dengan
memijat bayi, Anda juga akan merasakan perubahan mood yang positif dan
membuat Anda merasa lebih memiliki kemampuan menjadi orangtua. Waktu
yang Anda luangkan untuk melakukan pijat bayi merupakan saat-saat
istimewa Anda bersama Si Kecil.
Saat Anda memijat bayi, Anda pasti akan berbicara dan melakukan
kontak mata dengannya. Ini adalah salah satu manfaat pijat bayi yang bisa
membantu ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan (postnatal
depression). Pijat bayi juga bagus untuk para Ayah. Umumnya seorang ayah
jarang menghabiskan waktu dengan anaknya, terutama bila mereka bekerja di
kantor dan Si Kecil ASI Eksklusif. Kegiatan pijat bayi yang dilakukan rutin
oleh Ayah pada saat sebelum tidur malam bisa mendekatkan hubungan Ayah
dan bayinya.

d. Mekanisme Dasar Pemijatan


1. Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan
Pemijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Tahun 1989, Schanberg dari duke University Medical School
melakukan penelitian pada bayi tikus-tikus. Pakar ini menemukan bahwa
jika hubungan taktil ibu tikus ke bayinya terganggun akan menyebabkan
hal-hal berikut ini.
 Penurunan enzim ODC ( Ornithine Decarboxylase), suatu enzim yang
dapat menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringa
 Penurunan Pengeluaran hormone pertumbuhan

18
 Penurunan kepekaan ODC jaringan pemberian hormone pertumbuhan

2. Aktivitas Nervus Vagus Mempengaruhi mekanisme penyerapan


makanan
Penelitian Shanberg ( 1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang
dipijat mengalami peningkatan tonus nerve vagus ( saraf otak ke 10) yang
akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan
insulin. Dengan demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik.
Oleh karena itu berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak
daripada yang tidak dipijat.

3. Aktivitas Nervus Vagus Meningkatkan volume ASI


Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan
aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih
sering menyusu pada ibunya. Sehingga ASi akan lebih banyak diproduksi.

4. Produksi Serotonin Menigkatkan Daya tahan Tubuh


Pemijatan akan meningkatkan neurotransmitter serotonin, yaitu
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkatkan
glucocorticoid. Proses ini aka menyebabkan terjadinya penurunan kadar
hormone adrenalin/hormone stress. Penurunan hormone stress ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

5. Pemijatan mengubah gelombang Otak


Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebi lelap dan meningkatkan
kesiagaan atau konsentrasi, karena pemijatan dapat mengubah
gelombang otak. Pengubahan ini dengan cara menurunkan gelombang
Alpha dan meningkatkan gelombang beta dan tetha yang dapat
dibuktikan dengan penggunaan EEG ( electro enchephalogram).

19
e. Manfaat lain dari pijat bayi
Menurut Roesli (2001) manfaat lain dari pijat bayi adalah :
1. Orang tua yang masih remaja
Orang tua yang masih remaja, umumnya kurang tahu atau belum
siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri belum cukup dewasa.
Pada kasus seperti ini pijat bayi dapat meningkatkan kepercayaan diri
mereka, meningkatkan rasa penerimaan atas keadaannya menjadi orang
tua.
2. Orang tua yang rasa ketertarikan dengan bayinya kurang
Hal ini terjadi bias any apada kasus dengan kehamilan yang tidak
dikehendaki, pemisahan ibu dengan bayi dalam jangka waktu tertentu
karena kesehatan ibu/ bayi. Pada kondisi tersebut pijat bayi bisa
mendekatkan hubungan orang tua dan bayinya.
3. Orang tua angkat
Orang tua angkat kebanyakan kurang merasakan kedekatan dengan
bayinya karena tidak merasa mengandung, tetapi dengan pijat bayi akan
membantu menciptakan ikatan yang kuat antara orang tua angkat dan
bayinya.
4. Orang tua yang melahirkan dengan Caesar
Bayi yang dilahirkan melalui operasi Caesar biasanya akan
dipisahkan sementara waktu dengan ibunya, sedangkan ibu akan
merasakan kesakitan dan tidak nyaman. Pijat bayi akan lebih cepat
menyatukan orang tua dan bayinya
5. Sakit perut
Bada bayi sering terjadi colic atau sakit perut, untuk mengurangi
kolik para orang tua dianjurkan untuk memijat bayinya pada waktu kolik
berlangsung dan menjelang tidur.

20
f. Indikasi dan Kontra Indikasi
1) Kontra Indikasi
 memijat langsung setelah selesai makan
setelah makan sebaiknya bayi jangan langsung dipijat karena
bisa muntah
 Memijat saat bayi tidur
Bayi yang dipijat saat tidur akan mengganggu tidurnya karena
bayi bisa terbangun dan rewel
 Bayi dalam keadaan sakit
Bayi dalam keadaan sakit atau demam sebaiknya tidak
dilakukan pijat bayi karena akan meningkatkan suhu tubuh bayi
 Memaksa bayi yang tidak mau dipijat
Bayi yang sedang tidak mau dipijat jika dipaksakan justru akan
membuat bayi tidak nyaman dan menangis

2) Indikasi
 Bayi lahir premature
 Bayi Berat badan kurang
 Bayi yang sulit makan
 Bayi yang rewel karena kecapekan
 Bayi sehat untuk merangsang perkembangan motorik

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan
bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita
sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawatan diri atau
kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Kebersihan dan perawatan diri baik dari bagian tubuh
telinga,mata,kulit dan anggota badan lainnya harus tetap dipenuhi kebutuhan
kebersihannya.

3.2 Saran
Sebagai bidan harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri pada pasien supaya tetap sehat dan nyaman.Tindakan yang
akan dilakukan harus berdasarkan prosedur kegiatan tertentu supaya bisa
mencapai tujuan dari konsep pemenuhan kebersihan dan perawatan diri.

22
DAFTAR PUSTAKA

Teknik Hydroterapi Bagi Kesehatan. (Oktober 2008). Retrieved

Field, T.M,1998; Massage Therapy Effects, The American Phychology.

Roesli, 2001; Pedoman Pijat Bayi ; Puspa Swara, edisi pertama, Anggota IKAPI,
Jakarta

Salvo, Susan.G.1999; Massage Therapy Principles and Practice, Philadelphia.

Thomas, S, 1989; Massage for Comman Ailments, United Kingdom

Werner, Ruth, A, 1998;Massage Therapist’s Guide to Pathology, Philadelphia:


Lippincott, Williams and Wilkins

23

Anda mungkin juga menyukai