Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PKK 1

PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Personal Hygiene pada Ny. “L” Umur 31 Tahun

Di PMB Muhartik Kandangan

Oleh :

Devi Diansari Setiawan (201902006)

PRODI D3 KEBIDANAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt atas berkah dan rahmatNya sehingga dapat
terselesaikannya tugas Laporan Praktik Klinik 1 (Laporan PKK 1) yang berjudul
“Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia personal hygiene pada Ny. “L” umur 31
tahun” dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Kebidanan yang
dibimbing oleh dosen Anis Setyowati, SST.,M.Keb.

Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang


telah mendukung dan membantu dalam proses pembuatan makalah ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai dunia kesehatan
kebidanan.

Penyusun menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan dinantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kandangan, 13 Februari 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang
sangat pentingdan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri
sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, ocial,keluarga, pendidikan.
Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam
Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene
pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan
dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry &
Potter, 2005).
Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan.Hal initerjadi karena kita menganggap masalah kebersihan
adalah masalahsepele,padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto & Wartonah
2006).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam
hal ini adalah “ Bagaimana Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia
Personal hygiene pada Ny. L umur 31 tahun “

C. Tujuan
1. Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai personal hygiene
2. Unuk mengetahui macam – macam personal hygiene
3. Untuk mengetahui tujuan dari personal hygine
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi personal
hygiene
5. Untuk mengetahui dampak tidak melakukan personal hygiene
6. Untuk mengetahui prosedur perawatan dalam personal hygiene
7. Penulis mampu melakukan pengkajian data serta merumuskan
diagnosa kebidanan, masalah , kebutuhan personal hygiene pada Ny. L

D. Manfaat
Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
pengkajian kebutuhan dasar manusia mengenai personal hygiene.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian personal hygiene

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan mereka disebut higiene perorangan. Personal hygiene atau kebersihan
diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan untuk
memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.

B. Tujuan personal hygiene

Tujuan seseorang dalam melakukan perawatan personal hygiene meliputi:

1. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang


mati dan bakteri
2. Menghilangkan bau badan yang berlebihan
3. Memelihara integritas permukaan kulit
4. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
5. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
6. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit
klien
7. Meningkatkan percaya diri seseorang
8. Menciptakan keindahan
9. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang

C. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene


a. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada
orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Jika seorang
klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian
ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum
membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis.
b. Praktik social.
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak,
kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka.

c. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta
gigi dan kosmetik.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang
diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat
memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti
praktik keperawatan diri yang berbeda pula.
f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih
produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi)
menurut pilihan pribadi.
g. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan
untuk melakukan hygiene pribadi.
Tipe personal hygiene
a) Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perludihaluskan,
maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut.
Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan
gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan
pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan
benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan
menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin
dan terlalu panas .Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang
dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut
b) Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan
matahari dan hawa dingin. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat
dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik. Rambut adalah bagian
tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karena itu kotoran,
debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian rambut
adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo
dipandang cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu. Rambut
yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak
dan terlalu kering serta tidak berketombedan berkutu.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit
kepala meliputi sebagai berikut:
1) Pola kebersihan diri klien normal
2) Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
3) Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
4) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
5) Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.
c) Kesehatan kulit
Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari
dan bagian dalam yang disebut kulit jangat.Perawatan kulit dilakukan
dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan
air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang
mendasar .Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak
ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel)
d) Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar,
bagian tengah, dan daun telinga. Menjaga kesehatan telinga dapat
dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah
kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga
selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu
bersih.
e) Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang
terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Kuku jari tangan maupun kuku
jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor
dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan
ditularkan kebagian tubuh yang lain.
f) Kesehatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan
pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih
sering.. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi
pelembab normal salin steril.
g) Kesehatan Hidung
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Perawat mencegah klien
jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan
tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan
bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda
kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.
h) Kesehatan genetalia (Personal Hygiene)
Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat.Vulva adalah
organ ekternal genital wanita yang terdiri dari mons veneris, labia
mayora, labia minora, klitoris, dan vestibulum (introitus vagina,
urethra, ductus bartolini, ductus scene kiri dan kanan).
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena
hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan
setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua
kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat,
daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian ser
perawatan protektif. Vulva hygiene juga merupakan serangkaian
tindakan yang dilakukan dalam prosedur asuhan kebidanan seperti,
pemeriksaan dalam pada masa inpartu, pengambilan secret vagina dan
lain lain.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya
daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol
atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah
pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis
menggunakan pispot.
Manfaat Menjaga Kebersihan Vulva
1. Menjaga kebersihan perineum dan vulva.
2. Mencegah terjadinya infeksi pada vulva, perineum, maupun
uterus.
3. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum
4. Mencegah masuknya mikroorganisme pada urogenital tractus.
5. Memberikan rasa nyaman pada pasien.
Dampak Tidak Melakukan Vulva Hygine
1. Terjadi infeksi pada area vagina, contohnya infeksi jamur
vagina.
2. Terjadi keputihan
3. Terjadi bau yang tidak sedap pada area vagina
4. Terjadi gatal-gatal.
5. Beresiko menimbulkan penyakit, seperti Toxso, Torch, dan
Gonorhe

D. Dampak yang sering ditimbulkan tidak menjaga personal hygiene


1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yangsering terjadi adalah:Gangguan intergritas kulit,gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial.
E. Prosedur personal hygiene
 Personal hygiene rambut sampai kaki
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan
menyisir rambut.Tujuannya adalah membersihkan kuman kuman yang
ada pada kulit kepala ,menambaha rsa nyaman,membasmi kutu atau
ketombe yang melekat pada kulit ,serta memperlancar system
peredaran darah di bawah kulit.
Alat dan Bahan:
1) Handuk secukupnya
2) Perlak atau pengalas
3) Baskom berisi air hanagt
4) Sampo atau sabun dalam tempatnya
5) Kasa dan kapas
6) Sisir
7) Bengkok/nierbekken
8) Gayung
9) Ember kosong

Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut :

1. Pencucian Rambut
Adapun cara – cara mencuci rambut adalah :
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Tutup jendela atau pasang sampiran
4. Kondisikan pasien dalam posisi tidur
5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah
kepala pasien
6. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan
sambungkan ke arah bagian baskom dengan pinggir di
gulung
7. Tutup telinga dengan kapas
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
9. Kemudian,sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air
hangat ,selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air
hangat sambil di pijat
10. Setelah selesai keringkan
11. Cuci tangan
2. Perawatan kulit seluruh tubuh
Kulit memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan
memelihara kesehatan tubuh. Cara membersihkan kulit secara
keseluruhan umumnya dengan mandi, karena mandi berguna
untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan
kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran
darah dan syaraf dan mengembalikan kesegaran tubuh.
a. Cara merawat kulit
Alat dan Bahan :
a. Baskom cuci
b. Sabu
c. Air
d. Agen pembersih
e. Balutan
f. Pelindung kulit
g. Plester
h. Sarung tangan

Prosedur Kerja

1. Jelaskan prosedur pada pasien


2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Tutup pintu ruangan
4. Atur posisi pasien
5. Kaji ulang /kulit tertekan dengan memperhatikan
warna ,kelembaban ,penampilan ,sekitar kulit,ukur
diameter kulit,ukur kedalaman.
6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun
cuci secara menyeluruh dengan air.
7. Perlahan lahan keringkan kulit secara menyeluruh.
8. Bersihakan luka secara menyeluruh dengan cairan
normal atau larutan pembersih ,gunakan ,semprit
irigasi luka pada luka yang dalam.
9. Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
10. Catat hasil
11. Cuci tangan

b. Memandikan Pasien di Tempat Tidur


Tindakann keperawatan di lakukan pada pasien yang
tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara
memandikan di tempat tidur.Tujuannya adalah menjaga
kebersihan tubuh ,mengurangi infeksi akibat kulit
kotor ,memperlancar sisitem peredaran darah , dan
menambah kenyamanan pasien.

Alat dan Bahan:


1. Baskom mandi du buah,masing masing berisi air
dingin dan hangat.
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk,sarung tangan pengusap badan
5. Tempat untuk pakaian kotor
6. Sampiran
7. Sabun

Prosedur Kerja

1. Jelaskan prosedur pada pasien


2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Lakukan tindakan memandikan pasien yang di
awali dengan membentangkan handuk di bawah
kepala ,kmudian bersihkan muka ,telinga ,dan leher
dengan sarung tangan pengusap.Kerngkan dengan
handuk.
5. Kain penutup di turunkan ,kedua tangan pasin di
angkat dan di pindahkan handuk di atas dada
pasien ,lalu bentangkan.Kemudian ,kembalikan
kedua tangan ke posisi awal di atas handuk,lalu
basahi kedua tangan dengan air bersih.Lalu
keringkan dengan handuk.
6. Kedua tangan di angkat,handuk di pindahkan di sisi
pasien,bersihkan daerah dada dan perut,lalu
keringkan dengan handuk.
7. Miringkan pasien ke kiri,handuk di bentangkan di
bawah punggung sampai glutea dan basahi
punggung hingga glutea,lalu keringkan dengan
handuk.Selanjutnya,miringkan pasien ke kanan dan
lakukan hal yang sama.Kemudian,kembalikan
pasien pada posisi telentang dan pasangkan pakaian
dengan rapi.
8. Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan
kaki .Kaki yang paling jauh di dahulukan dan di
keringkan dengan handuk
9. Ambil handuk dan letakkan di bawah
glutea.Pakaian bawah perut di buka ,lalu
bersihakan daerah lipatan paha dan
genetalia.Setelah selseai ,pasnag kembali pakaian
dengan rapai
10. Cuci tangan.

c. Perawatan genetalia (Vulva Hygiene)


Sebelum dilakukan vulva hygiene hendaknya perawat
memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang hal yang
akan dilakukan kepada klien.
Peralatan :

1. Kapas basah / sublimat untuk desinfektan


2. Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
3. Handuk besar: 2 buah
4. Air hangat dan dingin dalam baskom
5. Tempat membersihkan (cebok) berisi larutan
desinfektan
6. Waslap: 2 buah
7. Pinset
8. Bengkok
9. Pengalas glutea
10. Pispot
11. Sarung tangan

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama


pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
padaklien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan

Tahap Kerja

1. Memasang sampiran/menjaga privacy


2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan 6 langkah
4. Anjurkan pasien buang air kecil terlebih dahulu
5. Dekatkan peralatan dengan pasien
6. Siapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
7. Pasang alas bokong
8. Buka bak instrument dan kom. Lalu gunakan
sarung tangan steril
9. Buka kom sebagai tempat kapas
10. Tangan kanan mengambil kapas sublimate dan
mencelupkan dalam air
11. Ibu jari dan jari telunjuk kiri , membuka labia
mayora
12. Kemudian tangan kanan membersihkan daerah
vulva , mulai dari labia mayora kanan – kiri , labio
minora kanan dan kiri, vestibulum , perineum, dan
anus dengan satu kali usap , dari atas ke bawah
13. Rapikan kembali pasien
14. Buang bahan habis pakai yang telah digunakan
pada tempat sampah medis
15. Bereskan peralatan , rendam alat dan handscoon ke
dalam larutan clorin 0,5% (rendam handsoon dalam
keadaan terbalik), dekontaminasi skort dengan
larutan clorin 0,5%
16. Cuci tangan dengan 6 langkah
17. Lepaskan skort
18. Beriahu hasil pemeriksaan kepada klien

Tahap Terminasi

1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan


2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
BAB III
TINJAUAN KASUS

FORMAT KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Nama Mahasiswa : Devi Diansari Setiawan

NIM : 201902006

Taggal Pengkajian : 10 Februari 2021

Waktu Pengkajian : 07.00 WIB

No. Rekam Medis :-

Tempat Pengkajian : PMB Muhartik Kandangan

DATA SUBYEKTIF

Anamnesa

1. Biodata Pasien

Nama : Lailatun Nadhiroh


Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Damarwulan

2. Keluhan Utama
Daerah perineum dekat jahitan kotor, ibu tidak berani membersihkan.

3. Pola Nutrisi
a. Makan : 2 – 3 kali sehari
b. Minum : 8-10 gelas sehari
4. Pola Istirahat
a. Siang : 2 jam
b. Malam : 8 jam

5. Pola Aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah tangga yang tidak terlalu berat ( menyapu
dan memasak)

6. Pola Eliminasi
a. BAK : 2 – 3 kali sehari
b. BAB : 1 kali sehari

DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi : 88 x /menit
Pernafasan : 24 x / menit
Berat Badan : 64 kg
Tinggi Badan : 151 cm

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a. Kepala : rambut berwarna hitam, bersih
b. Muka : simetris, tidak ada bekas luka
c. Mata : bersih , simetris, konjungtiva merah muda,
sklera berwarna putih, reflek pupil baik ka
(+) / Ki (+)
d. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
e. Mulut : bibir lembab, warna merah muda, tidak ada
sumbing baik pada bibir ( labio sikis), tidak
ada sumbing pada langit-langit ( palato
sikis), gigi bersih, tidak berlubang,
f. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
g. Leher : gerakan leher baik, tidak ada
pembengkakan
h. Dada : simetris, gerakan pernafasan baik, tidak ada
kelainan bentuk dada
i. Abdomen : tidak ada bekas operasi SC ataupun operasi
lainnya
j. Genetalia : ada kotoran diarea jahitan ibu
k. Anus : bersih
l. Ekstermitas Atas : kelengkapan jari lengkap, Tonus otot baik,
gerakan jari bebas
m. Ekstermitas Bawah : kelengkapan jari lengkap, Tonus otot baik,
gerakan jari bebas

Palpasi (Jika Ada Indikasi)

a. Kepala : tidak ada pembengkakan

b. Muka : tidak ada oedema

c. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfa, tidak

ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada

pembengkakan Vena jugularis

d. Dada : tidak ada benjolan

e. Abdomen : tidak ada nyeri tekan,

f. Ekstremitas Atas : tidak ada oedema

g. Ekstremitas Bawah : tidak ada oedema


Auskultasi

a. Dada : tidak terdapat suara nafas tambahan seperti

rhonchi, rales atau weezing

b. Abdomen : bising usus 20x/menit

Perkusi

a. Abdomen : tidak ada gas tambahan seperti kembung

b. Reflek Patella : ka (+)/ Ki(+)

1. Pemeriksaan Penunjang (Jika Ada Indikasi):

tidak di lakukan pemeriksaan penunjang

DIAGNOSA MEDIS:

Ny. “L” umur 31 tahun, keadaan normal, area jahitan kotor sehingga harus
dilakukan tindakan vulva hygiene

KEBUTUHAN DASAR:

Tindakan yang dilakukan : vulva hygiene

Langkah – langkah vulva hygiene :

1. Menyiapkan peralatan
2. Mencuci tangan 6 langkah
3. Anjurkan pasien buang air kecil terlebih dahulu
4. Dekatkan peralatan dengan pasien
5. Siapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
6. Pasang alas bokong
7. Buka bak instrument dan kom. Lalu gunakan sarung tangan steril
8. Buka kom sebagai tempat kapas
9. Tangan kanan mengambil kapas sublimate dan mencelupkan dalam air
10. Ibu jari dan jari telunjuk kiri , membuka labia mayora
11. Kemudian tangan kanan membersihkan daerah vulva , mulai dari labia
mayora kanan – kiri , labio minora kanan dan kiri, vestibulum ,
perineum, dan anus dengan satu kali usap , dari atas ke bawah
12. Rapikan kembali pasien
13. Buang bahan habis pakai yang telah digunakan pada tempat sampah
medis
14. Bereskan peralatan , rendam alat dan handscoon ke dalam larutan clorin
0,5% (rendam handsoon dalam keadaan terbalik), dekontaminasi skort
dengan larutan clorin 0,5%
15. Cuci tangan dengan 6 langkah
16. Lepaskan skort
17. Beriahu hasil pemeriksaan kepada klien

Mengetahui

CI Ruangan Mahasiswa

NIP NIM
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal
hygiene adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh.
B. Saran
Setiap manusia hendaknya menjaga kebersihan diri ( personal hygiene )
agar tubuh terhindar dari bakteri yang dapat menimbulkan infeksi dan
penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Kebutuhan-dasar-manusia-komprehensif.pdf

1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC

Pencegahan Infeksi untuk fasilitas pelayanan kesehanata dengan sumberdaya


terbatas. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Hidayat, A. Azis. Uliyah Musrifatul. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan


Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A. Azis. Uliyah Musrifatul. 2008.Keterampilan Dasar Praktek Klinik


untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Johnson, Ruth. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan jilid .Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai