oleh:
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas
rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar
dan mempelajari lebih lanjut tentang ilmu keperawatan dasar 3 konsep kebutuhan rasa
aman dan nyaman . Penyusunan makalah ini bertujuan untuk teori kebutuhan rasa aman
dan nyaman . Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata
kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
dalam belajar pada masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTRAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Dari penulisan makalah ini diharapkan perawat mampu:
a. Mengidentifikasi konsep nyeri.
b. Memberi asuhan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah kebutuhan
dasar gangguan rasa nyaman: nyeri.
1.3 Manfaat
1. Pendidikan
Sebagai bahan bacaan ilmiah, kerangka perbandingan untuk mengembangkan
ilmu keperawatan, serta menjadi sumber informasi bagi mereka yang ingin
mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Perawat
Sebagai bahan masukan bagi perawat yang ada di rumah sakit untuk mengambil
langkah-langkah kebijakan dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan khususnya asuhan keperawatan pasien hirschprung dengan post tutup
colostomy dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman: nyeri.
3. Pasien
Meningkatkan kemandirian dan pengalaman dalam menolong diri sendiri serta
sebagai acuan bagi keluarga untuk melakukan perawatan kepada keluarga yang
mengalami tindakan pembedahan atas riwayat hirschprung.
4. Penulis
Memperoleh pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pasien,
meningkatkan keterampilan dan wawasan peneliti.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Keselamatan Fisik
3
Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil priorit2.2as
lebih dahulu di atas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya, seorang
perawat atau tenaga kesehatan lain mungkin perlu melindungi klien dari
kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi. (Potter&Perry, 2005).
2. Keselamatan Psikologis
4
Bahaya umum yang ditemukan di rumah adalah sistem pemanasan yang
tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem
pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
b. Kelembaban
5
2.4 Kebutuhan Rasa Nyaman
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan
atau rasa nyaman adalah suatu keadaan dimana telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi),
dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek
yaitu:
6
4. Imajinasi terbimbing
5. Bimbingan Antisipasi
6. Distraksi atau pengalihan dari fokus terhadap nyeri.
7
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap
penyakit tertentu.
10. Usia
Perbedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia
anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri.
11. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punya.
D. Kenyamanan Lingkungan Pasien
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan
lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena akan
menunjang cepatnya kesembuhan pasien.
1. Menyiapkan Tempat Tidur
a. Jenis persiapan tempat tidur
1) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya
2) Closed bed (tempat tidur tertutup)
3) Open bed (tempat tidur terbuka)
4) Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
5) Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)
b. Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :
1) Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2) Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor
3) Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.
c. Persiapan tempat tidur
1) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya)
8
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru;
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk atau
menjalani rawat inap.
Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya;
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien
kekursi atau tempat duduk.
Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah:
Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada
pasien atau klien
Meningkatkan mobilisasi klien
Memelihara kebersihan dan kerapian
Memandikan Pasien
9
Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih
dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38). Memandikan pasien
adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan metode
yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan
kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.
Tujuan mandi
Membersihkan kulit, Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri,
sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi
kesempatan infeksi.
Stimulasi sirkulasi, Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air
hangat dan usapan yang lembut pada ekstermitas.
Peningkatan citra diri, Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar
kembali dan kenyamanan.
Pengurangan bau badan, Sekresi keringat yang berlebihan.
10
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat objektif, hanya orang
yang merasakan yang bisa mengungkapkan. Kebutuhan dasar manusia
untuk memenuhi rasa yang tidak nyaman atau nyeri ini perawat perlu
memperhatikan dan konsep dasar nyeri pada pasien yang mengalami
gangguan keamanan.
3.2 SARAN
Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini, kita semua bisa
menerapkan dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah
gangguan tidak nyaman ini dalam kehidupan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12