Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEAMANAN DAN PROTEKSI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah dokumentasi keperawatan

Dosen Pengampu :

Fitri Annisa, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An

Disusun oleh :

Kelompok 8

Angellyna Anastasya (22034)


Whidi Ngesti Utami (22015)

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA


Komplek Marinir Cilandak, Jalan Yos Soedarso, RT.3/RW.5, Cilandak Timu
r, Pasar Minggu, RT.3/RW.5, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selat
an, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560
TAHUN AJARAN 2023/2024
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan Makalah dengan baik.

Kami menyusun Makalah ini untuk memenuhi tugas mata


kuliah Dokumentasi Keperawatan di Akademi Keperawatan Keris
Husada, dan dalam proses penyusunan Makalah ini, penulis
mendapatkan banyak sekali bantuan, bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini kami juga bermaksud
menyampaikan rasa terimakasih kepada :

Fitri Annisa, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An selaku pembimbing dalam


penyusunan Makalah yang telah membimbing dengan sabar serta
meluangkan waktu dalam proses penyusunan Makalah ini.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna


dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini. Kami
berharap Makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber bacaan Akademi
Keperawatan Keris Husada.

Jakarta, 2023

Kelompok 8
3
4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................


...................................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................

2.1. Definisi ......................................................................................................................................


a. Definisi Keamanan & Proteksi .......................................................................................

2.2. Anatomi Fisiologi sistem yang terkait.........................................................................................


2.3. Kasus ...........................................................................................................................................
2.4. Pengkajian Keperawatan..............................................................................................................

2.5. Data Fokus...................................................................................................................................


2.6. Analisis Data & Diagnosa Keperawatan......................................................................................
2.7. Prioritas Masalah Keperawatan ..................................................................................................
2.8. Perencanaan Keperawatan...........................................................................................................
2.9. Implementasi & Evaluasi Keperawatan......................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................


3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................................

4
5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga ke
adaan aman dan tentram. Perubahan kenyamanan adalah keadaan di mana individu menga
lami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang ber
bahaya. Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi
diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan seba
gai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan ke aman terkait
dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal.

Proteksi adalah upaya perlindungan pada diri yang didalamnya meliputi keuangan
dan kesehatan. Pada dasarnya, proteksi sangat berguna untuk masa depan Anda dan kondi
si darurat, seperti sakit, kerugian, pensiun atau meninggal dunia. Pada dunia keperawatan
arti proteksi ialah suatu upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk bagi pasien.

I.2 Rumusan masalah

- Apa definisi keamanan dan proteksi?

- Bagaimana anatomi dan fisiologi dari keamanan dan proteksi tersebut?

I.3 Tujuan penelitian

Tujuan penulisan makalah ini sebagai pembelajaran tentang bagaimana proses


keamanan dan proteksi demi terciptanya perawat yang sesuai dengan dasar-dasar tugas
sebagai seorang perawat.

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keamanan Dan Proteksi

Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga ke
adaan aman dan tentram. Perubahan kenyamanan adalah keadaan di mana individu meng
alami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang b
erbahaya. Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindun
gi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan se
bagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan ke aman terk
ait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan
dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyat
a atau hanya imajinasi (misalnya: penyakit, nyeri, cemas, dan sebagainya). Dalam kontek
s hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan berkomuni
kasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku yang konsis
ten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di sekitarnya dan lingku
ngannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak aman.

Proteksi adalah upaya perlindungan pada diri yang didalamnya meliputi keuangan
dan kesehatan. Pada dasarnya, proteksi sangat berguna untuk masa depan Anda dan kondi
si darurat, seperti sakit, kerugian, pensiun atau meninggal dunia. Pada dunia keperawatan
arti proteksi ialah suatu upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk bagi pasien.

2.2 Anatomi Fisiologis keamanan dan proteksi


1) Keselamatan Fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan anca
man pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan,bahaya,ata
u pemajanan pada lingkungan. Pada saat sakit, seorang klien mungkin rentan terhadap kompl
ikasi seperti infeksi, oleh karena itu bergantung pada profesional dalam sistem pelayanan kes
ehatan untuk perlindungan. Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prior
itas lebih dahulu di atas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya,seorang perawat perlu m

6
7

elindungi klien dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan unt
uk memenuhi kebutuhan nutrisi, di sini perawat memasang pelindung klien.

2) Keselamatan Fisiologis
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa yang d
iharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesional pemberi perawatan
kesehatan. Seseorang harus mengetahui apa yang diharapkan dari prosedur, pengalaman
yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan bebera
pa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal
(Potter & Perry, 2005). Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi kebut
uhan keselamatan fisik dan psikologis merekat tanpa bantuan dari profesional pemberi p
erawatan kesehatan. Bagaimanapun, orang yang sakit atau cacat lebih renta untuk teranca
m kesejahteraan fisik dan emosinya, sehingga intervensi yang dilakukan perawat adalah
untuk membantu melindungi mereka dari bahaya (Potter & Perry, 2005). Keselamatan ps
ikologis justru lebih penting dilakukan oleh seorang perawat karena tidak tampak nyata n
amun memberi dampak yang kurang baik bila tidak diperhatikan.
3) Lingkup Kebutuhan Keamanan atau Keselamatan
Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi ata
u berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien. Di sini menyangkut kebut
uhan fisiologis juga. Teman-teman pasti masih ingat kebutuhan fisiologis. yang terdiri da
ri kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optim
um akan mempengaruhi kemampuan seseorang.
4) Macam-macam bahaya/kecelakaan
- Di rumah
- Di RS : mikroorganisme
- Cahaya
- Kebisingan;
- Cedera
- Kesalahan prosedur
- Peralatan medik, dan lain-lain.
5) Cara Meningkatkan Keamanan
- Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
- Menjaga keselamatan pasien yang gelisah

7
8

- Mengunci roda kereta dorong saat berhenti


- Penghalang sisi tempat tidur
- Bel yang mudah dijangkau
- Meja yang mudah dijangkau
- Kereta dorong ada penghalangnya
- Kebersihan lantai.
- Prosedur tindakan.
2.3 KASUS
Anak J usia 4 tahun dirawat di RS karena kejang demam. Ibu mengatakan anak demam h
ari ke-2, pada pagi hari suhu anak 40 C dan anak kejang selama 5 menit. Selama kejang,
mata anak mendelik ke atas serta tangan dan kaki kaku, dan setelah kejang anak menangi
s kencang. Selama di rumah sakit anak tidak mengalami kejang berulang namun suhu tub
uh masih tinggi 39 C, menggigil, dan kulit kemerahan. Setelah dilakukan pemeriksaan la
b darah lengkap didapatkan hasil:
• Hemoglobin :14,1 g/dL
• Leukosit (sel darah putih) : 18.400 µl
• Trombosit (keping darah) : 265.000 µl
• Hematocrit : 30%

2.4 PENGKAJIAN KEPERAWATAN


Identifikasi identitas pasien
Nama inisial klien : An.J
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : TK A
Alamat : Jl. Jagakarsa, Jakarta selatan
Diagnosa medis : Hipertemia Dan Gangguan integritas kulit

Keluhan Utama:

8
9

- anak demam hari ke-2, pada pagi hari suhu anak 40 C dan anak kejang selam
a 5 menit.

Riwayat Pasien Sekarang:

- Selama kejang, mata anak mendelik ke atas serta tangan dan kaki kaku, dan s
etelah kejang anak menangis kencang. Selama di rumah sakit anak tidak men
galami kejang berulang namun suhu tubuh masih tinggi 39 C, menggigil, dan
kulit kemerahan.

2.5 Data fokus

No Data objektif Data subjektif


- Klien merasakan menggigil - Klien mengatakan demam hari
- kulit kemerahan ke-2
- suhu tubuh masih diatas normal.
- Klien mengatakan merasa keja
Hasil TTV:
-Hemoglobin : 14,1 g/dL ng, mata mendelik ke atas serta
-Leukosit : 18.400 tangan dan kaki merasa kaku s
-Trombosit (keping darah) : 265.000 µl aat digerakkan.
- Hematocrit : 30%

9
10

2.6 Analisa data dan diagnose keperawatan

No Data Masalah Etiologi


1 DS: Hipertemia (D.0130) Dehidrasi
 Klien mengatakan demam hari
ke-2 Kategori : Lingkungan

 Klien mengatakan merasa kejan


Subkategori : Keaman
g, mata mendelik ke atas serta t an dan proteksi
angan dan kaki merasa kaku saa
t digerakkan.

DO:
 Suhu tubuh diatas nilai
normal (40 C)
 Kulit Merah
 Mengigil
2 DS: Gangguan integritas k Perubahan sirkulasi
 (Tidak tersedia) ulit/jaringan (D.0129)

Kategori: Lingkungan
DO:
 Kerusakan jaringan dan/atau
Subkategori: Keamana
lapisan kulit
n dan proteksi
 Kulit kemerahan

10
11

2.7 Prioritas masalah keperawatan

No Data No Diagnosa
1 Hipertemia b.d dehidrasi d.d suhu Hipertermia (D.0130)
tubuh diatas nilai normal ( 40 C ), kulit
merah dan kejang.
2 Gangguan integritas kulit atau jaringan b. Gangguan integritas kulit atau
d perubahan sirkulasi d.d kerusakan jaring jaringan (D.0129)
an atau lapisan kulit dan kulit kemerahan.

2.8 Perencanaan keperawatan

No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil (luara Intervensi keperawat


n) an
1 Hipertemia b.d dehidrasi d.b kulit mera Setelah dilakukan Ti Manajemen Hiperterm
h ndakan keperawanan ia
selama 3x24 jam ma
ka hipertermia memb Observasi
aik dengan hasil:  Identifikasi pe
1. Menggigil nyebab hiperte
menurun rmia
2. Kulit merah  Monitor suhu t
menurun

11
12

3. Kejang menu ubuh


run
4. Suhu tubuh Terapeutik
membaik  Sediakan lingk
ungan yang di
ngin
 Longgarkan at
au lepaskan pa
kaian
 Basahi dan kip
asi permukaan
tubuh
 Ganti linen set
iap hari atau le
bih sering jika
mengalami hy
perhidrosis (ke
ringan berlebi
h)
 Lakukan pendi
nginan ekstern
al

Edukasi
Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit int
ravena, jika perlu

12
13

No Diagnosa keperawatan Krieteria hasil (luar Intervensi keperawat


an) an
2. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d Setelah dilakukan Ti Memfasilitasi peningk
perubahan sirkulasi d.b kemerahan ndakan keperawatan atan berat badan
selama 3x24 jam ma
ka gangguan integrita
s kulit/jaringan meni
ngkat dengan hasil: Observasi
1. Kemerahan Identifikasi penyebab
menurun gangguan integritas ku
2. Suhu kulit m lit
embaik
Terapeutik
Ubah posisi tiap 2 jam
jika tirah baring

Edukasi
 Anjurkan min
um air yang cu
kup
 Anjurkan meni
ngkatkan asup
a nutrisi
 Anjurkan meni
ngkatkan asup
an buah dan sa
yur
 Anjurkan men
ghindari terpa
par suhu ekstr
em

13
14

2.9 Implementasi dan evaluasi keperawatan

No Diagnosa Implemetasi Evaluasi


1. Hipertemia b.d dehidrasi d.d s 1. identifikasi penyebab S:(subjektif) pasie
uhu tubuh diatas nilai normal, hipertermia (misal,dehid n merasakan kejan
kulit merah dan kejang. rasi,terpapar lingkungan g.
panas, penggunaan ingk O:(objektif)
ubator). suhu tubuh pasien ti
2. monitor suhu tubuh. dak berubah.
3. monitor komplikasi a A:(analisa)
kibat hipertermia. belum teratasi
4. sediakan lingkungan P:(planning) interv
yang dingin. ensi dilanjutkan.
5. anjurkan tirah baring.
6. basahi dan kipasi tubu
h.

14
15

2. Gangguan integritas kulit/jari 1. identifikasi gangguan S:(subjektif) pasie


ngan b.d perubahan sirkulasi integritas kulit (mis. per n mengatakan tanga
d.d kerusakan jaringan lapisa ubahan sirkulasi, peruba n dan kaki kaku.
n/ kulit dan kulit kemerahan. han status nutrisi, suhu li O:(objektif) menye
ngkungan ekstream) babkan kulit kemer
2. ubah posisi setiap 2 ja ahan dan kejang.
m jika tirah baring. A:(Analisa) masala
3. bersihkan perineal de h belum teratasi.
ngan air hangat. P:(planning) interv
4. gunakan produk berba ensi dilanjutkan dan
han pertolium atau miny pemberian obat hip
ak pada kulit kering. oalergi
5. gunakan produk berba
han ringan atau alami da
n hipoalergi pada kulit s
ensitive.
6. hindari produk berbah
an dasar alcohol pada ku
lit kering.
7. anjurkan menggunaka
n pelembab (mis. Lotion
dan serum).
8. anjurkan meningkatka
n asupan buah dan sayu
r.
9. anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstream.

15
16

BAB III
KESIMPULAN

Setelah mengalami hipertermia dan gangguan integritas kulit dan jaringan selama 2 hari a
khirnya kondisi klien membaik dengan berbagai perencanaan perawatan yang diberikan o
leh perawat dan juga dari beberapa tindakan observasi, terapeutik, kolaborasi dan terakhir
ada edukasi yang diberikan selama pengobatan dan setalah 2 hari akhirnya masalah belu
m teratasi dan dilanjutkan intervensi dan diberikan pemberian obat.

16
17

DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai