Disusun oleh :
Kelompok 05
1. Marni (106STYC22)
2. Istiarini ( 076STYC22 )
3. M. Aditya ( 096STYC22)
4. Linda Isnaini Jannati (093STYC22)
5. Manik Chindra Widari (105STYC22)
6. Nurul Ainun Safirah (135STYC22)
7. Muhammad Taufikurrahman (118STYC22
8. Mirnawati (114STYC22)
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan serta rahmat- Nya penyusun mampu menuntaskan tugas
makalah ini guna penuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Dalam penataan tugas
ataupun modul ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Tetapi penulis menyadari kalau
kelancaran dalam penataan modul ini tidak lain berkat dorongan serta support dari anggota
kelompok, sehingga kendala- kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun supaya pembaca bisa memperluas ilmu tentang kaitan KONSEP
DASAR MANUSIA yang kami sediakan bersumber pada pengamatan dari bermacam sumber
data, rujukan, serta kabar. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan bermacam rintangan. Baik
itu yang tiba dari diri penyusun ataupun yang tiba dari luar. Tetapi dengan penuh kesabaran serta
paling utama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini bisa terselesaikan.
Mudah-mudahan makalah ini bisa membagikan pengetahuan yang lebih luas serta jadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca spesialnya para mahasiswa Stikes Yarsi Mataram.
Penulis sadar kalau makalah ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna.
Anggota
Kelompok 05
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Definisi......................................................................................................................................3
F. Asuhan Keperawatan…………………………………………………………………………………………………………..11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia keperawatan, Personal Hygiene ialah salah satu kebutuhan bawah
manusia. Personal Hygiene ataupun kebersihan diri merupakan upaya seorang dalam
memelihara kebersihan serta kesehatan dalam dirinya guna mendapatkan kesehatan raga
serta bertujuan buat menghindari munculnya sebagian penyakit. Personal Hygiene yang
pada dasarnya wajib dicermati ialah kesehatan yang mencakup sebagian perihal semacam,
perawatan kulit kepala, rambut, mata, hidung, kuping, kuku tangan serta kaki, kulit, serta
perawatan badan secara totalitas pada organ badan kita. Personal Hygiene merupakan aspek
yang sangat berarti dari pembelajaran kesehatan. Melindungi kebersihan bagian tubuh
merupakan perihal yang wajib dicoba oleh anak- anak supaya bebas dari penyebaran
penyakit( Siwach, 2009).
Personal Hygiene ialah salah satu keahlian dasar manusia dalam penuhi kebutuhannya
buat mempertahankan kehidupannya, kesehatan serta kesejahteraan cocok dengan keadaan
kesehatannya, klien di nyatakan terhambat keperawatan dirinya bila tidak bisa
melaksanakan perawatan diri( Direja, 2011).
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebersihan pribadi?
2. Apa saja jenis-jenis kebersihan diri?
3. Apa tujuan dari perawatan kebersihan pribadi?
4. Seberapa sering hal itu mempengaruhi masalah kebersihan pribadi?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi praktik kebersihan pribadi seseorang?
B. Tujuan Penulisan
1. Ketahui apa itu kebersihan pribadi
2. Pelajari tentang berbagai kebersihan pribadi
3. Memahami tujuan penanganan personal hygiene
4 Identifikasi efek yang sering terjadi pada masalah kebersihan pribadi
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan personal
hygiene.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang berarti
pribadi, higiene yang berarti kesehatan. Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan
pribadi yang ditujukan untuk mencegah penyakit pada diri sendiri atau orang lain.
Perawatan diri atau personal hygiene adalah praktik perawatan diri untuk menjaga
kesehatan fisik dan mental. Tercapainya perawatan diri dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain budaya, nilai, masyarakat individu atau keluarga, pengetahuan perawatan diri,
dan persepsi perawatan diri (Sulatri, 2018).
4
d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen dalam
tubuh (kulit).
e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah pengeluaran
cairan tubuh secara berlebihan.
f. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi vitamin D
dari sinar ultraviolet matahari.
g. Sensasi dari stimulus lingkungan.
1. Umur
Semakin bertambah usia, jaringan kolagen dan elastisitas kulit manusia semakin
melemah. Meski karena bertambah usia, keriput bisa datang kerena penuaan dini. Untuk itu
perlunya melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet, dan perlunya perlindungan dari luar
epidemis seperti menggunakan sunblock dan pelembab yang bermanfaat untuk melindungi
kulit dari radikal bebas.
2. Jaringan kulit, jika terjadinya cedera terhadap jaringan kulit bias membuat kulit mengalami
trauma. Dan jaringan kulit dilindungi oleh Epidermis
a. Gambar jaringan kulit
5
c. Gambar wajah infeksi
Kebersihan lingkungan pasien yang dimakud adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui
kebersihan tempat tidur dan tidak adanya lingkungan kotor dapat memberikan pasien terasa nyaman
sehingga proses penyembuhan berjalan lancar dan pasien dapat tidur dengan keadaan nyaman.
Menurut sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan di jurnal Experimental & Applied Acarology,
berpendapat tempat tidur menjadi tempat yang nyaman bagi kumpulan debu-debu dan partikel
kecil-kecil. Setiap tempat tidur mengandung lebih dari satu juta Dermatophagoides pteronyssinus,
nama ilmiah untuk tungau debu akibat adanya tungau, Tungau merupakan hewan yang dimana
Tungau berada di pagi hari dan memakan sel-sel kulit mati pada kulit.
Hewan mungil ini tinggal di tempat yang gelap dan lembap di kasur dan bantal, sehingga
memakan sel-sel kulit mati dan mengeluarkan racun dari alergen yang dapat memicu gejala seperti
asma dan gatal-gatal. Sebab itu kita membutuhkan Personal Hygiene pada diri kita sehingga kita
bisa menjaga kesehatan.
CONTOH GAMBAR :
I. Gambar kuku tangan dan kaki yang tidak sehat dan sudah terinfeksi
CARA MENCEGAHNYA
7
CARA MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI :
1. Potong kuku 1x/minggu atau saat terlihat panjang (gunakan pemotong kuku yang tajam dan
tidak berkarat ).
2. Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hari atau setiap kotor.
3. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir.
4. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
Cara paling simpel dalam mejaga kesehatan kaki adalah membersihkan kaki secara rutin.
Kamu harus membersihkan kaki dan sela-sela jari-jari kaki menggunakan sabun dan air hangat
setiap habis beraktivitas. Setelah kaki dibersihkan, keringkan menggunakan handuk secara lembut.
2. Mengoleskan pelembap
Setelah kaki selesai dibersihkan dan kembali kering, jangan lupa juga untuk mengoleskan
pelembap atau losion ke kaki, agar kelembapannya tetap terjaga. Jika kulit kakimu kering atau
pecah-pecah, kamu bisa mengoleskan pelembap yang mengandung petroleum jelly.
Pijatan pada kaki bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi
ketegangan otot kaki. Kita bisa melakukan pijat kaki di rumah, ataupun menggunakan bantuan
tenaga ahli yang profesional, seperti pijat refleksi.
Menggunakan sepatu yang nyaman dan sesuai dengan ukuran kaki dapat menjaga peredaran
darah di kaki tetap lancar. Disarankan untuk membeli sepatu pada sore hari, karena ukuran kaki
8
pada saat itu cenderung lebih besar sehingga ukuran sepatu yang dipilih tidak kekecilan dan akan
nyaman digunakan sepanjang hari. Contoh gambar disamping merupakan penggunaan sepatu yang
terlalu padat atau kekecilan sehingga menyebabkan jempol bergeser.
Untuk menjaga kesehatan kaki, kamu juga perlu merawat kuku kaki dengan benar. Caranya
tidak sulit. Kamu hanya perlu menggunting kuku secara teratur atau saat kamu mulai merasa tidak
nyaman dengan kuku kaki yang mulai memanjang. Ingat, hindari memotong kuku kaki hingga
terlalu pendek atau terlalu dekat dengan lengkung kuku, karena hal ini dapat meningkatkan risiko
terjadinya cantengan. Terdapat dua contoh gambar kaki yang infeksi dan tidak.
6. Melakukan peregangan
9
Melakukan peregangan bermanfaat untuk terhindarnya dari nyeri kaki atau kesemutan. Jenis
alas kaki yang dipakai dapat mempengaruhi maslah kaki dan kuku. Sepatu yang sempit atau
kurang pas dapat mnyebabkan luka kulit tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki.
https://www.alodokter.com/ini-lho-cara-mengatasi-dan-mencegah-kaki-lecet-karena-sepat
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur
suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi ( Hidayat, 2008). Rambut
yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap, tetapi juga menghindari gangguan pada
kulit kepala seperti :
Rambut barmanfaat mencegah infeksi daerah kepala. Kebersihan rambut bisa membantu
melancarkan sirkulasi darah pada kulit kepala. Rambut yang bersih juga membantu mengurangi
stres dan membantu jaringan metabolisme agar tetap tumbuh dan berkembang secara normal.
Secara teratur minimal membersihkan rambut dua kali dalam seminggu, atau setelah olahraga atau
saat banyak mengeluarkan keringat berlebihan, keramas dengan menggunakan shampoo, agar
kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga.
10
Samphoo berfungsi membersihkan rambut juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi
rambut sehingga rambut subur dan berkilau. Selain itu untuk menjaga kebersihan rambut jangan
lupa juga menjaga kebersihan sisir yang dipakai. Membersihkan sisir bisa bersamaaan saat kita
keramas (Haince, 2012).
Rambut dan kulit kepala mempunyai kecenderungan kering, maka diperlukan penyisiran sehari-hari
agar tidak kusut dan tambahan vitamin (potter dan patricia, 2010).
Menurut Potter dan Patricia, kebersihan mulut membantu mempertahankan bagian penting
dalam kesehatan mulut, gigi, gusi dan bibir. Kesehatan mulut memberikan rasa nyaman dan
memberikan rasa sehat sehingga bisa mempermudah stimulasi nafsu makanan dan memberikan rasa
nyaman. Sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.Pendapat Hidayat tahun 2008,
tujuan dari menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah supaya gigi bersih dan tidak berlubang, mulut
tidak berbau, lidah bersih, gusi tidak bengkak, bibir tidak pecah-pecah dan tidak ada karang gigi.
Sehingga menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi
berlubang (Caries) dan menyebabkan sakit gigi.
Pentingnya menyikat gigi, agar gigi tetap dalam kondisi baik hingga usia dewasa. Menggosok gigi
secara benar dan teratur, sedikitnya 4 kali sehari, dianjurkan setiap selesai makan dan sebelum tidur.
Menggosok gigi menggunakan sikat gigi sendiri. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan sekali dan
pililah sikat gigi yang bulu halus (Potter dan patricia,2010).
11
Gambaran menyikat gigi :
Pentingnya menyikat gigi agar gigi dalam keadaan kondisi sehat, meggosok gigi dilakukan
dua kali sehari, pagi hari dan malam sebelum tidur termasuk pada bagian gusi dan lidah. Jika
kondisi gigi tidak sehat segera melakukan pemeriksaan kepada tenaga ahli yang professional seperti
doketr gigi. Sehingga gigi bisa teratasi dengan baik dan tidak menimbulkan rasa sakit yang
berkepanjangan.
Pada saat malam hari sebaiknya penggunaan gigi palsu / gigi tiruan di lepas agar kondisi
tidur terasa nyaman dan penggunaan gigi palsu alangkah sebaiknya sebelum tidur direndam ke
dalam air bersih sehingga tidak terjadinya kuman yang menempel. Cara menyikat gigi pada
penggunaan gigi palsu, gigi palsu dibersihkan dengan sikat gigi dengan pengaplikasiannya di
bawah air yang mengalir.
Setiap sehabis makan gusi dan lidah harus dibersihkan untuk membersihkan sisa-sisa
makanan yang melekat pada gusi.
Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus
menerus dibersihkan oleh air mata, dan kelopak mata ataupun bulu mata mencegah masuknya
12
partikel asing yang masuk ke mata. Seseorang hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi
kering yang berkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu mata. Pembersihan mata biasanya
dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap pembersih yang dilembabkan
kedalam air. Bersihkan daerah mata dari arah luar ke dalam (bersihkan kotoran mata yang
menempel pada sudut kelopak mata) (Potter dan patricia, 2010)
Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran bila subtansi lilin atau
benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, yang mengganggu konduksi suara. Hidung
memberikan indera penciuman tetapi juga memantau temperatur dan kelembapan udara yang
dihirup serta mencegah masuknya partikel asing kedalam sistem pernafasan (Potter dan patricia,
2010). Bersihkan telinga secara rutin (1x/1-2 minggu) lakukan dengan hati-hati menggunakan alat
yang bersih dan aman. Daun telinga dibersihkan waktu mandi kemudian dikeringkan dengan
handuk atau kapas bersih (Hidayat, 2008). Tidak di perbolehkan menggunakan alat yang tajam
seperti peniti untuk membersihkan serumen yang ada pada telinga (Potter dan patricia, 2010)
Bersihkan hidung juga menggunakan kapas, sapu tangan atau tisue yang bersih. Biasanya
mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan kedalam dengan tisu lembut. Hal
ini menjadi hygiene harian yang diperlukan (Potter, 2006). Jika terdapat keluhan dengan telinga
13
atau hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter (Haince, 2012). Hindari membersihkan telinga
tanpa menggunakan tenaga professional atau menggunakan Cotton Bud.
14
a. Imbas fisik banyak kendala kesehatan yang dirasakan seorang karna tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Hambatan fisik yang kerap terjalin merupakan
hambatan integritas kulit, hambatan membran mukosa mulut, peradangan pada mata
serta kuping, serta kendala pada kuku.
ZZ\
Bagi Tarwoto serta Wartonah( 2004) meliputi:
Bagi Perry serta Potter( 2008) aspek yang pengaruhi seorang melaksanakan personal hygiene, ialah:
a. Citra tubuh
Penampilan universal penderita bisa menggambarkan berartinya higiene pada orang tersebut.
Citra badan ialah konsep subjektif seorang tentang penampilan fisiknya. Citra badan ini bisa kerap
berganti. Citra badan pengaruhi metode mempertahankan hygiene. Citra badan bisa berganti akibat
terdapatnya operasi ataupun penyakit raga hingga wajib membuat sesuatu usaha ekstra buat
tingkatkan higiene.
b. Aplikasi social
Kelompok- kelompok sosial wadah seorang penderita berhubungan bisa pengaruhi aplikasi
higiene individu. Sepanjang masa kanakkanak, anak- anak memperoleh aplikasi hygiene dari orang
tua mereka. Kerutinan keluarga, jumlah orang dirumah, serta ketersediaan air panas serta ataupun
air mengalir cuma ialah sebagian aspek yang pengaruhi perawatan kebersihan.
15
Sumber energi ekonomi seorang pengaruhi tipe serta tingkatan aplikasi kebersihan yang
dicoba. Apakah bisa sediakan bahan- bahan yang berarti semacam deodoran, sampo, pasta gigi,
serta kosmestik( alat- alat yang menolong dalam memelihara higiene dalam area rumah).
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang berartinya higiene serta implikasinya untuk kesehatan pengaruhi aplikasi
higiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidak lumayan, wajib termotivasi buat
memelihara perawatan diri.
e. Kebudayaan
Keyakinan kebudayaan penderita serta nilai individu pengaruhi perawatan higiene. Orang dari
latar kebudayaan yang berbeda menjajaki praktek perawatan diri yang berbeda.
f. Opsi pribadi
Kebebasan orang buat memilah waktu buat perawatan diri, memilah produk yang mau
digunakan, serta memilah gimana metode melaksanakan higiene. Pada kondisi sakit tertentu
keahlian buat menjaga diri menurun sehingga butuh dorongan buat melaksanakan perawatan diri.
16
Kebutuhan Personal Hygiene
Pengkaji : kelompok 5
Nama : NY. S
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
No. RM :-
2. Riwayat Kesehatan
Klien di bawa oleh keluarga ke RSUD dalam keadaan sudah mengalami sakit perut
dibagian uluh hati.
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sakit, sakit perut seperti melilit dibagian kiri perut.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien masih mengalami gangguan penyakit maag dengan keluhan sakit perut
dibagian kanan, dan mual.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit maag.
17
5. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Keadaan umum pasien dalam keadaan maag disertakan mual muntah.
b) Tanda-tanda vital
1. Suhu : 37,3 C
2. Nadi : 82 x /menit
3. TD : 110/90 MMHG
4. RR : 24x/menit
6. Data Biologis
Nutrisi
a. Makanan:
Frekuensi 1 x 1 hari 2 x 1 hari -
Porsi Jenis 1 porsi habis 1gelas
Nasi+ lauk
pauk
b. Minuman:
Frekuensi 8 gelas Tidak tentu -
Jenis Air Mineral Air Mineral
Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 3x1 2 hari -
Warna hari Kuning
Kuning jernih
jernih
b. BAB
Frekuensi 1x1 1x1 -
Konsentrasi hari hari
Cair normal
Pola istirahat dan tidur
18
Lamanya Pasien sangat Istirahat pasien -
Kualitas sering terjaga dan teratur
begadang
Personal Hygine
Mandi Keramas 2x1 hari Mandi tetap 2x1 -
Sikat gigi 2x seminggu hari
Gunting kuku 2x 1 hari 3x seminggu
tampak kotor 3x1 hari
dan panjang Tampak bersih dan
tidak bau
Aktivitas Mandiri Dibantu oleh -
perawat dan
keluarga
7. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri pada inflamasi mukosa lambung;
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh;
3. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
kuat dan output cair yang berlebuh (mual dan muntah );
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik.
6. Intervensi keperawatan
19
2.Berikan makanan lunak
Tujuan: sedikit demi sedikit dan 2. Dilatasi gaster
berikan minuman hangat. dapat terjadi bila
Setelah dilakukan
pemberian makanan
ttindakan 3. Atur posisi yang nyaman
setelah puasa terlalu
keperawatan selama bagi klien.
cepat,
1 x 24 jam
- Nyeri klien
20
Berkurang atau
hilang.
3. Posisi yang tepat dan
- Skala nyeri 0. 4. Ajarkan teknik distraksi dan
dirasa nyaman oleh
reklasasi.
- Klien dapat relaks. klien dapat mengurangi
- Keadaan umum resiko klien terhadap
klien baik. nyeri.
5. Analgetik dapat
memblok reseptor nyeri
pada susunan saraf
pusat.
21
2. Volume cairan kurang 1.Penuh kebutuhan 1. Intake cairan yang
dari kebutuhan tubuh individual. Anjurkan klien adekuat akan
berhubungan dengan untuk minum (dewasa : 40- mengurangi resiko
intake yang tidak 60 cc/kg/jam). dehidrasi pasien
adekuat dan output
cair yang berlebih 2. menunjukkan status
(mual dan muntah) 1.Awasi tanda-tanda vital, dehidrasi atau
evaluasi turgor kulit, kemungkinan
pengisian kapiler dan peningkatan
membran mukosa kebutuhan
- Tujuan : penggantian cairan.
3. Pertahankan tirah baring, 3. Aktivitas/muntah
Setelah dilakukan mencegah muntah dan meningkatkan
tindakank tegangan pada defekasi tekanan intra
keperawatan abdominal dan dapat
4. Berikan terapi IV line
1x24jam,masalah mencetuskan
sesuai indikasi
kekurangan volume perdarahan lanjut.
cairan pasien dapat
teratasi.
4. Mengganti
kehilangan cairan
5. Kolaborasi pemberian
yang hilang dan
cimetidine dan ranitidine
memperbaiki
Kriteria Hasil :
keseimbanngan cairan
Mempertahankan
segera.
volume cairan
5. Cimetidine dan
Adekuat dengan
ranitidine berfungsi
dibuktikan oleh
untuk menghambat
mukosa bibir
sekresi asam lambung
lembab, turgor kulit
baik, pengisian
22
kapiler berwarna
merah muda, input.
23
24
3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh b/d makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
anorexia dengan porsi kecil namun mencegah terjadinya
sering. mual dan muntah
Tujuan : yang berlanjut.
2. Berikan makanan yang
Setelah dilakukan
lunak dan makanan yang di 2. Untuk
tindakan
sukai pasien/di gemari.
keperawatan 3x24 mempermudah pasien
jam kebutuhan dalam mengunyah
3. lakukan oral higyne 2x
nutrisi pasien dapat makanan.
sehari
terpenuhi 2. kebersihan mulut
akan merangsang
4. timbang BB pasien setiap
Kriteria hasil : nafsu makan pasien.
hari dan pantau turgor
- Keadaan umum
kulit,mukosa bibir dll
3. Mengetahui status
cukup
nutrisi pasien.
-Turgor kulit baik
5. Konsultasi dengan tim
4. Mempercepat
-BB meningkat ahli gizi dalam pemberian
pemenuhan
menu.
-Kesulitan menelan kebutuhan nutrisi
berkurang dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh mana 1.Mengetahui aktivitas
b/d kelemahan fisik klien dapat melakukan yang dapat dilakukan
aktivitas. klien.
Tujuan: Klien
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan yang 2. Menigkatkan
26
- Skala aktivitas 0-1 Klien melakukan
sesuatu sendiri.
4. Jelaskan pentingnya 4. Klien tahu
beraktivitas bagi klien. pentingnya
beraktivitas.
5. Tingkatkan tirah baring 4.Tirah baring dapat
atau duduk dan berikan obat meningkatkan
sesuai dengan indikasi stamina tubuh pasien
sehinggga pasien
dapat beraktivitas
kembali.
28
cemas dan takut relaksasi. luar, meningkatkan
mengerti meningkatkan
penyakit 5.Membantu
fisiknya membantu
menurunkan takutdan
ansietas
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personal Hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain. Macam personal hygiene: perawatan diri
pada kulit, perawatan diri pada kuku kaki dan tangan, perawatan diri pada rambut, kebersihan
mulut, gigi, kebersihan diri pada mata, kebersihan telinga, dan hidung.
Dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang, memelihara kebersihan diri
seseorang, memperbaiki personal hygiene yang kurang, meningkatkan percaya diri seseorang,
mencegah penyakit dan menciptakan keindahan.
2
DAFTAR PUSTAKA
Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.
Haince. (2012). personal behavior and enviroment risk and protective factor.
Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi Sekolah Di Indonesia,
BEC-TF,2-36.
Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses dan praktik,
edisi ke 4. Jakarta: EGC.
Potter Dan Patricia, A. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses Dan
Praktik. Jakarta : EGC
Rejeki S, 2015. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).
Bandung:Rekayasa Sains.
Rifai, ahmad. 2014. Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 2 Trigonco
Kabupaten Situbondo. Jurnal Kesehatan. Jawa Timur : Universitas Airlangga
Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.