Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERSONAL HYGIENE

DOSEN PEMBIMBING:
SURTI ANGGRAENI, S.Kep,M.Kes

Disusun Oleh
Kelompok 7 :

1. Neli ArianiAriani (PO6124323031)


2. Nabila Puspita Sari ( PO7124323032)
3. Sela Istiani (PO7124323033)
4. Renta Maria Hutajulu (PO7124323034)
5. Chintya Febi Jantika (PO7124323035)

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT

yang lebih melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah

Kebutuhan Dasar Manusia dengan dosen pembimbing SURTI ANGGRAENI,

S.Kep,M.Kes. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas

dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik

sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami

miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia

pendidikan.

Muara Enim , 02 Okteber 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi...........................................................................................................4

B. Macam - Macam Personal Hygiene................................................................4

C. Tujuan Perawatan Personal Hygiene............................................................10

D. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene..................10

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal


Hygiene.............................................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam dunia Keperawatan, personal hygiene merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah
upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya
untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah timbulnya
penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya harus diperhatikan yaitu
personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti, perawatan kulit
kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit, dan
perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek yang
sangat penting dari pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan
adalah hal yang harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari
penyebaran penyakit (Siwach, 2009).
Personal Hygiene merupakan salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di
nyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Direja, 2011).
Personal hygiene pada anak usia sekolah di Indonesia terdapat
beberapa masalah kesehatan. Masalah yang timbul yang terjadi seperti
infeksi saluran pernapasan, cacingan, anemia, dan flu. Tercatat bahwa
sebanyak 20 persen tingkat ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), pada
penyakit diare 20 persen yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar,
tercatat dari beberapa penyakit tersebut penyakit yang paling utama dan
sering terjadi pada anak usia sekolah yaitu infeksi cacing atau sering disebut
dengan cacingan. Dampak yang terjadi pada anak-anak usia sekolah yang
tidak begitu mengerti dengan baik bagaimana menjaga personal hygiene
khususnya kebersihan tangan maka akan timbul penyakit cacingan, karena

1
ketika tangan dalam keadaan tidak bersih dan tangan kontak langsung
dengan makanan maka akan tersebar luas kuman dan bakteri dalam tubuh
dan mengakibatkan penyakit cacingan. Penyakit -penyakit seperti malaria,
ISPA dan diare akan terus menjadi penyakit yang serius di kalangan anak
usia sekolah, bahkan menjadi sebab kematian populasi anak sekolah. Pada
penyakit lainnya ditemukan yang paling sering terjadi pada anak usia sekolah
yaitu infeksi parasit usus. Dalam hal ini kesehatan yang buruk dapat
mengakibatkan kurangnya perkembangnya kognitif seorang anak baik
terjadinya perubahan fisiologis atau kurangnya motivasi untuk belajar (Rosso
& Arlianti, 2009).
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada
usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
oleh anak usia sekolah pada dasarnya cukup kompleks dan bervariasi.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku siswa dalam
melakukan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian adalah personal hygiene
populasi berjumlah 117. Tehnik sampling menggunakan simple random
sampling didapatkan 54 sampel. Instumen data diolah dengan editing,
coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
personal hygiene siswa SDN 2 Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten
Situbondosebagian besar responden mempunyai personal hygiene kurang
(59%). Hasil analisa menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempuyai personal hygiene kurang tentang kebersihan kulit, gigi dan mulut,
rambut, mata, hidung dan telinga, kaki dan kuku dan genitalia. Rendahnya
kesadaran serta minimnya pengetahuan, merupakan domain yang sangat
menentukan keberhasilan anak melakukan personal hygiene dengan baik dan
benar.
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa di SDN 2
Trigonco Asembagus Kabupaten Situbondo mempunyai personal hygiene

2
kurang. di harapkan anak sekolah mempunyai motivasi menjaga personal hygiene
agar sehat dan terhindar dari penyakit, orang tua harus lebih peduli dalam
membimbing dan mengawasi anaknya untuk melakukan personal hygiene
sehingga anak tidak mudah sakit dan bagi guru bidang studi pendidikan
kesehatan lebih meningkatkan kesadaran siswa dalam melakukan personal
hygiene seperti menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah. (Rifai.2014)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan personal hygiene?
2. Apakah macam-macam personal hygiene?
3. Apakah tujuan perawatan personal hygiene?
4. Bagaimana Dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene ?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
personal hygiene?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu personal hygiene
2. Untuk mengetahui macam-macam personal hygiene
3. Untuk mengetahui tujuan perawatan personal hygiene
4. Untuk mengetahui Dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang
melakukan personal hygiene
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan


untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang lain (Tarwoto
dan Martonah, 2011).

Menurut Rejeki (2015), Personal hygiene merupakan kebersihan diri


sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik
maupun psikologis.

Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam


memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).

Perawatan diri atau kebersihan diri (personal higiene) merupakan


perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi
berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai, sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap perawatan diri serta persepsi terhadap perawatan diri
(Sulastri, 2018).

B. Macam - macam personal hygiene

Jenis personal hygiene Jenis perawatan diri, menurut Hidayat (2008) :

1. Perawatan diri pada kulit

Kulit merupakan salah satu bagian pentingdari tubuh yang dapat

4
melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan
perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Kulit secara
umum mempunyai berbagai fungsi, diantaranya:

a. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan


bagian dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit.

b. Mengatur keseimbangan suhu tubuhdan membantu produksi keringat


serta penguapan.

c. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan


dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.

d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan


nitrogen.

e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah


pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.

f. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau


pemberi vitamin D dari sinar ultraviolet matahari

Yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit yaitu dengan melakukan


mandi. Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan,
keringat dan sel yang mati, serta merangsang sirkulasi darah, dan membuat rasa
nyaman. Mandi menggunakan sabun mandi secara rutin minimal 2 kali sehari
(bila perlu lakukan lebih sering bila kerja di tempat kotor atau banyak
berkeringat). Hindari penggunaan pakaian, handuk, selimut, sabun mandi, dan
sarung secara berjamaah. Hindari penggunaan pakaian yang lembab/basah
(karena keringat/sebab lain). Gunakan obat anti jamur kulit (bila perlu).

5
Mengganti pakaian dengan teratur. Minimal 1x sehari atau setelah
mandi. Biasakan mengganti pakaian sesampainya di rumah setelah pulang
sekolah atau bepergian karena pakaian dan keringat akan menempel pada
pakaian setelah di pakai beraktivitas (Haince, 2012).

2. Perawatan diri pada kuku, kaki dan tangan.

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting


dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke
dalam tubuh melalui kuku (Hidayat, 2008). Oleh karena itu, Potong kuku
1x/mg atau saat terlihat panjang (gunakan pemotong kuku dan setelah
dipotong ujung kuku dihaluskan/dikikir) (Haince, 2012). Masalah kuku
kaki dan tangan sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan dihasilkan
karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan, seperti
menggigit kuku dan pemotongan yang tidak tepat dan pemakaian sepatu
yang tidak pas (Potter dan patricia, 2010)

Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hr atau setiap kotor.
Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun,
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Oleh karena itu biasakan
cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun agar
tangan bersih dan sehat. Saat harus cuci tangan yaitu setiap tangan kita
kotor (setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun), setelah
buang air besar atau buang air kecil, sebelum makan dan sebelum
memegang makanan.

Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki, gunakan alas


kaki yang lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai dapat
mempengaruhi maslah kaki dan kuku. Sepatu yang sempit atau kurang pas
dapat mnyebabkan luka kulit tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki.

6
Menjaga kebersihan sepatu itu juga sangat penting. Begitu kaki
berkeringat, keringatnya akan menempel ke sepatunya, sehingga menjadi
tempat tumbuhnya bakteri yang bisa menyebabkan penyakitpenyakit di
kaki. Segera setelah pulang sekolah dan tiba di rumah, bukalah sepatunya
terlebih dahulu. Kemudian untuk menjaga sepatunya tetap bersih dengan
cara mencuci, menyikat, dan menyemirnya. Usai beraktivitas ajarkan anak
untuk mencuci kakinya dan mengeringkannya dengan baik. Cuci kaki
dengan baik ketika mandi atau sebelum pergi tidur. Keringkan dengan baik
menggunakan handuk bersih. (Haince, 2012).

3. Perawatan diri pada rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi


sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status
kesehatan diri dapat diidentifikasi ( Hidayat, 2008).

Rambut yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap,


tetapi juga menghindari gangguan pada kulit kepala seperti ketombe,
mudah rontok atau bahkan kutu rambut. Rambut barmanfaat mencegah
infeksi daerah kepala. Kebersihan rambut bisa membantu melancarkan
sirkulasi darah pada kulit kepala. Rambut yang bersih juga membantu
mengurangi stres dan membantu jaringan metabolisme agar tetap tumbuh
dan berkembang secara normal. Kutu rambut pun tidak diberi kesempatan
untuk hidup. Karena itu, ajarkan anak untuk keramas secara teratur
minimal membersihkan rambut dua kali dalam seminggu, atau setelah
berolah raga atau banyak mengeluarkan keringat, keramas dengan
menggunakan shampoo, agar kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga.
Samphoo berfungsi membersihkan rambut juga untuk memberikan
beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur dan berkilau. Selain
itu untuk menjaga kebersihan rambut jangan lupa juga menjaga kebersihan

7
sisir yang dipakai. Membersihkan sisir bisa bersamaaan saat kita keramas
(Haince, 2012).

Penyisiran pada rambut juga sangat penting, karena dapat


mencegah rambut menjadi kusut dan dapat membebtuk gaya rambut.
Rambut dan kulit kepala mempunyai kecenderungan kering, maka
diperlukan penyisiran sehari-hari agar tidak kusut (potter dan patricia,
2010).

4. Kebersihan mulut dan gigi.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan


mulut, gigi, gusi dan bibir. Hygiene mulut yang lengkap memberikan rasa
sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan (Potter dan patricia,
2010).

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan


kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Tujuan dari menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah supaya gigi bersih
dan tidak berlubang, mulut tidak berbau, lidah bersih, gusi tidak bengkak,
bibir tidak pecah-pecah. Sehingga menyikat gigi bertujuan untuk
menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang (Caries ) dan
menyebabkan sakit gigi. (Hidayat, 2008).

Pentingnya menyikat gigi, agar gigi tetap dalam kondisi baik


hingga usia dewasa. Menggosok gigi secara benar dan teratur, sedikitnya 4
kali sehari, dianjurkan setiap selesai makan dan sebelum tidur. Menggosok
gigi menggunakan sikat gigi sendiri. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan
sekali (Potter dan patricia,2010).

Selain itu, yang penting diketahui adalah jenis makanan yang dapat
merusak gigi dan membiasakannya untuk mengonsumsi makanan yang
lebih sehat. Ajak anak untuk menghindari makan/minum yang terlalu
8

panas/dingin dan yang terlalu asam. Anak harus banyak


mengonsumsi makanan bergizi. Orangtua perlu juga membawa anak untuk
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan
sekali ke puskesmas atau ke dokter gigi. Jika merasa gigi nyilu/sakit
segera berobat ke puskesmas atau dokter gigi (Haince, 2012).

5. Kebersihan diri pada mata

Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk


mata karena secara terus menerus dibersihkan oleh air mata, dan kelopak
mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya
memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang berkumpul pada
kantus sebelah dalam atau bulu mata. Pembersihan mata biasanya
dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap
pembersih yang dilembabkan kedalam air. Bersihkan daerah mata dari
arah luar ke dalam (bersihkan kotoran mata yang menempel pada sudut
kelopak mata) (Potter dan patricia, 2010).

6. Kebersihan telinga dan hidung.

Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman


pendengaran bila subtansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, yang mengganggu konduksi suara. Hidung memberikan
indera penciuman tetapi juga memantau temperatur dan kelembapan udara
yang dihirup serta mencegah masuknya partikel asing kedalam sistem
pernafasan (Potter dan patricia,2010).

Bersihkan telinga secara rutin (1x/1-2 mg) lakukan dengan hati-hati


menggunakan alat yang bersih dan aman. Daun telinga dibersihkan waktu
mandi kemudian dikeringkan dengan handuk atau kapas bersih (Hidayat,
2008). Tidak di perbolehkan menggunakan alat yang tajam seperti peniti
9

untuk membersihkan serumen yang ada pada telinga (Potter dan patricia,
2010)

Bersihkan hidung juga menggunakan kapas, sapu tangan atau tisue


yang bersih. Biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan kedalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene
harian yang diperlukan (Potter, 2006). Jika terdapat keluhan dengan
telinga atau hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter (Haince, 2012).

C. Tujuan perawatan personal hygiene

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), bertujuan untuk:

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

4. Meningkatkan percaya diri seseoreang

5. Mencegah penyakit

6. Menciptakan keindahan

D. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) dampak yang bisa timbul adalah:

a. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena


tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit. Gangguan mukosa mulut,
gangguan pada mata dan telinga, gangguan pada kuku.
10

b. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubunagan dengan personal


hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Melakukan Personal


Hygiene

Menurut Perry dan Potter (2008) faktor yang mempengaruhi seseorang


melakukan personal hygiene yaitu :

a. Citra tubuh

Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya higiene pada


orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Citra tubuh dapat berubah
akibat adanya pembedahan atau penyakit fisik maka harus membuat suatu
usaha ekstra untuk meningkatkan higiene.

b. Praktik sosial

Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang pasien berhubungan dapat


mempengaruhi praktik higiene pribadi. Selama masa kanakkanak, kanak-
kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan
keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.
11

c. Status sosio ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik


kebersihan yang dilakukan. Apakah dapat menyediakan bahan-bahan yang
penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik (alat-alat yang
membantu dalam memelihara higiene dalam lingkungan rumah)

d. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan


mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidak cukup, harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.

e. Kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan


higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek
perawatan diri yang berbeda.

f. Pilihan pribadi

Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk perawatan diri, memilih


produk yang ingin digunakan, dan memilih bagaimana cara melakukan
higiene.

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang


sehingga perlu bantuan untuk melakukan perawatan diri.
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang


bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri atau orang
lain. Macam personal hygiene: perawatn diri pada kulit, perawatan diri pada
kuku, kaki dan tangan, perawatan diri pada rambut, kebersihan mulut dan
gigi, kebersihan diri pada mata, kebersihan telinga dan hidung. Dengan
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang ,memelihara
kebersihan diri seseorang, memperbaiki personal hygiene yang kurang,
meningkatkan percaya diri seseorang, mencegah penyakit dan menciptakan
keindahan.

A. Saran
Personal hygiene merupakan tindakan yang sangat penting untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan. untuk itu pihak sekolah agar
menyediakan waktu khusus untuk memberikan pengetauhan tentang personal
hygiene kepada seluruh siswa Sekolah Dasar. Dengan demikian diharapkan
setiap anak dapat menjaga personal hygiene, guna meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kebersihan, mencegah penyakit serta meningkatkan
rasa percaya diri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Haince. (2012). personal behavior and enviroment risk and protective factor.

Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika

Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi Sekolah

Di Indonesia, BEC-TF,2-36.

Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses

dan praktik, edisi ke 4. Jakarta: EGC.

Potter Dan Patricia, A. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,

Proses Dan Praktik. Jakarta : EGC

Rejeki S, 2015. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).

Bandung: Rekayasa Sains.

14
Rifai, ahmad. 2014.Personal Hygiene Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar

Negeri 2 Trigonco Kabupaten Situbondo. Jurnal Kesehatan. Jawa Timur :

Universitas Airlangga

Siwach, meena. 2009. Impact of Health Education Program Me On Knowledge

and Practices of School Children Regarding Personal Hygiene In Rural

Panipat : Kamla-Raj Int Edu Sci, 1 (2): 115-118

Tarwoto & Wartonah, 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan

edisi ke-4. Jakarta: Selemba Medika

Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

15

Anda mungkin juga menyukai