PERSONAL HYGIENE
Disusun Oleh
Kelompok 4 :
1.Winda purwati (4338114201220093)
9. Nina kartika(4338114201220111)
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan
konsep lansia yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Stikes Kusuma Husada. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karawang, September 28
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi...........................................................................................................4
A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia Keperawatan, personal hygiene merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah
upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya
untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah timbulnya
penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya harus diperhatikan yaitu
personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti, perawatan kulit
kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit, dan
perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek yang
sangat penting dari pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan
adalah hal yang harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari
penyebaran penyakit (Siwach, 2009).
Personal Hygiene merupakan salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di
nyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Direja, 2011).
Personal hygiene pada anak usia sekolah di Indonesia terdapat
beberapa masalah kesehatan. Masalah yang timbul yang terjadi seperti
infeksi saluran pernapasan, cacingan, anemia, dan flu. Tercatat bahwa
sebanyak 20 persen tingkat ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), pada
penyakit diare 20 persen yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar,
tercatat dari beberapa penyakit tersebut penyakit yang paling utama dan
sering terjadi pada anak usia sekolah yaitu infeksi cacing atau sering disebut
dengan cacingan. Dampak yang terjadi pada anak-anak usia sekolah yang
tidak begitu mengerti dengan baik bagaimana menjaga personal hygiene
khususnya kebersihan tangan maka akan timbul penyakit cacingan, karena
1
3
ketika tangan dalam keadaan tidak bersih dan tangan kontak langsung
dengan makanan maka akan tersebar luas kuman dan bakteri dalam tubuh
dan mengakibatkan penyakit cacingan. Penyakit -penyakit seperti malaria,
ISPA dan diare akan terus menjadi penyakit yang serius di kalangan anak
usia sekolah, bahkan menjadi sebab kematian populasi anak sekolah. Pada
penyakit lainnya ditemukan yang paling sering terjadi pada anak usia sekolah
yaitu infeksi parasit usus. Dalam hal ini kesehatan yang buruk dapat
mengakibatkan kurangnya perkembangnya kognitif seorang anak baik
terjadinya perubahan fisiologis atau kurangnya motivasi untuk belajar (Rosso
& Arlianti, 2009).
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada
usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
oleh anak usia sekolah pada dasarnya cukup kompleks dan bervariasi.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku siswa dalam
melakukan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian adalah personal hygiene
populasi berjumlah 117. Tehnik sampling menggunakan simple random
sampling didapatkan 54 sampel. Instumen data diolah dengan editing,
coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
personal hygiene siswa SDN 2 Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten
Situbondosebagian besar responden mempunyai personal hygiene kurang
(59%). Hasil analisa menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempuyai personal hygiene kurang tentang kebersihan kulit, gigi dan mulut,
rambut, mata, hidung dan telinga, kaki dan kuku dan genitalia. Rendahnya
kesadaran serta minimnya pengetahuan, merupakan domain yang sangat
menentukan keberhasilan anak melakukan personal hygiene dengan baik dan
benar.
1
3
hygiene agar sehat dan terhindar dari penyakit, orang tua harus lebih peduli
dalam membimbing dan mengawasi anaknya untuk melakukan personal
hygiene sehingga anak tidak mudah sakit dan bagi guru bidang studi
pendidikan kesehatan lebih meningkatkan kesadaran siswa dalam melakukan
personal hygiene seperti menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah.
(Rifai.2014)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan personal hygiene?
2. Apakah macam-macam personal hygiene?
3. Apakah tujuan perawatan personal hygiene?
4. Bagaimana Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene ?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
personal hygiene?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu personal hygiene
2. Untuk mengetahui macam-macam personal hygiene
3. Untuk mengetahui tujuan perawatan personal hygiene
4. Untuk mengetahui Dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang
melakukan personal hygiene
1
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1
5
1
12
Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hr atau setiap kotor.
Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun,
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Oleh karena itu biasakan
cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun agar
tangan bersih dan sehat. Saat harus cuci tangan yaitu setiap tangan kita
kotor (setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun), setelah
buang air besar atau buang air kecil, sebelum makan dan sebelum
memegang makanan.
1
12
1
12
Selain itu, yang penting diketahui adalah jenis makanan yang dapat
merusak gigi dan membiasakannya untuk mengonsumsi makanan yang
lebih sehat. Ajak anak untuk menghindari makan/minum yang terlalu
panas/dingin dan yang terlalu asam. Anak harus banyak mengonsumsi
makanan bergizi. Orangtua perlu juga membawa anak untuk
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan
sekali ke puskesmas atau ke dokter gigi. Jika merasa gigi nyilu/sakit
segera berobat ke puskesmas atau dokter gigi (Haince, 2012).
1
12
mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya
memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang berkumpul pada
kantus sebelah dalam atau bulu mata. Pembersihan mata biasanya
dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap
pembersih yang dilembabkan kedalam air. Bersihkan daerah mata dari
arah luar ke dalam (bersihkan kotoran mata yang menempel pada sudut
kelopak mata) (Potter dan patricia, 2010).
Bersihkan hidung juga menggunakan kapas, sapu tangan atau tisue yang
bersih. Biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan kedalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene
harian yang diperlukan (Potter, 2006). Jika terdapat keluhan dengan telinga
atau hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter (Haince, 2012).
1
12
5. Mencegah penyakit
6. Menciptakan keindahan
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010) dampak yang bisa timbul adalah:
1
12
a. Citra tubuh
b. Praktik sosial
d. Pengetahuan
1
12
e. Kebudayaan
f. Pilihan pribadi
g. Kondisi fisik
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
Personal hygiene merupakan tindakan yang sangat penting untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan. untuk itu pihak sekolah agar
menyediakan waktu khusus untuk memberikan pengetauhan tentang personal
hygiene kepada seluruh siswa Sekolah Dasar. Dengan demikian diharapkan
setiap anak dapat menjaga personal hygiene, guna meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kebersihan, mencegah penyakit serta meningkatkan
rasa percaya diri.
14
DAFTAR PUSTAKA
Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Haince. (2012). personal behavior and enviroment risk and protective factor.
Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika
Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi Sekolah
Di Indonesia, BEC-TF,2-36.
Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses
dan praktik, edisi ke 4. Jakarta: EGC.
Rejeki S, 2015. Sanitasi, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).
Bandung: Rekayasa Sains.
14
Tarwoto & Wartonah, 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
edisi ke-4. Jakarta: Selemba Medika
15
15