Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN PERSONAL HYGIENE PADA

BAYI PRAKTIK EARLY CLINICAL EXPORSURE KLINIK

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK)

OLEH :

Ni Putu Bennika Ardina

22041025

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PERSONAL HYGIENE PADA BAYI

Hari/Tanggal :………………………………………………………………………………

JudulLaporan :………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………….
Keterangan :………………………………………………………………………………

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing Lahan

Ni Putu Bennika (Dewi Darmawanti, amd. Keb)


Ardina
NIM.22041025

Pembimbing Institusi

Heni Purwanti, S.ST.,M.Keb

NIDN. 1111057603
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi merupakan anugrah terindah yang diamanahkan kepada kita,
perawatan bayi baru lahir sangat penting diperhatikan untuk kelangsungan
kesehatannya. Salah satu perawatan bayi yaitu memandikan dan perawatan
tali pusat, hal ini merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan bayi baru lahir yang bertujuan untuk menjaga kebersihan bayi,
memberikan kesegaran pada bayi dan mencegah terjadinya infeksi
(Delima, 2019).
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal
yang artinya perorangan dan hygiene yaitu sehat yang bertujuan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain, baik secara
fisik maupun psikologis. Personal hygiene mencakup perawatan
kebersihan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku kaki, dan
tangan, kulit, dan area genital (Tarwoto & Wartonah, 2019).
Manfaat personal hygiene adalah mempertahankan keperawatan
diri, baik secara sendiri maupun dengan bantuan, dapat melatih hidup
bersih dan sehat dengan memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap
kebersihan dan kesehatan, dan menciptakan penampilan yang sesuai
dengan kebutuhan kesehatan. Selain itu, dapat membuat rasa nyaman dan
relaksasi untuk menghilangkan, mencegah gangguan sirkulasi darah dan
mempertahankan integritas jaringan (Verarica Silalahi, 2020).
Salah satu bentuk personal hygiene yaitu Memandikan bayi suatu
cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai.
Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi Ibu-
ibu baru. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan
kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk
kedalam telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi (Verarica
Silalahi, 2020).
Menjadi seorang Ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran
baru yang harus perlahan-lahan dipelajari Ibu untuk merawat sang buah
hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti Ibu
baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih
ringkih membuat Ibu jadi takut untuk memandikannya (Alawiyah, 2019).
Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua
terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak
sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi
sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan
penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan
kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin tinggi
pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan,
bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk memandikan
bayinya sendiri (Alawiyah, 2019).
Faktor penghambat dalam melakukan perawatan bayi baru lahir
salah satunya kurangnya pengetahuan masyarakat dan cara perawatan
yang kurang benar. Kader Posyandu adalah salah satu orang terdekat yang
dapat mempengaruhi perubahan perilaku Ibu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan dan melaksanakan Keterampilan Dasar Kebidanan berupa
personal hygiene pada bayi.
2. Tujuan Khusus:
- Menjelaskan tentang pengertian dan tujuan personal hygiene pada
bayi.
- Mengetahui penatalaksanaan tahap-tahap personal hygiene pada
bayi.
- Melakukan pengkajian data subjektif dan obyektif pada
klien/pasien.

C. Manfaat
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Bagi Pelayanan Kesehatan :
a. Sebagai bahan referensi menambah pengetahuan bagi bidan
sebagai tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Sebegai bahan referensi untuk meingkatkan keterampilan bagi
bidan sebagai tenaga Kesehatan di pelayanan Kesehatan.
c. Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam
Menyusun SOAP dan pengambilan kebijakan diinstitusi
pelayanan Kesehatan.
2. Bagi pasien
a. Sebagai bahan referensi menambah pengetahuan.
b. Mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan menjadi yang lebih
baik.
3. Bagi penulis
a. Sebagai bahan pembelajaran, menambah pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan dasar kebidanan.
b. Memenuhi salah satu tugas praktik ECE KDK..
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Personal Hygiene


hygiene atau kebersihan adalah tindakan kebersihan yang mengacu
pada kondisi untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran
penyakit. Personal hygiene atau kebersihan diri merupakan tindakan
merawat diri sendiri termasuk dalam memelihara kebersihan bagian tubuh
seperti rambut, mata, hidung, mulut, gigi, dan kulit dan. Personal hygiene
merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan
merawat kebersihan dirinya agar kenyamanan individu terjaga
(Asthiningsih dan Wijayanti, 2019).
Kebutuhan personal hygiene tidak memandang usia, karena oganisme
penyebab penyakit bisa berkembang biak dimanapun. Maka dari itu,
personal hygiene harus ditanamkan sejak dini agar anak-anak terbiasa
melakukannya di lingkungan rumah, sekolah maupun bermainnya hingga
dewasa. Pentingnya pemeliharaan personal hygiene bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan, memelihara kebersihan diri sendiri,
memperbaiki personal hygiene, mencegah timbulnya penyakit,
meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan (Irnawati dan Widnyana,
2019).

B. Tujuan Personal Hygiene


1. Untuk mempertahankan perawatan diri baik secara sendiri maupun
dengan bantuan
2. Dapat melatih hidup sehat dan bersih
3. Menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan
4. Membuat rasa nyaman dan relaksasi (Ardhiyanti, 2019).

C. Jenis-Jenis Personal Hygiene


1. Kebersihan tangan, kaki dan kuku
Mencuci tangan merupakan suatu proses membuang kotoran secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan menggunakan sabun dan air
bersih sehingga mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab
penyakit pada tangan. Apalagi dengan maraknya COVID-19,
kebersihan tangan sangat perlu dijaga. Adapun momen penting untuk
membersihkan tangan yaitu sebelum makan, sesudah buang air besar
dan menggunakan toilet, sebelum memegang bayi, saat menyiapkan
makanan (sebelum dan sesudah) dengan tujuh langkah yang benar.
(Kemenkes RI, 2020).
2. Kebersihan Rambut
Kebersihan rambut dapat dijaga dengan mencuci rambut secara teratur
paling sedikit 2-3 hari sekali atau saat rambut kotor dengan
menggunakan sampo pencuci rambut dan air bersih.
3. Kebersihan mata, hidung dan telinga
Kebersihan mata, hidung, dan telinga dapat dilakukan saat mandi
namun tidak terlalu keras agar tidak menimbulkan luka.
4. Kebersihan genetalia
Suatu tindakan membersihkan bagian genetalia untuk mencegah
terjadinya infeksi ataupun jamur yang menempel pada bagian
genetalia. Manfaat kebersihan genetalia pada anak prasekolah yaitu
untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan supaya genetalia
tetap bersih, dan juga meningkatkan kenyamanan anak pada
kebersihannya. Kebersihan genetalia penting dilakukan saat mandi,
setelah buang air besar dan setelah buang air kecil. Adapun cara
membersihkan genetalia anak menurut Ardhiyanti, Y., Lusiana, N., &
Megasari, K. (2019) yaitu:
a. Setelah BAB (Buang Air Besar)
Cebok menggunakan sabun dan air yang bersih dari arah depan ke
belakang.
b. Setelah BAK (Buang Air Kecil)
1) Laki-laki
Membersihkan ujung penis dan area di dalam kulit kulup
secara lembut dengan air yang bersih tanpa menggunakan
sabun, karena sisa air kencing yang menempel bisa menjadi
sarang kuman.
2) Perempuan
Membersihkan bagian luar vagina dengan air bersih, karena
bagian dalam vagina memiliki kemampuan untuk
membersihkan sendiri. Mencuci bagian depan ke belakang
adalah prinsip yang juga harus diajarkan. Cara ini untuk
mencegah kuman dari dubur masuk ke dalam vagina
4. Kebersihan Kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat
melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga
diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan
fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara anatomis
terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan epidermis (kutikula) dan lapisan
dermis (korium). Bayi memiliki kulit yang lebih tipis, dalam cahaya
yang terang warna kulit bayi akan terlihat merah, dan menjadi
kemerahan saat menangis. Kelenjar keringat bayi mulai berfungsi pada
usia 1 tahun.

D. Indikasi dan Kontraindikasi


1. Indikasi
a. Mandikan bayi sehari 2 kali
b. Mandikan bayi jika keringat berlebih
c. Mandikan bayi jika BAK atau BAB mengenai tubuh bayi
2. Kontra indikasi
a. Jangan memandikan bayi jika sedang lapar 
b. Jangan mandikan bayi jika bayi sudah menyusui
c. Jangan mandikan bayi jika bayi sedang mengantuk
d. Jangan mandikan bayi jika bayi sedang demam / sakit
E. Langkah-langkah Personal Hygiene Pada Bayi
Menurut Fitriani (2021) yaitu:
1. Memandikan bayi setelah 6 jam untuk mencegah hipotermi
2. Memandikan bayi 2 kali setiap pagi dan sore
3. Mengganti pakaian bayi tiap habis mandi dan tiap kali basah atau
kotor karena BAK/BAB
4. Menjaga pantat dan daerah kelamin bayi agar selalu bersih dan kering
5. Menjaga tempat tidur bayi selalu bersih dan hangat
6. Menjaga peralatan yang dipakai agar selalu bersih
Sedangkan menurut Irnawati (2019) yaitu:
1. Memandikan bayi
Tujuan dari memandikan bayi adalah untuk menjaga kebersihan,
memberikan rasa segar, dan memberikan rangsangan pada kulit. Yang
harus diperhatikan pada saat memandikan bayi adalah:
a. Mencegah kedinginan
b. Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung dan telinga
c. Memperhatikan adanya lecet pada pantat, lipatan-lipatan kulit
(keyiak bayi, lipatan paha, dan punggung bayi)
2. Memberikan pakaian pada bayi
Bahan pakaian yang akan dikenakan oleh bayi hendaknya yang lembut
dan mudah menyerap keringat
3. Personal hygiene pada bayi
Setiap kali buang air kecil dan besar, bersihkan pada perinealnya
dengan air dan sabun, serta keringkan dengan baik. Karena kotoran
bayi dapat menyebabkan infeksi sehingga harus dibersihkan.

F. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene Pada


Bayi
Menurut Irnawati, C., & Widyana, R. (2019) dampak yang bisa
timbul adalah:
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan
mukosa mulut, gangguan pada mata dan telinga, gangguan pada
kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri dan gangguan interaksi sosial.

G. Cara Memandikan Bayi

SOP cara memandikan bayi menurut (Zakiyyah, 2017) yaitu :

Tabel 1
Teknik Memandikan Bayi

No. Langkah-Langkah Gambar

1. PERSIAPAN :
 Diruang tertutup : dilakukan di kamar tidak
ber-AC atau ruangan lain asal tidak terbuka
agar bayi tidak kedinginan
 2 waslap : 1 untuk menyeka wajah dan badan;
1 lagi untuk daerah kelamin
 Kapas : untuk membersihkan kotoran di
sekitar mata, telinga, dan alat kelamin
 Kassa steril : untuk membungkus tali pusat
yang belum lepas
 Perlak : diletakkan di meja ganti popok
atau boks atau tempat tidur bayi
2. PERLENGKAPAN :
 Handuk, sabun dan shampo khusus bayi
 Kosmetik dan minyak penghangat : bedak
bayi, sisir khusus bayi, minyak telon
 Pakaian ganti : bedong, baju, dan popok
 Air hangat : tuang air hangat ke bak setinggi
¼ bak jika ukuran bak cukup besar atau ½
bak jika ukurannya kecil. Ukur kehangatan
air dengan
mencelupkan siku lengan.
3. CARA MEMANDIKAN :
1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan
seluruh pakaiannya.
2. Jika tali pusat belum lepas, lepaskan kassa
yang membungkus tali pusat. Jika lengket,
siram dengan air hangat.

3. Jika buang air besar/buang air kecil,


bersihkan dengan kapas
4. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah,
celupkan ke dalam air di bak, peras sedikit,
lalu seka lembut secara berurut : wajah,
lengan, badan, punggung, kaki.

5. Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke


dalam air di bak, lalu bersihkan daerah sekitar
kelamin.

6. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi


sabun; sabuni seluruh tubuh bayi dari tangan
hingga kaki. Usahakan telapak tangan tidak
terkena sabun karena bayi sering memasukkan
tangan ke mulut. Alat kelamin boleh disabuni
(gunakan waslap kedua).
7. Angkat bayi, masukkan ke dalam bak.
Caranya : selusupkan tangan kiri di bawah
leher dan kepala bayi, ibu jari menutup telinga
kanan dan jari tengah menutup telinga kiri.

8. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki


bayi, posisi telunjuk di antara kedua kaki.
9. Bayi siap diangkat untuk dimasukkan ke
dalam bak mandinya.

4. DALAM BAK MANDI :


10. Posisi bayi di air harus lebih rendah dari
kepala. Lepaskan tangan kanan dari
kakinya, lalu bilas tubuh bagian depan,
tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh
bagian belakang bisa dibilas tanpa harus
membalikkan badan bayi.
11. Jika pun ingin mencoba membalikkan
badannya, caranya : lepaskan ibu jari anda
di telinga kanan si kecil, lalu tutup
telinganya dengan ibu jari tangan kanan;
sementara jari tengah/telunjuk kanan
menggantikan jari tengah yang menutup
telinga kanan; telapak tangan kiri tetap
menyangga kepala bayi, lalu balikkan tubuh
bayi ke arah kanan secara perlahan, baru
kemudian
telapak tangan kiri digunakan untuk
menyiram tubuh bayi.

12. Jika ingin mengeramasi rambut bayi, lakukan


sebelum membilas tubuhnya. Caranya : beri
sedikit shampo di rambut, usap lembut
hingga shampo merata, lalu bilas dengan air
hingga busa shampo tidak bersisa, diikuti
membilas seluruh tubuh hingga tidak
bersisa busa sabun sedikitpun.

13. Bayi siap diangkat dari bak mandinya.


Kembalikan tangan kanan ke posisi semula
di kaki bayi. Letakkan di atas handuk.
Keringkan dengan lembut dari wajah,
rambut, tangan, tubuh, bagian
kelamin hingga kaki.

5. SENTUHAN AKHIR :
14. Bersihkan tali pusat dengan kapas, bungkus
dengan kassa steril yang kering. Caranya
seperti membedong, yaitu berbentuk
segitiga. Jika tali pusat pendek, kassa cukup
dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali
pusat harus tertutup rapat.

15. Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon.


Jangan pakai minyak kayu putih karena
terlalu keras untuk kulit bayi yang sensitif.

16. Bedaki perut dan punggung. Daerah kelamin


tidak perlu dibedaki. Jikapun mau, tipis
saja.
17. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong.
Terakhir, sisir rambutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, R. (2019). Hubungan Personal Higiene Dan Sanitasi Lingkungan


Dengan Keluhan Penyakit Kulit Di Desa Rambung merah Kecamatan
Siantar Kabupaten Simalungun (Vol. 7).
Ardhiyanti, Y., Lusiana, N., & Megasari, K. (2019). Bahan ajar asuhan kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish.
Asthiningsih, N. W. W. Dan Wijayanti, T. (2019) “Edukasi Personal Hygiene
Pada Anak Usia Dini Dengan G3CTPS,” Jurnal Pesut: Pengabdian Untuk
Kesejahteraan Umat, 1(2), Hal. 84–92.
Delima, M., & Andriani, Y. (2019). Memandikan Bayi Dan Perawatan Tali Pusat
Bayi Baru Lahir Di RSI Ibnusina Yarsi Bukittinggi. Jurnal Abdimas
Kesehatan Perintis, 1(1), 26-30.
Fitriani, N. L., & Andriyani, S. (2021). Hubungan Antara Pengetahuan dengan
Sikap Anak Usia Sekolah Akhir (10-12 tahun) tentang Makanan Jajanan di
SD Negeri II Tagog Apu Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Jurnal
Pendidikan Keperawatan Indonesia. Vol 1, No 1. FPOK-UPI; Bandung.
Irnawati, C., & Widyana, R. (2019). Hipnoterapi untuk Peningkatan Perilaku
Personal Hygiene Anak Jalanan. Jurnal Psikologi, 14(1), 28– 32.
Kemenkes RI. (2020). Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan
Belum Optimal. Retrieved November 2, 2020.
Tarwoto, & Wartonah. (2019). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta
Verarica Silalahi, R. M. P. (2020). Personal Hygiene Pada Anak SD Negeri
Merjosari 3. 2(2), 15–23
Zakiyyah, M., Ekasari, T., & Hanifah, I. (2017). Pendidikan Kesehatan Dan
Pelatihan Memandikan Bayi. J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat), 1(1).

Anda mungkin juga menyukai