Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HIGIENIS)


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan jasmani

DOSEN MATA KULIAH

Rury Rizhardi

DISUSUN OLEH

Nabila

FAKULTAS FKIP
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2021/2022
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Masalah
C. Tujuan

II. PEMBAHASAN
A. Konsep kebersihan diri (persoal hygienis)

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kebersihahan diri adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya,
debu, saampah dan bau. Di zaman modern, setelah luois pastuer
menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabakan oleh
mikrob, kebersihan jug berarti bebas dari virus, bakteri patogen dan bahan
kimia berbahaya
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaaan hyigene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diriagar
sehat, tidak berbau, tidak malu tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan
kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan
kesehatan. Agar kita salalu dapaat sehat dan terhindar dari penyakit seperti
skabies. Cara menjaga kebersihan diri dapat dilakaukan dengan mengganti
handuk yang habis dicuci bersih dengan sabun/detergen, dijemur dibawah
sinar matahari.
Personal hygiene menururt ambarwati & sunarsih (2011) adalah kebersihan
perseorangan atau tindakan untuk menjaga kebersihan seseorang. Maka dari
itu kita perlu melakukan kebersihan diri. untuk menegtahui

B. MASALAH
1. Apa pengertian kebersihan diri ?
2. Faktor apa saja dalam kebersihan diri?

C. TUJUAN
1. Agar para pembaca memahami dan mengetahui tentang kebersihan diri
2.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kebersihan diri (Personal Hygiene)

2.1.1 Pengertian

Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan


kesehatan, agar

kita selalu dapat hidup sehat dan terhindar dari penyakit seperti skabies.
Cara menjaga

kebersihan diri dapat dilakukan dengan mengganti handuk seminggu sekali


dengan handuk yang

habis dicuci bersih dengan sabun/detergen, dijemur di bawah sinar matahari


dan di setrika. Suatu

penelitian menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan pinjam-meminjam


handuk dengan

kejadian scabies (Kusnul, 2014). Kebersihan diri (personal hygiene) sangat


berkaitan dengan

pakaian, tempat tidur yang digunakan sehari-hari. Hasil penelitian ini


diperkuat oleh (Setyowati,

2011) menyatakan bahwa kebersihan diri tersebut dikaitkan dengan yang


pernah menderita

penyakit kulit 51,9% karena kurangnya menjaga kebersihan diri. Penyakit


kulit yang terjadi

disebabkan oleh pemeriksaan yang tidak dilakukan secara rutin. Penyakit


kulit yang diderita

khususnya gatal-gatal. Kebersihan diri perlu dijaga, untuk terhindar dari


penyakit kulit terutama

scabies. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kebanyakan santri


masih meminjamkan

handuk kepada teman-temannya, sehingga pada handuk yang dipakai oleh


penderita scabies,
terdapat tungau Sarcoptes scabiei yang akan ikut terbawa. Jika handuk
penderita scabies tersebut

dipakai bergantian dengan temannya maka tungau tersebut akan berpindah


di kulit yang

meminjam handuk tersebut. Tungau Sarcoptes scabiei akan menginfeksi


secara tidak langsung

pada orang yang meminjam handuk tersebut. Personal Hygiene berasal dari
bahasa yunani yaitu

: Personal yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal


Hygiene adalah cara

perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka secara fisik


dan psikisnya. Dalam

kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan


harus diperhatikan

karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.


Kebersihan itu sendiri

sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah

kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap


masalah kebersihan

adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan

secara umum (Hidayat, 2008).

Personal Hygiene menurut Ambarwati & Sunarsih (2011) adalah kebersihan

perseorangan atau tindakan untuk menjaga kebersihan seseorang.


Pemeliharaan kebersihan diri

berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk


kesejahteraan fisik
dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila,
orang tersebut dapat

menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan


kuku, dan kebersihan

genitalia (Badri, 2008). Personal hygiene adalah usaha seseorang untuk


menjaga kebersihan

(dalam Yahya, 2013) meliputi:

1. Kebersihan Kulit

Kulit sebagai lapisan terluar yang membungkus tubuh harus diperhatikan


kebersihannya.

Selain berpengaruh kepada penampilan seseorang, kebersihan kulit juga


berpengaruh

kepada kesehatan kulit seseorang. Berbagai penyakit kulit sering terjadi


dikarenakan

personal hygiene yang kurang diperhatikan (Rangkuti, 2012).

Penyakit kulit bermula dari kebiasaan mandi yang kurang bersih, pakaian
dan handuk

yang jarang dicuci serta alas tidur yang tidak bersih. Menurut (Frenki 2011),
aktivitas

mandi yang dapat mencegah individu dari penyakit kulit adalah :

Mandi satu sampai dua kali sehari, khususnya di daerah tropis.


2. Bagi yang terlibat dalam kegiatan olahraga atau pekerjaan lain yang
mengeluarkan banyak keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah
selesai
kegiatan tersebut.
3. Gunakan sabun yang lembut. Sabun antiseptik tidak dianjurkan untuk
mandi
sehari-hari.
4. Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak
bersih,
sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi dan
infeksi.
5. Tidak memakai sabun dan handuk yang sama dengan orang lain.
2. Kebersihan tangan dan kuku
tangan dapat menjadi perantara penularan kuman. Mencuci tangan
penting dilakukan
sebelum dan setelah menjamah makanan, setelah. buang air kecil dan
besar, dan setelah
menyentuh benda-benda yang kotor. Mencuci tangan dengan memakai
sabun lebih
efektif untuk menghilangkan kotoran yang menempel di tangan.
Mencuci kaki setelah
beraktivitas dari luar baik untuk mencegah penyakit seperti
Schistomiasis. Mencuci kaki
perlu dilakukan setelah pulang dari bepergian dan sebelum tidur, agar
kamar tetap bersih
dan bebas dari sumber penyakit. Selain itu, kuku pada jari-jari tangan
dan kaki harus
dipotong pendek sehingga kotoran tidak tertinggal di balik kuku
(Nurjannah, 2012).
Indonesia adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya
menggunakan tangan untuk
makan, mempersiapkan makanan, bekerja dan lain sebagainya. Bagi
penderita skabies
akan sangat mudah penyebaran penyakit ke wilayah tubuh yang lain.
Oleh karena itu,
butuh perhatian ekstra untuk kebersihan tangan dan kuku sebelum dan
sesudah
beraktivitas.
Cara-cara menjaga kebersihan tangan dan kuku dapat dilakukan dengan:

a. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi


dengan
menggunakan sabun. Menyabuni dan mencuci harus meliputi area antara
jari tangan,
kuku dan punggung tangan.
b. Handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci
dan diganti
setiap hari.
c. Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga,
hidung, dan lain-lain
saat menyiapkan makanan.
d. Pelihara kuku agar tetap pendek (Siregar, 2015).
3. Kebersihan Genitalia
Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak
kaum remaja putri
maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat garukan,
apalagi seorang
anak tersebut sudah mengalami penyakit kulit pada daerah tertentu maka
garukan di area
genitalia akan sangat mudah terserang penyakit kulit tersebut, karena
area genitalia
merupakan tempat yang lembab dan kurang sinar matahari. Salah satu
contoh pendidikan
kesehatan di dalam keluarga, misalnya bagaimana orang tua
mengajarkan anak cebok
secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh
dengan air bersih.
Caranya menyiram dari depan ke belakang bukan belakang ke depan.
Apabila salah, pada
alat genital anak perempuan akan lebih mudah terkena infeksi.
Penyebabnya karena
kuman dari belakang (dubur) akan masuk ke dalam alat genital. Jadi hal
tersebut, harus
diberikan pengetahuan sejak dini. Kebersihan genital lain, selain cebok,
yang harus
diperhatikan yaitu pemakaian celana dalam.Apabila ia mengenakan
celana, pastikan
celananya dalam keadaan kering. Bila alat reproduksi lembab dan basah,
maka keasaman
akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Oleh karena
itu dianjurkan
untuk sering menganti celana dalam (Safitri, 2008).
4. Kebersihan individu
Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan
kesehatan, agar kita
selalu dapat hidup sehat.Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga
kesehatan umum.
Cara menjaga kebersihan diri dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Mandi setiap hari minimal 2 kali sehari secara teratur dengan
menggunakan sabun,
muka harus bersih, telinga juga harus dibersihkan serta bagian genitalia.
b. Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan
minuman,sebelum makan,
sesudah buang air besar atau buang air kecil.
c. Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak melukai kulit atau
menjadi sumber
infeksi.
d. Mengganti pakaian setiap hari sangat penting terutama pakaian dalam,
gunakan
pakaian dalam yang kering dan menyerap keringat karena pakaian dalam
yang basah
akan mempermudah tumbuhnya jamur, pakaian dalam yang telah terkena
darah
sebaiknya direndam terlebih dahulu dan setelah kering disetrika.
Pemakaian celana
yang terlalu ketat sebaiknya dihindari, karena hal ini menyebabkan kulit
susah
bernafas dan akhirnya bias menyebabkan daerah kewanitaan menjadi
lembab dan
teriritasi (Andira, 2010).
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
Beberapa factor yang mempengaruhikebersihan diri adalah sebagai
berikut:
Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal higiene.
3. Status sosial-ekonomi
Personal higiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal higiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat
meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien penderita DM ia
harus menjaga
kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya
seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya (perry dan potter 2008).
8. Kriteria Penilaian Skor
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebersihan diri atau personal hygienis adalah faktor penting dalam
kehidupan sehari karna bertujuan untuk membersihkan diri dari kuman,
bakteri, noda, debu dll. kita perlu menjaga kebersihan diri karena
kebersihan dapat membuat tubuh terhindar dari penyakit.

B. SARAN
Untuk para pembaca agar selalau menjaga kebersihan diri dan linkungan
supaya terhindar dari virus dan penyakit yang bisa menularkan ke semua
orang disekitar kalian dan jngan lupa untuk memebersihan gigi, kulit dan
di daerah yang sulit dijangkau.

Anda mungkin juga menyukai